Disusun oleh:
Kelompok 3
Arvin Mey Taofik J3H918155
Latar Belakang
Probiotik adalah penggunaan bakteri atau mikroba yang bersifat
menguntungkan, dapat menghambat atau mematikan mikroorganisme yang bersifat
toksik, sehingga kondisi kesehatan dalam suatu perairan dapat terjaga (Asminmai 2012).
Penggunaan probiotik dalam budidaya adalah untuk meciptakan sutu kesimbangan
ekosistem dan rantai makanan yang dapat membantu pertumbuhan organisme akuatik.
Dalam budidaya, dapat diterapkan kepadatanya yang tinggi pada suatu media apabila
kualitas air terjaga dengan baik (Asminmai 2012).
Bakteri probiotik memiliki beberapa kriteria atau syarat yang harus dipenuhi
untuk menjadi bakteri probiotik diantaranya yaitu memberikan efek yang
menguntungkan pada inang(host), tidak patogenik dan tidak toksik, mengandung
sejumlah besar sel hidup, mampu bertahan dan melakukan kegiatan metabolisme dalam
usus, tetap hidup selama dalam penyimpanan dari waktu yang digunakan, mempunyai
sifat sensori yang baik, dan diisolasi dari inang.
Menurut Gomez-Gil dan Roque (1998) dalam Rajab (2006), metode seleksi
bakteri probiotik terdiri dari 8 tahapan utama, yaitu : 1) pengumpulan informasi dasar
baik dari studi literatur maupun kenyataan di lapangan, seperti : informasi operasional
tambak atau usaha akuakultur lain, manajemen produksi dan pengendalian penyakit, 2)
penapisan mikroba, yaitu proses pemisahan mikroba dari campurannya berdasarkan
kriteria tertentu, seperti bakteri probiotik harus menguntungkan inangnya, mampu
bertahan hidup dalam usus, dapat disiapkan sebagai produk sel hidup pada skala
industri, dan dapat terjaga stabilitas serta sintasan untuk waktu yang lama pada
penyimpanan maupun di lapangan, 3) pengujian isolat dalam menghambat mikroba lain
secara in vitro dan in vivo, 4) pengujian patogenisitas terhadap inang, 5) pengujian skala
laboratorium termasuk melihat pengaruh kandidat probiotik secara in vivo terhadap
variabel imunologi, sintasan dan keragaan inang, serta uji tantang dengan patogen, 6)
pengujian skala lapangan, dan 7) analisa ekonomi biaya-laba Media yaitu suatu substrat
untuk menumbuhkan bakteri, yang menjadi padat atau tetap tembus pandang pada suhu
inkubasi (suhu yang cocok untuk pertumbuhan) Irianto, Koes. (2013) .
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari metode seleksi bakteri probakteri
unutk akualkultur.
METODOLOGI
Prosedur Praktikum
Siap bahan dan alat yang mau dipraktikumkan. Ambil 0,1ml suspensi bakteri
Aeromonas hydrophila, lalu teteskan pada media SWC dan kemudian sebar secara
merata dengan menggunakan batang penyebar. Bakar pinset sebentar diatas api busen,
lalu ambil kertas saring dengan pinset satu persatu. Celupkan kertas saring pertama ke
dalam larutan fisiologis dan letakan diatas permukaan media TSA yang telah disebari
biakan bakteri. Celupkan kertas saring dua ke dalam suspensi bakteri Bacillus sp dan
letakkan pada cawan petri yang dengan jarak tertentu. Inkubasikan pada suhu kamar
selama 24 jam dan amati pertumbuhan yang terjadi lalu ukur diameter daerah bening
yang timbul.
PEMBAHASAN
Hasil
Berikut merupakan hasil seleksi bakteri probiotik untuk akuakultur akan
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 1. Hasil pengamatan seleksi bakteri probiotik pada metode kertas cakram
Zona Hambat
Larutan Fisiologis Bacillus
Cawan 1
Panjang diameter : 0 cm Panjang diameter : 0,1 cm
Cawan 2
Panjang diameter : 0 cm Panjang diameter : 0 cm
Berdasarkan tabel 1 di atas, seleksi bakteri pada cawan 1 larutan fisiologis
adalah diameternya 0 cm untuk larutan fisiologis dan bacillus 0,1 cm. Sedangkan pada
cawan 2 yang memebentuk zona bening dan menghambat pertumbuhan bakteri pada
larutan fisiologis adalah diameternya 0 cm dan bacillus 0 cm.
untuk zona hambat bening 0 cm merupakan tidak terdapat zona bening.
Gambar : Cawan 1
Gambar : Cawan 2
Pembahasan
Kesimpulan
Hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat kesimpulan bahwa Semakin
besar daerah atau zona bening maka semakin besar juga keefektifan bakteri probiotik
dalam menghambat pertumbuhan bakteri pathogen dan praktikan telah mengetahui cara
seleksi terhadap probiotik.
Saran
Untuk praktikum selanjutnya diharapkan bakteri-bakteri yang diuji dalam uji
probiotik diperbanyak jenisnya seperti bakteri yang hidup di lingkungan budidaya dan
larutan yang digunakan juga lebih beragam seperti dari bahan herbal dan buah-buahan.
Hal ini dikarenakan sangat banyak bakteri-bakteri yang hidup pada lingkungan
budidaya dan larutan-larutan yang dihasilakan oleh ektrak dari bahan herbal dan buah-
buahan.
DAFTAR PUSTAKA