Anda di halaman 1dari 31

RENCANA KERJA JAMINAN MUTU

HACCP
KORNET DAGING AYAM JEMPOL

Disusun oleh :

Nur Faizah S 171710101036


RENCANA KERJA JAMINAN MUTU
HACCP

Nama Unit Usaha : PT.Sido Tenan


Alamat : Jl. Kalimantan X, Sumbersari, Jember

Divalidasi oleh : Ir. Mukhammad Fauzi M.Si

Tanggal : 10 Desember 2020


Nomor :
Kornet Daging Rencana Kerja Jaminan Mutu
Revisi :
Ayam Jempol
KEBIJAKAN MUTU Halaman :

Profil Usaha
Nama : PT Sido Tenan
Alamat : Jl. Kalimantan X, Sumbersari, Jember
Telp : 0376-76736
Fax :
Visi
Menjadi merek makanan inovatif pilihan keluarga
Misi
Memenuhi kebutuhan konsumen terhadap kualitas dan harga melalui interaksi konsumen dan pengembangan berkelanjutan
Kebijakan Mutu
PT Sido Tenan merupakan pelopor makanan kaleng yang masih di konsumsi sampai saat ini oleh keluarga Indonesia. Pabrik yang
berlokasi di Jalan Kalimantan X, Sumbersari, Jember, pada awalnya di dirikan untuk memproduksi makanan kaleng dan daging beku.
Selanjutnya dalam pengembangan produknya kapasitas produksi ditingkatkan dengan penambahan produksi Kornet Daging Ayam.
Pengembangan sumber daya manusia dan infrastruktur pun dijalankan secara intensif. Perekrutan dan pelatihan diterapkan dengan
ketat untuk menghasilkan karyawan yang kompeten dan profesional. Mesin-mesin pun didatangkan langsung dari Jerman, Amerika Serikat,
Korea dan China untuk memastikan proses produksi yang efisien dan higienis.
PT Sido Tenan menetapkan tiga fokus utama yaitu memprioritaskan inovasi dan renovasi produk, investasi di sumber daya manusia
dan fasilitas infrastuktur penunjang seperti pabrik dan IT sistem serta dan tak kalah pentingnya ekspansi distribusi agar produk “Kornet
daging Ayam Jempol” lebih dekat dengan konsumen. Selain itu, “Kornet daging Ayam Jempol” telah mendapatkan sertifikasi Halal dari
MUI, sertifikat HACCP serta ISO.
Tak kalah penting, PT Sido Tenan juga terus menerus mengembangkan sumber daya manusia dengan kompetensi yang tepat agar
dapat mendukung visi perusahaan. Dengan fokus tersebut diatas, kami yakin akan mewujudkan visi sebagai produsen makanan dengan
kualitas terjamin dan menjadi pilihan keluarga Indonesia.

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Nur Faizah S Ketua Tim 10 Desember 2020


Nomor :
Rencana Kerja Jaminan Mutu
Kornet Daging Revisi :
Ayam Jempol ORGANISASI HACCP
Halaman :
TIM HACCP

No Latar Belakang Pelatihan yang Pernah


Nama Jabatan
. Pendidikan Diikuti
1.Pelatihan HACCP
S3 Teknologi 2.Pelatihan leadership
1. Nur Faizah S Ketua Tim
Pertanian 3.Pelatihan kehalalan
pangan
Personil 1.Pelatihan leadership
S3 Teknologi
2. Hibatullah Akbar Bagian 2.Pelatihan kehalalan
Pertanian
Produksi pangan
Staff 1.Pelatihan leadership
S3 Teknologi
3. Makbul Nasution Quality 2.Pelatihan kehalalan
Pertanian
Control pangan
Staff Teknis 1. Pelatihan leadership
S3Teknologi
4. Debby Debul Engineerin 2.Pelatihan kehalalan
Pertanian
g pangan

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Nur Faizah S Ketua Tim 10 Desember 2020


Nomor :
Rencana Kerja Jaminan
Mutu Revisi :
Kornet Daging
Ayam Jempol ORGANISASI
Halaman :
STRUKTUR ORGANISASI

Board of Directur

Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager
Produksi Product Quality Teknik Financial Export Human Purchasin Can Sales
Planning Assurance dan Impor Resources g Making
Inventory dan Research Accountant and General
Control and (Fin and Administratio
(PPIC) Development Acc) n (HR dan
(QA dan GA)
R&D)

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Nur Faizah S Ketua Tim 10 Desember 2020


Nomor :
Kornet Daging Rencana Kerja Jaminan Mutu
Revisi :
Ayam Jempol
DESKRIPSI PRODUK Halaman :

1. Nama Produk/Nama Dagang : Kornet/Kornet Daging Ayam Jempol


2. Komposisi Produk
Bahan Baku : Daging Ayam, Terigu, Protein Kedelai, Garam, Gula, Bumbu
Bahan Tambahan : Penguat Rasa Mononatrium Glutamat, Sekuestran Natrium Tripolifosfat, Pengawet Natrium
Nitrit
3. Physical/Chamical Structure
Physical : Padat, empuk, konsistensi kenyal, daging berwarna merah
Chamical : pH ≥4,6 dan Aw > 0,95
4. Microcidal static treatment
Microcidal : Sterilisasi dengan suhu tinggi mampu membunuh semua mikroba patogen dan pembusuk
Microstatic : - Penambahan garam mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan mikroba pembusuk
lainnya.
- Penambahan nitrit juga mampu menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk dan beracun,
serta memperlambat terjadinya ketengikan.
- Bentuk wadah kaleng mampu menghambat kebusukan, serta dapat mempertahankan nilai
gizi, cita rasa dan daya tarik.
5. Cara penyiapan dan penyajian : Dimasak terlebih dahulu sebelum dihidangkan
6. Tipe Pengemasan : Kaleng (340 gram), ukuran 7.5 x 6.0 cm
7. Masa simpan dan Storage Condition : 2 tahun atau lebih dan disimpan pada suhu rendah (dibawah 10oC)
8. Label Kemasan : Label halal MUI, BPOM, Netto, Komposisi dan Expired
9. Sasaran Konsumen yang Ingin Dicapai : Semua kalanagan baik anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
10. Method of Distribution : Produk dimasukkan ke dalam box kardus, kemudian didistribusikan menggunakan mobil box

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Nur Faizah S Ketua Tim 10 Desember 2020


Nomor :
Kornet Daging Rencana Kerja Jaminan Mutu
Revisi :
Ayam Jempol
Persyaratan Dasar Halaman :

PT. Sido Tenan mengedapankan kepuasan pelanggan dan kesehatan pelanggan dengan memperhatikan setiap proses dan
persyaratan-persyaratan yang harus di penuhi dalam pengolahan bahan pangan menurut SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk
menjamin produk yang dibuat aman bagi konsumen.
Persyaratan dasar yang digunkan merupakan penerapan dari SNI 3775:2015

Sumber: SNI 3775:2015


Sumber: SNI 3924:2009

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Nur Faizah S Ketua Tim 10 Desember 2020


Nomor :
Kornet Daging Rencana Kerja Jaminan Mutu
Revisi :
Ayam Jempol
DIAGRAM ALIR PRODUK Halaman :

Supplier Supplier Supplier Supplier Supplier

Daging Ayam Bumbu BTP

Terima bahan
baku dan
dokumen serta
Crosscheking

Penyerahan
dokumen ke
adsministrasi
gudang

Penyerahan
bahan baku Penerimaan dan
kepelaksana penyimpanan
gudang

Bahan Baku
Bahan Baku
Bahan Baku Bahan Bahan Baku Bahan
Daging
Bumbu-bumbu Baku Air Garam Baku Gula
Ayam

Penyimpanan Penyimpanan Penyimpanan Penyimpanan


Pembersihan

Chopping

Curing

Filling

Exhausting suhu
90-95oC, 15 menit

Distribusi
Seaming

Sterilisasi suhu Pemberian


120oC, 15 Label pada Pengepakan
Collin Kemasan
Pencucian menit, 0,55 dalam
g
kg/cm2 Kardus
Dari proses penerimaan bahan baku hingga produk siap di distribusikan membutuhkan waktu 120 menit untuk untuk
keseluruhan proses. Lebih jelasnya di terangkan pada tiap proses yang di lakukan.
Keterangan:
a. Bahan baku :
1. Bumbu : 14,4%
2. Air : 6 %
3. Garam : 1, 2
4. Gula : 0,6 %
5. Daging : 73 %
b. Pembersihan Bahan Baku (Daging Ayam)
Pembersihan dilakukan dengan menggunakan air bersih yang mengalir, guna menghilangkan kotoran yang menempel pada bahan.
Selain itu menghilangkan bagian-bagian yang tidak bisa dimakan. Waktu yang dibutuhkan sekitar 10 menit.
c. Chopping
Daging ayam digiling dengan chopper pada suhu rendah sehingga selama penggilingan, suhu dapat dipertahankan tetap di bawah
16°C dengan waktu 20 menit. Hal tersebut dilakukan dengan menambahkan es batu atau air dingin. Hasil gilingan berupa daging
cincang yang masih kasar.
d. Curing
Setelah dicincang, daging dimasukkan ke dalam mixer untuk mencampur daging, bumbu, dan bahan lainnya menjadi adonan yang
homogen yang disebut dengan curing. Agar emulsi tetap terjaga stabilitasnya, pencampuran harus dilakukan pada suhu rendah (10-
16°C) dengan waktu 15 menit. Maksud curing antara lain untuk mendapatkan warna yang stabil, aroma, tekstur dan kelezatan yang
baik, dan untuk mengurangi pengerutan daging selama processing serta memperpanjang masa simpan produk daging
e. Filling
Emulsi daging yang telah terbentuk selanjutnya diisikan ke dalam kaleng yang sebelumnya telah disterilkan dengan panas.
kemudian ditimbang dengan timbangan kasar. Pengisian dilakukan dengan metode hot filling. Produk pangan diisikan ke dalam
kemasan dalam keadaan panas (hot fiiling), umumnya pada suhu 180°F. Setelah dilakukan filling, kaleng disusun dalam nampan
dan diletakkan ke atas conveyor belt. Lalu dalam perjalanannya menuju ke exhauster box, kaleng-kaleng tersebut ditimbang
kembali dengan timbangan digital yang lebih akurat. Pengisian dilakukan dengan menyisakan sedikit ruang kosong di dalam
kaleng, disebut head space. Ukuran head space bervariasi, umumnya kurang dari ¼ tinggi kaleng. Pengisian dengan mesin dengan
kecepatan 50 kaleng / 10 menit
f. Exhausting
Kaleng yang telah diisi, kemudian divakum (exhausting) dengan cara melewatkannya melalui ban berjalan ke dalam exhauster
box bersuhu 90-95°C selama 15 menit.
g. Seaming
Setelah keluar dari exhauster box, kaleng dalam keadaan panas langsung ditutup dengan mesin penutup kaleng. Semakin tinggi
suhu penutupan kaleng, maka semakin tinggi pula tingkat kevakumannya (semakin rendah tekanannya). Penutupan yang baik akan
mencegah terjadinya kebocoran yang dapat mengakibatkan kerusakan.
h. Pencucian
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang tercecer di permukaan kaleng akibat proses filling. Apabila kotoran
tidak dibersihkan, dikhawatirkan mikroba akan dapat tumbuh dan mengkontaminasi produk setelah dibuka, karena proses sterilisasi
hanya difokuskan pada produk yang berada dalam kaleng.
i. Sterilisasi
Setelah ditutup, kaleng beserta isinya disterilisasi dengan cara memasukkan kaleng ke dalam retort dan dimasak pada suhu
120°C dan tekanan 0,55 kg/cm2, selama 15 menit.
j. Cooling
Agar daging tidak mengalami pemanasan yang berlebihan, kaleng yang telah disterilkan harus segera didinginkan di dalam bak
pendingin yang berisi air selama 20-25 menit. Pendinginan pasca sterilisasi menjadi penting karena timbul perbedaan tekanan yang
cukup besar yang dapat menyebabkan rekontaminasi dari air pendingin ke dalam produk. Perlu dipastikan bahwa air pendingin
yang digunakan memenuhi persyaratan mikrobiologis. Untuk industri besar, proses pendinginan biasanya dilakukan secara otomatis
di dalam retort, yaitu sesaat setelah katup uap dimadkan maka segera dibuka katup air dingin.
k. Pemberian label pada kemasan
Setelah permukaan kaleng dibersihkan dengan lap hingga kering, produk siap untuk diberi label dan dikemas dalam box kardus.
Pelabean menggunakan mesin, sedangkan penataan dalam kardus menggunakan tenaga manual.
l. Pendistribusian
Pendistribusian dilakukan dengan menggunakan mobil box yang dilengkapi dengan pengatur suhu.

Disetujui oleh: Jabatan: Tanggal:

Nur Faizah S Ketua Tim 10 Desember 2020


Rencana Kerja Jaminan Mutu Nomor:
Kornet Daging
Revisi:
Ayam Jempol
TABEL ANALISA BAHAYA Halaman

Prinsip 1

Tahap/input Potensi bahaya Penyebab Risk Sev. Sign Tindakan pencegahan

Persiapan bahan 1. Bahaya fisik : - Ayam yang kurang L M US


mentah (daging Keadaan fisik yang sehat
ayam) sudah rusak/cacat, - Rumah potong hewan
pecahan kaca, yang tidak higenis
potongan kaleng, - Suhu selama proses
ranting kayu, kerikil, distribusi
rambut, kuku dan - Penjamah (oleh pekerja)
tulang yang kurang hiegenis

2. Bahaya kimia :
Toksin mikroba, bahan M M US
tambahan yang tidak
diizikan, residu
pestisida, bahan
allergen logam berat
3. Bahaya
mikrobiologi :
Kontaminasi oleh H H S - Penyimpanan secara baik dan benar
mikroba E.colli, misalnya daging disimpan dalam
salmonella, suhu yang rendah
Staphylococcus sp,
clostridium
Penerimaan bahan Bahaya kimia : - Lahan tempat M L US - Melakukan pengawasan visual
bumbu-bumbu Pestisida tumbuhnya rempah- terhadap bahan yg diterima
rempah untuk bumbu - Melakukan sortasi bahan-bahan yang
Bahaya fisik : layak dan tidak layak digunakan
yang terkontaminasi L L US
Plastik, hama - Spesifikasi
dengan pestisida - Penyimpanan di tempat kering
Bahaya mikrobiologi: - Tempat pembungkus Penyimpanan tidak terlalu lama
Aspergillus niger, bumbu yang kurang
M M US
Bascillus cereus, E hiegenis
colli

Penerimaan bahan Bahaya fisik : - Tepung terigu yang L M US - Spesifikasi


pelengkap (nitrit, Kerikil tidak di ayak - Penyimpanan di tempat kering
alkali fosfat, bahan - Lemak yang kontak Penyimpanan tidak terlalu lama
pengisi, air, lemak , Bahaya kimia : dengan udara terlalu
Tengik M L US
tepung, protein) lama

Pembersihan bahan Bahaya Air Mencuci tangan sebelum menjamah


mikrobiologi : Penjamah yang kurang bahan makanan
Psedeumonas, E.Colli higenis H M S
Penggilingan Bahaya mikrobiologi: - Alat penggiling yang H H S Pembersihan alat penggilingan secara
daging E.colli, kurang hiegenis berkala (setiap hari)
(chopper/grinder) - Alat penggiling yang
dengan air es pada Bahaya kimia : menggunakan pelumas
Oli M M US
suhu 160C dengan oli

Pencampuran Bahaya kimia : - Bumbu-bumbu yang M L US - Sortasi bahan


daging giling dan Pestisida terkontaminasi dengan - Pembersihan tempat/wadah untuk
bumbu hingga pestisida homogeny bahan
menjadi homogeny Bahaya fisik : - Mixer yang tidak L M US
(mixer) (Curing) Debu dibersihkan terlebih
dahulu

Pengalengan Bahaya mikrbiologi : - Suhu sterilisasi yang H M S - Pengaturan suhu yang sesuai untuk
dengan “hot filling” Coliform tidak sesuai sterilisasi 120oC selama 15 menit
- Hygine pekerja - Pembersihan alat sesuai prosedur
Bahaya fisik : - Penetapan hygine pekerja
Kontaminasi bahan L L US
asing (debu, rambut,
dll)

Proses penutupan Bahaya mikrobiologi: - Waktu dan suhu H H S Membersihkan mesin secara berkala
kaleng Clostridium perfrigens - Mesin penutup kaleng
Dengan mesin yang tidak steril
penutup kaleng - Lingkungan tempat
(Seaming) penutupan kaleng yang
kurang hiegenis

Proses Bahaya mikrobiologi: Proses exhausting tidak M H S Exhausting dilakukan pada suhu
pemvakuman Cemaran mikroba terlalu sempurna 90-950C selama 15 menit
(exhausting)

Pen”steril”an Batheri pathogen Suhu sterilisasi tidak H M S Pencapaian suhu sterilisasi 120oC
kaleng thermofilik yang tahan tercapai
pemanasan

Pendinginan Bahaya mikrobiologi: - Air untuk mendinginkan H M S Pengaturan suhu air yang sesuai
(Cooling) Bakteri pathogen yang - Penjamah yang kurang pendinginan (20-25oC)
tahan dingin hiegenis

Pembersihan Kontaminasi silang Lap kering H M S Menggunakan lap bersih ,pencucian lap
permukaan kaleng setiap hari
dengan lap

Pelabelan - - - - - -

Disetujui oleh: Jabatan: Nomor :


Tanggal:
Kornet Daging Rencana Kerja Jaminan Mutu
Nur Faizah S Ketua Tim Revisi : 2020
10 Desember
Ayam Jempol
TABEL PEMERIKSAAN
Halaman :
ANALISA BAHAYA
Tahap Proses P1 P2 P3 P4 CCP/No
1.1. Pernerimaan Bahan Baku
-Fisik Y Y N - NCCP
-Kimia Y Y Y - NCCP
-Mikrobiologi Y Y Y N CCP
1.2. Persiapan bahan mentah
-Fisik N Y Y N NCCP
-Kimia N Y Y N NCCP
-Mikrobiologi Y Y Y Y CCP
1.3. Pengisian (filling)
-Fisik Y N - - -
-Kimia - - - - -
-Mikrobiologi Y Y - - -
1.4. Penghampaan (exhausting)
-Fisik - - - - -
-Kimia - - - - -
-Mikrobiologi Y Y - - -
1.5. Sterilisasi
-Fisik - - - - -
-Kimia - - - - -
-Mikrobiologi Y Y Y Y CCP
1.6. Pendinginan
-Fisik - - - - -
-Kimia - - - - -
-Mikrobiologi Y N Y N -
1.7. Pelabelan
-Fisik - - - - -
-Kimia - - - - -
- - - - -
-Mikrobiologi
Penetuan CCP untuk Penerimaan Bahan Baku

P.1 Apakah terdapat bahaya kimia pada bahan baku ini?

Tidak Bukan CCP


Iya

P.2 Apakah Proses akan menghilangkan bahaya tersebut?

Iya Tidak CCP

P.3 Apakah ada resiko kontaminasi silang terhadap produk yang tidak dapat dikendalikan?

Tidak Bukan CCP


Iya

CCP

Disetujui oleh: Jabatan: Tanggal:

Nur Faizah S Ketua Tim 10 Desember 2020


Nomor:
Kornet Daging Rencana Kerja Jaminan Mutu
Revisi:
Ayam Jempol
Lembar Kerja Pengendalian HACCP Halaman

PROSEDUR TINDAKAN
CCP DAN LOKASI BATAS KRITIS VERIVIKASI PENCATATAN
MONITORING KOREKSI

Prinsip 2 Prinsip 3 Prinsip 4 Prinsip 5 Prinsip 6 Prinsip 7

1. Penerimaan Bahan dalam keadaan W1: Bahan baku - Melakukan Melakukan review Laporan penerimaan
bahan mentah. bebas mikroba dan pemasok rejecting pada form setiap hari bahan baku
Mikrobiologi : bersih dari kotoran. bahan baku yang
W2: Ketika bahan tidak sesuai
Salmonella
tiba di pabrik standar
- Komplain pada
W3: Penyimpanan di supplier
pabrik

W4: Operator

H: Pengamatan visual

2. Pengisian - Fisik W1: Peralatan - Fisik - Fisik SOP filling


(filling) Peralatan dan pencampur Peralatan yang Pengamatan dan - Dokumen
- Fisik : Logam pekerja bersih tidak bersih atau pemantauan formulasi
W2: Ketika bahan kurang memadai
berat dan - Mikrobiologi - SOP mixing
- Mikrobiologis dicampur di tolak
Evaluasi SOP
Rambut Adanya mikroba W3: Tempat - Mikrobiologi filling Laporan monitoring
pencampuran W4: Uji Lab kadar Na nitrit
- Mikrobiologi : W4: Operator pekerja
Salmonella
H: Pengamatan dan
pemantauan

1. Penghampaan - Adanya W1: Daging yang - Mikrobiologis - Mikrobiologis - SOP exhauster


(exhausting) kontaminasi telah siap Kaleng yang rusak Pengujian donan - Laporan
mikroba dimasukkan kedalam ditolak sebelum monitoring
dimasukkan
- Mikrobiologi : kaleng
kedalam kaleng
Bakteri, Kapang,
dan Khamir W2: Ketika daging
dimasukkan

W3: Tempat dan alat

W4: operator pekerja

H: pengamatan dan
pemantauan secara
teliti

2. Sterilisasi - Suhu proses W1: Alat/wadah Maintance alat Pemeriksaan suhu dan SOP sterilisasi
Mikrobiologi: mencapai 1210C sterilisasi lama sterilisasi
Batheri pathogen selama 15 menit W2: Ketika alat
thermofilik yang - Tidak ditemukan digunakan
tahan pemanasan miroorganisme memasukkan bahan

W3: Di dalam alat


atau wadah
W4: Operator pekerja

H: Pengamatan dan
pemantauan secara
teliti

3. Pendinginan - Tidak ditemukan W1: Freezer Hygine peralatan Evaluasi SOP dan SOP cooling
mikroba koreksi terhadap suhu
Mikrobiologi: - Tidak overcook W2: Ketika
Bakteri didinginkan dengan
pathogen yang menggunakan suhu
tahan dingin yang benar

W3: Dalam alat


pendingin

W4: Operator pekerja

H: Pengamatan dan
pemantauan secara
teliti terhadap waktu
dan suhu

Catatan: Dalam menentukan pengendalian HACCP pada setiap proses di lakukan batas kritis, prosedur monitoring, tindakan koreksi, verivikasi dan
pencatatan untuk penentuan pada setiap proses membutuhkan pengendalian titik kritis atau tidak membutuhkan pengendalian titik kritis.

Keterangan prosedur monitoring:

W1 : What (Apa)
W2 : When (Kapan)

W3 : Where (Dimana)

W4 : Who (Siapa)

H : How (Bagaimana)

Disetujui oleh: Jabatan: Tanggal:

Nur Faizah S Ketua Tim 10 Desember 2020


Nomor :
Kornet Daging Rencana Kerja Jaminan Mutu
Revisi :
Ayam Jempol PROSEDUR VERIFIKASI Halaman :

Verifikasi dalam penyusunan program HACCP ini meliputi pemeriksaan ulang terhadap rencana HACCP, CCP, penyimpangan dan
tindakan koreksi, audit terhadap pelaksanaan HACCP, dan pengujian laboratorium. Prosedur verifikasi dilakukan dengan pencatatan
mengenai HACCP, peninjauan terhadap penyimpangan dan pengaturan produk, konfirmasi CCP yang berada dalam pengendalian,
melakukan pemeriksaan terhadap metode yang digunakan dan pengujian. Prosedur verifikasi kemudian dilanjutkan dengan pengambilan
sampel secara acak dan menganalisanya. Prosedur verifikasi diakhiri dengan validasi sistem sehingga dapat memenuhi semua persyaratan
Codex dan memperbaharui sistem apabila terdapat perubahan di tahap proses atau bahan yang digunakan dalam proses produksi.

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Nur Faizah S Ketua Tim 10 Desember 2020


Nomor :
Rencana Kerja Jaminan Mutu
Kornet Daging Revisi :
Ayam Jempol PROSEDUR PENGADUAN/ Halaman :
KELUHAN KONSUMEN

Setiap keluhan dari konsumen baik lisan maupun tertulis akan diterima dan ditangani dengan baik. Keluhan atau pengaduan
konsumen tersebut dapat berkaitan dengan produk yang dihasilkan maupun proses produksinya. Prosedur penanganan keluhan pelanggan
ini menjadi tanggug jawab manajer QA. Pada setiap keluhan akan dicatat antara lain : tanggal keluhan/pengaduan, identitas pelapor, isi
keluhan, penerima keluhan, dan penanganan yang dilakukan terhadap keluhan tersebut. Apabila keluhan tersebut menyangkut produk,
maka jika memungkinkan pelapor menyertakan sampel produk yang dikeluhkan dan kode produksinya.

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Nur Faizah S Ketua Tim 10 Desember 2020


Nomor :
Kornet Daging Rencana Kerja Jaminan Mutu
Revisi :
Ayam Jempol
PROSEDUR RECALL Halaman :

Untuk menjaga kepuasan pelanggan dan menghindari konsumen dari mengkonsumsi produk yang tidak aman, maka perusahaan
mempunyai kebijakan untuk melakukan penarikan produk (produk recall). Informasi yang menjadi alasan untuk melakukan penarikan
produk terutama adalah keluhan atau komplain dari pelanggan, dan adanya kesalahan bahan baku atau proses produksi. Produk yang telah
ditarik selanjutnya dikumpulkan pada tempat yang terpisah dan telah ditentukan. Informasi dan data penarikan produk akan
didokumentasikan dan ditindak lanjuti.
Selain itu, tahapan ini dilakukan untuk memastikan produk telah didistribusikan secara sistematik dengan tingkat keamanan yang
terjaga. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu;
1. Penyusunan sistem penelusuran proses produksi
2. Pengembangan sistem penelusuran dan sistem distribusi
3. Sistem penelusuran kepada pemasok
4. Sistem koordinasi internal

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Nur Faizah S Ketua Tim 10 Desember 2020

Nomor :
Kornet Rencana Kerja Jaminan Mutu
Revisi :
Daging Ayam
PERUBAHAN/REVISI/
Jempol Halaman :
AMANDEMEN DOKUMEN
Perusahaan menjamin bahwa semua dokumen dan data yang terkait dengan HACCP (termasuk HACCP Plannya) telah mempunyai
identitas, ditinjau dan disahkan untuk menjamin kemutakhirannya. Setiap perubahan terhadap dokumen harus diperiksa dan disetujui oleh
manajemen atau wakil manajemen yang ditunjuk dan dilaporkan pada TIM HACCP agar dapat didokumentasikan. Kegiatan
perubahan/revisi/amandemen dokumen ini berada di bawah tanggung jawab manajer QA selaku sekretaris TIM HACCP.

Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :

Havid Ketua Tim 31 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai