Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL MIKROBIOLOGI PANGAN DAN INDUSTRI

Isolasi Mikroba dari Bahan Pangan

Dosen Pengampu : Dr. Tri Handayani K, M. Si

Disusun oleh:
Diah Ayu Lestari (1308617013)
Nisrina Nur Ubay (1308617027)
Anis Syabani Muthmainnah (1308617043)

Prodi Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, dan udara, substrat yang berupa
bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganismenya berupa bakteri, kamir, kapang, dan
sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di lingkungan ini sangatlah beranekaragam sehingga
dalam mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga berhasil diperoleh koloni
mikroba. Pada industri yang berkaitan dengan pangan, untuk menjaga dan mempertahankan
kualitas produk makanan dan minuman yang dihasilkan, dapat dilakukan uji mikroorganisme
dengan cara mengisolasi bahan yang diuji untuk melihat apakah ada mikroba yang terdapat dan
tumbuh dalam bahan pangan tersebut.
Di dalam laboratorium mikrobiologi, populasi mikroba dapat diisolasi menjadi kultur murni
yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari morfologi, sifat, dan kemampuan
biokimiawinya. Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu
dari lingkungan atau bahan tertentu, sehingga diperoleh kultur murni atau biakkan murni. Kultur
murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal.
Beberapa cara yang dilakukan untuk mengisolasi mikrooraganisme antara cara goresan (streak
plate), cara taburan/tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), cara pengenceran ( dilution
plate) serta micromanipulator. Oleh karena itu yang melatar belakangi percobaan isolasi dan
morfologi koloni mikroba ialah untuk memelihara suatu mikroorganisme yaitu bakteri dan jamur
dari media yang ada serta membedakan bahwa setiap mikroorganisme memiliki bentuk, tepi
serta permukaan koloni yang berbeda – beda.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara isolasi mikroba dari bahan pangan dengan metode pour plate?
2. Bagaimana cara menghitung jumlah koloni mikroorganisme?
3. Apa jenis koloni mikroorganisme yang didapat dari hasil isolasi mikroorganisme?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan yang ingin dicapai ialah:
1. Mempelajari dan mempraktikkan cara isolasi mikroba dari bahan pangan dengan metode pour
plate
2. Menghitung jumlah koloni mikroorganisme
3. Mengidentifikasi jenis koloni mikroorganisme yang didapat dari hasil isolasi mikroorganisme

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, dan udara, substrat yang
berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganismenya berupa bakteri, kamir,
kapang, dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada dilingkungan ini sangatlah
beranekaragam sehingga dalam mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga
berhasil diperoleh koloni mikroba (Fardiaz, 1992).
Mikroorganisme dalam alam hampir selalu dalam keadaan tercampur. Campuran ini
dapat sangat kompleks artinya banyak jenisnya atau walaupun jenisnya sedikit sifatnya berbeda.
Mungkin pula terdapat perbedaan sifat khusus yang agak jauh walaupun dari sifat umumnya
sama. (Judoamidjojo, 1991)
Oleh karena itu, dalam mempelajarinya, mikroba harus diambil dari alam lalu
diisolasikan dalam suatu biakan murni. Isolasi mikroba adalah proses mengambil mikroba dari
medium atau lingkungan asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh
biakan yang murni (Singleton dan Sainsbury, 2006). Biakan murni adalah biakan yang hanya
berisi satu jenis mikroba (Pelczar, 2008).
Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir dengan metode
garis, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serta micromanipulator. Dua diantaranya
yang paling sering banyak digunakan adalah teknik cawan tuang dan cawan gores (Pelczar,
2008)
Ada empat cara isolasi mikroba yaitu : (Buckle, 2007)
1. Pour plate
Beberapa ml suspensi mikroba dicampur dengan mediaum yang masih cair (belum
membeku) dengan demikian akan diperoleh piaraan adukan. Digunakan untuk mengencerkan
atau mengisolasi yang terdapat pada contoh. Setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu,
koloni akan tumbuh tersebar pada permukaan dan bagian bawah agar.
2. Streak Plate
Ujung kawat inokulasi yang membawa mikroba digesekkan atau digoreskan dengan
bentuk zig-zag pada permukaan agar-agar dalam cawan Petri sampai meliputi seluruh
permukaan. Setelah inkubasi akan terlihat koloni yang tersebar di permukaan agar yang mungkin
berasal dari satu sel bakteri/mikroba dan dapat diisolasi
3. Slant culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri digesekkan pada permukaan agar-agar miring
dalam tabung reaksi. Dapat dilakukan dengan cara menggoreskan secaa zig-zag pada permukaan
agar miring menggunakan jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan. Cara ini juga
dilakukan pada agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam keadaan
kekurangan oksigen.
4. Stab culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri ditusukkan pada media padat (agar-agar) dalam
tabung reaksi, berbeda dengan slant culture permukaan agar-agar ini tidak miring. Media agar
setengah padat dalam tabung reaksi, digunakan untuk menguji gerak bakteri secara makroskopis.
Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada medium yang terdiri dari bahan nutrient.
Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung kepada banyak faktor seperti seperti apa
jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan. Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar
dapat tetap dipertahankan harus mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh
organisme tersebut. Faktor lain seperti PH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan
baik (Buckle, 2007)
Pengamatan morfologi jamur sangat penting untuk identifikasi dan determinasi. Dalam
pengamatan morfologi secara mikroskopis ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu hifa
bersepta atau tidak, transparan atau keruh, berwarna atau tidak, atau bentuk, warna, ukuran dan
sebagainya
Karakteristik koloni bakteri hasil inokulasi merupakan salah satu bagian dalam
identifikasi bakteri. Beberapa bentuk koloni spesifik koloni bakteri pada media agar dataryaitu
(Sutedjo, 1996) :
1.Ukuran
•Titik
•Kecil
•Sedang
•Besar
2. Warna koloni
Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan tidak kontras dengan air, di mana sel-
selbakteri tersebut disuspensikan. Oleh karena itu pengamatan tanpa pewarnaan menjadilebih
sukar dan tidak dapat digunakan untuk melihat bagian-bagian sel dengan teliti.
3. Bentuk koloni
•Bundar
•Tidak beraturan
•Rhizoid (tersebar seperti akar)
4. Bentuk bagian tepi koloni (margin)
•Rata (entire)
•Tidak rata, bergelombang secara beraturan (lobate)
•Bergelombang (undulate)
•Bergerigi (serrate)
•Seperti filamen (filamentous)

5. Bentuk koloni dilihat dari samping atau tingginya (elevation)


•Datar (flat)
•Agak menonjol ke atas (raised)
•Menonjol ke atas (convek )
•Menonjol dengan bagian pusat yang lebih tinggi (umbonate)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu Percobaan
Praktikum percobaan isolasi mikroba dari bahan pangan dilakukan pada 2 Desember
2019 bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Gedung Hasyim Asyarie, Universitas Negeri
Jakarta.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah cawan petri, tali kasur, inkubator , tisu,
pipet, label, lampu spiritus/bunsen, spidol transparan OHP, serbet, yellow pages.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah bahan yang diamati (kuah bubur),
media PDA, alkohol dalam botol semprot, akuades steril.

3.3 Pelaksanaan Percobaan


Pertama, meja kerja disterilisasi dengan alkohol 70%. Lalu, dipersiapkan bahan (kuah
bubur) yang akan diperiksa. Kemudian, dipersiapkan medium yang akan digunakan yaitu media
PDA. Lalu, 1 mL bahan diambil menggunakan pipet ukur steril, dan dimasukkan ke dalam
cawan petri yang telah steril. Selanjutnya medium PDA cair dituangkan ke dalam cawan petri
yang telah berisi larutan bahan. Lalu, cawan petri ditutup kembali dan dihomogenisasi dengan
cara digeser di atas meja searah angka delapan. Kemudian, medium dibiarkan hingga memadat.
Setelah itu, cawan petri dibungkus dengan yellow pages. Terakhir, cawan petri diinkubasikan
pada suhu 28℃ selama 24 - 48 jam dan diamati koloni yang tumbuh.
DAFTAR PUSTAKA
Buckle. 2007. Mikrobiologi Terapan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Judoamidjojo, Muljono. 1991. Teknologi Fermentasi. Bogor: IPB
Pelczar, Michael J dan Chan, E. C. S. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid I. Jakarta: UI Press.
Singleton dan Sainsbury. 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology 3rd Edition.
John Wiley and Sons. Sussex, England.
Sutedjo, Mul Mulyani. 1996. Mikrobiologi Tanah. Jakarta: PT Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai