HACCP
KORNET DAGING AYAM JEMPOL
Disusun oleh :
Profil Usaha
Nama : PT Sido Tenan
Alamat : Jl. Kalimantan X, Sumbersari, Jember
Telp : 0376-76736
Fax :
Visi
Menjadi merek makanan inovatif pilihan keluarga
Misi
Memenuhi kebutuhan konsumen terhadap kualitas dan harga melalui interaksi konsumen dan pengembangan berkelanjutan
Kebijakan Mutu
PT Sido Tenan merupakan pelopor makanan kaleng yang masih di konsumsi sampai saat ini oleh keluarga Indonesia. Pabrik yang
berlokasi di Jalan Kalimantan X, Sumbersari, Jember, pada awalnya di dirikan untuk memproduksi makanan kaleng dan daging beku.
Selanjutnya dalam pengembangan produknya kapasitas produksi ditingkatkan dengan penambahan produksi Kornet Daging Ayam.
Pengembangan sumber daya manusia dan infrastruktur pun dijalankan secara intensif. Perekrutan dan pelatihan diterapkan dengan
ketat untuk menghasilkan karyawan yang kompeten dan profesional. Mesin-mesin pun didatangkan langsung dari Jerman, Amerika Serikat,
Korea dan China untuk memastikan proses produksi yang efisien dan higienis.
PT Sido Tenan menetapkan tiga fokus utama yaitu memprioritaskan inovasi dan renovasi produk, investasi di sumber daya manusia
dan fasilitas infrastuktur penunjang seperti pabrik dan IT sistem serta dan tak kalah pentingnya ekspansi distribusi agar produk “Kornet
daging Ayam Jempol” lebih dekat dengan konsumen. Selain itu, “Kornet daging Ayam Jempol” telah mendapatkan sertifikasi Halal dari
MUI, sertifikat HACCP serta ISO.
Tak kalah penting, PT Sido Tenan juga terus menerus mengembangkan sumber daya manusia dengan kompetensi yang tepat agar
dapat mendukung visi perusahaan. Dengan fokus tersebut diatas, kami yakin akan mewujudkan visi sebagai produsen makanan dengan
kualitas terjamin dan menjadi pilihan keluarga Indonesia.
Board of Directur
Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager Manager
Produksi Product Quality Teknik Financial Export Human Purchasin Can Sales
Planning Assurance dan Impor Resources g Making
Inventory dan Research Accountant and General
Control and (Fin and Administratio
(PPIC) Development Acc) n (HR dan
(QA dan GA)
R&D)
PT. Sido Tenan mengedapankan kepuasan pelanggan dan kesehatan pelanggan dengan memperhatikan setiap proses dan
persyaratan-persyaratan yang harus di penuhi dalam pengolahan bahan pangan menurut SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk
menjamin produk yang dibuat aman bagi konsumen.
Persyaratan dasar yang digunkan merupakan penerapan dari SNI 3775:2015
Terima bahan
baku dan
dokumen serta
Crosscheking
Penyerahan
dokumen ke
adsministrasi
gudang
Penyerahan
bahan baku Penerimaan dan
kepelaksana penyimpanan
gudang
Bahan Baku
Bahan Baku
Bahan Baku Bahan Bahan Baku Bahan
Daging
Bumbu-bumbu Baku Air Garam Baku Gula
Ayam
Chopping
Curing
Filling
Exhausting suhu
90-95oC, 15 menit
Distribusi
Seaming
Prinsip 1
2. Bahaya kimia :
Toksin mikroba, bahan M M US
tambahan yang tidak
diizikan, residu
pestisida, bahan
allergen logam berat
3. Bahaya
mikrobiologi :
Kontaminasi oleh H H S - Penyimpanan secara baik dan benar
mikroba E.colli, misalnya daging disimpan dalam
salmonella, suhu yang rendah
Staphylococcus sp,
clostridium
Penerimaan bahan Bahaya kimia : - Lahan tempat M L US - Melakukan pengawasan visual
bumbu-bumbu Pestisida tumbuhnya rempah- terhadap bahan yg diterima
rempah untuk bumbu - Melakukan sortasi bahan-bahan yang
Bahaya fisik : layak dan tidak layak digunakan
yang terkontaminasi L L US
Plastik, hama - Spesifikasi
dengan pestisida - Penyimpanan di tempat kering
Bahaya mikrobiologi: - Tempat pembungkus Penyimpanan tidak terlalu lama
Aspergillus niger, bumbu yang kurang
M M US
Bascillus cereus, E hiegenis
colli
Pengalengan Bahaya mikrbiologi : - Suhu sterilisasi yang H M S - Pengaturan suhu yang sesuai untuk
dengan “hot filling” Coliform tidak sesuai sterilisasi 120oC selama 15 menit
- Hygine pekerja - Pembersihan alat sesuai prosedur
Bahaya fisik : - Penetapan hygine pekerja
Kontaminasi bahan L L US
asing (debu, rambut,
dll)
Proses penutupan Bahaya mikrobiologi: - Waktu dan suhu H H S Membersihkan mesin secara berkala
kaleng Clostridium perfrigens - Mesin penutup kaleng
Dengan mesin yang tidak steril
penutup kaleng - Lingkungan tempat
(Seaming) penutupan kaleng yang
kurang hiegenis
Proses Bahaya mikrobiologi: Proses exhausting tidak M H S Exhausting dilakukan pada suhu
pemvakuman Cemaran mikroba terlalu sempurna 90-950C selama 15 menit
(exhausting)
Pen”steril”an Batheri pathogen Suhu sterilisasi tidak H M S Pencapaian suhu sterilisasi 120oC
kaleng thermofilik yang tahan tercapai
pemanasan
Pendinginan Bahaya mikrobiologi: - Air untuk mendinginkan H M S Pengaturan suhu air yang sesuai
(Cooling) Bakteri pathogen yang - Penjamah yang kurang pendinginan (20-25oC)
tahan dingin hiegenis
Pembersihan Kontaminasi silang Lap kering H M S Menggunakan lap bersih ,pencucian lap
permukaan kaleng setiap hari
dengan lap
Pelabelan - - - - - -
P.3 Apakah ada resiko kontaminasi silang terhadap produk yang tidak dapat dikendalikan?
CCP
PROSEDUR TINDAKAN
CCP DAN LOKASI BATAS KRITIS VERIVIKASI PENCATATAN
MONITORING KOREKSI
1. Penerimaan Bahan dalam keadaan W1: Bahan baku - Melakukan Melakukan review Laporan penerimaan
bahan mentah. bebas mikroba dan pemasok rejecting pada form setiap hari bahan baku
Mikrobiologi : bersih dari kotoran. bahan baku yang
W2: Ketika bahan tidak sesuai
Salmonella
tiba di pabrik standar
- Komplain pada
W3: Penyimpanan di supplier
pabrik
W4: Operator
H: Pengamatan visual
H: pengamatan dan
pemantauan secara
teliti
2. Sterilisasi - Suhu proses W1: Alat/wadah Maintance alat Pemeriksaan suhu dan SOP sterilisasi
Mikrobiologi: mencapai 1210C sterilisasi lama sterilisasi
Batheri pathogen selama 15 menit W2: Ketika alat
thermofilik yang - Tidak ditemukan digunakan
tahan pemanasan miroorganisme memasukkan bahan
H: Pengamatan dan
pemantauan secara
teliti
3. Pendinginan - Tidak ditemukan W1: Freezer Hygine peralatan Evaluasi SOP dan SOP cooling
mikroba koreksi terhadap suhu
Mikrobiologi: - Tidak overcook W2: Ketika
Bakteri didinginkan dengan
pathogen yang menggunakan suhu
tahan dingin yang benar
H: Pengamatan dan
pemantauan secara
teliti terhadap waktu
dan suhu
Catatan: Dalam menentukan pengendalian HACCP pada setiap proses di lakukan batas kritis, prosedur monitoring, tindakan koreksi, verivikasi dan
pencatatan untuk penentuan pada setiap proses membutuhkan pengendalian titik kritis atau tidak membutuhkan pengendalian titik kritis.
W1 : What (Apa)
W2 : When (Kapan)
W3 : Where (Dimana)
W4 : Who (Siapa)
H : How (Bagaimana)
Verifikasi dalam penyusunan program HACCP ini meliputi pemeriksaan ulang terhadap rencana HACCP, CCP, penyimpangan dan
tindakan koreksi, audit terhadap pelaksanaan HACCP, dan pengujian laboratorium. Prosedur verifikasi dilakukan dengan pencatatan
mengenai HACCP, peninjauan terhadap penyimpangan dan pengaturan produk, konfirmasi CCP yang berada dalam pengendalian,
melakukan pemeriksaan terhadap metode yang digunakan dan pengujian. Prosedur verifikasi kemudian dilanjutkan dengan pengambilan
sampel secara acak dan menganalisanya. Prosedur verifikasi diakhiri dengan validasi sistem sehingga dapat memenuhi semua persyaratan
Codex dan memperbaharui sistem apabila terdapat perubahan di tahap proses atau bahan yang digunakan dalam proses produksi.
Setiap keluhan dari konsumen baik lisan maupun tertulis akan diterima dan ditangani dengan baik. Keluhan atau pengaduan
konsumen tersebut dapat berkaitan dengan produk yang dihasilkan maupun proses produksinya. Prosedur penanganan keluhan pelanggan
ini menjadi tanggug jawab manajer QA. Pada setiap keluhan akan dicatat antara lain : tanggal keluhan/pengaduan, identitas pelapor, isi
keluhan, penerima keluhan, dan penanganan yang dilakukan terhadap keluhan tersebut. Apabila keluhan tersebut menyangkut produk,
maka jika memungkinkan pelapor menyertakan sampel produk yang dikeluhkan dan kode produksinya.
Untuk menjaga kepuasan pelanggan dan menghindari konsumen dari mengkonsumsi produk yang tidak aman, maka perusahaan
mempunyai kebijakan untuk melakukan penarikan produk (produk recall). Informasi yang menjadi alasan untuk melakukan penarikan
produk terutama adalah keluhan atau komplain dari pelanggan, dan adanya kesalahan bahan baku atau proses produksi. Produk yang telah
ditarik selanjutnya dikumpulkan pada tempat yang terpisah dan telah ditentukan. Informasi dan data penarikan produk akan
didokumentasikan dan ditindak lanjuti.
Selain itu, tahapan ini dilakukan untuk memastikan produk telah didistribusikan secara sistematik dengan tingkat keamanan yang
terjaga. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu;
1. Penyusunan sistem penelusuran proses produksi
2. Pengembangan sistem penelusuran dan sistem distribusi
3. Sistem penelusuran kepada pemasok
4. Sistem koordinasi internal
Nomor :
Kornet Rencana Kerja Jaminan Mutu
Revisi :
Daging Ayam
PERUBAHAN/REVISI/
Jempol Halaman :
AMANDEMEN DOKUMEN
Perusahaan menjamin bahwa semua dokumen dan data yang terkait dengan HACCP (termasuk HACCP Plannya) telah mempunyai
identitas, ditinjau dan disahkan untuk menjamin kemutakhirannya. Setiap perubahan terhadap dokumen harus diperiksa dan disetujui oleh
manajemen atau wakil manajemen yang ditunjuk dan dilaporkan pada TIM HACCP agar dapat didokumentasikan. Kegiatan
perubahan/revisi/amandemen dokumen ini berada di bawah tanggung jawab manajer QA selaku sekretaris TIM HACCP.