Anda di halaman 1dari 12

JT

MOT-C2 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TEKNIK


“HAMBATAN LISTRIK”

Dosen Pengampu :
Alex Taufiqurrohman Zain, S.Si., M.T.

Disusun Oleh :
1. Dimas Agus Setiawan (H42231584)
2. Cahyo Abi Yahya (H42231480)
3. Gilang Bayu Eko Guritno (H42231368)
4. Nashiruddin Fakhri Zaidan
Rusbiantoro(H42231407)
5. Ronal Anggoro (H42231408)
6. Abil Maliki (H42231444)
7. Iqbal Adam Maulana (H42231540)

PROGRAM STUDI MESIN OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2023/2024
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktikum


Hambatan listrik adalah resistansi yang dialami oleh aliran arus listrik saat
melewati suatu benda atau komponen dalam rangkaian. Hambatan listrik dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti panjang dan luas penampang benda atau
komponen, jenis material yang digunakan, suhu, dan lain-lain. Konsep hambatan listrik
didasarkan pada hukum listrik Ohm, yang menyatakan bahwa arus (I) yang mengalir
melalui suatu benda atau komponen sebanding dengan tegangan (V) yang diterapkan
padanya, dan berbanding terbalik dengan hambatan (R) benda atau komponen tersebut,
yaitu I = V /R.
Semakin tinggi nilai hambatan, semakin sulit arus listrik untuk mengalir melalui
benda atau komponen tersebut. Sebaliknya, semakin rendah nilai hambatan, semakin
mudah arus listrik untuk mengalir melalui benda atau komponen tersebut.

1.2. Rumsan Masalah Praktikum


Pada praktikum hambatan listrik adalah bagaimana pengaruh panjang sirkuit
terhadap nilai hambatan listrik dan bagaimana pengaruh luas penampang sirkuit
terhadap nilai hambatan listriknya.

1.3. Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui seberapa pengaruhnya panjang dan
luas material pada aliran arus listrik dan hambatan jenis pada bahan yang digunakan.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

2.1. Kegunaan Alat Ukur


1. Multimeter

Gamabar 2.1 Multimeter untuk mengukur hambatan arus listrik.


2. Jangka Sorong

Gambar 2.2 Jangka Sorong untuk mengukur diameter konduktor.

2.2.Prinsip Kerja Alat Ukur

1. Multimeter
Multimeter untuk mengukur hambatan (resistansi) didasarkan pada penggunaan
fungsi ohmmeter. Ohmmeter pada multimeter menghasilkan arus kecil yang mengalir
melalui resistor yang akan diukur. Tegangan jatuh di sepanjang resistor diukur dan
digunakan untuk menghitung nilai resistansi menggunakan hukum Ohm (R = V/I). Nilai
resistansi kemudian ditampilkan pada layar multimeter.

2. Jangka Sorong
Pada jangka sorong terdapat dua skala pengukuran yang saling terhubung.
Jangka sorong terdiri dari dua bagian utama, yaitu rahang tetap dan rahang geser.
Rahang tetap adalah bagian yang tetap atau tidak bergerak pada jangka waktu tertentu.
Rahang geser adalah bagian yang dapat digerakkan untuk menyesuaikan jarak antara
rahang tetap dan rahang geser.

2.3 Pengertian Hambatan Jenis


Kuat arus listrik akan kecil ketika melalui konduktor yang luas penampangnya
kecil, hambatan jenisnya besar dan panjang. Sebaliknya,kuat arus listrik akan besar
ketika melewati konduktor yang luas penampangnya kecil,hambatan jenisnya besar dan
pendek. Ketika kuat arus listrik kecil, berarti hambatan koduktornya besar. Dan
sebaliknya,ketika kuat arus besar berarti hambatan koduktornya kecil. Bukti percobaan
menunjukkan bahwa luas penampan,hambatan jenis dan panjang konduktor merupakan
faktor-faktor yang menentukan besar kecilnya hambatan konduktor itu sendiri. Secara
matemtis, ambatan listrik sebuah konduktor dapat ditulis sebagai berikut:

l
R=ρ (1.1)
A

Dengan R = Hambatan Konduktor


ρ = hambatan jenis konduktor
l = panjang koduktor
A = luas penampang konduktor

Jika penampang konduktor berupa lingkaran dengan jari-jari r atau diameter d, luas
penampangnya memenuhi persamaan :

2 1 2
A=π r = π d (1.2)
4

Sehingga persamaan (1.2) dapat ditulis menjadi


l l
R=ρ 2 atau
R=4 ρ 2 (1.3)
πr πd

A
ρ=R (1.4)
l
Persamaan (1.2) menunjukan bahwa hambatan listrik kanduktor berbanding
lurus dengan panjang dan berbanding terbalikdengan luas penampang. Hal ini
menunujkan bahwa semakin panjang konduktornya, semakin besar hambatan listriknya.
Dilain pihak, semakin besar luas penampangnya, hambatan listrik semakin kecil. Selain
itu, hambatan listrik konduktor berbanding lurus dengan hambatan jenis konduktor.
Semaikn besar hambatana jenis koduktornya, semakin besar hambatan listriknya.
Konduktor yang paling baik adalah konduktor yang hambatan jenisnya kecil. Disisi lain,
bahan yang hambatan jenisnya palin besar merupakan isolator paling baik. Hambatan
jenis konduktor berganatung pada suhunya. Semakin tinggi suhunya, semakin tinggi
hambatn jenis konduktornya dan semakin tinggi pula hambatan konduktor tersebut.
Pengaruh suhu terhadap hambatan konduktor dapat ditulis dalam persamaan :
R=R 0 (1+α ∆ T )
R = hambatan pada suhu akhir (Ω)

R0 = hambatan mula-mula (Ω)

α = Koefisien muai (K-1)


∆ T = Perubahan suhu (K)
BAB 3
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 15 November 2023 jam 12.30 sampai
dengan selesai, tempat pelaksanaan kegiatan praktikum bertempat di Laboratorium
TTA-B Politeknik Negeri Jember.

3.2 Alat dan Bahan Praktikum


1. Konduktor berbahan tembaga

Gamabar 3.1 Pipa yang dililit material berbahan tembaga


2. Konduktor Berbahan Besi

Gamabar 3.2 Pipa yang dililit material berbahan besi


3. Konduktor Berbahan Timah
Gamabar 3.3 Pipa yang dililit material berbahan besi

3.3 Prosedur Kerja Praktikum


Untuk mengukur hambatan listrik dapat dilakukan dengan menggunakan multimeter.
Berikut langkah kerja praktikum hambatan listrik :
1. Pastikan bahwa sirkuit yang akan diukur dalam keadaan mati dan terputus dari
sumber daya listrik.
2. Hubungkan probe atau kabel pengukur pada multimeter ke terminal yang sesuai.
Probe merah terhubung ke terminal positif atau "VΩmA" dan probe hitam
terhubung ke terminal negatif atau "COM".
3. Pilih skala pengukuran yang sesuai pada multimeter, pastikan bahwa skala yang
dipilih dapat menangani rentang hambatan yang akan diukur. Jika tidak yakin, pilih
skala yang lebih tinggi dan turunkan jika diperlukan.
4. Hubungkan probe atau kabel pengukur pada multimeter ke titik awal dan akhir dari
sirkuit yang akan diukur. Pastikan probe merah terhubung ke titik awal dan probe
hitam terhubung ke titik akhir.
5. Baca nilai hambatan pada layar multimeter, pastikan untuk membaca nilai dengan
cermat dan memperhatikan satuan yang digunakan.
6. Setelah selesai mengukur, putuskan hubungan probe atau kabel pengukur dari
sirkuit yang diukur.
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data dan Hasil Perhitungan

Diameter Hambatan Luas penampang


No Bahan Panjang (m)
(m) (Ω) (m¿¿ 2)¿
−3 −6
1 Besi 10 12.10 1,9 9 , 42.10
−4 −8
2 Timah 10 7.10 3,1 5 , 49.10
−3 −6
3 Tembaga 10 16.10 0,1 12 ,56.10

Dari data yang didapat diatas kita bisa mengetahui hambatan jenis bahan dengan
menggunkan rumus pada persamaan (1.4)

1. Hambatan jenis besi :


A
ρ=R
l
−6
1, 9 × 9 , 42.10
¿
10
−7
¿ 17 , 88. 10 Ωm
2. Hambatan jenis besi :
A
ρ=R
l
−8
3 ,1 ×5 , 49 . 10
¿
10
−9
¿ 17 , 02 .10 Ωm
3. Hambatan jenis besi :
A
ρ=R
l
−6
0 ,1 ×12 , 56 .10
¿
10
−7
¿ 1,256 . 10 Ωm
4.2 Pembahasan
Kuat arus listrik akan kecil ketika melalui konduktor yang luas penampangnya kecil,
hambatan jenisnya besar, dan panjang. Sebaliknya, kuat arus listrik akan besar ketika
melewati konduktor yang luas penampangnya kecil, hambatan jenisnya besar, dan
pendek. Ketika kuat arus listrik kecil, berarti hambatan konduktornya besar dan
sebaliknya, ketika kuat arusnya besar, berarti hambatan konduktornya kecil.
Eksperimen tentang hambatan jenis ini, hambatan listrik (R) dapat diperoleh dari
perhitungan besar tegangan (V) dibagi arus (I). Selain itu, besar hambatan listrik (R)
juga dapat diperoleh dari grafik tegangan (V) terhadap kuat arus (I). Yang mana gradien
tersebut meruapakan besar hambatan listrik (R). Namun,besarhambtan listrik (R) tidak
dipengaruhi oleh tegangan dan arus. Sesuai dengan persamaan ,hambatan listrik
dipengaruhi oleh panjang (l), luas penampang (A) dan hambatan jenis konduktor (ρ).
Bahan yang digunakan adalah besi dengan nilai hambatan jenisnya yaitu 17,88x10 -7
(Ωm), untuk timah nilai hambatan jenisnya adalah 17,02x10 -9 (Ωm), dan yang terakhir
bahan tembaga nilai hambatan jenisnya adalah 1,256x10-7 (Ωm)
Beberapa faktor yang menyebabkan eksperimen ini yaitu pengambilan data yang
kurang teliti, kurangnya penguasaan praktikan dalam menggunakan alat dan
ketidaktepatan praktikan dalam mengolah data.
BAB 5. PENUTUP

2.3 Kesimpulan

Hubungan antara hambatan listrik dengan panjang, luas penampang, dan jenis
kawat sudah diperoleh. Hambatan listrik (R) dan panjang (l) berbanding lurus. Semakin
besar panjang maka semakin besar pula hambatan listrknya. Kemudian hambatan listrik
dan luas penampang (A) berbanding terbalik. Semakin besar luas penampang semakin
kecil hambatan listriknya. Hambatan listrik berbanding lurus dengan hambatan jenis
konduktor (ρ). Jika digunakan hambatan jenis kawat yang besar, maka besar hambatan
listrik juga akan besar.
Hambatan listrik dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti panjang dan
luas penampang benda, jenis bahan penghantar, suhu, dan lain-lain. Hambatan listrik
dapat dihitung dengan menggunakan rumus R = V/I, di mana R adalah hambatan, V
adalah beda potensial, dan I adalah arus listrik.
Semakin panjang kawat penghantar, semakin tinggi hambatan listriknya. Hal ini
sesuai dengan hukum Ohm yang menyatakan bahwa hambatan sebanding dengan
panjang kawat. Selain itu, dapat diamati pula bahwa semakin besar luas penampang
kawat penghantar, semakin rendah hambatan listriknya. Hal ini juga sesuai dengan
hukum Ohm yang menyatakan bahwa hambatan berbanding terbalik dengan luas
penampang.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, D. C. (2001). Fisika. Jakarta: Penerbit Erlangga.
JumadilM. (2023, oktober 19). hambatan listrik. Retrieved from wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Hambatan_listrik
KamalN. (n.d.). apa itu hukum ohm. Retrieved from gramedia:
https://gramedia.com/literasi/apa-itu-hukum-ohm/
Rahmah, A. (2022, April 12). hambatan listrik satuan rumus dan cara menentukan nilai
resistor. Retrieved from detik.com:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6029036/hambatan-listrik-satuan-rumus-dan-
cara-menentukan-nilai-resistor
S. Somantri, M. T. (n.d.). "Konsistensi Hambatan Kawat Kumparan Terhadap Hukum Ohm pada
Berbagai Medium". 84-88.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai