Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Fisika Dasar 1

Modul Praktikum – Tara Kalor Listrik


FIKRI FADHLURROHMAN / 19521072
Asisten: Nafis
Tanggal praktikum: 9 Juni 2020
Jurusan – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

telah dihubungkan kalorimeter yang berisikan air, maka


Abstrak— Hukum kekekalan energi menyatakan dapat dilihat dengan adanya perubahan suhu pada air
bahwa energi tidak dapat dihilangkan ataupun diciptakan tersebut. Panas yang mengalir merupakan energi yang
melainkan energi dapat diubah dari satu bentuk energi diberikan atau diubah dari energi listrik yang dihitung
menjadi bentuk energi yang lain. Dilihat dari tenaga listrik melalui persamaan :
yang dilepaskan dan tenaga panas yang muncul, maka akan
𝑊 = 𝑉 .𝐼 .𝑡
terlihat angka kesetaraan antara panas dan listrik. Kesetaraan
Keterangan:
panas dan listrik adalah nilai yang menyatakan besarnya W = energi listrik (Joule)
tenaga listrik yang setara dengan 1 satuan tenaga panas. V = tegangan / beda potensial listrik (Volt)
I = kuat arus listrik (ampere)
t = waktu (sekon)
Kata kunci— energi, panas, listrik, terdispasi, massa,
suhu, kalor, joule, kalori Besar perubahan energi listrik menjadi energi kalor yang
terjadi pada air dan kalorimeter dapat dihitung melalui
persamaan :
I. Pendahuluan
𝑄 = (𝑚𝑎 . 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 . 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 . 𝑐𝑝 ). (𝑑𝑇)
Praktikum yang berjudul “Tara Kalor Listrik” dilakukan Keterangan:
bertujuan untuk memperagakan adanya hubungan antara Q = panas atau kalor (kalori)
energi listrik dan energi panas, dan menentukan angka ma = massa air (gram)
kesetaraan antara Joule dan Kalori. mk = massa kalorimeter (gram)
Praktikum kali ini dilakukan untuk mengetahui adanya mp = massa pengaduk (gram)
hubungan antara energi listrik dan energi panas. Panas atau ca = kalor jenis air (kal/g ⁰C)
yang biasanya disebut dengan kalor adalah suatu bentuk ck = kalor jenis kalorimeter (kal/g⁰C)
energi yang berpindah dari benda yang berada pada suhu cp = kalor jenis pengaduk (kal/g ⁰C)
yang lebih tinggi menuju benda yang berada pada suhu yang dT = Perubahan suhu kalorimeter / T2 – T1 (⁰C)
lebih rendah ketika kedua benda tersebut bersentuhan atau
berhubungan. Panas yang berpindah dinamakan tenaga Menurut hukum Azas Black yang menyatakan bahwa
panas atau tenaga kalor. Ketika energi tersebut berpindah “Pada pencampuran dua buah zat, kalor yang dilepas pada
karena adanya perbedaan suhu sehingga menampakkan zat yang bersuhu tinggi sama dengan kalor yang diterima
perbedaan antara kalor dan kerja, dimana kerja sendiri pada zat yang lebih rendah”. Maka dari itu, ketika energi
merupakan tenaga yang diberikan dari satu sistem ke sistem listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam
lainnya tanpa melibatkan perbedaan suhu itu sendiri. Kerja kalorimeter dan kalorimeter itu sendiri, sehingga
sendiri dapat diberikan melalui berbagai macam energi, menimbulkan perubahan suhu pada air dan kalorimeter.
salah satunya sesuai dengan yang akan dibahas yakni energi Dilihat dari tenaga listrik yang dilepaskan dan tenaga panas
listrik. yang muncul, maka akan terlihat angka kesetaraan antara
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi panas dan listrik. Kesetaraan panas dan listrik adalah nilai
tidak dapat dihilangkan ataupun diciptakan melainkan energi yang menyatakan besarnya tenaga listrik yang setara dengan
dapat diubah dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi 1 satuan tenaga panas. Nilai tersebut dapat dilihat melalui
yang lain. Contohnya seperti mengubah energi panas persamaan :
menjadi energi listrik ataupun sebaliknya dari energi listrik
menjadi energi panas. Sehingga muncul kesetaraan antara 𝑊 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
panas dan listrik yang dapat dilihat secara kuantitatif yang 𝑎= ( ⁄𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖 )
𝑄
pernah dilakukan oleh Joule. Energi listrik dapat diubah
menjadi energi panas dengan memanfaatkan kalorimeter, Dengan seiring hilangnya tenaga listrik yang selalu
dengan cara mengalirkan arus listrik ke sejenis kawat yang diikuti dengan munculnya tenaga panas, maka setiap 1 joule
tenaga listrik akan terdispasi, sehingga panas yang timbul
akan memiliki nilai sebesar 0,24 kalori/joule. Kondisi
tersebut yang dinamakan dengan kesetaraan/ekuivalen
panas-listrik joule.
Penggunaan percobaan tara kalor listrik ini dalam
kehidupan sehari-hari telah banyak dijumpai dengan
memanfaatkan kedua energi tersebut. Contohnya seperti
pada pengaplikasian PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga
Panas) dimana dengan mengubah energi panas menjadi
energi listrik, kemudian pada penggunaan setrika listrik, hair
dryer, solder listrik dengan mengubah energi listrik menjadi
energi panas.
Gambar 1. Kalorimeter dan Pengaduk
Sumber: https://shopee.co.id/Kalorimeter-Stainlessteel-
II. METODE PRAKTIKUM i.20674344.689018532

 Dalam melakukan praktikum ini, dilakukan Gambar 1 menunjukkan alat yang disebut dengan
beberapa prosedur kerja sebagai berikut. kalorimeter, yang digunakan untuk mengukur jumlah
kalor pada benda padat
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

Membuat rangkaian seperti gambar yang ada di modul

Menimbang calorimeter kosong dan pengaduk, serta


mencatat massanya pada laporan sementara

Menimbang air 110 gram dan memasukkan air ke dalam


calorimeter

Mendinginkan calorimeter (yang berisi air) sampai suhu


berada dibawah suhu kamar
Gambar 2. Termometer
Menghubungkan calorimeter dengan rangkaian, Sumber: https://www.lazada.co.id/products/thermometer-batang-
praktikum-lab-pengukur-suhu-thermometer-air-raksa-i414886542.html
mencatat suhu awalnya dan menyambungkan rangkaian
ke sumber
Gambar 2 menunjukkan alat yang disebut dengan
thermometer, digunakan untuk mengukur suhu
Menyalakan rangkaian dan mengaduk calorimeter secara
kontinyu

Mengamati dan mencatat arus, tegangan, dan suhu


akhirnya setiap 2 menit. Melakukan sebanyak 3 kali
untuk massa air yang sama

Mengulangi langkah 4-8 dengan massa air 120 gram

 Untuk melaksanakan praktikum, diperlukan alat


dan bahan sebagai berikut.

Gambar 3. Stopwatch
Sumber: https://www.findel-international.com/product/sport/coaching-
and-resources/stopwatches-and-timers/fastime-3-stopwatch/itrg21959

Gambar 3 menunjukkan alat yang disebut dengan


stopwatch, digunakan untuk mengukur waktu dengan
tepat
Gambar 7. Voltmeter
Gambar 4. Pendingin Sumber: https://teknikece.com/voltmeter/
Sumber: https://astromesin.com/kulkas-farmasi-laboratorium/
Gambar 7 menunjukkan alat yang disebut dengan
Gambar 4 menunjukkan alat yang disebut dengan lemari voltmeter yang berfungsi untuk menujukkan nilai suatu
pendingin, digunakan untuk mendinginkan benda seusai tegangan
dipanaskan

Gambar 5. Air Gambar 8. Kabel Jumper


Sumber: Sumber: https://moedah.com/2-5-meter-kabel-jumper-booster-cable-
https://www.kompasiana.com/fahrulrozi1999/5e48928ed541df7841395 200a-merk-abiauto/
4e2/mengenal-air-lebih-dekat
Gambar 8 menunjukkan alat yang disebut dengan kabel
Gambar 5 menunjukkan bahan yang digunakan yaitu air, jumper yang berfungsi untuk menghubungkan sumber ke
berfungsi untuk memperlihatkan adanya perubahan suhu tegangan

Gambar 9. Timbangan
Sumber: https://www.jakartanotebook.com/taffware-digipounds-
Gambar 6. Amperemeter timbangan-dapur-mini-digital-platform-scale-1kg-0.1g-i2000-silver
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Amperemeter
Gambar 9 menunjukkan alat yang bernama timbangan
Gambar 6 menunjukkan alat yang disebut dengan yang berfungsi untuk menimbang suatu benda
amperemeter yang berfungsi untuk menunjukkan nilai
arus
0,1168
III. DATA PERCOBAAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan
No mk mp ma T1 T2 A V dT Cp
1 19 21 1,2 7 2
2 110 21 23 1 6,5 2
3 53,1 27,5 23 26 1,2 6,5 3 0,1055
4 20 23 1 6 3
5 120 23 25 1,2 6,5 2
6 25 27 1 6 2 100⁰ 26⁰ 0⁰
Suhu Ruang = 26⁰C
Keterangan : 𝟏𝟎𝟎𝟎 − 𝟎⁰ 𝟎, 𝟏𝟏𝟔𝟖 − 𝟎, 𝟏𝟎𝟓𝟓
𝟎
=
mk = massa kalorimeter (gram) 𝟏𝟎𝟎 − 𝟐𝟔⁰ 𝟎, 𝟏𝟏𝟔𝟖 − 𝑪𝒑
mp = massa pengaduk (gram)
ma = massa air (gram) 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝟎, 𝟎𝟏𝟏𝟑
T1 = suhu awal (⁰C) =
𝟕𝟒𝟎 𝟎, 𝟏𝟏𝟔𝟖 − 𝑪𝒑
T2 = suhu akhir (⁰C)
A = Arus tiap 2 menit (Amperemeter)
Cp = 0,1084 𝑱/𝒈℃
V = Tegangan tiap 2 menit (Voltmeter)
dT = T2 – T1 (⁰C)
3. Ralat perubahan suhu (dT) untuk variasi massa air
A. Pada massa air 110 gram

Tabel 1. Ralat dT pada massa air 110 gr


IV. ANALISIS DATA
dT ⸹dT |⸹dT|2
Analisis data percobaan K3 (Tara Kalor Listrik) 2 −0,3333 0,1111
2 −0,3333 0,1111
1. Menghitung nilai kalor jenis calorimeter (Ck) berbahan 3 0,6667 0,4445
aluminium (Al)
Interpolasi
∑ dT = 7 ∑|⸹dT|2 =
0,6667
0,2297 ∑ dT 7℃
dT = = = 2,3333℃
𝑛 3

Ck ∑|⸹dT|2 0,6667
∆dT = √ =√ = 0,5774℃
𝑛−1 3−1

0,2220
(dT ± ∆dT) = (2,3333℃ ± 0,5774℃)
100⁰ 26⁰ 0⁰
B. Pada massa air 120 gram
𝟎
𝟏𝟎𝟎 − 𝟎⁰ 𝟎, 𝟐𝟐𝟗𝟕 − 𝟎, 𝟐𝟐𝟐𝟎 Tabel 2. Ralat dT pada massa air 120 gr
𝟎
=
𝟏𝟎𝟎 − 𝟐𝟔⁰ 𝟎, 𝟐𝟐𝟗𝟕 − 𝑪𝒌 dT ⸹dT |⸹dT|2
3 0,6667 0,4445
𝟏𝟎𝟎𝟎 𝟎, 𝟎𝟎𝟕𝟕 2 −0,3333 0,1111
=
𝟕𝟒 𝟎 𝟎, 𝟐𝟐𝟗𝟕 − 𝑪𝒌 2 −0,3333 0,1111
∑ dT = 7 ∑|⸹dT|2 =
Ck = 0,2240 𝑱/𝒈℃ 0,6667
2. Menghitung nilai kalor jenis pengaduk (Cp) berbahan besi ∑ dT 7℃
(Fe) dT = = = 2,3333℃
𝑛 3
Interpolasi
∑|⸹dT|2 0,6667
∆dT = √ =√ = 0,5774℃
𝑛−1 3−1

(dT ± ∆dT) = (2,3333℃ ± 0,5774℃)


4. Menghitung energy kalor (Q) :
A. Massa air 110 gr ∑|⸹I|2 0,0266
∆I = √ 𝑛−1 = √ = 0,1153 𝐴
𝑄 = (𝑚𝑎 . 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 . 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 . 𝑐𝑝 ). (dT) 3−1
𝑄 = 110 . 1 + 53,1 . 0,2240 + 27,5 . 0,1084). (2,3333)
(
𝑄 = 291,3 𝑘𝑎𝑙 (I ± ∆I) = (1,0667 𝐴 ± 0,1153 𝐴)

2 2 6. Ralat V pada masing-masing variasi massa air


∆Q = √|𝑚𝑎 . 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 . 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 . 𝑐𝑝 | |∆dT| A. Pada massa air 110 gram

Tabel 1. Ralat V pada massa air 110 gr


∆Q = √|110 . 1 + 53,1 . 0,2240 + 27,5 . 0,1084|2 |0,5774|2
V ⸹V |⸹V|2
∆Q = 72,12 𝑘𝑎𝑙
7 0,3333 0,1110
6,5 −0,1667 0,0278
(𝑄 ± ∆Q) = (291,3 𝑘𝑎𝑙 ± 72,12 𝑘𝑎𝑙)
6,5 −0,1667 0,0278
B. Massa air 120 gr ∑ V = 20 ∑|⸹V|2 =
0,1666
𝑄 = (𝑚𝑎 . 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 . 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 . 𝑐𝑝 ). (dT)
𝑄 = 120 . 1 + 53,1 . 0,2240 + 27,5 . 0,1084). (2,3333)
( ∑V 20 𝑉
𝑄 = 314,7 𝑘𝑎𝑙 V= = = 6,6667 𝑉
𝑛 3

2 2 ∑|⸹V|2 0,1666
∆Q = √|𝑚𝑎 . 𝑐𝑎 + 𝑚𝑘 . 𝑐𝑘 + 𝑚𝑝 . 𝑐𝑝 | |∆dT| ∆V = √ 𝑛−1
=√ 3−1
= 0,2886 𝑉

∆Q = √|120 . 1 + 53,1 . 0,2240 + 27,5 . 0,1084|2 |0,5774|2 (V ± ∆V) = (6,6667 𝑉 ± 0,2886 𝑉)


∆Q = 77,88 𝑘𝑎𝑙
B. Pada massa air 120 gram
(𝑄 ± ∆Q) = (314,7 𝑘𝑎𝑙 ± 77,88 𝑘𝑎𝑙)
Tabel 2. Ralat V pada massa air 120 gr

5. Ralat I pada masing-masing variasi massa air V ⸹V |⸹V|2


A. Pada massa air 110 gram 6 −0,1667 0,0278
6,5 0,3333 0,1110
Tabel 1. Ralat I pada massa air 110 gr 6 −0,1667 0,0278
I ⸹I |⸹I|2 ∑ V = 18,5 ∑|⸹V|2 =
1,2 0,0667 0,0044 0,1666
1 −0,1333 0,0178
1,2 0,0667 0,0044 ∑V 18,5 𝑉
V= = = 6,1667 𝑉
𝑛 3
∑ I = 3,4 ∑|⸹I|2 = 0,0266
∑|⸹V|2 0,1666
I=
∑I
=
3,4 𝐴
= 1,1333 𝐴 ∆V = √ =√ = 0,2886 𝑉
𝑛−1 3−1
𝑛 3

∑|⸹I|2 0,0266 (V ± ∆V) = (6,1667 𝑉 ± 0,2886 𝑉)


∆I = √ 𝑛−1 = √ = 0,1153 𝐴
3−1
7. Menghitung energi listrik (W)
(I ± ∆I) = (1,1333 𝐴 ± 0,1153 𝐴) A. Pada massa air 110 gram
𝑊 = V .I .𝑡
B. Pada massa air 120 gram 𝑊 = 6,6667 𝑉 . 1,1333 𝐴 . 120 𝑠
𝑊 = 906,6 𝐽
Tabel 2. Ralat I pada massa air 120 gr
I ⸹I |⸹I|2 2 2 2 2
1 −0,0667 0,0044 ∆𝑊 = √|I . 𝑡| |∆V| + |V . 𝑡| |∆I|
1,2 0,1333 0,0178 ∆𝑊 = √|1,1333𝐴 . 120𝑠|2 |0,2886𝑉|2 + |6,6667𝑉 . 120𝑠|2 |0,1153|2
1 −0,0667 0,0044 ∆𝑊 = 10.052,69 𝐽
∑ I = 3,2 ∑|⸹I|2 = 0,0266
∑I 3,2 𝐴
I= = = 1,0667 𝐴
𝑛 3
B. Pada massa air 120 gram Pada praktikum kali ini, menggunakan prinsip dari
𝑊 = V .I .𝑡 kalorimeter, dimana hukum Azas Black mengatakan bahwa
𝑊 = 6,1667 𝑉 . 1,0667 𝐴 . 120 𝑠 “Pada pencampuran dua buah zat, kalor yang dilepas pada
𝑊 = 789,4 𝐽 zat yang bersuhu tinggi sama dengan kalor yang diterima
pada zat yang lebih rendah”. Maka dari itu, ketika energi
2 2 2 2
listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam
∆𝑊 = √|I . 𝑡| |∆V| + |V . 𝑡| |∆I| kalorimeter dan kalorimeter itu sendiri, sehingga
∆𝑊 = √|1,0667𝐴 . 120𝑠|2 |0,2886𝑉|2 + |6,1667𝑉 . 120𝑠|2 |0,1153|2
menimbulkan perubahan suhu pada air dan kalorimeter.
∆𝑊 = 8.648,10 𝐽 Tumbukan yang terjadi oleh pembawa muatan akan
menyebabkan logam yang dialiri arus listrik akan
8. Menghitung Tara Kalor Listrik (a) memperoleh energi yaitu energi panas atau energi kalor.
A. Pada massa air 110 gram Ketika dilihat dari tenaga listrik yang dilepaskan dan
munculnya tenaga panas, maka akan terlihat angka atau nilai
𝑄 291,3 𝑘𝑎𝑙 yang disebut dengan kesetaraan antara panas dan listrik.
𝑎= = = 0,3213 𝑘𝑎𝑙⁄𝐽 Kesetaraan panas dan listrik adalah nilai yang menyatakan
𝑊 906,6 𝐽
besarnya tenaga listrik yang setara dengan 1 satuan tenaga
panas. Dengan seiring hilangnya tenaga listrik dan
1 2 2 𝑄 2 2 timbulnya tenaga panas, maka setiap 1 joule tenaga listrik
∆𝑎 = √| | |∆V| + |− | |∆I| akan terdispasi, sehingga panas yang timbul akan memiliki
𝑊 𝑊
nilai sebesar 0,24 kalori/joule. Kondisi inilah yang
1 2 dinamakan kesetaraan/ekuivalen panas-listrik joule.
∆𝑎 = √| | |0,2886|2 + |−0,3213|2 |0,1153 |2 Berdasarkan data yang diperoleh setelah melakukan
906,6
percobaan ini, digunakan 2 buah sampel yakni air yang
∆𝑎 = 0,0371 𝑘𝑎𝑙⁄𝐽 memiliki berat sebesar 110 gram dan air yang memiliki berat
sebesar 120 gram, dimana masing-masing air akan dilakukan
B. Pada massa air 120 gram 3 kali pengulangan dengan selang waktu 2 menit. Kemudian,
setelah dilakukan penimbangan, berat kalorimeter memiliki
𝑄 314,7 𝑘𝑎𝑙 nilai sebesar 53,1 gram dan berat pengaduknya sebesar 27,5
𝑎= = = 0,3987 𝑘𝑎𝑙⁄𝐽 gram. Untuk memperlihatkan adanya perubahan suhu yang
𝑊 789,4 𝐽
akan dialami ketika mengaliri energi listrik, suhu yang
digunakan oleh kalorimeter dan isinya harus berada di bawah
1 2 2 𝑄 2 2 suhu kamar, dimana suhu kamar pada percobaan ini sebesar
∆𝑎 = √| | |∆V| + |− | |∆I| 26⁰C. Setelah itu, dibuatlah sebuah rangkaian yang akan
𝑊 𝑊
menghubungkan antara kalorimeter dan alat yang akan
1 2 memperlihatkan adanya tenaga listrik, yaitu amperemeter
∆𝑎 = √| | |0,2886|2 + |−0,3987|2 |0,1153 |2 dan voltmeter. Kedua benda tersebut akan dihubungkan
789,4
menggunakan kabel jumper, yang berfungsi sebagai
∆𝑎 = 0,0460 𝑘𝑎𝑙⁄𝐽 penghantar dari listrik itu sendiri. Pada air sebesar 110 gram,
data percobaan yang didapat, suhu awalnya adalah 19⁰C,
setelah 2 menit berlalu suhu berubah menjadi 21⁰C dengan
arus sebesar 1,2A dan tegangan sebesar 7V. Kemudian, 2
menit berikutnya, suhu berubah menjadi 23⁰C dengan arus
V. PEMBAHASAN sebesar 1A dan tegangan sebesar 6,5V. Terakhir, suhu
Panas atau kalor adalah suatu energi yang berpindah berubah menjadi 26⁰C dengan arus sebesar 1,2A dan
dari benda yang berada pada suhu lebih tinggi menuju benda tegangan sebesar 6,5V. Rata-rata perubahan suhu pada
yang berada pada suhu lebih rendah ketika dua buah benda percobaan air 110 gram setelah 3 kali sebesar 2,333⁰C. Pada
tersebut bersentuhan atau berhubungan. Panas yang percobaan berikutnya, digunakan air sebesar 120 gram, data
berpindah dinamakan tenaga panas atau tenaga kalor. Ketika percobaan yang didapat, suhu awalnya adalah sebesar 20⁰C,
energi tersebut berpindah karena adanya perbedaan suhu setelah 2 menit berlalu suhu berubah menjadi 23⁰C dengan
sehingga menampakkan perbedaan antara kalor dan kerja, arus sebesar 1A dan tegangan sebesar 6V. 2 menit kemudian,
dimana kerja sendiri merupakan tenaga yang diberikan dari suhu berubah menjadi 25⁰C dengan arus sebesar 1,2A dan
satu sistem ke sistem lainnya tanpa melibatkan perbedaan tegangan sebesar 6,5V. Terakhir, suhu berubah menjadi
suhu itu sendiri. Kerja sendiri dapat diberikan melalui 27⁰C dengan arus sebesar 1A dan tegangan sebesar 6V. Rata-
berbagai macam bentuk energi, contohnya seperti energi rata perubahan suhu yang diperoleh dari air 120 gram
magnetik, gravitasi, energi listrik, dan lain-lain. Energi sebesar 2,333⁰C.
listrik menjadi salah satu contoh dari kerja itu sendiri, Berdasarkan dari hasil data percobaan yang didapat,
dimana energi listrik dapat dimanfaatkan untuk kemudian dilakukan analisis data untuk mencari nilai dari
menghasilkan panas atau kalor. kesetaraan panas listrik. Namun, sebelumnya perlu mencari
nilai energi panas dan nilai energi listrik untuk masing-
masing massa air. Setelah dilakukan perhitungan dengan VI. KESIMPULAN
menggunakan rumus yang ada, didapatkan energi panas pada  Kesetaraan panas listrik adalah hilangnya tenaga
air yang ber-massa 110 gram sebesar 291,3 kal dan energi listrik yang selalu diikuti munculnya tenaga panas
listriknya sebesar 906,6 joule. Sehingga nilai tara kalor yang bernilai setiap 1 joule adalah 0,24 kalori.
listrik untuk air yang ber-massa 110 gram sebesar 0,3213  Energi panas dan energi listrik saling berhubungan
𝑘𝑎𝑙⁄ . Sedangkan energi panas yang didapatkan dari air satu sama lain, dimana besarannya dapat
𝐽
yang ber-massa 120 gram sebesar 314,7 kal dan energi disetarakan menggunakan angka kesetaraan kalor
listriknya sebesar 789,4 joule. Sehingga nilai tara kalor listrik joule.
 Nilai kesetaraan kalor listrik untuk massa air 110
listriknya sebesar 0,3987 𝑘𝑎𝑙⁄𝐽.
gram sebesar 0,3213 𝑘𝑎𝑙⁄𝐽.
Dapat dilihat dari data dan hasil percobaan yang
dimiliki, dapat disimpulkan bahwa suatu energi tidak dapat  Nilai kesetaraan kalor listrik untuk massa air 120
dihilangkan atau diciptakan melainkan energi tersebut dapat gram sebesar 0,3987 𝑘𝑎𝑙⁄𝐽.
diubah menjadi energi lainnya. Seperti pada percobaan kali
ini, energi listrik yang dihasilkan dapat diubah menjadi
energi panas dengan memanfaatkan kalorimeter, sehingga DAFTAR PUSTAKA
terlihat adanya perubahan suhu yang terjadi pada kalorimeter
[1].
tersebut dan air yang di dalamnya. Seiring dengan
https://www.academia.edu/9584563/Laporan_praktikum_Fi
berkurangnya tenaga listrik yang ada, maka akan muncul
sika_Modul_1
energi panas sehingga dapat dikenal dengan kesetaraan
(diakses pada tanggal 14 Juni 2020 pada pukul 13.49 WIB)
panas listrik joule. Kesetaraan ini juga dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari untuk saat ini, contohnya pada [2].
penerapan PLTP yang memanfaatkan energi panas untuk https://www.academia.edu/29302532/PENGUKURAN_KE
diubah menjadi energi listrik. Selain itu, ada juga penerapan SETARAAN_KALOR_LISTRIK.pdf
setrika, solder listrik yang memanfaatkan energi listrik untuk (diakses pada tanggal 14 Juni 2020 pada pukul 14.04 WIB)
diubah menjadi energi panas.
[3].
https://id.scribd.com/document/363858316/LAPORAN-
TARA-KALOR-LISTRIK-docx
(diakses pada tanggal 14 Juni 2020 pada pukul 20.09 WIB)

Anda mungkin juga menyukai