Oleh :
Raudifah Hapsah Khotimah
14.302.0451
Oleh :
Raudifah Hapsah Khotimah
14.302.0451
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Ir. Dede Zaenal Arief, M.Sc Ir. H. Thomas Gozali, MP.
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT beserta Junjungan-
Nya, Nabi Muhammad SAW yang telah melimpahkan karunia kepada saya
sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Usulan Penelitian ini yang berjudul
“Kajian Pembuatan Fruit Caviar Sari Buah Honje Hutan (Etlingera
hemisphaerica) Menggunakan Teknik Spherification Ilmu Molekular
Gastronomi” . Laporan Usulan Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat
sidang usulan penelitian program studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik
Universitas Pasundan Bandung.
I
8. Teman-teman FoodTech’14, Rexssy Raqasiwi, Kiki Rijki Amalia, Jerry
Herdiana, Rivaldi Riantara, Dini Nur Utami, Selvi Agustiani dan teman-
teman seperjuangan lain yang memberi semangat satu dengan yang lainnya.
9. Teman-teman FETUCINI yang selalu memberikan info dan inspirasi serta
pengalaman baru.
Wasalamualaikum Wr. Wb
II
Daftar Isi
III
Daftar Tabel
Tabel Halaman
1. Kandungan zat kimia pada buah kecombrang tiap 100 g ................................. 14
2. Data Fitokimia bagian-bagian tanaman kecombrang ........................................ 15
3. Karakteristik Natrium Alginat Food Grade ...................................................... 24
4. Karakteristik Kalsium Klorida Food Grade ..................................................... 27
5. Ukuran penambahan tri sodium sitrat bedasarkan pH larutan .......................... 31
7. Skala Penilaian Organoleptik ............................................................................ 36
IV
Daftar Gambar
Gambar Halaman
1. Honje Hutan (Etlingera hemisphaerica) ........................................................... 13
2. Reaksi dari kalsium dengan alginate dalam spherification ............................... 19
3. Fruit Caviar ...................................................................................................... 21
4. Proses pembentukan lapisan gel dengan menggunakan Teknik spherification. 22
5. Natrium alginate ................................................................................................ 23
6. Kalsium Klorida ................................................................................................ 26
7. Diagram alir penelitian pendahuluan ................................................................ 33
8. Diagram Alir Penelitian Utama ......................................................................... 34
9. Diagram Alir Pembuatan Sari Buah Honje (Etlingera hemisphaerica)............ 38
10. Pembuatan Fruit Caviar Sari Buah Honje ...................................................... 40
V
Daftar Lampiran
Lampiran Halaman
1. Prosedur Analisis……………………………………………………… 44
2. Lembar Uji Organoleptik……………………………………………… 46
3. Lembar Penilaian Aftertaste…………………………………………… 47
vi
1
1 PENDAHULUAN
Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)
Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Tempat dan Waktu
Penelitian.
dalam keluarga Zingiberaceae dan tersebar cukup luas di Indonesia. Honje dikenal
dengan berbagai nama antara lain ”kencong” atau ”kincung” di Sumatra Utara,
tunggal, lanset, ujung dan pangkal runcing. Berbunga majemuk yang berbentuk
bongkol. Buah mirip nanas, berwarna merah ketika masak. (Sukmawati, 2017).
Honje hutan diduga berasal dari Jawa khususnya Jawa Barat, di wilayah Sunda,
tumbuhan ini dikenal sebagai honje leuweung, honje hejo, atau honje laka warnanya
Pangandaran tepatnya honje hutan diolah menjadi sirup, yang memberikan rasa
manis dan asam yang khas. Menurut (Saludung, 2015) pemanfaatan buah honje
dapat dijadikan prospek untuk usaha industry rumah tangga, karena buah
kecombrang ini mulai dari akar, batang, daun, bunga, dan buahnya dapat diolah
2
menjadi makanan maupun minuman. Buahnya dijadikan sirup berbagai rasa dan
diujikan secara sensorik dan divalidasi oleh panelis ahli, terlatih maupun tidak
terlatih, dan hasilnya digemari oleh masyarakat bahkan di tanah toraja dijadikan
menjadi sebuah ikon dalam pertandingan dan parade PKK se Toraja Utara pada
tahun 2015.
0,0334%; batang 0,0029% dan rhizome 0,0021%). Dari hasil analisis kuantitaif
kadar fenolik sebanyak 0,14443 µg/mL. (Syarif et al., 2000). Menurut (Hudaya,
2011), ekstrak air bunga kecombrang memiliki sifat senyawa aktif berdasarkan uji
BSLT dengan nilau LC50 sebesar 75,94 ppm, ekstrak air bunga kecombrang
memiliki aktivitas antioksidan sebagai bahan pangan fungsional dengan nilai IC50
3
61,65 ppm dan ekstrak air bunga kecombrang memiliki kemampuan sebagai
merupakan bagian bunga yang mengalami pendewasaan lebih lanjut dan kandungan
senyawa bioaktif yang terdapat dalam buah sama dengan bunga, namun memiliki
kandungan fenolik dan triterpenoid yang lebih banyak, dan aromanya segar dan
lebih dapat diterima oleh konsumen. Komponen bioaktif yang terdapat dalam buah
Komponen yang dominan pada buah kecombrang adalah fenol, flavonoid dan
bagian buah perlu ditingkatkan, agar dapat meningkatkan harga jual dari buah
Salah satu inovasi terhadap buah kecombrang adalah pembuatan caviar sari
salah satu ilmu molecular gastronomi yang sudah ada sejak tahun 2003, gastronomi
molekuler mempelajari perubahan molecular dan transformasi fisika dan kimia dari
bahan pangan selama proses pengolahan, serta fenomena sensoris saat menikmati
yaitu suatu proses menjadikan cairan menjadi jeli (gelification) berbentuk bola-bola
(Sphere) saat terendam air. Sphere memiliki berbagai ukuran dan masing masing
4
mempunyai nama; caviar bila ukurannya kecil, eggs, gnocchi dan ravioli bila
Sajian ini diluar negeri disebut juga dengan Bursting Popping Boba atau
caviar buatan, bursting berarti meledak, sedangkan popping dari kata ‘pop’ lebih
kepada suara yang keluar, dan boba karena bentuknya yang bulat. Makanan ini
merupakan bahan pelengkap sajian desserts berupa bola berisi cairan. Di zaman
sekarang ini popping boba diaplikasikan pada menu-menu desserts seperti es krim,
frozen yogurt, shaved / snow ice dan sweet treats lainnya, karena kecocokannya
satu sama lain, yaitu bentuknya yang lucu dan unik. Selain nikmat karena dapat
meletus di lidah dan mengeluarkan rasa, popping boba juga mengandung unsur
Pembuatan fruit caviar dengan metode ini, Sphere yang terbentuk memiliki
membrane tipis dan berisi cairan berasa. Sedikit saja tekanan dari mulut, sphere
akan pecah dan memancarkan suatu letusan cita rasa. Teknik spherification dapat
mecampurkan sari buah dengan natrium alginate (bahan pembentuk gel) yang
dengan sumber kalsium dan direaksikan dengan natrium alginate yang telah
dilarutkan dengan air sehingga membentuk lapisan tipis. (Winarno & Ahnan, 2017)
dengan kalsium klorida. Pada saat alginat dan bahan baku kontak dengan ion
kalsium, terjadi proses pembekuan dari bagian luar. Semakin lama produk
5
didiamkan dalam larutan kalsium, maka bagian dalam yang berbentuk cair akan
membentuk gel dan bagian cairannya akan semakin sedikit. Oleh karena itu, untuk
dimana teknik ini digunakan untuk mengolah bahan cair menjadi gel dengan tetap
mempertahankan wujud cair didalam gel tersebut, tentunya akan memberikan nilai
tambah yang tinggi pada buah tersebut. Pecinta dan penikmat produk caviar adalah
konsumen kelas atas. Dengan demikian, dengan bahan baku buah honje yang
mudah didapatkan dan harga nya yang terjangkau, Teknik spherification yang
sederhana, waktu produksi yang singkat dan pasar yang telah tersedia tentunya
produk fruit caviar sari buah honje ini akan lebih menguntungkan mengingat
dengan beberapa kelebihan buah honje yang kaya akan antioksidan. Oleh karena
itu, penelitian ini mencoba untuk membuat produk fruit caviar dari bahan dasar
1. Bagaimana kondisi proses terbaik untuk membuat fruit caviar sari buah
honje?
2. Bagaimana karakteristik yang dihasilkan dari fruit caviar sari buah honje ?
Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi
proses terbaik dari pembuatan fruit caviar sari buah honje, mengetahui karakteristik
fruit caviar sari buah honje yang dihasilkan, mendapatkan perlakuan terbaik
dan juga pelaku industri pangan dalam pemanfaatan dan penganekaragaman hasil
olahan pangan lokal dengan bahan dasar buah honje yang kaya akan antioksidan.
Serta memberikan alternatif pilihan desserts atau hidangan yang sehat dan dapat
membrane luar kuat yang mengandung sari buah, dimana dalam pembuatannya
Karakteristik fruit caviar yang baik meliputi bentuk bulat semipadat, dengan
lapisan kulit luar yang tipis dan lentur, didalam lapisan terdapat suatu cairan berasa
dan aroma yang diperoleh dari sari buah yang digunakan, biasanya berupa cairan
yang memiliki rasa sedikit masam, dan warna yang diperoleh didapatkan dari cairan
dengan kalsium klorida, mampu mencapai bentuk yang unik dalam proses gelling
yang melibatkan pembentukan membrane sangat tipis disekitar bola-bola kecil dari
cairan. Begitulah cara membuat caviar yang akan meletus dalam mulut ketika ada
cenderung tidak terbentuk, sedangkan dengan penambahan natrium laginat 0,6 dan
0,7% mampu menghasilkan ravioli yang stabil. Semakin tinggi viskositas campuran
bahan, maka bahan tersebut akan semakin stabil dan semakin tinggi viskositas
campuran maka proses dropping juga semakin sulit dilepaskan dari spherification
kit.
Ravioli merupakan produk pangan dari campuran sari buah dengan suatu
pengemulsi sehingga terbentuk gel pada bagian permukaan dan berwujud cair pada
bagian dalamnya. Ravioli memiliki karkateristik yang hampir sama dengan caviar,
maka akan menghasilkan bulatan yang lebih kecil yang disebut caviar.
Menurut (Winarno & Ahnan, 2017), agar-agar tidak memberi cita rasa dan
lepasnya aroma lain di mulut. Agar-agar biasanya digunakan dalam dosis kecil atau
sedikit, karena gelling muncul pada konsentrasi agar-agar dibawah 1%. Tingkat
8
dalam hidangan. Semakin sedikit dosis agar-agar, semakin lentur dan licin gel yang
tinggi berat molekul dan konsentrasi alginat maka viskositas larutan akan semakin
tinggi. Keberadaan ion kalsium dalam larutan alginat dengan jumlah sedikit juga
gel. Selain itu, natrium alginat yang dicampurkan mampu mengikat air yang
terkandung dalam sari buah. Pada volume sari buah yang sama, semakin banyak
konsentrasi natrium alginat yang ditambahkan maka kekuatan mengikat air akan
dan campuran sari buah untuk menghasilkan caviar. Menurut (Chapman &
larutan alginat stabil pada pH 5-10. Viskositasnya akan meningkat di bawah pH 4.5
dan pengendapan terjadi pada pH di bawah 3. Menurut (Winarno & Ahnan, 2017),
natrium alginate tidak larut pada pH di bawah 3,7. Namun, penambahan natrium
cita rasa.
Menurut (Lersch, 2008), asam alginat akan mengendap pada pH kurang dari
3.5. Untuk mencegah terjadinya pengendapan, apabila pH sol kurang dari 3.5 maka
9
perlu ditambahkan bahan pengatur keasaman yaitu tri sodium sitrat dengan ukuran
pH awal dan tri sodium sitrat yang ditambahkan berturut-turut (2:2,7g/L) ; (2,5:
dalam rentang yang tepat agar terbentuk ravioli yang baik. Ravioli yang dihasilkan
oleh natrium alginat 0.7% dan kalsium klorida 0.5% berbentuk bulat tetapi tidak
cukup stabil. Hal ini dikarenakan jumlah ion Ca2+ yang berikatan dengan alginat
menyusun ravioli, akan semakin besar juga ikatan silang yang harus terjadi antara
polimer tersebut sehingga diperlukan kation Ca2+ yang lebih besar pula untuk
larutan CaCl2 mempengaruhi ketebalan kalsium alginat yang dihasilkan. Jika lama
waktu kontak kurang dari 1 menit, ketebalan lapisan kalsium alginate masih terlalu
tipis sehingga sangat rentan dan mudah pecah pada saat diangkat dan ditiriskan.
Waktu kontak 1-2 menit, lapisan tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal sehingga
tahan tekanan dan tidak mudah pecah. Lebih dari 2 menit, lapisan terlalu tebal
dan sari jeruk dengan kalsium klorida yang optimal adalah 1-2 menit. Apabila
kurang dari satu menit, ravioli cenderung tidak terbentuk, sedangkan jika lebih dari
Kriteria buah kecombrang yang digunakan adalah honje hutan yang diduga
berasal dari Jawa khususnya Jawa Barat, yang dikenal sebagai honje leuweung,
honje hejo, atau honje laka warnanya merah kehitaman (merah marun) sehingga
Pangandaran, biasanya pengolahan jus honje ini ditambahkan pemanis gula aren
minyak atsiri. Zat aktif tersebut berpotensi untuk digunakan sebagai antimikroba,
pada buah kecombrang adalah fenol, flavonoid dan saponin yang berperan aktif
yang ditemukan dialam. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu
dan biru dan sebagai zat warna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan.
(Lenny, 2006)
Berdasarkan uraian diatas, pada penelitian ini pembuatan fruit caviar buah
yang digunakan adalah buah honje hutan (Etlingera hemisphaerica) yang memiliki
karakteristik dan sifat bahan yang berbeda, sehingga dalam penambahan bahan dan
karakteristik sol sari buah, kondisi proses dan karakteristik produk fruit caviar
Teknik Spherification , (2.3) Fruit Caviar, (2.4) Natrium Alginat, (2.5) Kalsium
Klorida
dalam keluarga Zingiberaceae dan tersebar cukup luas di Indonesia. Honje hutan
wilayah Sunda, tumbuhan ini dikenal sebagai honje leuweung, honje hejo, atau
honje laka warnanya merah kehitaman (merah marun). Honje dikenal dengan
hujan tropis dataran tinggi yang tumbuh pada lahan yang subur. Tumbuhan ini
merupakan tanaman yang tumbuh setiap tahun yang berbentuk semak dengan tinggi
1-3 m. Tanaman ini memiliki batang semu berwarna hijau, tegak, berpelepah
membentuk rimpang. Daun memiliki panjang sekitar 20-30 cm dan lebar 5-15 cm,
ujung dan pangkal runcing tetapi rata, berwarna hijau, petulangan daun menyirip,
dan daunnya tunggal. Bunganya berbentuk bongkol dengan panjang tangkai 40-80
cm. Panjang benang sarinya 7,5 cm dan berwarna kuning. Bunganya memiliki putik
13
kecil dan putih, mahkota bunga bertaju, berbulu jarang dan warnanya merah jambu.
Bijinya berbentuk kotak dan kadang-kadang bulat telur berwarna putih atau merah
jambu. Buahnya kecil dan berwarna cokelat, dengan akar berbentuk serabut dan
Kingdom : Plantae.
Division : Magnoliophyta.
Class : Lilliopsida.
Orde : Zingiberales.
Family : Zingiberaceae.
Genus : Etlingera.
kerap acap ditemui. Namun pemanfaatannya secara luas oleh masyarakat belum
dikenal secara umum. Harga jual buah kecombrang sangat rendah dan jarang
ditemukan dipasaran padahal selain bermanfaat, kandungan gizi dalam bunga dan
Kecombrang
Nilai khasiat per 100 g
Tenaga 0 kkal 0 kJ
Karbohidrat 4.4 g
Serat Pangan 1.2 g
Lemak 1.0 g
Protein 1.3 g
Air 91 g
Zat besi 4 mg 32 %
Fosforus 30 mg 4%
Kalium 541 mg 12 %
Kalsium 32 mg 3%
Magnesium 27 mg 7%
Seng 0.1 mg 1%
Sumber : (Saludung, 2015)
Manfaat honje antara lain sebagai bahan sayuran, bumbu penyedap berbagai
antioksidan yang dapat mencegah pertumbuhan kanker dan penuaan dini. Berguna
sebagai anti mikroba, pengawet alami makanan, dan sebagai tanaman hias.
untuk keperluan. Batang dan pelepahnya dapat digunakan sebagai sabun dan
deodorant. Pelepah yang sudah kering dapat dibuat anyaman, daunnya untuk
15
pembungkus, bunganya dapat disayur dan buahnya dapat dibuat sayur dan obat-
obatan.
lebih lanjut dan kandungan senyawa bioaktif yang terdapat dalam buah sama
dengan bunga, namun memiliki kandungan fenolik dan triterpenoid yang lebih
banyak, dan aromanya segar dan lebih dapat diterima oleh konsumen. Komponen
bioaktif yang terdapat dalam buah kecombrang yaitu alkaloid, fenol, flavonoid,
kecombrang adalah fenol, flavonoid dan saponin yang berperan aktif sebagai
tanaman dalam bentuk glikosida. Pada bagian buah, tepung sari dan akar tumbuhan
golongan yang dilihat dari tingkat oksida rantai propan. Golongan tersebut antara
didasari oleh sifat kelarutan dan reaksi warna kemudian diikuti dengan pemeriksaan
ekstrak tumbuhan yang telah dihidrolisis secara kromatografi satu arah dan
pemeriksaan ekstrak etanol dua arah. Akhirnya flavonoid dapat dipisahkan dengan
proses kromatografi. Flavonoid dapat berubah warna jika ditambahkan basa atau
amonia karena flavonoid merupakan senyawa fenol (Sirait, 2007). (Putri, 2012)
golongan flavon. Salah satu senyawa flavon adalah kuersetin. Kuersetin memiliki
kerja dalam menurunkan kadar glukosa darah yakni menjaga sel β pankreas tetap
bekerja secara normal ((Gregory, 2011) dalam (Ramadhanti, 2016)). Selain itu,
tumbuhan. Saponin akan membentuk larutan koloid dalam air dan membentuk busa
yang mantap jika dikocok dan tidak hilang dengan penambahan asam. Saponin
merupakan senyawa yang rumit dan memiliki massa serta molekul yang besar.
triterpenoid. Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C27) dengan molekul
dengan molekul karbohidrat dan akan menghasilkan suatu aglikon yang disebut
sapogenin. Fungsi saponin bagi tumbuh tumbuhan yang diketahui saat ini adalah
senyawa yang berasal dari tumbuhan yan meliputi ciri yang sama yaitu cincin
aromatic yang mengandung satu atau dua penyulih hidroksil. Senyawa fenol
cenderung mudah larut dalam pelarut polar karena umumnya mereka sering kali
berikatan dengan gula sebagai glikosida, dan biasanya terdapat dalam vakuola sel.
Salah satu senyawa fenol adalah asam galat. (Syarif et al., 2000) melakukan analisis
merupakan subdisiplin dari ilmu pangan (food science) yang tugasnya melakukan
penelitian terhadap perubahan bahan makanan secara fisika dan kimia yang terjadi
menjadi jeli (gelification) berbentuk bola-bola (sphere) saat terendam air. Sphere
memiliki berbagai ukuran dan masing masing mempunyai nama, kaviar bila
ukurannya kecil, eggs, gnocchi dan ravioli bila ukurannya lebih besar. Sphere yang
terbentuk memiliki membrane tipis dan berisi cairan berasa. Sedikit saja tekanan
dari mulut, sphere akan pecah dan memancarkan suatu letusan cita rasa. (Winarno
digunakan dalam pembuatan produk fruit caviar atau disebut juga bursting popping
boba. Bursting berarti meledak, sedangkan popping dari kata ‘pop’ lebih kepada
suara yang keluar, dan boba karena bentuknya yang bulat. Natrium alginat dan
kalsium klorida merupakan bahan utama yang mendukung proses spherification ini.
Fruit caviar bisa terbentuk dikarenakan adanya kontak antara natrium alginat
dengan kalsium klorida. Pada saat alginat dan bahan baku kontak dengan ion
kalsium, terjadi proses pembekuan dari bagian luar. Semakin lama produk caviar
didiamkan dalam larutan kalsium, maka bagian dalam caviar yang berbentuk cair
akan membentuk gel dan bagian cairannya akan semakin sedikit. Oleh karena itu,
19
pembentukan gel alginat dapat dilakukan dengan menggunakan tiga metode, yaitu
ke dalam metode pembentukan gel secara difusi. Metode difusi merupakan teknik
yang paling sederhana dari ketiga metode tersebut di atas dimana pembentukan gel
dilakukan oleh ion-ion kalsium melalui proses difusi ke dalam larutan alginat. Oleh
karena proses difusi tersebut berlangsung lambat, maka cara seperti ini hanya
efektif digunakan untuk membentuk lapisan gel yang tipis pada permukaan
produk.(Ardiyaningtyas, 2012)
Terdapat dua jenis teknik spherification yaitu basic spherification dan reverse
dalam sari buah. Reverse spherification merupakan reaksi antara sodium alginat
dengan kalsium laktat, dimana sodium alginat dilarutkan ke dalam air. (Winarno &
Ahnan, 2017)
Dalam teknik basic spherification, proses gelling terjadi karena difusi, yaitu
ion kalsium yang crosslinking bercampur dengan reservoir luar menjadi larutan
alginat. Gel yang terbentuk dari reaksi kimia, kalsium menggantikan natrium dari
alginat, menyimpan molekul alginat menjadi satu sehingga terbentuklah gel. Tidak
diperlukan panas sama sekali dan gel yang terbentuk tidak akan meleleh bila
dipanaskan. Lapisan gel terbentuk di dalam tetesan. Karena ion kalsium terus
berdifusi ke arah pusat tetesan bahkan setelah sphere dipindahkan dari larutan
kalsium.
membentuk membran yang tipis sehingga lebih mudah untuk dipecahkan, memiliki
flavor yang lebih baik dibandingkan reverse spherification dan spehere yang
terbentuk tidak saling menempel dalam rendaman kalsium. Kelemahan teknik basic
spherification antara lain : proses jelifikasi yang lama dan tidak dapat dihentikan
dengan pemberian air, memiliki bentuk sphere yang kurang sempurna (resiko flat
dibagian bawah menjadi lebih besar). Teknik basic spherification lebih disukai
larutan alginat dan membentuk lapisan gel di luar tetesan cairan rasa. Karena ion
kalsium berdifusi dari dalam ke luar dan tidak ada molekul alginat yang masuk ke
21
tetesan, proses gelification berhenti setelah sphere diangkat dari larutan alginat.
yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan teknik basic spherification, dan
antara lain : masih memiliki tekstur kenyal kenyal seperti jelly , sphere yang
dihasilkan cenderung saling menempel pada rendaman dengan kalsium alginat, dan
tidak cocok untuk membuat kaviar. Teknik reverse spherification lebih disukai
memiliki bentuk gel semi solid. Bentuk ini adalah bentuk gel yang permukaannya
lebih keras dibandingkan dengan bagian dalam yang berbentuk cair, sehingga gel
ini memiliki sensasi yang unik di mulut pada saat dimakan (Fischbacher et al.
2011).
Pembentukan gel fruit caviar terjadi terjadi pada saat ekstrak/sari buah yang
telah dicampur dengan natrium alginat, dicelupkan pada larutan kalsium klorida.
Pada tahap ini terjadi pertukaran ion secara difusi antara ion Ca2+ dalam larutan
CaCl2 dengan Na+ yang terdapat pada larutan natrium alginat yang telah dicampur
dengan ekstrak/sari buah dan menghasilkan lapisan gel kalsium alginat dan garam
NaCl. Difusi yang terjadi pada gel, mengakibatkan gel menjadi semi solid. Gel semi
solid adalah gel pada bagian membran gel berbentuk padat, sedangkan pada bagian
dalam gel berbentuk cair. Proses penebalan lapisan membran kaviar pada teknik
sedang berlangsung dan menghasilkan gel semi solid yang ditandai dengan masih
adanya cairan pada gel yang dilapisi membran kalsium alginat yang tipis, hingga
semakin lama menjadi gel solid. Gel yang semakin solid ditandai dengan gel
menjadi semakin keras, karena proses difusi berlangsung terus menerus dan tidak
dapat balik (irreversible) sehingga menghasilkan gel yang keras. (Zendy, Achmad,
2013)
besar dan dapat dicampur dengan air untuk memberikan kekentalan pada larutan
dan digunakan secara luas dalam industri sebagai bahan pengental, penstabil,
pembentuk film, pembentuk gel, dan bahan pengemulsi. Sehubungan dengan fungsi
tersebut, maka natrium alginat banyak dibutuhkan oleh berbagai industri, seperti
industri farmasi (5%), tekstil (50%), makanan dan minuman (30%), kertas (6%),
Natrium alginat yang digunakan dalam industri makanan dan farmasi harus
bebas dari selulosa dan sudah dipucatkan sehingga berwarna putih terang.
diizinkan adanya beberapa bagian dari selulosa dengan warna granula bervariasi
dari cokelat sampai putih. Standar konsentrasi natrium alginat yang digunakan
untuk pensuspensi dan pengental pada produk pangan adalah 0.25-1%. (Zendy,
Achmad, 2013)
Pengujian Spesifikasi
Penampakan Padatan berwarna putih menjadi coklat
pucat dan pucat sampai coklat
muda/krem
Susut kering pada 110ºC < 15,5 %
Zat tidak larut dalam air < 1%
Viskositas 5,0-40,0 cps
C = 1%, air @25ºC
pH 5-8
C = 1%, air @25ºC
Arsenic (As) < 3 ppm
Cadmium (Cd) < 1 ppm
Chloride (Cl) < 0,2 %
Iron ( Fe) < 300 ppm
Lead (Pb) < 10 ppm
Sulphated Ash < 35%
Sulphur (S) < 0,02 %
Phosphorus (P) < 0,02%
Mercury (Hg) < 1 ppm
Sumber : (“Sodium alginate | Sigma-Aldrich,” n.d.)
Alginat merupakan polisakarida linear yang disusun oleh residu asam β-D
manuronat dan α-L guluronat dan dihubungkan melalui ikatan 1,4. Alginat telah
dengan larutan kalsium klorida segera terbentuk gel kalsium alginat yang tidak larut
dalam air. Ikatan antara kalsium dengan alginat adalah ikatan khelat yaitu antara
kalsium dengan rantai L-guluronat dari alginat. Gel terbentuk melalui reaksi kimia
alginat yang panjang sehingga membentuk gel. Kandungan kalsium yang tinggi
Alginat tidak stabil terhadap panas, oksigen, ion logam dan sebagainya.
dengan naiknya kelembaban udara. Alginat dengan viskositas tinggi lebih cepat
digunakan. Larutan natrium alginat tidak stabil di atas pH 10 dan terjadi endapan
senyawa ionic yang terdiri dari unsur kalsium (logam alkali tanah) dan klorin. Ia
tidak berbau, tidak berwarna, tidak beracun, berlaku sebagai ion khalida yang khas
dan padat pada suhu kamar. Kalsium klorida terdaftar sebagai makanan aditif yang
diijinkan di Uni eropa untuk digunakan sebagai sequestrant dan agen pengencangan
26
dengan nomor E509 dan dianggap aman oleh Food and Drug Administration.
(Ardiyaningtyas, 2012)
pengeras golongan garam-garam kalsium di dalam tubuh akan terurai menjadi ion-
ion Ca2+ yang diperlukan tubuh, serta anion yang dihasilkan ion-ion berupa
karbonat, sulfat, sitrat, dan fosfat dapat diserap melalui usus dan masuk ke dalam
darah. Anion-anion tersebut tidak termasuk dalam golongan bahan kimia berbahaya
Pengujian Spesifikasi
Penampakan Serpihan putih tidak berbau
Berat Jenis 820 kg/m3
Zat tidak larut dalam air < 0,20%
pH 9 - 11
C = 5%, air @20ºC
Mg dan garam alkali < 4%
Alkalinitas sebagai Ca(OH)2 < 0,3 %
Flour (F) < 40 mg/kg
Logam berat < 20 mg/kg
Timbal (Pb) < 5 mg/kg
Arsenic (As) < 1 mg/kg
Merkuri ( Hg) < 1 mg/kg
Sumber : https://www.premchemltd.com/
kalsium darah tinggi apabila ada hubungannya dengan kelainan klinik, misalnya
(Ardiyaningtyas, 2012)
28
Bab ini menguraikan : (3.1) Bahan dan Alat, (3.2) Metode Penelitian, dan
Bahan baku utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah honje
merah atau honje laka yang didapatkan dari Kabupaten Pangandaran, dengan ciri
buah bongkol hampir bulat berdiameter 10-20 cm, masing-masing butir 2-2,5 cm
besarnya, berambut halus pendek di luarnya, berwarna merah dan berbiji banyak
berwarna coklat kehitaman yang diselubungi salut biji (arilus) putih bening atau
kemerahan yang berasa masam. Natrium alginate food grade, kalsium klorida food
suling.
Alat-alat yang digunakan pada proses pembuatan fruit caviar adalah gelas
ukur plastic 1000 mL, syringe tanpa jarum berukuran 50 mL, timbangan digital,
dan mangkuk.
Alat-alat yang digunakan dalam analisis ialah antara lain seperangkat alat
antioksidan metode DPPH: neraca digital, pipet tetes, labu ukur, pipet seukuran,
pipet ukur, labu erlenmeyer, dan buret, spektrofotometer UV-Vis, batang pengaduk,
29
kaca arloji, gelas kimia, botol vial, dan botol timbang. Dan alat textute analyzer
deskriptif (Descriptive research) yaitu metode dalam meneliti suatu objek, suatu
set kondisi yang bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki.
Rancangan perlakuan dari penelitian ini terdiri dari 2 tahap penelitian, yaitu
adalah :
fruit caviar sari buah honje. Penentuan konsentrasi natrium alginate ditujukan untuk
mendapatkan fruit caviar yang memiliki bentuk stabil dan lapisan kalsium alginate
yang tidak terlalu tipis atau tidak terlalu tebal dan dapat diterima oleh konsumen.
dengan sari buah honje sehingga membentuk sol sari buah honje. Pada penelitian
dengan basis 100 mL sari buah honje. Penentuan konsentrasi terbaik berdasarkan
pada
buah honje yang akan digunakan sebagai bahan utama pembuatan fruit caviar sari
buah honje. Cara pembuatan sari buah honje dalam pelaksaan tahap ini yaitu : Buah
kotoran yang menempel pada buah honje, setelah dicuci buah honje ditiriskan
beberapa menit untuk menurunkan air sisa pencucian, setelah tiris buah honje
buah dan air yaitu 1:2 selama kurang lebih 5 menit sampai benar-benar hancur dan
lembut dan didapatkan juice buah honje. Juice buah honje kemudian direbus sampai
mendidih agar mengurangi aroma menyengat dari buah honje dan sari buah yang
dihasilkan lebih tahan lama, saat direbus air gula dengan konsentrasi 25%
ditambahkan untuk menambah cita rasa sari buah honje yang dihasilkan. Setelah
memisahkan ampas dan biji. Filtat yang dihasilkan merupakan sari buah honje yang
akan digunakan untuk bahan utama penelitian disimpan dalam kemasan botol
bersih. Parameter mutu yang diujikan adalah kadar kalsium, aktifitas antioksidan,
uji visksoitas, derajat keasaman (pH), dan hitung rendemen. Prosedur anlisis dapat
penelitian ini adalah 0.6, 0.7, 0.8, 0.9 dan 1.0%, mengunakan belender dengan
waktu pencampuran selama 3 menit, campuran sari buah honje dengan natrium
alginate ini dinamakan dengan sol sari buah. Sol dengan berbagai konsentrasi
larutan natrium alginate kemudian diukur nilai viskositas dan pH larutan. Pengukan
diukur untuk mengetahui kestabilan sol sari buah honje yang akan digunakan untuk
menghasilkan fruit caviar sari buah honje. Dimana dalam pembuatan fruit caviar
asam alginate akan mengendap pada pH kurang dari 3.5. Untuk mencegah
terjadinya pengendapan, apabila pH sol kurang dari 3.5 maka perlu ditambahkan
bahan pengatur keasaman yaitu tri sodium sitrat dengan ukuran seperti yang
Namun jika pH sol lebih dari 3,5 tidak perlu ditambahkan natrium sitrat.
Selanjutnya sol sari buah di dropping kedalam larutan kalsium klorida dengan
variasi konsentrasi dari 0.6; 0.7; 0.8; 0.9; dan 1% menggunkan syringe tanpa jarum
sehingga terbentuk bulatan bulatan atau sphere caviar, caviar yang terbentuk
dibiarkan direndam dalam larutan kalsium klorida dengan lama perendaman 1-2
32
menit sampai terbentuk fruit caviar yang semi padat. Kemudian fruit caviar yang
berisi air dingin, pembilasan ini dilakukan sampai 2 kali sehingga diharapkan dapat
menghentikan reaksi difusi yang terjadi. Fruit caviar sari buah honje yang
dihasilkan diamati karakteristik nya yang didasarkan pada hasil bentuk caviar bulat,
tidak mudah pecah, lapisan alginate yang stabil, dan bentuk caviar semisolid. Untuk
mengetahui nilai texture dari tiap tiap konsentrasi diuji menggunakan alat texture
baik pengamatan secara visual maupun hasil analisis data dari tiap pengukuran
caviar sari buah honje terdiri dari respon fisik, kimia dan respon organoleptik.
1. Respon Fisik
Respon fisik yang dilakukan terhadap produk fruit caviar sari buah honje
adalah pengamatan hasil dari fruit caviar pada penelitian utama ialah bentuk bulat
semisolid, tidak mudah pecah, dan lapisan alginate yang stabil. Sedangkan, untuk
hasil fisik secara kuantitatif dilakukan pengujian tekstur menggunakan alat texture
analyzer untuk tiap tiap konsentrasi sehingga dapat diketahui nilai tekstur produk
yang bernilai mendekati standar dan pengukuran kekentalan sol sari buah
2. Respon Kimia
Respon kimia yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kadar kalsium, derajat
keasaman (pH), dan uji aktifitas antioksidan untuk karakterisasi sari buah honje
yang akan digunakan untuk pembuatan fruit caviar. Sebagai tambahan spesifikasi
terhadap produk fruit caviar sari buah honje adalah analisis aktivitas antioksidan
3. Respon Organoleptik
Tipe pengujian yang dilakukan adalah uji hedonik. Tujuan uji hedonik ini
adalah untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap sifat organoleptik dari
fruit caviar sari buah honje yang didasarkan atas tingkat kesukaan panelis terhadap
fruit caviar sari buah honje yang disajikan kepada 30 orang panelis.. Uji hedonik
ini meliputi bentuk, warna, rasa, aroma, mouthfeel, after taste dan penerimaan
1. Penimbangan
2. Pencucian
Buah honje yang telah ditimbang, dicuci menggunakan air mengalir, untuk
3. Penghancuran
4. Perebusan
Sari buah honje yang telah halus, direbus sampai mendidih untuk
memperkaya rasa, perebusan juga berfungsi agar sari buah honje dapat
bertahan lama.
5. Pendinginan
6. Penyaringan
1. Persiapan Bahan
Sari buah honje yang akan digunakan dipersiapkan beserta bahan bahan
yang lain.
sampai natrium alginate larut bersama dengan sari buah. Hasil dari
3. Penyaringan
Sol sari buah disedot menggunakan syringe tanpa jarum berukuran 50 mL,
setelah 2 menit.
Fruit caviar dibilas menggunakan air dingin untuk menghilangkan sisa sisa
garam yang terbentuk, dan untuk menghentikan reaksi. Fruit caviar segera
dihidangkan.
40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
45
Sampel sari buah dipipet sebanyak 7,5 mL, kemudian dilakukan oenambahan 100
digunakan adalah mureksid 0,2% (b/b) sebanyak 50 mg. Tahap selanjutnya adalah
titrasi dengan menggunakan larutan Na2EDTA yang telah distandarisasi .Titik akhir
titrasi ditandai dengan perubahan warna, yaitu menjadi ungu dari warna awal merah
Keterangan
variasi konsentrasi (1-32 µg/mL) sebanyak 1.2 mL ditambah 0.3 mL larutan DPPH
0.5 M dalam metanol sehingga volume total campuran 1.5 mL dan campuran
dikocok kuat. Setelah didiamkan pada temperature kamar selama 30 menit, sisa
Pengujian ini juga dilakukan pengukuran terhadap blanko (larutan DPPH yang
46
tidak mengandung bahan uji) serta kontrol positif kuersetin. Aktivitas penangkap
A𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 – A𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
% Inhibisi = x 100%
A𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙
Keterangan:
2 gram sampel dimasukan ke dalam alat texture analyzer, sampel akan ditekan
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis Contoh : Fruit Caviar Sari Buah Honje
Instuksi : Nyatakan penilaian anda sesuai dengan skala yang
ditentukan.
Kode Aroma Warna Bentuk Rasa Mouthfeel AfterTaste Penerimaan
Umum
551
678
990
457
737
Keterangan :
3 = Tidak suka
4 = Suka
5 = Sangat suka
Nama :
Tanggal Pengujian :
Jenis Contoh : Fruit Caviar Sari Buah Honje
Instuksi : Berikan penilaian terhadap aftertaste untuk
menggambarkan “kesan rasa kedua” dari aroma dan flavor
dari sampel yang disajikan. Kesan rasa kedua ini muncul
kembali setelah sampel tertelan.
Kode Bahan
Penilaian
551 678 990 457 737
Aroma
Rasa
Keterangan :
1 = Lemah
2 = Sedang
3 = Kuat