Disusun Oleh:
LABORATORIUM AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertanian organik adalah suatu pendekatan pertanian yang berfokus pada
pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Praktek
pertanian organik menitikberatkan pada penggunaan bahan-bahan organik alami untuk
memupuk tanaman dan mengontrol hama, serta menghindari penggunaan bahan kimia
sintetis seperti pestisida dan pupuk buatan. Pertanian organik juga mendorong
pengembangan sistem pertanian yang lebih mandiri dan berdampak positif bagi kesehatan
manusia serta lingkungan.(Ajiksamsi,2015)
Dalam konteks pertanian organik, salah satu aspek penting adalah penerapan
prinsip ini pada tanaman sayuran berumur pendek. Tanaman sayuran berumur pendek
adalah tanaman yang memiliki siklus hidup yang relatif cepat, biasanya kurang dari tiga
bulan dari tanam hingga panen. Tanaman-tanaman ini memiliki kebutuhan nutrisi dan air
yang intensif, sehingga membutuhkan pendekatan pertanian yang tepat untuk memastikan
pertumbuhan dan produksi yang optimal.(Chalista,2013)
Praktek pertanian organik pada tanaman sayuran berumur pendek melibatkan
penggunaan pupuk organik, kompos, dan pengelolaan sisa tanaman secara efektif untuk
memaksimalkan kesuburan tanah. Selain itu, pengendalian hama dan penyakit dilakukan
secara alami dengan memanfaatkan metode-metode organik seperti penggunaan predator
alami, penanaman tumpang sari, dan pemakaian pestisida organik.(Gumarsih,2017)
Penerapan pertanian organik pada tanaman sayuran berumur pendek memiliki
signifikansi yang besar dalam menghadapi berbagai tantangan global seperti degradasi
lingkungan, keterbatasan sumber daya alam, dan perubahan iklim. Pertanian organik
tidak hanya mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, tetapi juga meningkatkan
kualitas tanah, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan mempromosikan
keseimbangan ekosistem.(Khairul,2013)
1.1 Hasil