ABSTRAK
Metabolit sekunder merupakan salah satu senyawa bioaktif yang terdapat pada tanaman yang dapat diproduksi
melalui teknik kultur invitro. Bioaktif hasil dari teknik kuktur in vitro ini dapat diaplikasikan pada berbagai bidang
industri. Tujuan teknologi kultur in vitro pada tanaman adalah untuk menghasilkan biomasa metabolit sekunder
berbentuk kalus yang bersifat bioaktif. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan meliputi: (1) induksi kalus
secara in vitro dengan menanam potongan eksplan pada media MS yang dimodifikasi dengan penambahan nutrisi
dan dengan berbagai zat pengatur tumbuh, (2) induksi akumulasi metabolit sekunder kultur kalus menggunakan
elisitor biotik maupun abiotik, (3) isolasi dan identifikasi metabolit sekunder secara kualitatif dan kuantitatif dengan
metode kromatografi lapis tipis/KLT atau High Performance Liquit Chromatogarafi/HPLC. (4) Identifikasi enzim
yang terlibat dalam biosintesis metabolit sekunder. (5) Hasil aplikasi metabolit sekunder di bidang farmasi
ABSTRACT
Secondary metabolites are one of the bioactive compounds found in plants that can be produced through invitro
culture techniques. Bioactive results from this in vitro kuktur technique can be applied to various industrial fields.
The purpose of in vitro culture technology in plants is to produce biomass of secondary metabolite in the form of
callus that is bioactive. The methods used to achieve the objectives include: (1) induction of callus in vitro by
planting explant pieces on modified MS medium with addition of nutrients and with various growth regulators; (2)
induced accumulation of secondary metabolites of callus cultures using biotic and abiotic elicitors, (3) isolation and
identification of secondary metabolites qualitatively and quantitatively by thin layer chromatography / TLC or High
Performance Liquit Chromatogarafi / HPLC method. (4) Identification of key enzymes involved in the biosynthesis of
secondary metabolites. (5) Result Secondary metabolite application in the pharmaceutical.
Metabolit sekunder merupakan salah satu senyawa kelebihan dibanding dari metabolit yang diambil dari
bioaktif yang terdapat pada tanaman. Metabolit sekunder tanaman dari lahan. Kelebihan teknik kultur invitro
dari tanaman bercirikan tidak terlibat langsung pada diantaranya dengan areal yang sempit/ terbatas dapat
pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, dan secara meghasilkan metabolit yang besar yang dapat
esensial tidak dibutuhkan oleh tanaman.Penggolongan dikembangkan menjadi skala industry yang komersial
jenis utama metabolit sekunder diantaranya poliketida, (Sarah dan Susan 2012). Disamping itu dengan
flavanoid, alkaloid, terpenoid (Saifudin, 2014). Potensi menstimulasi media sel-sel dalam kultur in vitro lebih
dari metabolit sekunder sebagai promotor peningkatan cepat membelah hingga biomasa cepat dapat dipanen.
kesehatan (Argawal dan Kamal 2007), contohnya Untuk peningkatan produksi dapat ditambah elisitor
epigallocatecin galat sebagai bahan anti obesitas, (Mukarlina et al., 2006). dan untuk mempercepat
Trimethyl xanthina dan saponin sebagai anti oksidan biosintesis dan skala yang besar dapat ditambahkan
(Biswapriya dan Satyahari, 2012). Disamping untuk precursor (Deepika, 2013).
meningkatkan kesehatan di bidang pertanian dapat Tujuan dari penulisan naskah ini adalah untuk
sebagai herbisida maupun fungisida alami. mempelajari produksi metabolit sekunder melalui teknik
Permasalahannya, untuk mendapatkan metabolit kultur in vitro yang berguna dalam menghasilkan
sekunder dari tanaman memerlukan waktu tunggu yang biomasa metabolit sekunder berbentuk kalus yang
lama hingga lebih dari lima tahun untuk tanaman kategori bersifat bioaktif yang dapat diaplikasikan pada berbagai
tahunan. Untuk mencari solusi dari permasalahan ini bidang khususnya bidang farmasi.
maka metabolit sekunder diproduksi melalui teknik
kultur invitro. Teknik kultur invitro memiliki beberapa
Isolasi dan identifikasi metabolit sekunder Biology. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia.
merupakan kegiatan pasca panen kultur in vitro untuk 2(3), 258-264.
mendapatkan kadar metabolit yang siap untuk Argawal M dan Kamal R. ( 2007). Studies on flavonoid
diaplikasikan. Isolasi dan identifikasi metabolit sekunder production using in vitro cultures of Momordica
seperti yang telah dilakukan oleh Grover et al., (2010) charantia L. J. Indian Journal Biotechnology. 6,
dari kultur in vitro suspensi Camellia sinensis diperoleh 277-279.
metabolit sekunder golongan monoterpen. Biswapriya B. M dan Satyahari D. (2012).
Aplikasi metabolit sekunder dari kultur in vitro di Phytochemical Analyses and Evaluation of
bidang farmasi telah sering diterapkan diberbagai negara Antioxidant Efficacy of in vitro Callus Extract of
maju seperti disebutkan pada Tabel 1. East Indian Sandalwood Tree (Santalum album
L.). Journal of Pharmacognosy and
Tabel 1. Aplikasi metabolit sekunder Phytochemistry. 1 (3), 7-16.
Deepika A .A.P. (2013). Comparative analysis of total
Metabolit
Asal
flavonoids and quercetin content in vivo and In
No sekunder Kegunaan Pustaka vitro and enhancement ofquercetin via precursor
eksplan
kultur in v feeding inpluchea Lanceolata oliver & hiern.
Anti: Grover et International Journal of Pharmacy and
Camellia
1 nerol bakteri & al., (2010)
sinensis Pharmaceutical Sciences 5(3), 617-62.
kanker
Camellia Anti Sutini et al.,
Magoma G.N., Imbuga, M.O., Agong . S.G. (2003).
2 flavan-3-ol Biochemical differentiation in Camellia sinensis
sinensis obesitas (2015)
Catharant Anti Saifudin, et and its wild relatives as revealed by isozyme and
3 Kurkumin catechin patterns. J. Biochemical Systematics and
hus roseus oksidan al., (2006).
Euphor Obembe, et Ecology, 31, 995–1010.
4 Antosianin pewarna
bia al., (2010). Mukarlina, Rizkita R.E., Arbayah H. S. (2006).Pengaruh
Panax Obembe, et Pemberian Elisitor Homogenat Jamur Pythium
5 Gingseng suplemen
gingseng al., (2010). aphanidermatum (Edson) Fitzp terhadap
Rosma Coleus Anti Obembe, et
5 Kandungan Ajmalisin dalam Kultur Akar
rinic acid blumai inflamasi al., (2010).
Catharantus roseus (L) G. Don. Jurnal
matematika dan sains, 11( 2), 44-49
PENUTUP
Soegihardjo C.J. dan Koensoemardiyah. (2004).
Asiaticoside and its derivative production by cell
Kesimpulan
suspension cultures Of centella asiatica (l.) Urban.
Biomasa metabolit sekunder berbentuk kalus yang
Laporan penelitian. Biologi Farmasi, Fakultas
bersifat bioaktif dapat diproduksi dengan teknologi
Farmasi UGM, Yogyakarta
kultur in vitro dengan memodifikasi medium, zat
Saifudin, A. (2014). Senyawa Alam Metabolit Sekunder
pengatur tumbuh serta mencermati jalur biosintesisnya
Teori, Konsep, dan Teknik. Yogyakarta:
untuk dipercepat dengan memodifikasi elisitor maupun
Deepublish.
precursor.
Sutini, Tatik W, Wahyu W , S.B. Sumitro (2008).
Meningkatkan produksi flavan-3-ol melalui kalus
Saran
camellia Sinensis l. dengan elisator Cu 2+. Jurnal
Dalam tekonologi kultur in vitro perlu dilakukan
Berk. Penel. Hayati: 14, 39–44.
dengan kehati-hatian, kondisi serba aseptik dan
Sutini, Susilowati, Djoko Agus Purwanto. (2016).
kecermatan pengukuran bahan-bahan yang dipergunakan.
Growth and Accumulation of Flavan-3-ol in
Camellia sinensis through Callus Culture and
UCAPAN TERIMAKSIH
Suspension Culture Method. Journal of Biological
Researches. 22(1), 27-31.
Terima kasih kepada Direktur Riset dan
Sutini, Susilowati, Djoko Agus P, M.Rasjad Indra.
Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan
(2016). The extraction process of trimethyl
Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi,
xanthina in vitro Culture of callus C. sinensis With
dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti) yang telah
ethyl acetate solvent. J. Web of Conferences Matec
mendanai Penelitian Berbasis Kompetensi TH. 2017.
(58 01026): 1-4.
Sutini, Susilowati, M. Rasjad Indra. (2015).
DAFTAR RUJUKAN
Pengembangan produksi flavan-3-ol melalui
kultur suspensi sel camellia sinensis l :Untuk
Andri R.Y., Mahmudati N., Susetyorini E. (2016).
penghambatan diferensiasi sel adiposa. Laporan
Steeping of Ginger (Zingiber officinale Rosce)
penelitian berbasis kompetensi. UPN ” Veteran”
Lowers Blood Glucose in Rat Model Type-2
Jatim.
Diabetes (NIDDM) as a Learning Resource
Tutut P.L. (2016). Characteristics analysis of dragon fruit Saifudin, A. Suparti , Fuad A. (2006). Biotransformation
extract betacyanin of hylocereus polyrhizus and curcuma through the culture Of suspens leaf cell
hylocereus undatus with Stability organoleptic Catharanthus roseus [l] g. Don Bloomy squeeze.
jelly as atlas media. Jurnal Pendidikan Biologi Jurnal Penelitian Sains & Teknologi. 7(2), 92 –
Indonesia 2(1 ), 78-87. 10.
Grover A., Jayashankar S., Yadav R.B. (2012). Sarah A. W. and Susan C. R. (2012). Recent advances
Production of monoterpenoids and aroma towards development and commercialization of
compounds from cell suspension cultures of C. plant cell culture processes for the synthesis of
Sinensis. J. Plant Cell Tiss organ Culture. 108, biomolecules. J. Plant Biotechnology 10, 249–268.
(2), 323-331.