Food Technology
Faculty of Animal and Agricultural Sciences
Latar Belakang
Sanitasi adalah hal yang sangat penting dalam
proses pengolahan pangan dan harus
diterapkan dengan baik.
Tujuan: mencegah masuknya kontaminan ke Bandeng duri lunak (bandeng presto):
dalam makanan atau minuman dan peralatan melunakkan tulang dan duri ikan bandeng.
pengolahan yang digunakan dalam proses Metode pengolahan: memasak dengan
pengolahan. tckanan tinggi.
Industri pangan skala besar harus mempunyai Proses pengolahan dan analisa mutu -> hal
Sanitation Standard Operating Procedures yang penting dilakukan untuk menentukan
(SSOP) untuk menjamin tingkat keamanan tingkat kualitas bandeng.
pangan dan kualitas produk yang dihasilkan, Apabila ingin mendapatkan produk kualitas
supaya layak dan aman untuk dikonsumsi oleh yang tinggi dengan mutu dan kemanan
konsumen. produk terjamin, perlu diterapkan SSOP di
industri pangan.
Tujuan & Manfaat
Tujuan Manfaat
Mengetahui dan mempelajari penerapan Mendapatkan pengalaman kerja di
prinsip-prinsip Sanitation Standard industri pangan, mengaplikasikan ilmu
Operating Procedures (SSOP) pada proses dan keterampilan yang diperoleh di
produksi bandeng duri lunak di PT. bangku perkuliahan, serta mendapatkan
Bandeng Juwana Elrina, Semarang serta contoh nyata gambaran sebuah sistem
melakukan analisis dalam penerapannya Sanitation Standard Operating Procedures
selama proses produksi berlangsung. (SSOP) dari industri pangan khususnya
produk makanan.
Materi Metode
Tanggal pelaksanaan: 6 Januari 2020 - 1 Februari 2020 Data primer: Wawancara dan pengisian formulir
Tempat: PT. Bandeng Juwana Elrina, Semarang. Skor Keamanan Pangan (SKP) secara langsung
dengan karyawan dan staf perusahaan dan hal-hal
Materi: Penerapan sanitasi dan higiene pada proses lainnya.
produksi Bandeng Duri Lunak.
Data sekunder: data milik perusahaan yang telah
Keadaan umum perusahaan meliputi lokasi dan tata disetujui dan data analisis kualiltas Standard
letak perusahaan, struktur organisasi dan Sanitation Operating Procedures (SSOP) selama
ketenagakerjaan, proses pengolahan Bandeng Duri proses produksi Bandeng Duri Lunak.
Lunak, dan penerapan Standard Sanitation Operating
Procedures (SSOP) pada pengolahan produk Bandeng
Duri Lunak.
Kondisi Perusahaan
Pada tahun 1980 muncul ide untuk Bandeng Juwana Elrina, Semarang memiliki
membuat bandeng duri lunak. Pada 4 lokasi toko:
Jl. Pandanaran No. 57, Semarang
tanggal 3 Januari 1981, dr. Daniel
Jl. Pandanaran No. 83, Semarang
beserta istri mulai berjualan di depan
Jl. Pamularsih No. 70, Semarang
rumah dibantu oleh satu tenaga kerja. Jl. Prof. Dr. Hamka No. 41, Semarang
bahan baku:
"... air yang digunakan harus terhindar dari pencemaran yang dapat
menyebabkan kontaminasi keamanan pangan."
- KEPMEN Kelautan dan Perikanan RI
Penerapan SSOP Proses Produksi
2. Kebersihan Permukaan yang Kontak Langsung dengan Bahan Pangan
Peralatan pengolahan selalu dalam keadaan bersih
Bahan dasar: stainless steel dan plastik (tidak mudah berkarat dan mudah dibersihkan)
Pembersihan permukaan untuk seluruh peralatan dan fasilitas produksi sebanyak 3 kali (sebelum, selama, dan setelah
produksi)
Pembersihan lantai produksi dan pencucian ikan dilakukan min. 1 jam sekali
Penyimpangan >> tindakan pemberhentian operasi, pembersihan ulang
Pembersihan total (deep cleaning) di akhir pekan
Bahan pembersih: air dan sabun
"Kontaminasi silang sering terjadi pada industri pangan akibat karyawan kurang memahami masalah tersebut."
- Sandra dan Juhairiyah (2015)
Penerapan SSOP Proses Produksi
4. Penjagaan Failitas Pencuci Tangan, Sanitasi, dan Toilet
Fasilitas pencuci tangan: cukup memenuhi persyaratan. Terdapat di depan setiap toilet.
Kesadaran cuci tangan karyawan: baik
Menggunakan sabun cair anti kuman
Terdapat manual prosedur terkait pencucian tangan
Sarana toilet tidak berhubungan langsung dengan ruang produksi, terdapat di samping depan dan belakang.
Jumlah toilet: cukup. Dibedakan antara konsumen & karyawan, dan jenis kelamin. Secara umum bersih.
Pintu toilet: sering tidak ditutup saat sedang tidak digunakan
Terdapat kerusakan >> dilakukan pembetulan, pembersihan, dan pengisian kembali.
Tidak menggunakan alat pencuci tangan berpedal (lebih higienis, tanpa kontak tangan)
Fasilitas toilet: pengecekan kondisi oleh QC
Pembersihan sarana pencuci tangan, sanitasi & toilet: petugas sanitasi
"Kondisi dan ketersediaan fasilitas sanitasi dan cuci tangan perlu dilakukan pengecekan dan harus mudah
dijangkau oleh pekerja." - Triharjono et. al. (2013)
Penerapan SSOP Proses Produksi
5. Perlindungan dari Bahan Kontaminan
Perlindungan dari bahan kontaminan: sudah terlaksana dengan baik
Memberlakukan pemisahan ruangan produksi dengan ruang lain (ruang bahan baku, bahan tambahan, bahan kimia, dan
pengepakan)
Pengecekan oleh qc di setiap kedatangan
Bahan baku: ikan bandeng segar. Dilakukan pengecekan kualitas (kesegaran, warna, dan penampakan)
Bandeng tidak memenuhi standar (SNI 01-2729-1-2006) >> di kembalikan ke pemasok, meminta ganti ikan
Sortasi, jika masih ada kemungkinan di produksi ATAU dijadikan limbah padat
Belum ads pengecekan sertifikasi dan pengujian laboratorium
Belum ada pengecekan eksternal oleh Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM)
Bahan tambahan (garam, bawang putih, jahe, kunyit) >> dilakukan pengecekan visual. Tidak ada penyimpangan
"Produk pangan, bahan pengemas, dan permukaan yang jontak langsung dengan pangan harus dilindungidari
kontaminasi mikrobawi, kimiawi, dan fisikawi." - Wicaksani dan Adriyani (2018)
Penerapan SSOP Proses Produksi
6. Pelabelan, Penyimpanan, dan Penggunaan Bahan Toksin yang Benar
Terlaksana CUKUP BAIK
Tujuan: menjamin produk terlindungi dari kontaminasi bahan toksin
Hanya menggunakan satu bahan kimia sebagai pembersih dan saniter
Bahan kimia diberi label, disimpan di lemari, di ruangan khusus bahan kimia, dan terpisah dari ruang produksi
Ruangan dikunci dan tidak dapat diakses secara umum
Dilakukan pengecekan cara penyimpanan dan label secara visual oleh operator
Peninjauan
kontaminan yang akan mengkontaminasi
"SKP adalah nilai berupa skor yang menggambarkan kelayakan makanan untuk dikonsumsi,
yang merupakan hasil pengamatan terhadap pemilihan dan penyimpanan bahan makanan,
higiene pengolah, pengolahan, dan distribusi makanan."
- Purnamasari (2016)
Penghitungan SKP