YUNARNI
G 611 08 011
Oleh
YUNARNI.
G 611 08 011
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada
Jurusan Teknologi Pertanian
Nama : Yunarni
Disetujui
1. Tim Pembimbing
Prof. Dr. Ir.Hj Meta Mahendradatta Prof. Dr. Ir. H. Jalil Genisa, MS
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Prof. Dr. Ir. Hj Mulyati M.Tahir, MS Prof. Dr. Ir. Elly Ishak, M.Sc
Nip. 19570923 198312 2 001 NIP : 19430717 196903 2 001
tiada lain yang patut penulis puji selain Allah SWT dengan segala rahmat
Makassar.
1. Terima kasih yang sebesar besarnya kepada Prof. Dr. Ir. Hj Meta
2. Terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Hj. Mulyati M. Tahir, MS dan Prof. Dr.
3. Ketua Panitia Ujian Sarjana Ibu Prof. Dr. Ir. Elly Ishak, M.Sc atas luang
5. Dekan Fakultas Pertanian dan para Pembantu Dekan, Karyawan dan Staf
yang dengan penuh ketulusan dan kasih sayang selama ini telah
dukungan, semangat dan doa yang tak ternilai harganya. Juga tak lupa
3. Warga KMJ TP UH, kakanda dan adinda yang telah memberikan motivasi
halnya dengan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
mengharapkan saran dan kritik untuk kesempurnaan lebih lanjut pada skripsi
ini.
mendapat imbalan dan limpahan rahmat yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Dan semoga laporan akhir ini dapat memberikan manfaat bagi para
Wassalam
Makassar, Agustus 2012
Penulis
1
Nurmi H. A. Latief
adalah :
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang memiliki aroma khas dan memiliki daya simpan yang relatif
merupakan tepung hasil olahan dari biji nangka yang sudah masak
yang harum, rasa yang khas daging dan warna agak gelap, oleh
3
terbaik pada pembuatan bakso ikan tepung biji nangka dan untuk
masyarakat yang dibuat dari bahan baku ikan atau daging ayam,
sudah masak.
B. Rumusan Masalah
ikan untuk membuat bakso, oleh karena itu penelitian ini dilakukan
nilai komersial tinggi. Ikan tuna adalah perenang yang sangat cepat
berdarah panas. Daging ikan tuna terdiri dari dua bagian yaitu
daging putih dan daging merah kurang lebih 1/6 bagian. Daging
Gambar 01.
dibutuhkan oleh tubuh. Adapun komposisi zat gizi ikan tuna dapat
Komposisi Jumlah
Air 68,1%
Protein 20,9%
Lemak 9,4%
Vitamin A 25 IU/ g
Vitamin B 16000-42000 IU /g
Sumber Direktorat.Gizi.Depkes, 2009.
7
berturut– turut tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit.
C, vitamin B1. Adapun komposisi zat gizi biji nangka dapat dilihat
Tabel 02. Komposisi Gizi per 100 gram nangka muda, nangka
masak, dan biji nangka.
Komponen gizi Nangka Muda Nangka Biji
Masak Nangka
Energi (kkal 51 106 165
Protein (g) 2,0 1,2 4,2
Lemak (g) 0,4 0,3 0,1
Karbohidrat(g) 11,3 27,6 36,7
Kalsium(mg) 45 20 33
Fosfor (mg) 29 19 200
Besi (mg) 0,5 0,9 1,0
Vitamin A(SI) 25 330 0
VitaminB1(mg) 0,07 0,07 0,20
Vitamin C (mg 9 7 10
Air (g) 85,4 70 57,7
Sumber Direktorat.Gizi.Depkes, 2009.
8
tajam.
relatif kecil. Kulit buah halus tak berduri daging buah berserat dan
kemudian keringkan di oven pada suhu 60- 1000C selama 4 jam untuk
jenis makanan. Adapun bentuk dari tepung biji nangka bisa dilihat
D. Pengeringan
udara yang panas dari oven atau konstruksi pada alat pengering yang
terik matahari memang bisa efektif, oleh karena suhu yang di capai
10
atau baik berupa udara panas yang dialirkan maupun alat pemanas
dianjurkan dan tidak lebih dari suhu sekitar 85oC (Suharto, 1991).
E. Bakso Ikan
masyarakat yang dibuat dari bahan baku ikan atau daging ayam,
1. Penghancuran daging
Rahayu 1994).
2. Pembuatan adonan
suhu dan menambah air ke dalam adonan agar adonan tidak kering
3. Pencetakan
Bagi mereka yang sudah mahir, untuk membuat bola bakso ini cukup
ditekan ke arah ibu jari. Adonan yang keluar dari lubang antara ibu
4. Pemasakan
suhu 28-30 oC selama 1-2 jam atau pada suhu air 45 0C selama
waktu sekitar 15 menit. Jika diiris, bekas irisan bakso yang sudah
sambil didinginkan pada suhu ruang. Agar lebih cepat dingin, dapat
dibantu dengan kipas angin asal dijaga dengan benar agar tidak
G. Bahan Tambahan
bawang putih dan merica. Garam dapur yang digunakan sekitar 2,5%
1. Garam dapur
(Anonim,2011).
protein 1,5%, lemak 0,3%, dan karbohidrat 9,2%. Selain itu, umbi
asama amino yang tidak berbau, tidak berwarna dan dapat larut dalam
yang khas dan kandungan minyak atsiri juga berfungsi sebagai suatu
besar ( Wibowo, 1999) bawang putih telah dikenal sebagai bumbu dan
bahan makanan.
dengan sisi pisau atau dikeprek sebelum dirajang halus dan di tumis
5. Es atau air es
atau air es. Es yang digunakan sebaiknya berupa es batu. Bahan ini
(Wibowo,1999).
17
kompor, sendok, dan panci, labu ukur 100 ml, alat titrasi, tabung
biji nangka 4 kg, ikan tuna, bawang merah, bawang putih, garam dan
indicator.
18
C. Prosedur Penelitian
D. Perlakuan Penelitian
perlakuan yaitu :
E. Parameter Pengamatan
kenampakkan dengan skala penilaian 1-5 yaitu (1) sangat tidak suka (2)
tidak suka (3) agak suka (4) suka (5) sangat suka.
20
2. Analisis Proksimat
isinya.
keterangan :
H2SO4 0,02 N
skala.
ditimbang (bgram).
px (b − a)
%𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑎𝑘 = x 100%
gram contoh
menit.
jam.
kembali.
yang tetap.
berat abu(gr)
%𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑏𝑢 = x 100%
berat sampel
jumlah kandungan air, protein lemak dan abu dengan 100. Rumus
F. Pengolahan Data
uji proksimat yaitu analisa protein, analisa lemak, analisa kadar air,
terbaik dari hasil uji organoleptik pada penggunaan 12% tepung biji
A. Uji Organoleptik
1. Warna
ikan tepung biji nangka setelah pemasakan dapat dilihat pada Gambar
03. Warna bakso ikan tepung biji nangka pada perlakuan dengan
penggunaan 16% tepung biji nangka + 81% ikan tuna dan penggunaan
25% tepung biji nangka + 72% ikan tuna serta penggunaan 12% tepung
biji nangka + 85% ikan tuna, panelis memberikan skor yang tinggi yaitu
3.8
3.8
Warna (Skor)
3.7 3.7
3.7
3.6
16 : 81 25 : 72 12 : 85
Perbandingan Ikan Tuna (%) Dengan Tepung Biji Nangka (%)
warna bakso ikan tepung biji nangka. Tepung biji nangka mengandung
protein sebagai sumber asam amino yang akan bereaksi dengan gula
terang pada bakso ikan tepung biji nangka. Hal ini didukung oleh
gula reduksi dengan asam. Warna bakso ikan tepung biji nangka tidak
seperti warna bakso ikan pada umumnya. Hal ini sesuai dengan
putih dan tepung tapioka akan mempengaruhi warna dari bakso ikan
yang dihasilkan.
2. Aroma
Hasil uji organoleptik aroma bakso ikan tepung biji nangka setelah
aroma bakso ikan tepung biji nangka menunjukkan nilai yang berkisar
3.8
3.6
Aroma( Skor)
3.8
3.6 3.3
3.4
3.2
3
16 : 81 25 : 75 12 : 85
Perbandingan Ikan Tuna (%) Dengan Tepung Biji Nangka (%)
ini disebabkan karena penggunaan tepung biji nangka dan ikan tuna
Pada saat pemasakan terjadi reaksi antara gula pereduksi dengan asam
amino yang berasal dari protein yang terkandung dalam tepung biji
nangka dan ikan tuna serta bahan tambahan lainnya sehingga terbentuk
3. Rasa
Rasa produk bakso ikan tepung biji nangka ditentukan dari hasil
uji organoleptik terhadap panelis.Uji rasa bakso ikan tepung biji nangka
nangka. Hasil uji organoleptik terhadap rasa bakso ikan tepung biji
panelis terhadap rasa bakso ikan tepung biji nangka berkisar antara
3.6
3.5
Rasa ( Skor)
3.5 3.2
3
16 : 81 25:75 12:85
Perbandingan Ikan Tuna (%) Dengan Tepung Biji Nangka (%)
bawang merah, bawang putih dan garam. sehingga disukai panelis. Hal
bahan - bahan makanan Selain itu, pendapat yang sama juga didukung
4. Kekenyalan
Kelayakan suatu produk bakso selain dari segi rasa, warna dan
kekenyalan bakso ikan tepung biji nangka dapat dilihat pada Gambar 06
nangka + 85% ikan tuna memperoleh skor 2,6% yang masing - masing
2.5
2
Kekenyalan ( Skor)
2
3
2
1
0
16:81 25 :75 12:85
Perbandingan Ikan Tuna (%) Dengan Tepung Biji Nangka (%
ikan tepung biji nangka dengan skor 2% dan 2,5%. Hal ini dikarenakan tidak
banyak sehingga dapat memberikan kekenyalan pada bakso ikan tepung biji
bakso. Hal ini sesuai pendapat (Djafar dkk, 2000) bahwa dengan penambahan
tapioka ini maka produk makanan akan mempunyai keunggulan kualitas baik
kenampakan secara fisik, tekstur, rasa, warna, tingkat kegurihan, zat gizi
5. Kenampakkan
kenampakkan bakso ikan tepung biji nangka dapat dilihat pada Gambar
perlakuan dengan penggunaan ikan tuna 85% + tepung biji nangka 12%
81% + tepung biji nangka 16% dan perlakuan yang menggunakan ikan
tuna 72% + tepung biji nangka 25% tidak disukai oleh panelis.
30
2.3 2.6 3
Kenampakkan
4
(Skor)
2
0
16 : 81 25 : 75 12 : 85
Perbandingan Ikan Tuna (%) Dengan Tepung Biji Nangka (%)
bahan makanan dan penggunaan bahan baku. Hal ini sesuai dengan
B. Analisa Proksimat
penggunaan ikan tuna 85% + tepung biji nangka 12% yang meliputi
analisa pada kadar protein, lemak, air, abu dan karbohidrat. Pada
terkandung dalam bakso ikan tepung biji nangka tersebut. Hasil dari
1. Analisis Protein
Dari data diatas dapat dilihat bahwa dari hasil analisis kadar
ikan semakin tinggi kadar air maka semakin rendah kadar proteinnya.
Hal ini Sesuai dengan pendapat (Buckle et al, 1987) bahwa kadar
protein ikan dipengaruhi oleh kadar air dan kadar lemak, dimana
terdapat hubungan terbalik antara protein dan kadar air pada bagian
yang dapat dimakan. Semakin tinggi kadar protein maka akan semakin
2. Analisis Lemak
ini dipengaruhi oleh jumlah kandungan lemak dan air yang terdapat
pada ikan tuna yang mengandung lemak dan air yang banyak sehingga
dapat mempengaruhi jumlah lemak pada bakso ikan. Hal ini sesuai
lemak yang ada pada ikan yang digunakan yaitu ikan tuna yang memiliki
mineral anorganik pada bakso ikan tepung biji nangka dalam bentuk abu
setelah dilakukan proses pembakaran ditanur dengan suhu 705 0C. Nilai
kadar abu yang diperoleh sebanyak 1,9%. Sesuai standar kadar abu
bakso ikan tidak boleh lebih dari 3%. Hal ini didukung Sudarmadji et. al.
(1989) abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan
suatu bahan yang dihasilkan. Semakin tinggi kadar abu maka bakso
pemisahan daging dari kulit ada sebagian kulit yang ikut menjadi bakso.
Bakso yang diujikan telah memenuhi syarat mutu bakso ikan. Hal ini
oleh air yang ada pada ikan yang digunakan yaitu ikan tuna yang
memiliki kandungan air yang tinggi. Pada umumnya, daging ikan yang
5. Analisis Karbohidrat
kadar air dan kadar abu. Hasil analisis karbohidrat diperoleh 5,93%.
antara jumlah kandungan air, protein, lemak dan abu dengan rumus
A. Kesimpulan
1. Dari hasil uji organoleptik bakso ikan dengan tepung biji nangka
2. Hasil analisis proksimat bakso ikan tepung biji nangka yaitu kadar
5,93%.
B. Saran
simpan tepung biji nangka dan bakso ikan tepung biji nangka.
35
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, Eddy dan Evi Livianty, 1989. Pengawetan dan Pengolahan Ikan.
Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Buckle, K.A., R.A. Edwards., G.H. Fleet and m. Wootton, 1987. Food
Science. Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono dalam Ilmu
Pangan. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Ishak,Elly dan Sarinah Abdullah 1985. Ilmu dan Teknologi Pangan. Badan
kerjasam Antar Perguruan Tinggi Neger Indonesia Bagian Timur,
Ujung Pandang.
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan.
Jakarta,Universitas Indonesia Press.
Rose koffi Nevry, Marina Kousemon, Firmin Abou. 2007. Chemical and
Organoleptic Properties of Attoukpou Made from Two Cassava
(Manihot esculenta Crantz) Varieties, Nonoua and IAC. Journal of
FoodTechonology 5(4) 300-304 ; 2007.
Winarno, 2002. Ilmu Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Winarno, F.G., 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Winarno FG, Rahayu TS. 1994. Bahan Tambahan untuk Makanan dan
Kontaminan. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
38
LAMPIRAN
A1 A2 A3
Panelis w A R K KK w A R K KK w A R K KK Total
1 5 4 4 2 2 5 4 3 2 2 5 4 3 2 3 50
2 4 3 3 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 51
3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 46
4 3 3 4 1 3 3 3 4 1 3 4 3 4 1 2 42
5 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 41
6 3 3 3 2 2 3 3 2 1 2 3 4 3 2 3 39
7 4 4 2 2 3 4 4 3 1 3 4 4 3 2 3 46
8 4 3 4 2 2 4 3 3 2 3 4 4 4 2 3 47
9 4 3 4 3 2 4 5 5 3 2 4 3 4 4 3 53
10 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 54
Total 37 33 35 23 23 38 36 32 20 26 37 38 36 25 30 469
Rata - rata 3.7 3.3 3.5 2 2.3 3.7 3.6 3.2 2 2.6 3.8 3.8 3.6 2.5 3.0 3.126
Keterangan :
2. Tidak suka
3. Agak suka
4. Suka
5. Sangat suka
39
Lampiran 02. Hasil Perhitungan Analisa Bakso Ikan Tepung Biji Nangka
No Analisa U1 U2 U3 TOTAL RERATA
1 KADAR AIR 71.79 67.76 68.65 208.2 69.40
2 LEMAK 4.32 7.01 5.38 16.71 5.57
3 ABU 1.92 2.13 1.65 5.7 1.90
4 PROTEIN 16.73 16.47 18.41 51.61 17.20
5 KARBOHIDRAT 5.25 6.63 5.91 17.79 5.93
Keterangan :
B. Adonan Bakso