HACCP
Visi
Menjadikan roti tawar menjadi produk unggul dan berkualitas tinggi, sehingga banyak diminati oleh konsumen.
Misi
1. Mengolah roti tawar sesuai dengan SSOP dan GMP.
2. Menjamin produk roti aman untuk dikonsumsi.
3. Meningkatkan kualitas pekerja.
4. Mengontrol setiap proses pengolahan.
Ketua Tim
Xenna Putri Anjani
Nomor : 1234567890
Roti Tawar Revisi :1
Rencana Kerja Jaminan Mutu
DESKRIPSI PRODUK Halaman : 5 dari 24
Tim HACCP menyusun diagram alir proses pembuatan roti tawar dibantu oleh QC (Quality Control), orang yang bekerja di bagian
produksi dan orang yang bekerja di bagian mekanis. Diagram alir proses disusun dengan tujuan untuk menggambarkan keseluruhan proses
produksi. Diagram alir proses ini selain bermanfaat untuk membantu tim HACCP dalam melaksanakan kerjanya, dapat juga berfungsi sebagai
pedoman bagi orang atau lembaga lainnya yang ingin mengerti proses dan verifikasinya.
Diagram alir harus meliputi seluruh tahap-tahap dalam proses secara jelas mengenai:
1. Rincian seluruh kegiatan proses termasuk inspeksi, transportasi, penyimpanan dan penundaan dalam proses,
2. Bahan-bahan yang dimasukkan kedalam proses seperti bahan baku, bahan pengemas, air, udara dan bahan kimia,
3. Keluaran dari proses seperti limbah: pengemasan, bahan baku, product-inprogress, produk reproses (rework), dan produk yang dibuang
(ditolak).
Penerimaan Bahan
CCP DAN LOKASI BATAS KRITIS PROSEDUR TINDAKAN KOREKSI VERIVIKASI PENCATATAN
MONITORING
Prinsip 2 Prinsip 3 Prinsip 4 Prinsip 5 Prinsip 6 Prinsip 7
Tepung terigu Timbal W1: Cemaran kimia Uji laboratorium jika Review atau pemeriksaan Pencatatan penerimaan
a. Bahaya kimia ( maks. 1,10 mg/kg) tepung terigu positif melebihi batas form penerimaan tepung bahan baku
Raksa W2: Pada saat penerimaan maksimum, maka terigu setiap bulan
(Maks. 0,05 mg/kg) bahan menghubungi kepala QC
Tembaga W3: Petugas penerimaan dan memutuskan bahan
(maks. 10mg/kg) bahan akan ditolak atau diterima
W4: Di ruang penerimaan
bahan
H: Menggunakan mettal
detector
Pengayakan F: Ayakan utuh,tidak W1: Ayakan tepung yang Pembetulan ayakan dan Pemeliharaan bulanan Rekaman kondisi ayakan
a. Bahaya Fisik rusak, tidak boleh ada digunakan pengayakan ulang
serangga. W2: Pada saat proses
pengayakan
W3: Operator pengayakan
W4: Tempat proses
pengayakan
H: Pengamatan secara
visual dengan mata
Pengovenan Suhu pengovenan 200ᴼC W1: Suhu Melakukan kontrol suhu, Review form suhu Rekaman suhu yang
a. Bahaya W2: Saat proses jika suhu kurang dari suhu pengovenan digunakan dalam
biologis pengovenan dan pengovenan, maka harus pengovenan.
setelah pengovenan meningkatkan suhu.
W3: Bagian proses
pengovenan
W4: Di ruang produksi
H: Pengecekan suhu
secara rutin dan
berkala
Pendinginan W1: Suhu dan kondisi 1. Melakukan kontrol Review form suhu Rekaman suhu yang
a. Bahaya 1. Suhu pendinginan ruang pendinginan suhu, jika suhu pendinginan digunakan dalam
biologis 25ᴼC W2: Saat proses pendinginan
pendinginan dan
masih tinggi, maka
2. Ruang sebelum proses harus didinginkan
pendinginan harus pengemasan kembali supaya
sesuai GMP dan W3: Bagian proses tidak ada mikroba
SSOP sehingga pengovenan termofilik.
bebas kontaminan W4: Di ruang produksi
H: Pengecekan suhu
2. Memasang blower
secara rutin dan pada langit-langit
berkala sehingga
kontaminasi udara
dan ruangan
terminimalisir.
Pengemasan 1. Suhu roti sebelum W1: Suhu 1. Jika suhu masih Review form kondisi Pencatatan hasil sortasi.
a. Biologis dikemas harus W2: Saat proses terlalu panas, maka kemasan
pengemasan
kurang dari 25ᴼC W3: Bagian proses
suhu harus
selama 80-90 pengovenan diturunkan
menit W4: Di ruang produksi kembali agar
2. Ruang H: Pengecekan suhu kemasan tidak
pengemasan harus secara rutin dan mengembun
berkala
sesuai GMP dan sehinga tidak
SSOP sehingga ditumbuhi kapang
bebas kontaminan
Pencucian telur 1. Air bebas dari W1: Air dan permukaan Pencucian ulang Review form kondisi air Rekaman pencucian telur
kontaminan kulit telur
tiap 6 bulan sekali
W2:Setiap proses
2. Kulit telur bersih pencucian
berlangsung
W3: Bagian produksi
(karyawan)
W4: Tempat proses
pencucian
H: Pengecekan secara
berkala dan
pencucian
Nomor: 1234567890
Rencana Kerja Jaminan Mutu
Roti tawar Revisi : 1
PROSEDUR VERIFIKASI Halaman : 21 dari 24
Prosedur verifikasi dilakukan dengan pencatatan mengenai HACCP, peninjauan terhadap penyimpangan dan pengaturan produk,
konfirmasi CCP yang berada dalam pengendalian, melakukan pemeriksaan terhadap metode yang digunakan, pengujian. Prosedur verifikasi
kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sampel secara acak dan menganalisanya. Prosedur verifikasi diakhiri dengan validasi sistem sehingga
dapat memenuhi semua persyaratan Codex dan memperbaharui sistem apabila terdapat perubahan di tahap proses atau bahan yang digunakan
dalam proses produksi
Disetujui Oleh : Jabatan : Tanggal :
Xenna Putri Anjani Ketua Tim HACCP 11 Desember 2020
Nomor : 1234567890
Rencana Kerja Jaminan Mutu
Roti tawar Revisi :1
PROSEDUR RECALL Halaman : 22 dari 24
Untuk menjaga kepuasan pelanggan dan menghindari konsumen dari mengkonsumsi produk yang tidak aman, maka perusahaan
mempunyai kebijakan untuk melakukan penarikan produk (produk recall). Informasi yang menjadi alasan untuk melakukan penarikan produk
terutama adalah keluhan atau komplain dari pelanggan, dan adanya kesalahan bahan baku atau proses produksi. Produk yang telah ditarik
selanjutnya dikumpulkan pada tempat yang terpisah dan telah ditentukan. Informasi dan data penarikan produk akan didokumentasikan dan
ditindak lanjuti.
Selain itu, Tahapan ini dilakukan untuk memastikan produk telah didistribusikan secara sistematik dengan tingkat keamanan yang terjaga.
Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu;
1. Penyusunan sistem penelusuran proses produksi
2. Pengembangan sistem penelusuran dan sistem distribusi
3. Sistem penelusuran kepada pemasok
4. Sistem koordinasi internal
Setiap keluhan dari konsumen baik lisan maupun tertulis akan diterima dan ditangani dengan baik. Keluhan atau pengaduan konsumen
tersebut dapat berkaitan dengan produk yang dihasilkan maupun proses produksinya. Prosedur penanganan keluhan pelanggan ini menjadi
tanggug jawab manajer QA. Pada setiap keluhan akan dicatat antara lain : tanggal keluhan/pengaduan, identitas pelapor, isi keluhan, penerima
keluhan, dan penanganan yang dilakukan terhadap keluhan tersebut. Apabila keluhan tersebut menyangkut produk, maka jika memungkinkan
pelapor menyertakan sampel produk yang dikeluhkan dan kode produksinya.
Nomor :1234567890
Rencana Kerja Jaminan Mutu
Revisi : 1
Roti tawar PERUBAHAN/REVISI/ Halaman : 24 dari 24
AMANDEMEN DOKUMEN
Perusahaan menjamin bahwa semua dokumen dan data yang terkait dengan HACCP Plan (termasuk HACCP Plannya) telah mempunyai
identitas, ditinjau dan disahkan untuk menjamin kemutahirannya. Setiap perubahan terhadap dokumen harus diperiksa dan disetujui oleh
manajemen atau wakil manajemen yang ditunjuk dan dilaporkan pada TIM HACCP agar dapat didokumentasikan. Kegiatan
perubahan/revisi/amandemen dokumen ini berada di bawah tanggung jawab manajer QA selaku sekretaris TIM HACCP.