Anda di halaman 1dari 10

MODUL II

HUKUM-HUKUM RANGKAIAN DAN PENERAPANNYA

Frederick Benaya Situmorang (F1B019057)


Asisten : Sri Dewi Yuliana Atmajaya (F1B118052)
Tanggal Percobaan : 24 April 2021

ES2232 – Praktikum Rangkaian Listrik


LAB. LISTRIK DASAR - TEKNIK ELEKTRO – UNRAM

Abstrak
Pada percobaan hukum-hukum dasar rangkaian dan
penerapannya, dilakukan 2 percobaan, yaitu percobaan mengenai
hukum Kirchoff tegangan dan arus, kemudian percobaan
penerapan hukum-hukum Kirchoff (persamaan mesh). Pada
percobaan yang dilakukan didapat bahwa nilai elemen hasil
pengukuran mendekati nilai elemen hasil perhitungan, baik itu
pada perhitungan dengan hukum kirchoff tegangan (KVL), hukum
kirchoff arus (KCL), maupun menggunakan persamaan mesh.

Kata kunci: KCL, KVL, persamaan mesh

1. PENDAHULUAN sebuah rangkaian listrik dan arus


1.1 Hukum Kirchoff Tegangan dan Arus yang meninggalkan persimpangan
Tujuan percobaan : tersebut.
a. Untuk mencari hubungan antara d. Untuk menguji secara eksperimental
jumlah tegangan yang diberikan hubungan yang telah di temukan
pada rangkaian seri yang pada tujuan b.
dihubungkan dengan tahanan dan e. Untuk memverifikasi eksperimental
tegangan yang digunakan. arus dengan menggunakan metode
b. Untuk menguji secara eksperimental arus mesh.
hubungan yang telah ditemukan
pada tujuan a. 2. DASAR TEORI
c. Untuk mencari hubungan antara 2. 1 Hukum Kirchoff Tegangan
jumlah arus yang masuk Hukum Sirkuit Kirchhoff adalah
kepersimpangan / cabang pada dua buah persamaan yang

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


membahas kekekalan muatan dan
energi dalam suatu rangkaian listrik. Keterangan :
Hukum ini dikemukakan oleh V = Teganagn sumber
ilmuwan Jerman bernama Gustav V1 = Drop tegangan R1
Kirchhoff tahun 1845. Kedua V2 = Drop tegangan R2
hukum sirkuit ini diturunkan dari
persamaan Maxwell dan 2. 2 Hukum Kirchoff Arus
menggunakan rumus perhitungan Hukum Kirchhoff arus juga
dari George Ohm untuk disebut dengan Hukum Kirchhoff
menghasilkan hukumnya. Hukum Pertama, Hukum titik Kirchhoff,
kirchhoff tegangan disebut juga Hukum percabangan Kirchhoff, dan
sebagai Hukum kedua Kirchhoff KCL (Kirchhoff Current Low).
Hukum loop (putaran) Kirchoff, dan Prinsip kekekalan muatan listrik
KVL (Kirchhoff's Voltage mengatakan bahwa "Pada setiap titik
Law). Hukum Kirchhoff-tegangan percabangan dalam rangkaian listrik,
menyatakan bahwa dalam rangkaian jumlah dari arus yang masuk
loop tertutup, jumlah aljabar kedalam titik itu sama dengan
tegangan dalam cabang tertutup jumlah arus yang keluar dai titik
hasilnya nol. tersebut atau jumlah arus pada
sebuah titik nol".

Gambar 2.2 Arus-arus pada titik


Gambar 2.1 Aplikasi hukum cabang
tegangan

Berdasarkan gambar diatas, dapat


Istilah lain jumlah drop tegangan dirumuskan bahwa :
sama dengan tegangan sumber I1 + I2 = I3 + I4 + I5
tegangan. Tanda sumber tegangan
berlawanan dengan tanda drop Hukum Kirchhoff arus
tegangan disetiap Resistor. menyatakan bahwa dalam rangkaian
Persamaan hukum Kirchoff- loop tertutup, jumlah arus yang
Tegangan: masuk ke dalam suatu titik sama
V + (-V1) + (-V2) = 0 dengan jumlah arus yang keluar dari
V – V1 – V2 = 0 titik tersebut.

MODUL 2 Praktikum Rangkaian Listrik 2021


Hukum Kirchoff I ini  sering arus ditransformasi ke sumber tegangan,
diterapkan pada kehidupan sehari- maka arus jala searah jarum jam.
hari, di mana suatu beban listrik
dirangkai secara paralel antara satu
dengan yang lainnya. Sehingga
hasilnya adalah arus total memiliki
nilai sama dengan jumlah arus tiap
cabang beban. [R] [I] = [V]
Persamaan hukum kirchhoff arus : Gambar 2.3 Analisa persamaan mesh
Imasuk = Ikeluar
(Ramdhani, 2005:21) V3 di mana, Z1, (I1- I3)Z2 dan (I1 -
2. 3 Analisa Mesh I1)Z1 adalah tegangan turun di seluruh,
Analisis Mesh adalah metode impedansi Z1, Z2 dan Z3. Tentu saja,
analisis rangkaian yang berdasarkan V1+ V2- V3 adalah jumlah dari kenaikan
pada  prinsip Hukum Kirchoff Tegangan tegangan dari sumber tegangan dalam
(KVL). Matajala adalah bentuk khusus jala 1. Sebagai pengingat, sebuah sumber
dari sebuah loop. Matajala adalah loop tegangan ditambahkan jika "alat bantu"
yang tidak mengandung loop lain saat ini aliran-yaitu, jika arus utama
didalam siklus tertutupnya. memiliki arah keluar dari terminal positif
Metode mata  jala ini hanya berlaku dari sumber. Jika tidak, sumber tegangan
pada rangkaian planar. Metode mata jala dikurangi. Persamaan ini disederhanakan
dilakukan dengan membuat persamaan menjadi (Z1 + Z2 + Z3)I1_(Z3)Z2
KVL pada siklus tertutup mata jala 13=V1+V2_V3 
tersebut. Apabila suatu rangkaian Z1 + Z+ Z3 koefisien I1 adalah diri
mempunyai N buah mata jala maka Impedansi mesh 1, yang merupakan
persamaan KVL yang dihasilkan N buah. jumlah dari impedansi mesh 1. Z2
Persamaan ini biasanya dituliskan koefisien I2 adalah negatif dari
dalam bentuk matriks : Variabel yang impedansi di cabang umum untuk jerat 1
dicari dalam analisis mata jala adalah dan 2. Ini Z3 impedansi adalah
arus mata jala. Arus mata jala adalah impedansi bersama itu adalah untuk
arus yang mengalir pada elemen yang saling jerat 1 dan 2. Demikian pula,-Z2
dilewati jalur mata jala. Arus mata  jala koefisien i3 adalah negatif dari
diberi arah searah dengan jarum jam. impedansi di cabang untuk saling jerat 1
Arus mata jala bukan merupakan arus dan 3, dan Z2 adalah  juga impedansi
cabang, tetapi hanyalah “dummy bersama. Penting untuk diingat dalam
current”. Sehingga arus yang mengalir analisis mesh yang istilah saling
pada suatu elemen yang dilalui oleh dua memiliki tanda-tanda negatif awal. Hal
mata jala adalah jumlah aljabar dari arus ini, tentu saja, lebih mudah untuk
dua mata jala. Sebaiknya semua sumber

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


menulis persamaan jala menggunakan persamaan KVL untuk loop atau
self-impedansi dan impedansi bersama mengubah setiap sumber arus ke sumber
daripada langsung menerapkan KVL. tegangan. Akhirnya, jumlah yang
Melakukan hal ini untuk jerat 2 dan 3 diperlukan arus loop B - N + 1 dimana B
menghasilkan -Z3 I1 + ( Z3 + Z4 + Z5)I2 adalah jumlah cabang dan N adalah
- Z4 = V3 + V4+V6 jumlah node.
Menempatkan persamaan bersama- Untuk sirkuit planar, yang
sama menunjukkan simetri koefisien merupakan sirkuit yang dapat ditarik
saya terhadap diagonal utama: Biasanya, pada permukaan yang datar tanpa kabel
tidak ada simetri seperti jika sirkuit yang persimpangan, nomor ini dari loop arus
sesuai memiliki sumber tergantung. Juga, adalah sama dengan jumlah jerat.
beberapa off-diagonal koefisien mungkin (Hayt, 2005:73-75)
tidak memiliki tanda-tanda negatif awal.
Ini simetri dari koefisien ini lebih baik 3. METODOLOGI
dilihat dengan persamaan ditulis dalam 3. 1 Spesifikasi Alat dan Komponen
bentuk matriks: Untuk beberapa 1. Power supply 12 V DC
kalkulator ilmiah, yang terbaik adalah 2. Digital Multimeter
untuk menempatkan persamaan dalam 3. Analog Multimeter
bentuk ini kemudian masukkan koefisien 4. Kabel penghubung
dan konstanta sehingga kalkulator dapat 5. Bread board
digunakan untuk memecahkan 6. Resistor 2,2 k
persamaan. 7. Resistor 3,3 k
Metode kalkulator-matriks umumnya 8. Resistor 3,9 k
unggul daripada prosedur lain seperti 9. Resistor 4,7 k
aturan Cramer. Analisis loop mirip 10. Resistor 5,6 k
kecuali bahwa jalan sekitar yang KVL
11. Resistor 6,8 k
diterapkan belum tentu jerat, dan arus
12. Resistor 8,7 k
loop mungkin tidak semua dirujuk searah
13. Resistor 10 k
jarum jam. Jadi, bahkan jika rangkaian
tidak memiliki sumber tergantung,
3. 2 Percobaan Hukum Kirchoff Tegangan
beberapa koefisien impedansi saling
dan Arus
mungkin tidak memiliki tanda-tanda
- Gambar rangkaian
negatif awal. Lebih disukai, jalan loop
saat ini dipilih sedemikian rupa sehingga
setiap sumber arus hanya memiliki satu
loop arus melewatinya.
Kemudian, arus ini menjadi
lingkaran jumlah dikenal dengan hasil
bahwa tidak perlu untuk menulis

MODUL 2 Praktikum Rangkaian Listrik 2021


Gambar 2.4 Rangkaian kombinasi seri R3 120 119 0,80 6,70
R4 680 670 5,36 7,88
paralel
R5 120 120 0,39 3,28
R6 300 291 0,39 1,31
- Langkah percobaan R7 120 122 0,39 3,28
Mengukur R8 300 303 2,37 7,88
Merangkai
tegangan, arus
sesuai gambar
dan hambatan
2.4
tiap resistor
4.1.b Analisa
1. Hukum Kirchoff Tegangan
Mencatat hasil
percobaan  Menghitung persentase error tiap
resistor
Diketahui: R1Baca = 390 Ω
3. 3 Percobaan Penerapan Hukum R1Ukur = 382 Ω
Kirchoff (Persamaan Mesh) Ditanyakan: % error ?
- Gambar rangkaian Penyelesaian:

%error=
| R Baca |
R 1 Baca−R1 Ukur
×

100%

¿|390−382
390 |
×100 %

Gambar 2.5 Persamaan Mesh ¿ 2,05 %


Perhitungan selanjutnya disajikan pada
- Langkah percobaan tabel berikut:
Tabel 4.2 Tabel hasil perhitungan
Mengukur
Merangkai sesuai
tegangan tiap R R Baca (Ω) R Ukur (Ω) Error (%)
gambar 2.5
resistor
R1 390 382 2,05
R2 680 677 0,44
R3 120 119 0,83
Mencatat hasil R4 680 670 1,47
percobaan
R5 120 120 0
R6 300 291 3
R7 120 122 1,67
4. HASIL DAN ANALISIS R8 300 303 1
4. 1 Hukum Kirchoff Tegangan dan Arus
4.1.a Hasil dan Perhitungan Tabel 4.2 menjelaskan bahwa
Tabel 4.1 Hasil pengukuran nilai tahanan, persentase error pada tiap-tiap resistor
tegangan dan arus masih berada di dalam batas toleransi
R Baca R Ukur Tegangan I Ukur error (≤ 5%), sehingga dapat dikatakan
R
(Ω) (Ω) (V) (mA)
bahwa resistor berada dalam kondisi
R1 390 382 3,07 7,88
baik.
R2 680 677 0,80 1,18

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


 Menghitung nilai VS hitung Perhitungan arus :
Diketahui: VS = 12 V IR1 = IR2 + IR3
V1 = 3,07 V = 1,18 + 6,70
V2 = 0,80 V = 7,88
V3 = 0,80 V IR4 = IR5 + IR6 + IR7
V4 = 5,36 V = 3,28 + 1,31 + 3,28
V5 = 0,39 V = 7,87
V6 = 0,39 V IR8 = 7,88
V7 = 0,39 V
V8 = 2,37 V %error arus :
Ditanyakan: VS hitung dan % error ? %error =

| |
Penyelesaian: I 1hitung −I 1Ukur
VS hitung:
×100 %
I 1 hitung
VS = V1 + V2 || V3 + V4 + V5 || V6 +||
V7 + V8
= 3,07 + 0,80 + 5,36 + 0,39 +
= |7,88−7,88
7,88 |
×100 %

=0%
2,37
Hasil perhitungan selanjutnya dapat
= 11,99 V
dilihat pada table berikut
% error VS:
Tabel 4.3 Tabel hasil perhitungan
%error =
|
v Hitung −V Ukur
V Hitung
×100%
| R
I hitung
(mA)
I ukur
(mA)
Error
(%)

| |
R1 7,88 7,88 0
11,99−12
¿ ×100 % R4 7,87 7,88 0,13
11,99
R8 7,88 7,88 0
¿ 0,08 %
Tabel 4.3 meyatakan bahwa R1, R4 dan
2. Hukum Kirchoff Arus R8 dihubungkan seri, oleh karena itu
 Menghitung arus IR1, IR4 dan IR8 untuk pembuktian hukum Kirchoff arus
Diketahui : IR1 = 7,88 dihitung perbandingan nilai arus pada R 1,
IR2 = 1,18 R4 dan R8. Persentase error yang
IR3 = 6,70 didapatkan relatif kecil karena arus
IR4 = 7,88 hitung dengan arus ukur selisihnya cukup
IR5 = 3,28 rendah.
IR6 = 1,31
IR7 = 3,28
IR8 = 7,88
Ditanya :IR1, IR4 dan IR8 serta
%error?
Penyelesaian :

MODUL 2 Praktikum Rangkaian Listrik 2021


terhadap arus hitung. Nilai arus yang
Hubungan Tegangan Terhadap
Resistor didapatkan cenderung konstan namun
4.56
5 3.55 mengalami penurunan pada resistor ke-4 yang
Tegangan 1.72 1.72 1.41 0.76 0.76 0.76

0
dapat disebabkan karena adanya human error.
390 680 120 680 120 300 120 300 Hubungan arus terhadap resistor yaitu
Resistor
berbanding terbalik, semakin besar nilai
resistor maka nilai hambatan semakin kecil.
Tegangan
Pada grafik di atas nilai arus cenderung
Grafik 4.1 Hubungan tegangan hitung konstan disebabkan karena dalam suatu
terhadap resisitor rangkaian tertutup arus masuk = arus yang
keluar. Hal ini sesuai dengan persamaan
Pada grafik di atas menjelaskan bahwa V = I x R.
nilai tegangan pada resistor ke-2 sama dengan 4. 2 PERCOBAAN RANGKAIAN
nilai tegangan pada resistor ke-3 begitu juga PARALEL
dengan nilai tegangan pada resistor ke-5, ke- 4.2.a Hasil dan Perhitungan
6, dan ke-7. Hal ini dikarenakan rangakaian Tabel 4.2 Hasil percobaan persamaan mesh
pada resistor tersebut terhubung secara Tahanan Ω Tegangan Arus
R
paralel. Hubungan antara tegangan dengan R baca R ukur (volt) (mA)

resistor dapat dilihat bahwa semakin besar R1 120 119 3.8 31,9
R2 120 119 3.2 26,9
nilai resistor maka nilai tegangan yang
R3 120 119 5.6 47,1
didapat juga semakin besar dan akan bernilai
R4 120 119 6.4 53,8
sama jika dihubungkan secara paralel. Hal ini R5 120 119 5.7 47,9
sesuai dengan persamaan R6 120 119 4.3 36,1

V = I x R. R7 120 119 4.3 36,1

4.2.b Analisa
Hubungan Arus Hitung Terhadap 1. Menghitung mesh 1 dengan persamaan :
Resistor
7.88 7.87 7.88 - Vs + I1R1 + R2(I1-I2) =0
8
- 12 + I1120 + 120(I1-I2) =0
7
Arus

- 12 + 120I1 + 120I1-120I2 =0
6
390 680 120 - 12 + 240I1 - 120I2 =0
Resistor 240I1 - 120I2 = 12……(1)
2. Menghitung mesh 2 dengan persamaan :
Arus Hitung
R2(I2-I1) + R3I2 + R4(I2-I3) + R6I2 = 0
Grafik 4.2 Hubungan arus hitung terhadap 120(I2-I1)+120I2+120(I2-I3)+120I2 = 0
resistor -120I1 + 480I2 – 120I3 = 0……(2)
3. Menghitung mesh 3 dengan persamaan :
Pada grafik di atas menjelaskan bahwa R5I3 + R6I3 + R4(I3-I2) =0
perubahan nilai resistor tidak berpengaruh 120I3 + 120I3 + 120(I3-I2) =0

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


120I3 + 120I3 + 120I3 - 120I2 =0 I3 = 6 mA
- 120I2 + 360I3 = 0……(3) 7. Menghitung nilai arus di masing-masing
4. Mencari nilai I1 dengan metode matriks resistor :
determinan IR1 = I1

| |
= 59 mA
V ( 1 ) I 2 (1 ) I 3 ( 1 )
V ( 2 ) I 2 (2 ) I 3 ( 2 ) IR2 = I1 – I2
V ( 3) I 2( 3 ) I 3 ( 3) = 59 mA – 18 mA
I1 ¿

| |
= 41 mA
I 1 ( 1) I 2 ( 1) I 3 ( 1)
IR3 = I2
I 1 ( 2) I 2 ( 2) I 3 ( 2)
I 1 ( 3 ) I 2 ( 3 ) I 3 (3 ) = 18 mA
IR4 = I2 – I3
I1
= 18 mA – 6 mA

| | |
12 −120 0 12 −120 = 12 mA
0 480 −120 0 480
IR5 = I3
0 −120 360 0 −120
¿

| | |
= 6 mA
240 −120 0 240 −120
−120 480 −120 −120 480 IR6 = I2
0 −120 360 0 −120 = 18 mA
IR7 = I3
1900800
I1 ¿ = 6 mA
32832000
8. Menghitung nilai tegangan di masing –
I1 ¿ 0,059 A
masing resistor :
I1 ¿ 59 mA
VR1 = IR1.R1
5. Substitusi nilai I1 ¿ 0,0625 A ke
= 59 mA. 120 Ω
persamaan (1)
= 7,08 V
240I1 - 120I2 = 12
VR2 = IR2.R2
240(0,059) - 120I2 = 12
= 41 mA. 120 Ω
14,16 - 120I2 = 12
= 4,92 V
14,16−12
I2 = VR3 = IR3.R3
120
= 18 mA. 120 Ω
I2 = 0,018 A
= 2,16 V
I2 = 18 mA
VR4 = IR4.R4
6. Substitusi nilai I2 = 0,018 A ke
= 12 mA. 120 Ω
persamaan (2)
= 1,44 V
- 120I2 + 360I3 =0
VR5 = IR5.R5
- 120(0,018) + 360I3 =0
= 6 mA. 120 Ω
- 2,16 + 360I3 =0
= 0,72 V
2,16
I3 = VR6 = IR6.R6
360
= 18 mA. 120 Ω
I3 = 0,006 A
= 2,16 V

MODUL 2 Praktikum Rangkaian Listrik 2021


VR7 = IR7.R7
Grafik Hubungan Arus Hitung
= 6 mA. 120 Ω terhadap Resistansi
= 0,72 V 80
9. Menghitung persentase error nilai arus : 60 59

Arus (mA)
| |
40 41
I hitung−I ukur
%Error = x 100 % 20 18
12
18
I hitung 0
6 6
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7
= |
59−31,9
59
x 100 % | Resistansi (Ω)
Arus Hitung

= 45,9 %
Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat
pada tabel berikut : bahwa nilai arus hitung fluktuatif pada tiap
resistor. Pada R3 dan R6 nilai arusnya sama,
R V V I I Error begitu juga dengan R5 dan R7, hal ini terjadi
R ukur ukur hitung ukur hitung I
karena resistor tersebut dihubung secara seri
Ω (volt) (volt) (mA) (mA) (%)
dalam satu loop.
R1 119 3.8 7.08 31,9 59 45,9
R2 119 3.2 4.92 26,9 41 34,4
R3 119 5.6 2.16 47 18 161,7
Grafik Hubungan Tegangan Hi-
R4 119 6.4 1.44 53,7 12 347,5 tung terhadap Resistansi
R5 119 5.7 0.72 47,9 6 698
8
7.08
R6 119 4.3 2.16 36,1 18 100,5 6
Tegangan(V)

R7 119 4.3 0.72 36,1 6 501 4.92


4
2 2.16 2.16
1.44
0.72 0.72
Berdasarkan tabel di atas dapat dianalisa 0
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7
bahwa nilai yang didapat fluktuatif. Pada nilai Resistansi (Ω)
arus ukur dan arus hitung terdapat perbedaan Tegangan

yang cukup jauh, sehingga menyebabkan


nilai persentase error yang besar. Besarnya Berdasarkan grafik di atas dianalisa
nilai persentase error dapat terjadi karena bahwa tegangan pada R5 dan R7 bernilai
kurang presisinya alat yang digunakan sama, begitu juga dengan R3 dan R6. Hal ini
ataupun kesalahan dalam pengambilan data. terjadi karena nilai resistor yang digunakan
sama sebesar 120 Ω, dan resistor tersebut
terhubung seri dalam 1 loop sehingga arus
nilai arus yang mengalirpun sama. Hal ini
sesuai dengan persamaan
V=IR.

5. KESIMPULAN

MODUL 2 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


a. Nilai tegangan pada masing-masing
resistor yang terhubung dengan sumber
tegangan secara seri tidak sebanding atau
tidak sama besar , karena pada rangkaian
seri memiliki nilai arus yang sebanding
atau sama besar
b. Hukum kirchoff tegangan dapat
digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan pada rangkaian listrik
dimana jumlah tegangan pada masing-
masing resistor yang di rangkai seri sama
dengan nilai tegangan sumber yang
diberikan
c. Arus pada rangkaian yang terhubung seri
adalah sebanding atau sama, sedangkan
pada rangkaian yang terhubung secara
paralel berbeda karena rangkaian paralel
bersifat membagi arus
d. Hukum kirchoff arus dapat digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan
rangkain listrik
e. Hukum-hukum kirchoff yang paling
tepat diterapakan pada analisis mesh
adalah hukum kirchoff tegangan (KVL).
Dengan metode analisis mesh, maka
didapat nilai arus I1, I2 ,I3 pada
rangkaian dengan akurat

DAFTAR PUSTAKA
Hayt, William. 2005. Rangkaian Listrik I
Jilid 6. Jakarta: Erlangga

Ramdhani, Mohamad. 2005. Rangkaian


Listrik (Revisi). Bandung: Sekolah
Tinggi Teknologi Telkom Bandung

Tim Lab Listrik Dasar. 2021. Penuntun


Praktikum Rangkaian Listrik. Mataram:
Lab Listrik Dasar FT UNRAM

MODUL 2 Praktikum Rangkaian Listrik 2021

Anda mungkin juga menyukai