Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PROSES PRODUKSI GULA SEMUT

KELOMPOK WANITA TANI (KWT) BUMI LESTARI

DI DUSUN TALANG 20 DESA AIR NANINGAN

KEC. AIR NANINGAN KAB. TANGGAMUS

Disusun Oleh :

Novia Ressa Ambar Sari


NIM: 19756072

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

KOTA BANDAR LAMPUNG PROV. LAMPUNG


BAB 1

DATA PERUSAHAAN

A. Nama Perusahaan :

Kelompok wanita tani ini Bernama “ BUMI LESTARI” Sebuah Kelompok dengan
beranggotakan ibu –ibu rumah tangga yang saling memiliki kesatuan dalam pola pikir yakni
untuk bersama –sama berinovasi untuk menciptakan peluang dan berkarya dengan
memanfaatkan bahan baku yang telah tersedia dan melimpah sehingga memiliki Nilai
ekonomi yang tinggi .

B. Bidang Usaha

Kelompok Wanita Tani ini “ BUMI LESTARI” berfokus pada pengolahan hasil bumi yang
telah di Produksi para petani di daerah sekitar tempat produksi , Seperti sadapan Nira ,
Pisang . dan Lainnya

C. Produk
Antara lain Produk dari KWT Bum Lestari Adalah :
1. Gula Semut KWT Bumi Lestari
2. Tepung Pisang ( Janten, Ambon, Raja Nangka)
3. Minuman Sehat Instan ( Temulawak, Jahe, Kunyit)

D. Alamat Perusahaan
KWT Bumi Lestari Beralamat Di Dusun Talang 20 DesaAir Naningan Kecamatan Air
Naningan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung .

E. Biodata Pemilik :

Nama Lengkap : SARTINI


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ Tanggal Lahir : Air Naningan, 12 Juni 1978
Nama Kel/Wanita Tani : BUMI LESTARI
Jumlah Anggota : 25 Orang
Alamat Rumah : Dusun Talang 20 Desa Air Naningan Tanggamus
Provinsi Lampung
Nomor Telp/ HP : 082377233389
BAB II
JENIS PRODUK

A. Tentang Produk
Gula semut adalah gula merah versi bubuk dan sering pula disebut orang sebagai Gula
Kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang bersarang
di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon Kelapa atau
pohon aren (enau). Karena kedua pohon ini masuk jenis tumbuhan palmae maka dalam
bahasa asing, secara umum gula semut hanya disebut sebagai Palm Sugar atau Palm
Zuiker

Permintaan akan gula semut terus meningkat dari waktu ke waktu. Ini tidak lepas dari
usaha para produsen gula semut yang terus melakukan pendidikan pasar. Terutama
terhadap target pasar industri yang sangat mempertimbangkan efisiensi, mereka terus
menonjolkan sisi kepraktisan dari gula semut dibandingkan dengan menggunakan gula
merah biasa.
B. Bahan Baku
Bahan Baku Yang digunakan adalah tetes Nira (Aren) Atau Gula Merah Aren yang
sudah Jadi

C. Proses Pembuatan Gula Semut Aren


Pengolahan gula semut dapat dilakukan dari nira aren atau dari gula merah cetak.
Prosesnya adalah sebagai berikut:
1. Pengendapan Kapur
Kapur yang dipakai sebagai pengawet saat penampungan nira harus diendapkan, sedapat
mungkin seluruh kapur diendapkan karena makin tinggi konsentrasi kapur tersisa, makin
pahit rasa gula yang dihasilkan, berarti mutu makin rendah.

2. Penyaringan dan pembersihan nira


Setelah semua kapur diendapkan nira yang diperoleh disaring untuk menghilangkan
benda-benda asing yang tidak dikehendaki seperti dedaunan, ranting-ranting, dan
serangga

3. Pemasakan

Untuk mendapatkan gula semut yang bermutu baik, nira yang diperoleh harus segera
dimasak. Selama pemanasan biasanya akan timbul buih yang mengandung kotoran-
kotoran halus. Buih dan kotoran-kotoran ini perlu dibersihkan, sebab akan
mempengaruhi mutu gula. Buih dihilangkan dengan penyaringan dengan tapisan yang
lubang saringannya halus. Pembentukan dan peluapan buih dapat dicegah secara fisik
dengan pengadukan atau pengaturan suhu. Buih terbentuk karena panas yang berlebihan.
Penggunaan alat vakum mencegah terjadinya kehilangan karena buih. Pengadukan
mencegah terpusatnya panas suatu bagian atau meratakan panas.
Larutan terus diaduk agar masaknya merata dan dijaga agar bagian bawahnya tidak
gosong. Lama kelamaan gelembung-gelembung yang terjadi makin jarang dan ini
menunjukkan larutan sudah mulai tua. Pemasakan dihentikan bila nira yang kental itu
sudah meletup-letup, atau bila diteteskan berputar-putar di dalam air membentuk benang-
benang gula yang terasa keras. Wajan kemudian diturunkan dari tungku, dan nira yang
kental tersebut tetap terus diaduk sambil sedikit demi sedikit diambil dengan pengaduk
untuk dioles-oleskan /digosok-gosokkan pada pinggiran wajan.

4. Proses pengkristalan
Proses tambahan yang penting pada pengolahan gula semut adalah pengkristalan dan
pembentukan serbuk. Setelah nira kental, pemanasan dihentikan. Nira kental diaduk
perlahan-lahan dengan arah yang tetap (searah). Pada saat pengadukan dilakukan
semakin lama semakin cepat untuk meratakan perkembangan pembentukan Kristal dan
mencegah terjadinya gumpalan-gumpalan serbuk. Pengadukan mempengaruhi tingkat
kehalusan dan keseragaman bentuk serbuk.

5. Pengayakan
Setelah proses kristalisasi dan pembentukan serbuk selesai, gula semut tersebut diayak
untuk memperoleh ukuran yang seragam. Gula semut yang tidak lolos ayakan dihaluskan
dan diayak lagi. Serbuk-serbut tersebut dikemas dalam bahan-bahan pengkemas yang
kedap air seperti misalnya plastik polipropilene (PP)
BAB III
ASPEK PEMASARAN

3. Proses Pemasaran

KWT Bumi Lestari Melakukan Metode Pemasaran dengan sistm pengiriman Barang Antar
kecamatan dalam lingkup Kabupaten Tanggamus selain itu juga KWT Bumi Lestari Membuka
Stand Dalam Beberapa Kesempatan yang diadakan Oleh Beberapa Dinas Terkait baik dari
tingkat Kecamatan, Kabupaten Ataupun tingkat Provinsi, Selain sebagai Metode Pengenalan
Produk Gula Semut , Metode ini di amati paling efektif untuk mencari Konsumen .
BAB IV
FAKTOR –FAKTOR

A. Faktor Pendukung
Faktor Pendukung dalam usaha Pembuatan dan pemasaran Gula semut ini adalah
ketersediaan bahan (Nira) yang mudah dan harga bahan ang relatif masih Murah sehingga
memudahkan dalam proses pengadaan bahan dasar Gula semut .

B. Faktor Penghambat
Faktor penghambat yang masih dialami oleh KWT Bumi Lestari Adalah Peralatan
Produksi Yang masih bersifat Manual sehingga untuk Jumlah Produksi Juga Masih terbatas .
Lampiran :
Dokumentasi Proses Pembuatan Gula Semut Di KWT BUMI LESTARI

Anda mungkin juga menyukai