Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Volume 08, Issue 02, 2019

p-ISSN: 2087-9946
DOI: 10.26740/jpfa. p01-10
e-ISSN: 2477-1775
http://journal.unesa.ac.id/index.php/jpfa

Membuktikan Hukum Kirchoff Pada Rangkaian Seri dan Paralel

Arika 1,a , Erina Krisnaningsih 1,b

1. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Surabaya

e-mail: a arika.18075@mhs.unesa.ac.id, b erina.18092@mhs.unesa.ac.id,

Abstract
This experiment is titled "Kirchoff Law" which aims to prove Kirchoff I Law and Kirchoff
II Law, describe the characteristics of series and parallel circuits and to compare the value
of electric current acting on several types of electrical circuits. The method used is the
experimental method by measuring current and voltage. From the results of experiments
that have been conducted, it is concluded that the strong current entering the branching is
the same as the current flowing out of the branching. The sum of the number of
electromotive algebra with a voltage drop close to zero or rounded is zero. The
characteristic of a series is the magnitude of the current in each component is the same.
While the voltage of each component is different. The characteristic of a parallel circuit is
the magnitude of the electric current in each component is different. While the amount of
voltage in each component is the same. In a series of loops the magnitude of the current
that works in each component is the same. Whereas in the two loop circuit the magnitude
of the current that works in each component is different.

Keywords: Current Strength, Voltage, Series Circuits, Parallel Circuits,

Abstrak
Percobaan ini berjudul “Hukum Kirchoff” yang bertujuan untuk membuktikan Hukum
Kirchoff I dan Hukum Kirchoff II, mendeskripsikan karakteristik pada rangkaian seri dan
rangkaian paralel serta untuk membandingkan nilai arus listrik yang bekerja pada
beberapa macam rangkaian listrik. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen
dengan mengukur Kuat Arus dan Tegangan. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan
disimpulkan bahwa pada besar kuat arus yang masuk ke percabangan adalah sama dengan
kuat arus yang keluar dari percabangan. Jumlah jumlah aljabar gaya gerak listrik dengan
penurunan tegangan mendekati nol atau dibulatkan sama dengan nol. Karakteristik dari
rangkaian seri adalah besarnya kuat arus dalam setiap komponen adalah sama.
Sedangkan tegangan dari setiap komponen berbeda. Karakteristik dari rangkaian paralel
adalah besarnya kuat arus listrik dalam setiap komponen adalah berbeda. Sedangkan

1
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 2019; 8(1): 1-10

besarnya tegangan dalam setiap komponen adalah sama. Pada rangkaian satu loop
besarnya kuat arus yang bekerja dalam tiap komponen adalah sama. Sedangkan pada
rangkaian dua loop besarnya kuat arus yang bekerja dalam tiap komponen adalah
berbeda.

Kata Kunci: Kuat Arus, Tegangan, Rangkaian Seri, Rangkaian Paralel,

I. PENDAHULUAN
Pada masa kini, tentu listrik bukanlah Hukum kirchoff merupakan salah satu
suatu hal yang aneh untuk kita, karena teori elektronika untuk menganalisa lebih
sekarang hal hal disekeliling kita sudah lanjut tentang rangkaian elektronika . terkait
banyak yang menggunakan listrik. Lampu hukum kirchoff dapat dilakukan untuk
bias menyala, itupun contoh sederhana dari banyak rangkaian, dimana beberapa
penggunaan listrik, adanya beda potensial rangkaian sangat lengkap untuk dianalisis.
mengakibatkan muatan mengalir sehingga Itu tidak bisa ditentukan arusnya dengan
lampu menyala. Contoh lain adalah alat alat setiap bagian, jika menggunakan metode
elektronik anda menyala dikarenakan adanya kombinasi resistor. Untuk itu, dengan hukum
arus listrik yang disebabkan adanya beda kirchof dapat dianlisis lebih lanjut tentang
tegangan. arus yang mengalir dalam rangkaian dan
Untuk mencari tau komponen komponen tegangan yang terdapat pada titik rangkaian
yang mempengaruhi terjadinya listrik dan elektronika.
bagaimana menghitung besarnya, dalam A. Hukum Kirchoff I
praktikum kali ini digunakan resistor atau
Hukum kirchoff I berbunyi “kuat
komponen elektronik dua kutub yang
arus total yang melalui percabangan
didesain untuk menahan arus listrik dengan
dalam suatu rangkaian listrik sama
memproduksi tegangan listrik antara kedua
dengan kuat arus total yang keluar dari
kutubnya. Untuk membahas teori tersebut,
titik percabangan”. Atau
hukum kirchoff sangat tepat dipilih.
Σ I masuk titik cabang = Σ I keluar titik
Percobaan ini bertujuan untuk Dapat
cabang (1)
membuktikan hukum kirchoff I. Dapat
(Nowikow. 2001:556)
membuktikan hukum kirchoff II. Dapat
Pada gambar dibawah ini arus I1, I2, I3
mendeskripsikan karakteristik pada
menuju ke titik cabang A, sedangkan
rangkaian seri. Dapat mendeskripsikan
arus I4 dan I5 meninggalkan titik cabang
karakteristik pada rangkaian paralel. Dapat
A. maka titik cabang A berlaku :
membandingkan nilai arus listrik yang
bekerja pada beberapa macam rangkaian
listrik tertutup.
Arika , Erina.
2
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 2019; 8(1): 1-10

Karena Vab = 0 maka khusus untuk loop


persamaan 2 menjadi
Σ I R - Σℇ = 0
(Mikrajuddin. 2017:240)

Jumlah loop dalam rangkaian tidak


Gambar 1 Hukum Kirchoff 1 hanya satu, tetapi bisa banyak sekali.
Σ I masuk titik cabang = Σ I keluar titik Prinsip yang digunakan adalah sama
cabang dengan soal memcahkan persoalan satu
I1 + I 2 + I 3 = I 4 + I 5 loop. Hanya disini akan muncul dua
persamaan, karena ada dua arus yang
B. Hukum Kirchoff II dicari, yaitu arus yang mengalir pada

Hukum kirchoff II berbunyi R1 R2


“didalam suatu rangkaian tertutup,
jumlah jumlah aljabar gaya gerak listrik
dengan penurunan tegangan (I × R) sama
dengan nol”. Hukum kirchoff II
diturunkan dari hukum kekalan energy R3

dan dikenal dengan aturan loop, dan


dapat gunakan dalam:
masing masing loop.
Σ∆V = 0 (2)
Contohnya seperti pada gambar dibawah
(Serway. 2006:412)
ini
Atau
Σ I R - Σℇ = 0 (3)
Gambar 3. Contoh rangkaian dua loop
Pada gambar dibawah ini titik a dan
Arus yang mengalir pada tiap loop
b dihubungkan
bisa dipilih sembarang. Jika nanti
diperoleh nilai positif maka arah loop
yag dipilih sudah benar. Tetapi jika yang
dipilih nilai negative, maka arah loop
berlawanan dengan arus yang dipilih,
tetapi besarnya sama. Untuk loop 1
berlaku:
Σ I R - Σℇ = 0
I1 × R1 + I2 × R2 – (ℇ1 + ℇ2) = 0 (4)
Sedangkan untuk loop 2 berlaku:
Gambar 2. contoh loop sederhana yang
Σ I R - Σℇ = 0
disusun oleh dua sumber tegangan dan
I3 × R3 – (ℇ2 + ℇ3) = 0 (5)
dua hambatan.
(Mikrajuddin. 2017: 243)

Arika , Erina.
3
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 2019; 8(1): 1-10

C. Rangkaian Seri

Rangkaian seri adalah yang


penyusunan rangkaiannya cenderung
praktis sederhana. Semua komponen
disusun secara sejajar kabel penghubung
semua komponen tersebut tidak memiliki
percabangan sepanjang rangkaian.
Sehingga diperoleh
Sehingga ada satu jalan yang dilalui oleh
persamaan:
arus

I = I 1 + I 2 + I3

(13)
Gambar 4. Hambatan yang dihubungkan
seri (Serway.2006:405)

I = I 1 = I2 = I 3
II. METODE PERCOBAAN
R = R 1 + R2 + R 3 (12)
(Serway.2006:402)
A. Alat dan Bahan
1. Papan Rangkaian 1 Buah
D. Rangkaian Paralel 2. Baterai 3 Buah
R1 3. Kit Baterai 1 Buah
Rangkaian paralel
4. Resistor 6 Buah
I2 R2 adalah
I3 5. Kabel Konektor secukupnya
I1 I6
I4 R3 rangkaian 6. Multimeter Analog 1 Buah
I5 yang disusun
R4
secara B. Rancangan Percobaan
berurutan 1. Percobaan (Hukum Kirchoff I)
atau sejajar
εGambar 6. Percobaan kabel
Hukum
2 Kirchoff I penghubung,
pada sebuah rangkaian memiliki
percabangan. Terdapat beberapa jalan
yang dapat dilalui arus
Gambar 5. hambatan dihubungkan
secara paralel
Arika , Erina.
4
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 2019; 8(1): 1-10

2. Percobaan 2 (Hukum KIrchoff II)


R2 R3

I3
I1 I2
R1
R1 R2 R3
ε 2

ε 1

Gambar 10. Percobaan Rangkaian 1


ε1
ε 2
Loop
Gambar 7. Percobaan Hukum
Kirchoff II

3. Percobaan 3 (Rangkaian Seri)


R1 R2 R3

V
R1 R2 R3
I2 I3
ε 1
ε2

V V V Gambar 11. Percobaan Rangkaian 2


C. Variabel Percobaan
Loop
I1 I4 1. Percobaan 1 (Hukum Kirchof I)
Variabel kontrol : Sumber tegangan
dan hambatan
ε Variabel manipulasi: Hambatan geser
Gambar 8. Percobaan Rangkaian
Tertutup Seri Variabel respon : Kuat arus
4. Percobaan 4 (Rangkaian Paralel) 2. Percobaan 2 (Hukum Kirschoff II)

I2 R1 Variabel kontrol: Sumber Tegangan


V
dan hambatan
I3 R2 Variabel manipulasi: Arah sumber
V tegangan
I4 R3 Variabel respon : Arah arus
I1 V I5 3. Percobaan 3 (Rangkaian Seri)
V
Variabel kontrol : Hambatan
Variabel manipulasi: Sumber tegangan
Variabel respon : Kuat arus dan
ε
Gambar 9. Percobaan Rangkaian
Tertutup Paralel beda potensial
4. Percobaan 4 (Rangkaian Paralel)
5. Percobaan 5 (Jenis Loop) Variabel kontrol : Hambatan
Arika , Erina.
5
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 2019; 8(1): 1-10

Variabel manipulas: Beda potensial Menyiapkan alat dan bahan,


Variabel Respon : Kuat arus listrik kemudian mengkalibrasi multimeter.
5. Pecobaan 5 (Jens Loop) Selanjutnya merangkai alat seperti pada
gambar 9 dan mengukur kuat arus dan
Variabel kontrol : Hambatan
tegangan pada masing masing resistor
Variabel manipulasi: Jumlah loop
serta jumlah totalnya dengan
Variabel respon : Kuat arus (I)
D. Langkah Percobaan menggunakan multimeter analog. Lalu
1. Percobaan 1 (Hukum Kirchoff I) memasukkan data yang diperoleh pada
Menyiapkan alat dan bahan, tabel dan mengulangi percobaan dengan
kemudian mengkalibrasi multimeter. memanipulasi sumber tegangan.
Selanjutnya merangkai alat seperti pada 5. Percobaan 5 (Jenis Loop)
gambar 6 dan mengukur kuat arus Menyiapkan alat dan bahan,
dengan menggunakan multimeter kemudian mengkalibrasi multimeter.
analog. Lalu memasukkan data yang Selanjutnya merangkai alat seperti pada
diperoleh pada table dan mengulangi gambar 10 dan 11. setelah itu
percobaan dengan memanipulasi menghitung kuat arus listrik.
hambatan geser.
2. Percobaan 2 (Hukum Kirchoff II)
Menyiapakan alat dan bahan,
kemudian mengkalibrasi multimeter.
Selanjutnya merangkai alat seperti pada
gambar 7 dan mengukur hamabatan yang
digunakan. Pada rangkaian tertutup,
mengukur kuat arus listrik dengan
menggunakan multimeter analog dan
mengulangi percobaan dengan
memanipulasi arah sumber tegangan.
3. Percobaan 3 (Rangkaian Seri)
Menyiapkan alat dan bahan,
kemudian mengkalibrasi multimeter.
Selanjutnya merangkai alat seperti pada
gambar 8 dan mengukur kuat arus dan
tegangan pada masing masing resistor
serta jumlah totalnya dengan
menggunakan multimeter analog. Lalu
memasukkan data yang diperoleh pada
tabel dan mengulangi percobaan dengan
memanipulasi sumber tegangan.
4. Percobaan 4 (Rangkaian Paralel)
Arika , Erina.
6
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 2019; 8(1): 1-10

III. HASIL DAN DISKUSI


Hasil
Percobaan 1 (Hukum Kirchoff I)

ε1 ε2 R1 R2 R3 I1 I2 I3 Arah Sumber
No.
(I1±0,025) (I2±0,025) (I3±0,025) tegangan

1 1,5 1,4 330 330 330 2,500 4,250 2,000


No. R R geser V3 I ( 1 ± 0,25) Ik (I ± 0,25)
2 V V Ω Ω Ω 4,500 2,000m 2,250
3 2,500 2,000 4,000
4 1 28 Ω 2,250 4,500 12,00 mA
2,000 12,00 mA

2 38 Ω 11,25 mA 11,50 mA
R1=R2=R3=33
(1,8 ± 0,1) V

3 48Ω 11,00 mA 11,00 mA

4 70Ω 9,50 mA 9,50 mA

Percobaan 2 (Hukum Kirchoff II)

Percobaan 3 (Rangkaian Seri)

Arika , Erina.
7
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 2019; 8(1): 1-10

I seri V seri
No. R Vs
I1 I2 I3 V1 V2 V3 Vtotal

1,450± 1,450± 1,450± 0,575± 0,550± 0,350± 1,475±


1 1,4 V
0,025 mA 0,025 mA 0,025mA 0,025V 0,025 V 0,025 V 0,025 V
R1=R2=
2,175± 2,175± 2,175± 1,0± 0,8± 1,1± 2,9±
2 R3 = 3,1 V
0,025 mA 0,025 mA 0,025mA 0,1V 0,1 V 0,1 V 0,1 V
330 Ω
5,00± 5,00± 5,00± 1,6± 1,7± 1,2± 4,5±
3 4,4 V
0,25 mA 0,25 mA 0,25 mA 0,1V 0,1 V 0,1 V 0,1 V

Percobaan 4 (Rangkaian Paralel)

I paralel V paralel
No. R Vs
I1(masuk) I2 I3 I4 I5(keluar) V1 V2 V3 Vtotal
12,5 ± 5,75± 4,50± 3,00± 13,25± 1,350± 1,350± 1,350±
1,35 1,350±
1 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,025 0,025 0,025
V 0,025 V
mA mA mA mA mA V V V
R1=R2 12,5± 6,25± 4,50± 2,50± 13,25± 1,400± 1,400± 1,400±
1,40 1,400±
2 =R3= 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,025 0,025 0,025
V 0,025 V
330 Ω mA mA mA mA mA V V V
20,5± 8,75± 11,50± 1,50± 21,75±
4,00 4,0± 4,1± 4,0± 4,0±
3 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25
V 0,1 V 0,1 V 0,1 V 0,1 V
mA mA mA mA mA

Percobaan 5 (Jenis Loop)

Jenis I1 I2 I3
No. ε1 ε2 R1 R2 R3
Loop (I1±0,025)mA (I2±0,025)mA (I3±0,025)mA
1 1 Loop 1,5 V 1,4 V 330 Ω 330 Ω 330 Ω 3,000 3,000 3,500
2 2 Loop 1,5 V 1,4 V 330 Ω 330 Ω 330 Ω 4,600 2,000 2,400

Arika , Erina.
8
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 2019; 8(1): 1-10

Analisis
Dari hasil percobaan diatas, dapat diketahui bahwa pada percobaan pertama yaitu
membuktikan hokum Kirchoff I diperoleh nilai kuat arus yang masuk sama dengan nilai kuat
arus yang keluar. Namun pada saat hambatan gesernya sebesar 38 Ωvnilai kuat arus yang
masuk berbesa dengan besar arus yang keluar rangkaian. Tetapi perbedaannya hanya sebesar
0,25 mA saja, dimana arus yang masuk hanya 11,25±0,25 mA. Sedangkan yang keluar adalah
sebesar 11,50±0,25 mA. Pada percobaan ini sudah sesuai dengan teori yang ada. Dimana pada
hokum Kirchoff I menyatakan bahwa besarnya arus listrik yang masuk pada suatu rangkaian
akan sama dengan jumlah arus yang keluar dari suatu rangkaian. Kemudian dengan
memanipulasi besarnya nilai hambatan yaitu dengan menggunakan hambatan geser dan
besarnya nilai sumber tegangan sebesar 1,8±0,1 V diperoleh data bahwa semakin besar nilai
hambatan yang mengalir pada rangkaian, maka besarnya kuat arus yang mengalir adalah
semakin kecil. Begitupun sebaliknya, jika nilai hambatannya kecil, maka kuat arus yang
mengalir akan menjadi kecil. Hal ini sesuai dengan teori hokum Ohm. Dimana hambatan
merupakan nilai yang menghalangi arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian.
Pada percobaan dua yaitu hokum Kirchoff II dilakukan dengan merangkai dua loop

dan memanipulasi arah sumber tegangan. Pada percobaan ini dengan menggunakan persamaan

, diperoleh nilai tegangan rata rata pada loop 1 adalah 0,549 V dan pada loop 2

adalah 0,472 V dengan perhitungan dari setiap loop sesuai dengan data hasil percobaan. Hasil
tersebut hampir mendekati nol sesuai dengan hokum Kirchoff II dimana jumlah seluruh
tegangan dalam rangkaian tertutup adalah nol. Dari percobaan kedua ini dengan memanipulasi
arah sumber tegangan tidak akan mengubah besarnya jumlah nilai tegangan dalam rangkaian
tertutup. Jumlahnya tetap akan bernilai nol.
Selanjutnya, pada percobaan tiga yaitu rangkaian seri siperoleh data bahwa besarnya
kuat arus yang mengalir dalam suatu rangkaian adalah sama yaitu pada I1, I2, dan I3. Kemudian
dengan memanipulasi besarnya sumber tegangan, diperoleh bahwa semakin besar nilai sumber
tegangan dalam suatu rangkaian maka besarnya kuat arus adalah semakin besar pula. Arus
listrik yang dirangkai seri hanya memiliki satu jalur untuk mengalir. Sehingga arus listrik yang
mengalir pada setiap komponen adalah memiliki besar yang sama.
Pada percobaan keempat yaitu rangkaian parallel diperoleh data bahwa besarnya kuat
arus yang mengalir dalam rangkaian paralel adalah berbeda. Dengan kata lain arus sumber akan
dibagi ke setiap komponen dan akan menyatu kembali di ujung rangkaian. Pada rangkaian
paralel, tegangan di setiap komponen adalah sama besar. Namun dalam percobaan ini jumlah
arus dari setiap percbangan hasilnya tidak sama dengan arus total yang masuk ke percabangan,
tetapi hasilnya masih mendekati.
Pada percobaan kelima yaitu dengan memanipulasi jumlah loopnya diperoleh data
bahwa pada satu loop jumlah arus total dari setiap percabangan adalah sama. Tetapi pada
Arika , Erina.
9
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 2019; 8(1): 1-10

percobaan ini ada salah satu data yang nilai kuat arusnya berebda, namun perbedaanya hanya
sebesar 0,5 mA. Jadi pada percobaan ini hampir mendekati sama dengan teori yang ada.
Sedangkan pada percobaan dua loop diperoleh data bahwa kuat arus dalam rangkaian tertutup
besarnya adalah berbeda-beda. Jika pada satu loop besarnya kuat arus yang melalui rangkaian
adalah sama, hal ini terjadi karena dalam penyusunan satu loop rangkaian disusun secara seri,
karean itu besarnya kuat arus yang mengalir adalah sama. Sedangkan pada bercobaan dua loop
besarnya kuat arus yang mengalir adalah berbeda, hal ini dikarenakan pada percobaan dua loop
ada percabangan sehingga menyebabkan besarnya kuat arus yang menngalir adalah berbeda.
IV. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik keimpulan bahwa:
1. Besarnya kuat arus yang masuk sama dengan kuat arus yang keluar dari percabangan.
2. Jumlah jumlah aljabar gaya gerak listrik dengan penurunan tegangan mendekati nol
atau dibulatkan sama dengan nol.
3. Karakteristik dari rangkaian seri adalah besarnya kuat arus dalam setiap komponen
adalah sama. Sedangkan tegangan dari setiap komponen berbeda.
4. Karakteristik dari rangkaian paralel adalah besarnya kuat arus listrik dalam setiap
komponen adalah berbeda. Sedangkan besarnya tegangan dalam setiap komponen
adalah sama.
5. Pada rangkaian satu loop besarnya kuat arus dalam tiap komponen adalah sama.
Sedangkan pada rangkaian dua loop besarnya kuat arus dalam tiap komponen adalah
berbeda.

SARAN
Untuk praktikan selanjutnya, sebaiknya lebih teliti dalam pembacaan alat ukurnya, selain
itu gunakan tegangan yang nilainya cukup besar agar lebih mudah dalam mengamati besarnya
arus listrik yang mengalir

UCAPAN TERIMAKASIH
Kami mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah melancarkan
kegiatan percobaan ini, sehinggga kami dapat menyelesaikan percobaan ini dengan baik.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Woro Setyarsih, S.Pd., M.Si. dan
Bapak Utama Alan Deta, S.Pd., M.Pd., M.Si. yang telah membantu dan membimbing dalam
melakukan percobaan ini . kami mengucapkan terima kasih kepada petugas laboratorium fisika
dasar yang telah menyediakan peralatan yang mendukung percobaan ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdullah, Mikrajuddin.2017.Fisika Dasar 2. Bandung:Professor Fisika ITB
[2] Douglas C, Giancoli.2001.Fisika Jilid 1.Jakarta:Erlangga
[3] Nowikow, Igoi.2001.Physics Concepts and Connection Book two. Canada:Irwin
Publishing.

Arika , Erina.
10
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), 2019; 8(1): 1-10

[4] Serway, Jewet.2006.Fisika Untuk Sains dan Teknik Edisi Keenam.Jakarta:Erlangga


[5] Tim Laboratorium Fisika Dasar.2008.Buku Panduan Praktikum Fisika Dasar
II.Surabaya:Universitas Negeri Surabaya

Jawaban dan Pertanyaan


1. Pertanyaan (Maria Ulfa : 18030184025)
Mengapa kuat arus I2 I3 dan I4 pada percobaan rangkaian paralel besarnya berbeda, padahal
besarnya resistor yang digunakan adalah sama?
Jawaban:
kuat arus dalam suatu percabangan nilainya berbeda larena pada rangkaian paralel
besarnya arus yang masuk melalui suatu percabangan menjadi lebih kecil akibat susunan
rangkaiannya yaitu adanya percabangan. pada percobaan ini yang menyebabkan arus I2 I3
dan I4 berbeda meskipun resistornya sama bisa disebabkan karena menurunnya fungsi dari
resistor itu sendiri atau juga karena hasil pengukurannya yang kurang sesuai.
2. Pertanyaan (Nila Apriliyanti : 18030184072)
Mengapa pada percobaan 1 ada data yang nilai Im nya berbeda dengan Ik ?
Jawaban:
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan perbedaan arus masuk dan keluarnya, bisa
disebabkan karena pengukuran yang kurang akurat, kurang telitinya dalam melakukan
pengukuran. Selain itu kabel yang digunakan sangat sensitif, saat melakukan pengukuran,
kabel konektor harus dipegang hingga jarum pada multimeter dapat bergerak. Jika
kabelnya tidak dipegang, multimeternya tidak menunjukkan hasil pengukurannya. Jadi hal
ini tentu dapat mempengaruhi hasil pengukuran.
3. Pertanyaan (Wanda Devianti : 18030184058)
Apa hubungan rangkaian seri dan paralel dalam hukum Kirchoff?
Jawaban:
Dengan menggunakan hukum Ohm kita dapat menemukan besarnya arus yang mengalir
pada suatu rangkaian gabungan seri-paralel. Meskipun demikian, kadang-kadang kita
menjumpai rangkaian yang sulit untuk dianalisis. Sebagai suatu contoh, kita tidak dapat
menemukan aliran arus pada setiap bagian rangkaian sederhana dengan kombinasi
hambatan seri dan paralel. Menghadapi rangkaian yang sulit seperti ini, kita dapat
menggunakan Kirchoff. Terdapat dua hukum Kirchooff. Hukum pertama Kirchhoff
didasarkan atas hukum kekekalan muatan, dan kita telah menggunakannya pada kaidah
untukhambatanhambatan paralel. Hukum Kirchoff I berbunyi, Pada suatu titik cabang,
jumlah kuat arus yang masuk sama dengan jumlah kuat arus yang keluar. Sedangkan
Hukum Kirchoff II berbunyi Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya
gerak listrik dengan penurunan tegangan (IR) adalah sama dengan nol.

Arika , Erina.
11

Anda mungkin juga menyukai