Oleh:
Kania Nicitta
NIM. A1D018164
Asisten:
Yanuar Rezkya Wiranti
NIM. A1D017147
A. Latar Belakang
produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat dimana tanah itu
berada. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menunjang kesuburan tanah adalah
tanah agar menjadi lebih subur. Pemupukan juga dapat di lakukan untuk
macam, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk
yang terssusun dari senyawa organik (C, H, O). Pupuk anorganik yaitu pupuk
yang tersusun dari senyawa anorganik. Berdasarkan jumlah hara yang dikandung,
pupuk dibedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal
adalah pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur hara. Pupuk majemuk
adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara. Pupuk campur
mengandung lebih dari satu unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Pemberian
pupuk campur sudah memasok dua atau lebih hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
23
Pupuk campur dapat menggantikan penggunaan pupuk majemuk yang harganya
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mampu mengetahui dan membuat pupuk
C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah dapat membuat pupuk
24
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk campur merupakan pupuk yang berasal dari berbagai pupuk yang
majemuk, yaitu pupuk yang mempunyai dua atau lebih hara tanaman dibuat
langsung dari pabriknya. Contoh dari pupuk campur yaitu pupuk urea, TSP, dan
KCl dicampur menjadi satu dengan perbandingan tertentu sesuai dengan mutu
yang mengandung lebih dari satu unsur hara sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pemberian pupuk sekali saja sudah dapat memasok dua atau lebih hara yang
dibutuhkan oleh tanaman, hal ini dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
Membuat pupuk campur perlu bahan tambahan yang disebut pengisi (filler)
pertanaman dan kondisi tanah. Pupuk campur biasanya dibuat dari komponen-
komponen yang murah dan dengan cara yang relatif sederhana serta peralatan
25
yang tidak mahal. Individu komponen pupuk harus cocok secara kimia dan fisik
B. Pembenah Tanah
Pembenah tanah merupakan bahan alami atau sintetik mineral atau organik
salah satunya diarahkan untuk memperbaiki kualitas tanah (sifat fisik, kimia, dan
berbagai bahan pembenah tanah atau amelioran misalnya kompos yang berasal
yang mudah diperoleh dan relatif murah adalah penggunaan limbah pertanian
seperti seresah jagung dan seresah tebu. Seresah jagung dan tebu bisa
2014).
memperbaiki struktur tanah pasiran atau tanah yang kandungan bahan organiknya
rendah. Bahan pembenah tanah yang banyak digunakan antara lain PVC (Polivinil
Alkohol) dan bitumen. Syarat utama bahan sintetik yang dapat digunakan untuk
memperbaiki tanah adalah tahan terhadap serangan mikroba paling tidak untuk
26
C. Klasifikasi Pupuk Campur
Pencampuran pupuk tunggal anorganik yaitu Urea, ZA, ZK, KCl, dan SP-
36, ada yang tidak mengalami perubahan, ada yang memadat, ada yang basah dan
ada yang mencair. Pupuk itu ada yang dapat dicampur dan simpan lama, dapat
dicampur untuk segera dipergunakan dan tidak dapat dicampur. KCl dan Urea
bisa dicampur tetapi harus segera dipergunakan sehingga apabila disimpan lama
dan tidak segera dipergunakan akan mengalami proses pemadatan dan basah.
Reaksi unsur kimia yang terjadi dalam pupuk tersebut, dalam kondisi terbuka ada
lembek dan mencair sehingga harus ditutup rapat dalam proses penyimpanan
c. Campuran menjadi keras tapi dapat dihaluskan dengan mudah dan dapat
disimpan.
27
D. Aplikasi Pupuk Campur
1. Pupuk akan sangat mudah diserap oleh tanaman apabila pupuk di sebar setipis
tanaman.
4. Nutrisi didalam pupuk akan sangat mudah diserap tanaman apabila di sebar
2002), yaitu:
1. Larikan: yaitu pemupukan dengan cara membuat parit berukuran kecil yang
3. Pop Up: pupuk dimasukkan ke lubang tanam pada saat penanaman benih atau
bibit.
28
4. Penugalan: pupuk ditempatkan ke dalam lubang di samping tanaman sedalam
10-15 cm. Lubang tersebut dibuat dengan alat tugas. Setelah pupuk
penguapan.
tersebut dianggap kurang praktis dan disisi lain ketersediaan pupuk tunggal di
29
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi pupuk ZA (20%N),
SP-36 (36%P2O5), KCl (50%K2O), dan bahan pengisi (abu gosok), sedangkan
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:
ZA = (6×100)/20 = 30 g
KCl = (10×100)/50 = 20 g
3. Campuran antara pupuk dan bahan pengisi dimasukkan ke dalam plastik yang
telah diberi label, diaduk sampai rata. Pupuk yang telah dicampur merata siap
di gunakan.
A. Hasil
30
1. ZA 30
2. SP-36 30,56
3. KCl 20
4. Bahan Pengisi 19,44
Perhitungan:
6 100
ZA = 30 g
20
11 100
SP-36 = 30,56 g
36
10 100
KCl = 20 g
50
Total Kebutuhan Pupuk = 30+30,56+20 = 80,56 g
B. Pembahasan
campuran dua atau lebih pupuk yang dicampurkan oleh pemakainya sesuai
mengandung dua atau lebih unsur hara. Selain pupuk campur dan pupuk tunggal
ada juga yang dinamakan pupuk tunggal, yaitu pupuk yang hanya mengandung
Menurut jenis kandungan unsur hara dalam pupuk, pupuk dapat dibedakan
menjadi dua yaitu pupuk tunggal danpupuk majemuk. Pupuk tunggal merupakan
pupuk yang hanya mengandung satu macam unsur hara yang biasanya berupa
unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur nitrogen,
sedangkan pupuk majemuk merupakan pupuk yang mengandung lebih dari satu
31
jenis unsur hara. Penggunaan pupuk ini lebih praktis, karena hanya dengan satu
yang berasal dari berbagai pupuk yang kemudian dicampur oleh pemakainya.
mengandung lebih dari satu unsur hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Sekali
pemberian pupuk sudah dapat memasok dua atau lebih hara yang dibutuhkan oleh
bahan tambahan. Bahan pengisi dapat berbentuk serbuk, tanah kering, atau abu
gosok. Tidak hanya bahan pengisi pembuatan pupuk campur saja, namun juga
mencampur beberapa pupuk tunggal. Pupuk tunggal yang digunkaan yaitu pupuk
ZA, SP-36, dan KCl. Filler digunakan abu gosok. Pupuk ZA atau amonium sulfat
dirancang untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi tanaman.
Pupuk ZA ini termasuk herbisida anorganik yang dapat membunuh gulma. Pupuk
kalsium yang ada baik di dalam air dan di dalam sel. Kegunaan utama ZA adalah
32
Bentuk-bentuk fosfat (P) yang terjadi di dalam tanah selain dipengaruhi oleh
sifat tanah yang dipupuk juga dipengaruhi oleh sumber pupuk yang diberikan.
tanah sangat diperlukan. Pupuk SP-36 adalah pupuk yang mengandung unsur P.
Pupuk SP-36 adalah sumber P yang mudah larut dalam air (Kasno dkk,
2006). KCl adalah pupuk buatan yang mengandung kalium (52% K2O). kalium
adalah unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar.
Kalium di serap tanaman dalam bentuk ion K+ di dalam tanah. Ion ini bersifat
dinamis, sehingga mudah tercuci tanah berpasir dan tanah dengan pH rendah
pupuk yang dicampurkan tidak sesuai dengan pupuk campur yang diinginkan.
Untuk itu, perlu bahan tambahan yang disebut filler. Bahan yang dapat digunakan
sebgai filler harus memenuhi syarat, yakni tidak higroskopis, tidak bereaksi
digunakan sebagai filler adalah pasir, serbuk gergaji, sekam padi, atau kapur, dan
pupuk SP-36 mengandung unsur P2O5 36%, dan pupuk KCl mengandung 50%
33
unsur K2O. Masing-masing pupuk tunggal dicampur menjadi pupuk majemuk
yang terdiri dari unsur NPK dengan abu gosok sebagi filler nya. Pupuk majemuk
dibuat dengan dua cara, yaitu melalui proses kimia dan fisik blending (diaduk).
Keuntungan dari proses kimia, setiap butir pupuk mengandung unsur hara
yang sama, sesuai dengan formulasinya. Keuntungan dari cara diaduk adalah lebih
ZA 30 g, pupuk SP-36 30,56 g, dan pupuk KCl 20 g. Dan dari perhitungan yang
Filler yang digunakan dalam praktikum ini adalah abu gosok. Metode yang
34
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Pupuk campur dapat dibuat dengan perbandingan unsur hara yang dibutuhkan
oleh tanaman.
sebagai sumber unsur N, kemudian SP-36 sebagai sumber unsur P, serta KCl
B. Saran
35
DAFTAR PUSTAKA
Arief, A., S. Yolan K.L., K. Mubarak, I.P. Laba, dan B. Agung. 2016.
Penggunaan pupuk ZA sebagai pestisida anorganik untuk meningkatkan
hasil dan kualitas tanaman tomat dan cabai besar. JK FIK UNAM. 4(3): 73-
82.
Diana, N.E., Sujak, dan Djumali. 2017. Efektivitas aplikasi pupuk majemuk NPK
terhadap produktivitas dan pendapatan petani tebu. Buletin Tanaman
Tembakau, Serat dan Minyak Industri. 9(2): 43-52.
Irawan, T.B. 2010. Pupuk dan Pemupukan. Politeknik Negeri Jember, Jember.
36
Sianturi, D.A. dan Ernita. 2014. Penggunaan pupuk KCl dan bokhasi pada
tanaman ubi jalar (Ipomae batatas). Jurnal Dinamika Pertanian. 19(1): 37-
44.
Zaini, Z. 2012. Pupuk Majemuk dan pemupukan hara spesifik lokasi pada padi
sawah. Iptek Tanaman Pangan. 7(1): 1-7.
37
LAMPIRAN
38
39