Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E1 011119400000073

ANALISIS RANGKAIAN NODE DAN


MESH(E1)
Tri Ratnasari, Fitrotul Millah, Bachtera Indarto
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Analitika Data, Institut Teknologi sepuluh Nopember Surabaya
Jl.Arief RahmanHakim,Surabaya 60111Indonesia
e-mail: fitrotulmillah2000@gmail.com
Abstrak— Telah dilakukan praktikum berjudul analisis Hukum Kirchhoff merupakan hukum yang menjelaskan dan
rangkaian node dan mesh. Praktikum ini bertujuan untuk menyelesaikan suatu system pada sejumlah rangkaian
mempelajari rangaian resistif dengan menggunakan analisis tertutup atau loop. Hukum Kirchhoff sendiri terbagi menjadi
node dan analisis mesh serta menguji validitas dari analisis 2 hukum yaitu Hukum Kirchhoff I dan Hukum Kirchhoff II.
node dan analisis mesh melalui percobaan, simulasi, dan Hukum pertama Kirchoff didasarkan pada hukum
perhitungan. Prinsip yang digunakan dalam percobaan ini kekekalan muatan di mana menyatakan bahwa jumlah
diantaranya arus listrik, Hukum Ohm, Hukum Kirchhoff I aljabar arus listrik yang masuk sama dengan jumlah arus
atau “Kirchhoff Current Law” dan Hukum Kirchhoff II atau yang keluar Kirchoff Current Law (KCL) menyatakan
“Kirchhoff Voltage Law”. Alat dan bahan yang digunakan bahwa jumlah aljabar arus yang memasuki node (batas
dalam praktikum ini diantaranya: satu set multimeter, project
tertutup) adalah nol. Secara matematis dapat dituliskan
board, empat baterai 1,5V, lima buah resistor, dan kabel
sebagai berikut:
jumper. Praktikum dilakukan dengan cara merangkai sesuai
skema rangkaian, mengukur tegangan dan arus listrik pada Σi=0 (1)
tiap resistor, melakukan pengambilan data dengan simulasi,
Hukum Kirchhoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar dari
dan membandingkan data dengan perhitungan. Variasi yang
digunakan dalam praktikum ini berupa variasi resistor dimana EMF pada suatu loop sama dengan jumlah aljabar dari
pada praktikum ini menggunakan resistor yang masing- perkalian antara arus dengan tahanan di dalam seluruh
masing bernilai R1=10Ω , R2=56Ω , R3=56Ω , R4=68Ω , R5=68 rangkaian tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, Hukum
Kirchhoff II secara matematis dapat dituliskan dengan
Ω .Data yang diperoleh dari praktikum ini diantaranya nilai
menggunakan persamaan berikut[4].
tegangan percobaan langsung sebesar 0,75 V pada R1; 2,09V
pada R2; 2,22V pada R3; -0,14V pada R4; dan 2,50V pada R5. Σε=Σⅈ R (2)
Nilai tegangan simulasi sebesar 0,80V pada R1; 2,20V pada Hukum Ohm menjelaskan bahwa besar arus listrik yang
R2; 2,30V pada R3; -0,10V pada R4; dan 2,90V. pada R5. Nilai mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus
arus listrik percobaan langsung sebesar 73,6 mA pada R1; 35,5 dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Sebuah
mA pada R2; 36,8 mA pada R3; -0,22 mA pada R4; dan 39,0 benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila
mA pada R5. Nilai arus listrik simulasi sebesar 80,3 mA pada resistansinya tidak bergantung terhadap besar polaritas beda
R1; 39,2 mA pada R2; 41,1 mA pada R3; -1,52 mA pada R4;
potensial yang dikenakan kepadanya. Secara matematis
dan 42,6 mA pada R5.Setelah melakukan perhitungan
diperoleh nilai error atau galat rata-rata nilai tegangan secara
dituliskan melalui persamaan [2].
langsung sebesar 11,64% dan secara simulasi sebesar 0%. nilai V =iR (3)
error atau galat rata-rata nilai arus listrik secara langsung Pemberian beda potensial pada suatu rangkaian listrik oleh
sebesar 25,06% dan secara simulasi sebesar 0,26%. baterai atau sumber tegangan adalah untuk membuat adanya
muatan yang bergerak. Pergerakan muatan tersebutlah yang
Kata kunci: Node, Mesh, dan Rangkaian. dinamakan arus listrik. Jadi arus listrik merupakan setiap
aliran muatan yang bergerak atau mengalir dari suatu titik ke
I. PENDAHULUAN titik lain dalam satuan waktu Arus listrik diukur dalam
coloumb per detik atau disebut dengan ampere. Sedangkan

L ISTRIK merupakan suatu hal yang memiliki peranan


penting dalam perkembangan peradaban manusia.
Pada saat konsep listrik ditemukan, listrik telah
arus listrik dalam kawat adalah jumlah muatan bersih yang
melalui penampang kawat pada titik manapun persatuan
waktu. Arus didefinisikan definisikan sebagai berikut:
menggantikan energi uap sebagai basis teknologi industri. ΔQ
Listrik saat ini telah menjadi kebutuhan dari setiap orang. i= (4)
Δt
Banyak peralatan-peralatan saat ini membutuhkan listrik
untuk mengoperasikannya. Konsep listrik tidak dapat Satuan dalam arus listrik adalah ampere. Ada dua teori
dilepaskan dengan rangkaian listrik. Beberapa orang tentang arus listrik yaitu arus konvensional dan arus elektron
menganggap menganalisa suatu hal yang sulit untuk arus konvensional merupakan suatu muatan positif yang
dilakukan. Analisis node dan analisis mesh merupakan salah mengalir pada suatu rangkaian dari potensial positif ke
satu metode untuk mempermudah proses Analisa suatu negative. Sedangkan arus elektron adalah banyaknya
rangkaian yang rumit. Oleh karena itu, dibutuhkan elektron yang berpindah dari kutub negatif positif[2].
percobaan untuk menvalidasi metode analisis tersebut. Tegangan adalah perbedaan jumlah elektron yang berada
pada arus listrik perbedaan jumlah elektron ini disebabkan
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E1 011119400000073
2

adanya penumpukan elektron pada satu sisi sumber listrik Pada praktikum ini terdapat dua percobaan yaitu
dan sisi lain jumlah elektronnya sedikit, sebagai mana analisa node dan analisa mesh. Adapun langkah kerja untuk
halnya untuk gaya dapat didefinisikan sejenis medan listrik analisa node dilakukan dengan cara alat dan bahan
untuk energi potensial listrik yaitu potensial listrik disiapkan. Kedua rangkaian disusun sesuai pada skema
pendefinisiannya melalui pendefinisian perubahan energi rangkaian. Tegangan Vs1 dan Vs2 masing-masing 3V diatur.
persatuan muatan Tegangan pada rangkaian diatur dan nilai tegangan pada
masing-masing resistor diukur dan dicatat. Dilakukan
∆ Ep pengambilan data menggunakan simulasi. Terakhir,hasil
V=
q percobaan dan simulasi dibandingkan dengan tegangan
(5) perhitungan.
Ketika kita memberikan beda potensial yang bernilai sama Adapun langkah langkah kerja untuk analisa mesh
pada tiap ujung batang tembaga dan kaca dengan geometris dilakukan dengan cara alat dan bahan disiapkan. Kemudian,
yang serupa akan menghasilkan kuat arus listrik yang sangat disusun seperti pada skema ranggkaian. Tegangan Vs1 dan
berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya Vs2 masing-masing 3V. Nilai arus listrik pada tiap resistor
karakteristik konduktor tersebut yang dinamakan resistansi diukur dan dicatat. Dilakukan pengambilan data
listrik. Resistensi adalah kemampuan suatu benda untuk menggunakan simulasi. Terakhir,hasil percobaan
menahan arus listrik resistansi juga sering disebut tahanan dansimulasi dibandingkan dengan tegangan perhitungan.
adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk
menahan arus listrik yang memproduksi tegangan listrik
diantara kedua kutub. Sehingga resistansi adalah perlawanan Tabel 3.2 Tabel Data Percobaan Analisis Node
yang dilakukan suatu bahan terhadap aliran arus searah yang
Tegangan Percobaan Simulasi Perhitunga Error
besarnya sama dengan penurunan tegangan pada bagian (V) n Percobaan - Simulasi -
dibagi arus yang melaluinya, dapat dituliskan sebagai perhitungan perhitungan
berikut: V di R1 1,60 1,54 1,55 3,23% 0,65%
V di R2 1,27 1,44 1,45 12,41% 0,69%
V
R= (7) V di R3 0,44 0,31 0,31 29,55% 0%
i V di R4 1,20 1,13 1,14 5,26% 0,88%
Analisa Node berprinsip pada hukum Kirchoff pertama atau V di R5 -,1,87 -1,87 -1,87 0% 0%
KCL dimana jumlah arus yang masuk dan keluar dari titik
percabangan akan sama dengan nol di mana tegangan
merupakan parameter yang tidak diketahui atau analisis Tabel 3.2 Tabel Data Percobaan Analisis Mesh
Arus Simulasi Perhitungan Error
node akan lebih mudah jika satuannya semua adalah sumber (A) Simulasi -
arus. Analisis ini dapat diterapkan pada sumber searah DC perhitungan
ataupun sumber bolak-balik AC I di R1 0,15 0,1716 12,5%
I di R2 0,14 0,0433 233,3%
Berbeda dengan analisa node pada analisa Mesh berprinsip I di R3 0,01 0,0438 77,17%
pada hukum Kirchoff kedua atau KVL dimana jumlah
I di R4 0,03 0,1283 76,62%
tegangan pada suatu lintasan tertutup sama dengan nol atau
arus merupakan parameter yang tidak diketahui. Analisa ini I di R5 -0,02 -0,0005 3900%

dapat diterangkan pada rangkaian sumber sejarah Desa


maupun sumber bolak-balik AC [1]. D. Persamaan
Terdapat beberapa persamaan yang digunakan dalam
II. METODOLOGI PENELITIAN praktikum “Analisa Rangkaian Node dan Mesh”. Persamaan
A. Alat dan bahan tersebut diantaranya:
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini  Hukum Kirchhoff I
yaitu satu project board yang berfungsi menghubungkan Σi=0 (11)
antar komponen listrik untuk membebentuk suatu rangkaian  Hukum Kirchhoff II
listrik, satu set multimeter untuk mengukur arus listrik dan Σε=ΣⅈR (12)
tegangan listrik, empat buah baterai 1,5 V yang  Hukum Ohm
berfungsi sebagai sumber tegangan rangkaian , dua V =iR
buah rumah baterai untuk tempat meletakkan baterai, lima  Error percobaan-perhitungan
buah resistor untuk memberikan hambatan pada
rangkaian, dan satu buah kabel jumper untuk
menghubungkan satu komponen dengan komponen
| perhitungan− percobaan
perhitungan |×100 %
lainnya. (13)
 Error t simulasi-perhitungan
B. Skema Rangkaian
Terdapat di bagian lampiran | perhitungan−simulasi
pe rhitungan |× 100 %
C. Langkah Kerja (14)
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E1 011119400000073
3

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 68 ( V 2−2 V 3 ) =30(V 3−3)


A. Analisa Data 68 V 2−136 V 3=30V 3 −90
Adapun data yang diperoleh dari percobaan berupa
tegangan dan arus pada masing-masing resistor. Data-data 90+10 V 3
tersebut ditampilkan menggunakan tabel 3.1 untuk analisis
node dan 3.2 untuk analisis mesh.
68 ( 70 )
−166 V 3=−90

6120+680 V 3−11.620 V 3
B. Analisa Perhitungan =−90
70
Perhitungan Analisis Node:
−10.940 V 3=−90 ( 70 )−6120
Diketahui:
R1 = 10 Ω −12420
R2 = 10 Ω V 3=
−10.940
R3 = 30 Ω
R4 = 30 Ω V 3=1,14 V
R5 = 68 Ω
VS1= VS2= 3 Volt 90+10(1,14)
V 2=
VGround = 0 Volt 70
Node 1 V 2=1 , 45 V
I1= I2 + I3 Menghitung nilai V pada setiap resistor:
Node 2 V di R 1=V 1−V 2=3 V −145 V =1,55V
I3= I4 + I5
V di R 2=V 2−V Ground =1 , 45 V
Maka dengan menerapkan KCL diperoleh persamaan
berikut: V di R 3=V 2−V 3=1 , 45 V −1,14 V =0,31 V
V s 1=V 1−V Ground3 V =V 1V s 2=V Ground −V 4 3 V =V 4 V di R 4=V 3−V Ground =1,14 V
Pada Node 1 V di R 5=V 3−V 4 =1 ,14 V −3 V =−1,86 V
I1 = I2 + I3

V 1−V 2 V 2 −V ground V 2−V 3


= + Perhitungan Analisa Mesh:
R1 R2 R3
Diketahui:
3−V 2 V 2 V 2−V 3 R1 = 10 Ω
= + R2 = 30 Ω
10 10 30 R3 = 68 Ω
R4 = 68 Ω
30 ( 3−2V 2 ) =10(V 2−V 3 ) R5 = 30 Ω
VS1= VS2=3 Volt
90−60 V 2=10 V 2−10 V 3 Ia= I1– I2
Ib= I2 – I3
−70 V 2=−90−10 V 3
90+10 V 3 Pada Loop 1
V 2= −V s + I 1 R1 + I a R 2=0
70 1

Pada Node 2 −3+10 I 1+10 ( I 1−I 2 )=0


I3 = I4 + I5
20 I 1 −10 I 2=3 …………….…………….(1)
V 2−V 3 V 3−V grou nd V 3−V 4
= + Pada Loop 2
R3 R4 R5
I 2 R3 + I b R 4−I a R2=0
V 2−V 3 V 3 V 3−3
= + 30 I 2 +30 ( I 2−I 3 )−10 ( I 1−I 2) =0
30 30 68
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E1 011119400000073
4

30 I 2 +30 I 2−30 I 3 −10 I 1 +10 I 2=0 ¿ 1 800+2 940


70 I 2 −10 I 1−30 I 3=0…………….….(2) ¿ 4740
Pada Loop 3 20 −10 3
−V s + I 3 R 5−I b R 4=0
2

−3+68 I 3−30 ( I 2−I 3 ) =0


3

0|
D I = −10 70 0
−30 3 |
70 0 −10 0 70
98 I 3−30 I 2 =3………………………….(3)
¿ 20 |−30 3|
−(−10 )|
0 3| | 0
+3
−10
−30 |
Sehingga didapatkan persamaan: ¿ 20 ( 210 ) +10 (−30 ) +3(300)
20 I 1 −10 I 2=3 ¿ 4200−300+900
70 I 2 −10 I 1−30 I 3=0 ¿ 4800
98 I 3−30 I 2 =3 DI
I 1= 1

D
Menggunakan aturan Cramer diperoleh
18780
20 −10 0 I1 3 ¿

(
−10 70 −30 I 2 = 0
0 −30 98 I 3 3 )( ) ( ) 109400
¿ 0 , 1716 A
DI
20 −10 0 I 2= 2

|
D= −10 70 −30
0 −30 98 | ¿
D
4740
109400
70
¿ 20 |−30 −30
98 |
−(−10 )
−10 −30
0 98|+0 | ¿ 0,0 433 A

¿ 20 ( 6860−900 ) +10 (−980 ) +0 DI


I 3= 3

D
¿ 119200−9800+0
4800
¿ 109400 ¿
109400
3 −10 0
|
D I = 0 70 −30
1

3 −30 98 | ¿ 0,04 38 A
I a=I 1−I 2
¿ 0,1716−0,0433
¿ 3 70 −30 −(−10 ) 0 −30 +0
| | | |
−30 98 3 98 ¿ 0,1283 A
¿ 3 ( 6860−900 ) +10 ( 90 ) +0 I b=I 2−I 3
¿ 17880+900+ 0 ¿ 0,0433−0,0438
¿ 18780 ¿−0,0005 A (Arah berlawanan)
20 3 0
2

0 |
D I = −10 0 −30
3 98 | 1. Perhitungan Error Percobaan-Perhitungan

¿ 20 |03 −30
98| |
−3
−10 −30
0 98
+0 | Error= | perhitungan− percobaan
perhitungan |×100 %
¿ 20 ( 90 )−3 (−980 ) +0 Analisa Node
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E1 011119400000073
5

1,55−1,60 C. Pembahasan
Error V di R 1=| 1,55 |× 100 %=3,23 % Praktikum Analisis Rangkaian Node dan Mesh
bertujuan untuk mempelajari rangaian resistif dengan
menggunakan analisis node dan analisis mesh serta menguji
1,45−1,27
Error V di R 2=|
1,45 |
×100 %=12,41 % validitas dari analisis node dan analisis mesh melalui
percobaan, simulasi, dan perhitungan. Prinsip yang
digunakan dalam percobaan ini diantaranya rangkaian seri,
0,31−0,44
Error V di R 3=|
0,31 |
× 100 %=29,55 % rangkaian parallel, Short Circuit dan Open Circuit, Hukum
Ohm, Hukum Kirchhoff I atau “Kirchhoff Current Law” dan
Hukum Kirchhoff II atau “Kirchhoff Voltage Law”.
1,14−1,20
Error V di R 4=|
1,14 |
Variasi data yang didapatkan dalam
×100 %=5,26 %
percobaan ini ada dua yaitu data pada percobaan
analisa node dan data pada percobaan analisa mesh,
data perhitungan eror. Pada percobaan analisa node
Error V di R 5=| |× 100 %=0 %
−1,87−(−1,87)
diberikan dua tegangan masing- masing VS1 dan
−1,87
VS2 dengan nilai tengangan sebesar 3 volt dan
diberikan resistor yang berbeda dengan nilai
resistansi sebesar R1 = 10 Ω, R2 = 30 Ω, R3 = 68
2. Perhitungan Error t Simulasi-Perhitungan Ω, R4 = 68 Ω, R5 = 30
Ω sehingga dari rangkaian ini dapat diukur
Error= | perhitungan−simulasi
perhitungan |× 100 % nilai tegangan dengan simbol V1, V2, V3 dan V4.
Pada percobaan analisa mesh rangkaian diberikan
dua tegangan masing-masing VS1 dan VS2 dengan
Analisa Node nilai tengangan sebesar 3 volt dan diberikan
resistor yang berbeda dengan nilai resistansi
Error V di R 1=|1,55−1,54
1,55 |
×100 %=0,65 % sebesar R1 = 10 Ω, R2 = 30 Ω, R3 = 68 Ω, R4 = 68
Ω, R5 = 30 Ω sehingga dari
rangkaian ini dapat diukur nilai arus listrik
1,45−1,44
Error V di R 2=|
1,45 |
yang mengalir dengan simbol I1, I2, I3, serta arus
×100 %=0,69 %
percabangan Ia dan Ib. Dari percobaan didapatkan
beberapa data yang sudah tercantum pada Tabel 3.1
0,31−0,31 dan Tabel 3.2,
Error V di R 3=|
0,31 |
×100 %=0 % Dipercobaan analisa node didapatkan data
tegangan dengan nilai sebesar V1 = 3,20 V; V2 =
1,30 V ; V3 = 0,80 V dan V4 = 3,24 V. Nilai eror
1,14−1,13
Error V di R 4=|
1,14 |
×100 %=0,88 % pada percobaan analisa node untuk V1, V2, V3 dan
V4 secara berurutan didapatkan 6,67

Error V di R 5=| |× 100 %=0 %


−1,87−(−1,87) %; 40,38%; 60,36%; 8%. Dipercobaan analisa
−1,87 mesh didapatkan data arus listrik dengan nilai
sebesar I1= 109,0 mA; I2 = 45,0 mA; I3 =61,8 mA;
Analisa Mesh
Ia = 63,8 mA; Ib = 16,8 mA.
Nilai eror pada percobaan analisa mesh untuk
Error I di R 1=|0,1716−0,15
0,1716 |
× 100 %=12,5 % I1, I2, I3, Ia dan Ib secara berurutan 0%; 0%; 0%;
0,3125%; 0%.
Selain dilakukan percobaan juga dilakukan
0,0433−0,14
Error I di R 2=|
0,0433 |
×100 %=233,3 % perhitungan untuk bahan validasi data
percobaan dengan cara
membandingkan sehingga didapatkan nilai rata-rata
0,0438−0,01
Error I di R 3=|
0,0438 |
eror pada analisa node sebesar 28,85% dan pada
× 100 %=77,17 %
analisa mesh sebesar 0,0625%. Hal ini disebabkan
adanya beberapa faktor eror yang membuat
0,1283−0,03 perbandingan data perhitungan dengan data
Error I di R 4=|
0,1283 |
× 100 %=76,62% percobaan tidak sama.
Adanya kesalahan membaca
−0,0005−( 0,02) multimeter pada saat percobaan sehingga membuat
Error I di R 5=| |×100 %=390 0 % data tidak akurat. Alat yang digunakan apa adanya
−0,0005 dan kurang memadai sehingga membuat eror
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E1 011119400000073
6

semakin besar seperti pemakaian resistor yang bergerarak masuk ke percabangan atau node bernilai sama
memiliki efisiensi yang berbeda-beda. Kesalahan dengan arus yang bergerak keluar percabangan. menurut
merangkai rangkaian seperti penancapan alat yang Hukum Ohm besar nilai arus listrik yang melewati suatu
kurang tepat sehingga komponen kurang terpasang rangkaian dipengaruhi oleh jumlah hambatan dan tegangan
sempurna. Untuk memahami precobaan ini dapat pada suatu rangkaian dimana arus listrik berbanding lurus
ditinjau secara fisis. Berawal dari rangkaian dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan
sederhana yang memiliki komponen sumber rangkaian. Analisis node dan analisis mesh sendiri
tegangan, resistor dan kabel. Setelah dihubungkan merupakan suatu metode untuk mempermudah dalam
sumber tegangan akan timbul medan listrik yang menganalisa dan mengukur tegangan dan arus listrik pada
mengakibatkan muatan listrik akan bergerak pada suatu rangkaian dengan prinsip-prinsip di atas.
rangkaian yang dari kutub positif ke negatif pada praktikum ini diperoleh data percobaan berupa
sehingga dirangkaian ada potensial listrik. Pada nilai tegangan pada tiap resistor untuk analisis node dan arus
saat muatan tersebut memasuki resistor maka nilai listrik pada tiap resistor untuk analisis mesh yang keduanya
arus listrik akan dapat diketahui sesuai dengan diambil menggunakan metode percobaan langsung dan
Hukum Ohm yang memiliki rumus V= IR. Dari simulasi. Pada analisis node secara percobaan langsung
peryataan itu nanti teknik analisa node dan teknik diperoleh nilai tegangan sebesar 0,75 V pada R1; 2,09V
analisa mesh akan bisa digunakan untuk pada R2; 2,22V pada R3; -0,14V pada R4; dan 2,50V pada
menentukan nilai tegangan R5. Sedangkan secara simulasi diperoleh nilai tegangan
dan arus listrik.Alat dan bahan yang digunakan dalam sebesar 0,80V pada R1; 2,20V pada R2; 2,30V pada R3;
melakukan praktikum ini diantaranya satu set multimeter -0,10V pada R4; dan 2,90V pada R5. Pada analisis mesh
sebagai alat ukur arus listrik dan tegangan, sebuah project secara percobaan langsung diperoleh nilai arus listrik
board yang berfungsi sebagai tempat untuk menghubungkan sebesar 73,6 mA pada R1; 35,5 mA pada R2; 36,8 mA pada
komponen untuk membentuk rangkaian listrik, empat buah R3; -0,22 mA pada R4; dan 39,0 mA pada R5. Sedangkan
baterai 1,5V sebagai sumber tegangan, lima buah resistor secara simulasi diperoleh nilai arus listrik sebesar 80,3 mA
sebagai pemberi hambatan pada rangkaian, dan kabel pada R1; 39,2 mA pada R2; 41,1 mA pada R3; -1,52 mA
jumper untuk penghubung antar komponen. Variasi yang pada R4; dan 42,6 mA pada R5.
digunakan dalam praktikum ini adalah variasi resistor Pada perhitungan analisis node diperoleh nilai
dimana resistor yang digunakan dalam praktikum ini tegangan sebesar 0,80V pada R1; 2,20V pada R2; 2,30V
masing-masing bernilai R1=10Ω , R2=10Ω , R3=30Ω ,R4=30 pada R3; -0,10V pada R4; dan 2,90V pada R5. Pada
Ω , R5=68Ω . perhitungan analisis mesh diperoleh nilai arus listrik sebesar
Langkah kerja dalam melakukan praktikum ini terbagi 80,3 mA pada R1; 39,2 mA pada R2; 41,1 mA pada R3; -1,5
menjadi dua yaitu analisis node dan analisis mesh. Langkah mA pada R4; dan 42,6 mA pada R5. Berdasarkan hasil
analisis node dilakukan dengan cara alat dan bahan perhitungan dapat diperoleh nilai galat atau error pada tiap
dipersiapkan dan dirangkai sesuai dengan skema rangkaian. data. Nilai error atau galat rata-rata percobaan analisi node
Rangkaian dihubungkan pada baterai lalu hitung dan catat secara langsung sebesar 11,64% dan secara simulasi sebesar
tegangan pada tiap resistor. Pengambilan data dengan 0%. Sedangkan nilai error atau galat rata-rata percobaan
simulasi dilakukan. Terakhir, hasil data percobaan dan analisi mesh secara langsung sebesar 25,06% dan secara
simulasi dibandingkan dengan perhitungan. Langkah simulasi sebesar 0,26%. Nilai galat atau error pada
analisis mesh dilakukan dengan cara alat dan bahan percobaan secara langsung lebih besar dibandingkan secara
dipersiapkan dan dirangkai sesuai dengan skema rangkaian. simulasi dapat terjadi dikarenakan adanya faktor error pada
Rangkaian dihubungkan pada baterai lalu hitung dan catat praktikum ini. faktor error tersebut diantaranya nilai
arus listrik pada tiap resistor. Pengambilan data dengan efisiensi resistansi pada resistor, ketepatan nilai pada alat
simulasi dilakukan. Terakhir, hasil data percobaan dan ukur multimeter, ketidaktepatan praktikan dalam mengukur
simulasi dibandingkan dengan perhitungan. dan merangkai komponen,serta nilai tegangan baterai yang
Penjelasan fisis dari praktikum ini berawal Ketika seiring waktu semakin mengecil. Adanya faktor error
komponen-komponen dirangkai seperti pada skema tersebut yang mengakibatkan adanya perbedaaan nilai
rangkaian pada project board, komponen-komponen tegangan dan arus listrik yang diperoleh dengan perhitungan
tersebut membentuk suatu rangkaian jalur konduksi maupun simulasi.
berkelanjutan atau kontinu dari konduktor yang terdapat di
dalam project board. Hal tersebut mengakibatkanketika IV. KESIMPULAN
rangkaian tersebut dihubungkan ddengan baterai atau Praktikum “Analisis Rangkaian Node dan Mesh” kali
sumber tegangan maka akan terbentuk medan listrik yang ini diperoleh kesimpulan analisis node dan analisis mesh
mana akan mendorong elektron bebas pada konduktor di dapat digunakan untuk mempelajari rangkaian resistif. Pada
dalam project board bergerak atau megalir. Pergerakan praktikum ini juga diperoleh validitas analisis node dengan
elektron tersebut yang dinamakan arus listrik. Rangkaian pengambilan data secara langsung memiliki nilai error rata-
pada praktikum ini memiliki 2 buah percabangan dimana rata 11,64% dan secara simulasi sebesar 0%. Serta validasi
menurut Hukum Kirchhoff I hal tersebut mengakibatkan analisis mesh dengan pengambilan data secara langsung
adanya pembagian arus yang mana nilai arus yang memiliki nilai error rata-rata 25,06% dan secara simulasi
sebesar 0,26%.
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E1 011119400000073
7

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan syukur atas kehadirat Allah
S.W.T yang telah memberikan rahmat dan kesempatan
untuk menyelesaikan laporan praktikum ini. Tidak lupa
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Iim
Fatimah S.Si. M.Si. yang telah memberikan ilmu
elektronikanya. Kemudian ucapan terima kasih penulis
ucapkan kepada Fitrotul Millah yang telah memberikan
bimbingan selama praktikum. Serta terima kasih diucapkan
kepada teman-teman kelompok praktikum E1 atas kerja Gambar 5. Skema Rangkaian Langsung
sama dan dukungannya.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Alexander and Sadiku. “Fundamentals of Electric Circuit
Fifth Edition”. New York: McGraw-Hill (2012).
[2] Giancoli, Douglas C. “Physics Principles with
Applications”. USA: Pearson Education (2014).
[3] Halliday and Resnick. “Fundamentals of Physics”.
Jefferson City: John Wiley and Sons (2011)
[4] Tim Dosen Fisika. “Fisika Listrik-Magnet, Gelombang,
Optik, dan Fisika Modern”. Surabaya: Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (2018).

LAMPIRAN

Gambar 1. Skema Rangkaian Analisis Node Modul

Gambar 6. Pengukuran Tegangan R1

Gambar 2. Skema Rangkaian Analisis Mesh Modul

Gambar 3. Skema Rangkaian Analisis Node Proteus

Gambar 7. Pengukuran Tegangan R2


Gambar 4. Skema Rangkaian Analisis Mesh Proteus
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E1 011119400000073
8

Gambar 8. Pengukuran Tegangan R3

Gambar 10. Pengukuran Tegangan R5

Gambar 9. Pengukuran Tegangan R4

Gambar 11. Pengukuran Arus Listrik R1


LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E1 011119400000073
9

Gambar 12. Pengukuran Arus Listrik R2

Gambar 14. Pengukuran Arus Listrik R4

Gambar 15. Pengukuran Arus Listrik R5

Gambar 13. Pengukuran Arus Listrik R3


LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA E1 011119400000073
10

+0.78 +0.04 -0.83


Volts Volts Volts

R2
R1 R3
10k 10k 30k

R4 +2.17 R5
B1 +2.22 30k Volts 68k B2
3V Volts 3V

Anda mungkin juga menyukai