Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Ketinggian Lintasan terhadap Kecepatan Mobil pada Roller Coaster

Fazliana Samaun*)

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo


Jl. Jendral Sudirman No.6 Kota Gorontalo, 96128
*)
fazlianasamaun23@yahoo.com

Abstrak

Telah dilakukan praktikum roller coaster. Adapun tujuan dilaksanakan praktikum roller coaster untuk
mengetahui pengaruh ketinggian lintasan terhadap kecepatan mobil dan mengetahui hubungan antara
waktu rata - rata dan kecepatan rata – rata mobil pada roller coaster. Praktikum ini menggunakan tiga
lintasan dimana lintasannya divariasikan ketinggiannnya. Kemudian jarak antara kedua photogate atau
jarak horizontal diatur pada jarak 0,35, 0,45 dan 0,55 cm untuk semua lintasan. Alat dan bahan yang
digunakan system roller coaster, miniatur lengkap dengan mobil-mobilan, photogate head, smart timer,
penggaris dan benang. Berdasarkan praktikum yang dilakukan,pengaruh ketinggian lintasan terhadap
kecepatan mobil yaitu semakin tinggi lintasan yang akan dilintasi mobil maka kecepatan mobil akan
semakin besar. Untuk hubungan kecepatan rata – rata mobil terhadap waktu rata - rata mobil adalah
berbanding terbalik, dimana semakin besar nilai dari kecepatan mobil maka waktu yang diperlukan akan
semakin kecil.

Kata kunci: Roller Coaster, Kecepatan, Waktu

Abstract

A practicum roller coaster has been done. The purpose implemented this practicum is to know the
effect of altitude path to the speed of the car and to know the relation between the average time and the
average speed of the car on the roller coaster. This practice uses three paths where the path is varied in
altitude. Then the distance between the two photogates or the horizontal distance is set at a distance of
0.35, 0.45 and 0.55 cm for all trajectories. Tools and materials used are roller coaster system, miniature
complete with toy cars, photogate head, smart timer, ruler and yarn. Based on the practicum conducted
the influence of the height of the track to the speed of the car is the higher the path that will be crossed
the car the car speed will be greater. For the relation of the average speed of the car to the average time
the car is inversely proportional, where the greater the value of the speed of the car the time it takes will
be smaller.

Keywords: Roller Coaster, Speed, Time


1. Pendahuluan Adapun tujuan dilaksanakan praktikum roller
coaster untuk mengetahui pengaruh ketinggian
Istilah laju menyatakan seberapa jauh sebuah lintasan terhadap kecepatan mobil dan
benda berjalan dalam suatu selang waktu mengetahui hubungan antara waktu rata - rata
tertentu. Laju rata – rata didefinisikan sebagai dan kecepatan rata – rata mobil pada roller
jarak yang ditempuh sepanjang lintasannya coaster.
dibagi waktu yang dipelukan untuk menempuh
jarak tersebut : 2. Metode Penelitian
jarak tempuh
2.1 Alat dan Bahan
Laju rata – rata = waktu tempuh
Alat dan bahan yang digunakan yaitu :
Istilah kecepatan dan laju sering system roller coaster yang berfungsi sebagai alat
dipertukarkan dalam kehidupan sehari – hari. utama untuk melakukan praktikum, miniatur
Tetapi dalam fisika, laju adalah sebuah bilangan lengkap dengan mobil-mobilan yang akan kita
positif, dengan satuan. Kecepatan digunakan
jalankan pada lintasan roller coaster tersebut,
untuk menyatakan baik besar (nilai numerik)
mengenai seberapa cepat sebuah benda bergerak photogate head berfungsi sebagai mengukur
maupun arah geraknya. (Dengan demikian waktu yang ditempuh dari jarak tertentu, smart
kecepatan adalah sebuah vektor). Ada timer berfungsi untuk membaca waktu yang
perbedaan kedua antara laju dan kecepatan : ditempuh suatu benda dari jarak tertentu, dan
yaitu kecepatan rata – rata didefinisikan dalam untuk penggaris dan benang berfungsi sebagai
hubungannya dengan perpindahan, dan bukan pengukur jarak lintasan.
jarak total yang ditempuh :
perpindahan 2.2 Rancangan Penelitian
kecepatan rata – rata = waktu tempuh [1]

Seberapa cepat suatu partikel bergerak


selama interval waktu sesaat disebut kecepatan
sesaat (atau kecepatan) v. Kecepatan pada
interval waktu sesaat diperoleh dari kecepatan
rata – rata dengan memperkecil interval waktu
∆𝑡 mendekati nilai 0. Dengan mengecilnya nilai Gambar 1. Rangkaian Roller Coaster
∆𝑡, kecepatan rata – rata akan mendekatin nilai
limit, dimana pada kecepatan pada interval Untuk lintasannya dibuat tiga lintasan,
waktu sesaat tersebut menjadi : dimana lintasannya divariasikan ketinggiannya.
∆𝑥 𝑑𝑥 Untuk jarak antara kedua photogate atau jarak
𝑣 = lim = horizontal diatur pada jarak 0,35, 0,45 dan 0,55
∆𝑡→0 ∆𝑡 𝑑𝑡
cm untuk semua lintasan.
Persamaan di atas memperlihatkan dua fitur
dari kecepatan sesaat dimana posisi x partikel 3. Hasil dan Pembahasan
berubah pada interval waktu sesaat; yaitu v
adalah turun dari x dan t. Kedua v pada waktu Pada praktikum ini dibuat tiga lintasan
sesaat adalah adalah kemiringan dari posisi dimana lintasan 1 lebih tinggi dari lintasan 2 dan
partikel-kurva waktu pada titik yang mewakili lintasan 3. Kemudian diatur jarak antara kedua
waktu sesaat. photogate atau jarak horinzontal pada jarak 0,35
Laju adalah magnitudo kecepatan artinya laju m; 0,45 m dan 0,55 m. Mobil akan diluncurkan
adalah kecepatan yang telah dilangkan indikasi dari titik awal, mobil tersebut melewati kedua
arahnya, baik itu dengan kata – kata atau photogate dan waktunya akan terbaca pada
mewakili tanda aljabar. smarttimer. Diperoleh hasil pengukuran sebagai
berikut.
Tabel 1. Hasil Pengukuran untuk lintasan 1 Setelah itu waktu rata - rata dan kecepatan
Jarak Jarak rata - rata di plot ke dalam grafik untuk melihat
Horizontal Lintasan t1(s) t2(s) t3(s) hubungan anatara keduanya.
(m) (m)
0,35 1,70 0,1132 0,1130 0,1108 3.07
0,45 1,80 0,1492 0,1495 0,1476 3.06
0,55 1,90 0,1809 0,1808 0,1821

vavg(m/s)
3.05

3.04
t4(s) t5(s) tavg(s) vavg(m/s)
0,1177 0,1158 0,1141 3,0674 3.03
0,1455 0,1496 0,1482 3,0364 3.02
0,1824 0,1823 0,1817 3,0269 0 0.05 0.1 0.15 0.2
tavg(s)
Tabel 2. Hasil Pengukuran untuk lintasan 2 Gambar 2. Hubungan antara vavg dengan tavg
Jarak Jarak pada lintasan 1
Horizontal Lintasan t1(s) t2(s) t3(s)
2.45
(m) (m)
0,35 1,475 0,1469 0,1418 0,1423 2.43
0,45 1,575 0,1924 0,1927 0,1925 2.41

vavg(m/s)
0,55 1,675 0,2345 0,2361 0,2371 2.39
2.37
t4(s) t5(s) tavg(s) vavg(m/s) 2.35

0,1419 0,1432 0,1432 2,4441 2.33


0,1919 0,1922 0,1923 2,3401 2.31
0,2348 0,2357 0,2356 2,3346 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
tavg(s)
Gambar 3. Hubungan antara vavg dengan tavg
Tabel 3. Hasil Pengukuran untuk lintasan 3
pada lintasan 2
Jarak Jarak
Horizontal Lintasan t1(s) t2(s) t3(s)
(m) (m) 2.1
0,35 1,44 0,1679 0,1688 0,1692
2.08
0,45 1,54 0,2222 0,2219 0,2225
vavg(m/s)

0,55 1,64 0,2711 0,2762 0,2742 2.06

2.04
t4(s) t5(s) tavg(s) vavg(m/s)
2.02
0,1671 0,1678 0,1681 2,0821
0,2216 0,2229 0,2222 2,0270 2
0,2714 0,2736 0,2733 2,0124 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
tavg(s)
Gambar 4. Hubungan antara vavg dengan tavg
Berdasarkan tabel hasil pengamatan dapat
pada lintasan 3
dilihat bahwa lintasan 1 memiliki kecepatan
paling besar dan energi potensil yang besar.
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat
Untuk nilai vavg dari mobil di dapat bahwa hubungan antara waktu dan kecepatan
menggunakan rumus : berbanding terbalik, semakin sedikit waktu yang
diperlukan maka kecepatannya semakin besar.
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 𝐷 Begitupun sebaliknya
𝑣𝑎𝑣𝑔 = =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑎𝑣𝑔
Berdasarkan data dari hasil percobaan yang DAFTAR PUSTAKA
didapatkan dapat dilihat bahwa setiap kali kita
mengubah model lintasan dari roller coaster, [1] Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi
maka kecepatan yang akan kita peroleh selalu Keliama Jilid 1. Jakarta: Erlangga (hal 25)
mengikuti model lintasan dan jarak dari
[2] Halliday, Resnick, Walker. 2010. Fisika
photogate itu sendiri.
Dasar Edisi 7 Jilid 1. Jakarta: Erlangga (hal
Puncak dari posisi awal sengaja dirancang 18 -19)
lebih tinggi posisinya dari posisi akhir, ini
memungkinkan energi potensial mobil lebih
besar dan kendaraaan dapat melaju dengan
maksimal ke posisi akhir dari lintasan.

4. Kesimpulan

Pengaruh ketinggian lintasan terhadap


kecepatan mobil adalah semakin tinggi lintasan
yang akan dilintasi mobil maka kecepatan mobil
akan semakin besar. Untuk hubungan kecepatan
rata – rata mobil terhadap waktu rata - rata mobil
adalah berbanding lurus, dimana semakin besar
nilai dari kecepatan mobil maka waktu yang
diperlukan akan semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai