MENYERBUK SENDIRI
(AUTOGAM)
A. Tujuan Pemuliaan Tanaman
Menyerbuk Sendiri
Tanaman menyerbuk sendiri (self pollinated crop): tanaman yang
sebagian besar penyerbukannya terjadi melalui penyerbukan
sendiri yaitu melalui pertemuan sel kelamin jantan dan betina dari
satu tanaman yang sama.
Contoh tanaman menyerbuk sendiri: padi, kacang-kacangan
seperti kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang panjang,
kacang tunggak, kacang gude, kecipir.
Biasanya tanaman menyerbuk sendiri besifat kleistogami yaitu
penyerbukan terjadi sebelum muka mekar.
Populasi tanaman menyerbuk sendiri bersifat homosigot
homogenus
Tujuan pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri adalah
mendapatkan tanaman homozigot dengan sifat unggul.
2
B. Dasar Genetik Tanaman
Menyerbuk Sendiri
Tanaman menyerbuk sendiri sebagian besar memiliki
komposisi genetik homosigot
Dari generasi ke generasi memiliki sifat yang sama
Proses homosigositas pada pasangan alel
heterosigot berlangsung cepat.
Proporsi tanaman homosigot tergantung pasangan
alel dan generasi selfing
Selfing terus menerus, proporsi tanaman homosigot
makin meningkat, proporsi heterozigot menurun
Dengan menyerbuk sendiri (selfing) tanaman menjadi
homosigot, mengapa?:
Tanaman homosigot (AA/aa) tetap homosigot:
(1) AA x AA AA;
(2) aa x aa aa
S-0 : AA selfing : AA x
AA
gamet : A/A
S-A/A A A
1:
A AA AA
A AA AA
S1 : semuanya AA
PT-MENYERBUK SENDIRI 5
Diagram penyerbukan sendiri
tanaman heterosigot:
S-0 : Aa selfing : Aa x
Aa
gamet : A/a
S-A/a A a
1:
A AA Aa
a Aa aa
S1 : ¼ AA + ½ Aa +
¼ aa
PT-MENYERBUK SENDIRI 6
Proporsi HETEROSIGOT SEMAKIN
KECIL
pada generasi selfing lebih lanjut
S-0 : Aa
S-1 : 25% 50% 25% aa
AA Aa
S-2 : 25% 12,5% 25% 12,5% 25%
AA AA Aa aa aa
S-3 : 37,5% 6,25% 12,5% 6,25% 37,5%
AA AA Aa aa aa
S-5 : 46,875 1,562 3,125 1,562 46,875
% AA % AA % Aa % aa % aa
PT-MENYERBUK SENDIRI 7
S0 Aa
selfing
x x x x
x x x x
x x x x
beberapa
generasi
x x x x x x x x
! ! ! ! ! ! ! ! Galur-galur
x x x x x x x x
2 1 m
Proporsinya 2 m atau 1 1 / 2
m n
Pada generasi 2, m = 2 2
2 4
n = 1 (Aa)
generasi 1
A a ½ homosigot
A AA Aa ½ heterozigot
a Aa aa
Sumber : www.thechileman.org
Introduksi
Introduksi : mendatangkan tanaman dari
tempat yang berbeda (antar kota atau antar
negara,antar lembaga)
Penanganan varietas introduksi :
1. Bahan tetua (sumber gen)
2. Koleksi
3. Bahan seleksi
4. Langsung digunakan sebagai varietas baru
Lengkeng lokal var. mutiara poncokusumo
(A); lengkeng introduksi var. Itoh (B)
Sumber : balitjestro
Bunga krisan
Koleksi
Koleksi : kegiatan pengumpulan tanaman
sebagai sumber gen atau keragaman
genetik.
Koleksi tanaman dapat berupa :
1. Varietas liar/kerabat liar
2. Varietas introduksi
3. Varietas lokal
4. Galur-galur hasil persilangan
https://www.crops.org
www.treehugger.com
Hibridisasi
Hibridisasi : persilangan buatan yang dilakukan
antar tanaman dalam satu spesies, antar spesies
dalam satu genus, antar genus atau kerabat
liarnya
Tujuan : mendapatkan kombinasi genetik (sifat)
yang diinginkan dari beberapa tetua.
Cara hibridisasi :
1. Pemilihan tetua (selection)
2. Emaskulasi (emasculation)
3. Penyerbukan (pollination) dan pembungkusan
bunga (bagging)
4. Pelabelan (Labeling)
1. Pemilihan tetua/jumlah tetua
Pemilihan tetua : tergantung pada sifat unggul yang
diinginkan, kualitatif atau kuantitatif.
1. Sifat kualitatif: lebih mudah diseleksi, gen
sederhana (monogenik). Perbedaan phenotipa =
perbedaan gen pengendali,pengaruh lingkungan
kecil. Diperlukan cukup 1 tetua, Contoh : warna
bunga
2. Sifat kuantitatif : seleksi tidak mudah dilakukan,
gen kompleks (poligenik),pengaruh lingkungan
besar. Contoh : hasil tanaman. Diperlukan lebih
banyak tetua sebagai sumber gen.
2. Emaskulasi dan penyerbukan