1. Refrigeran-11 (R-11)
Merupakan CCL3 F (Trichloro Monofluoro Methane) yang mempunyai
karakteristik antara lain sebagai berikut :
Titik didihnya adalah 23,8oC atau 74,9 F pada 1 atmosfer
Tekanan penguapannya adalah 24 inch Hg vakum pada (-15)C
Tekanan kondensasinya 3,5 psig pada 30C. Kalor laten uap 73, 8 Btu/lb pada
titik didih
Sangat stabil, tidak dapat beracun, tidak dapat korosif, tidak dapat terbakar
dan tak mudah meledak,
Merupakan isolator yang baik karena mempunyai kekuatan dielektrik yang
besar. Maka R - 11 sering digunakan untuk membersihkan bagian dalam dan
sistem lemari es atau air conditioning unit yang motornya terbakar.
Dapat melarutkan karet alam, tetapi tidak dapat bereaksi dengan karet sintesis.
2. Refrigeran-12 (R-12)
Merupakan CCL2 F2 (Dichloro Diflurio Methane) yang sangat populer dan
banyak dipakai untuk mesin pendingin domestik. Karakteristiknya antara lain sebagai
berikut :
Titik didih - 29,8C pada tekanan 1 atmosfir
Tekanan penguapan 11,8 psig pada 15C
Tekanan kondensasi 93,3 psig pada 30C.
Sangat aman karena tidak dapat korosif, tidak dapat beracun, tidak dapat
terbakar atau meledak dalam bentuk cair maupun dalam bentuk gas.
Tidak berwarna, bahkan transparan dan tidak dapat berbau.
Stabil pada suhu kerja rendah maupun pada suhu kerja tinggi.
Tidak dapat melarutkan air, tetapi dapat melarutkan hydrocarbon, alkohol,
ether, ester, dan ketone.
Merusak karet alam tetapi tidak dapat bereaksi dengan karet sintesis.
Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar.
Dapat bercampur dengan minyak pelumas dalam semua keadaan.
Jika bercampur dengan air pada suhu tinggi dapat membentuk asam halogen
sehingga akan menjadi korosif.
Pemakaian yang sangat luas adalah untuk lemani es, frezer, ice cream cabinet,
water coller, refrigerasi dan air oinditioning yang besar. R - 12 mempunyai beberapa
keunggulan dibanding dengant R -22 yaitu:
Tekanan kerja dan suhu kerja lebih rendarh
Lebih bercampur dengan minyak pelumas dalam semua keadaan
3. Refrigeran-13 (R-13)
Merupkan CCL F3 (Chloro Friflaoro Methane) yang dapat dipakai untuk
menggantikan R - 22 atau R - 500 pada pemakaian suhu yang rendah dan mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
Mempunyai titik - 18,4F pada 1 atmosfir
Tekanan penguapan 117,1 psi pada - 15C.
Tekanan kondensasi 546,6 psig pada 28,9C
Kalor laten uap 63,85 Btu/lb pada titik didih
Tidak dapat bercampur dengan minyak pelumas
Suhu kritis 28,8C pada 1 atm
4. Refrigeran -22 (R-22)
Merupakan CHCl F2 (Chloro DiFluoro Methane) yang sangat populer, karena
banyak dipakai untuk air conditioning ukuran kecil dan sedang. Adapun sifat-sifat
utama dari R- 22 adalah :
Titik didih pada tekanan atmosfir -40, 8C
Tekanan penguapan pada - 15C ada 28,3 psig
Tekanan kondensasi pada 30C adalab 158,2 psig.
Kalor laten uap 100, 6 Btu/lb pada titik didih
Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar
Tidak korosif terhadap logam seperti besi, tembaga, aluminium, kuningan, baja
dan lain-lain.
Dapat bercampur dengan minyak pelumas pada tekanan rendah terutama di
evaporator.
Mempunyai kemampuan menyerap air sebesar tiga kali Iebih besar dari R -12.
Tidak beracun, tidak berbau dan mudah dideteksi.
5. Refrigeran-40 (R-40)
Merupakan CH3 Cl (MethyI Chlorida) yang mempunyai sifat-sifat
(karakteristik) sebagai berikut :
Dapat terbakar dan meledak bila bercampur dengan udara pada konsentrasi 8-17
% dan volume.
Dapat memabukkan orang pada konsentrasi (kadar) yang tinggi.
Korosif terhadap logam ferro dan non ferro terutama untuk aluminium, seng dan
Magnesium.
Korosif terhadap karet alam dan sintesis.
Dapat membentuk asam hydroclorik yang lemah bila bercampur dengan air.
Dapat bercampur dengan minyak pelumas.
Oleh karena R - 40 banyak mengandung kelemahan, maka refrigeran ini sudah
jarang dipakai dan banyak diganti dengan bahan pendingin golongan fluokarbon.
6. Refrigeran-113 (R-113)
Merupakan C2Cl3F3 (Trichloro Trifluoro Ethane) yang menpunyai sifat-sifat
(karakteristik) sebagai berikut :
Titik didih pada tekanan 1 atmosfir 47,6C
Tekanan penguapan pada -15C adalah 27,9 inch Hg
Tekanan kondensasi pada 30C adalah 13,9 inch Hg
Kalor laten uap 63,12 Btu/Ib pada titik didih
Mempunyai kekuatan dielektrik yang besar
Mempunyai struktur yang sangat stabil
7. Refrigeran-114 (R-114)
Merupakan C2Cl2F4 F (Dichloro Tetrafluora Ethane). Bila R - 114 dicampur
dengan R - 12 dapat digunakan dalam bidang kosmetik tanpa memberi efek
sampingan pada kulit. Sifat-sifat da R - 114 adalah sebagai berikut :
Titik didih pada tekanan 1 atmosfir 3, 8C
Tekanan pengembunan pada -15C adalah 16,2 inch Hg
Tekanan pengembunan pada 30C adalah 21,6 psig
Kalor laten uap 59 Btu/lb pada titik didih
Tidak berwarna
Tidak dapat meledak
Tidak korosif walaupun berhubungan dengan air
Tidak berbau
Strukturnya sangat stabil
Dapat bercampur dengan minyak pelumas kompressor pada tekanan tinggi, tetapi
tidak bercampur pada tekanan rendah terutama di evaporator
8. Refrigeran-134a (R-134a)
Tidak beracun
Tidak berwarna
Tidak dapat terbakar
Pada temperatur 18C dapat menyerap air 15 kali lebih banyak dari R- 12
yaitu 12 ppm (part permillion) dan cukup berat.
Apabila bercampur dengan air akan korosif terhadap logam non - ferro, terutama
dengan tembaga, kuningan, seng dan timah
Kekuatan dielektriknya rendah
Tidak dapat larut dengan minyak pelumas kompresor
Mudah larut dalam air.
14. Refrigeran-744 (R-744)
Merupakan CO2 (Carbon Dioxide). Adapun sifat-sifat dari refrigeran ini ialah :
Titik didih pada 1 atmosfir - 79C
Tekanan penguapan pada - 15C adalah 317,5 psig
Tekanan kondensasi pada 30C adalah 1031 psig
Kalor laten uap 116 Btu/lb pada titik didh
Suhu kritis 31C
Tidak dapat korosif
Tidak dapat terbakar atau meledak
Tidak berbau
Tidak beracun
Tidak dapat bercampur dengan minyak pelumas
Kebocoran dapat dicari dengan air sabun
15. Refrigeran-764 (R-764)
Merupakan S02 (sulfur Dioxide). Adapun sifat-sifat dari R - 764 ialah :
Titik didih pada 1 atmosfir - 10C
Tekanan penguapan pada - 15C adalah 51,8 psig
Kalor laten uap 172,3 Stu/Ib pada - 15C
Sangat beracun
Tidak berwarna
Tidak terbakar dan tidak meledak
Tidak korosif terhadap logam-logam bila dalam keadaan murni
Tidak dapat bercampur dengan minyak pelumas, R - 764 lebih berat dan minyak
pelumas
Baunya sangat pedas dan tajam
Bila kena cairan ammonia, akan mengeluarkan asap tebal putih. Maka untuk
mencari kebocoran R - 764 dapat menggunakan kain lap yang dicelupkan dengan
cairan ammonia.