Anda di halaman 1dari 6

Karakteristik Dioda Sambungan p-n

Kharisma Liputo1,Fazliana Samaun2,Puspitarini Wellong3, Al Jufri Hadju4


Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo

Jl. Jendral Sudirman No.6 Kota Gorontalo, 96128


1
kharismaliputo@yahoo.com

Abstrak
Telah dilakukan praktikum untuk melihat karakteristik dioda melalui grafik hubungan antara
besar kuat arus yang melewati dioda dan beda tegangan antara kedua ujung dioda. Adapun tujuan
dilaksanakan praktikum ini yaitu untuk membuktikan hubungan beda potensial (tegangan) dengan
kuat arus pada dioda yang merupakan karakteristik dari dioda serta mengimplementasikan hubungan
tersebut pada grafik, dan membuktikan bahwa dioda sebagai penyearah arus serta membuktikan
adanya lonjakan arus jika rangkaian di berikan tegangan tertentu. Data-data yang dikumpulkan
meliputi tegangan output (voltmeter), tegangan input (catu daya) serta nilai dari resistor. Praktikum ini
menggunakan dioda sambungan p-n dengan keadaan dicatu maju (forward biased). Tegangan sumber
yang diberikan yaitu 0 – 1,1 Volt. Berdasarkan praktikum yang dilakukan nilai dari tegangan input
dan tegangan output adalah sama. Ketika suatu dioda dikenai tegangan yang belum memenuhi bukit
potensial maka belum terdapat elektron yang lolos, sehingga belum terdapat arus yang lewat, namun
ketika tegangan yang diberikan kepada dioda melebihi besar potensial bukit pada dioda, jika tegangan
semakin naik maka semakin banyak elektron yang berpindah atau mengalir sehingga arus yang
dihasilkanpun semakin besar atau terjadi lonjakan arus yang sangat signifikan. Hal ini ditunjukkan
pada hasil praktikum yaitu ketika tegangan diberikan 0 – 0,6 Volt maka nilai dari arus tetap dalam
keadaan 0 A. Tetapi ketika diberikan tegangan 0,7 – 1,1 Volt maka terjadi lonjakan arus secara
berturut-turut 0,01 A, 0,07 A, 0,11 A, 0,25 A dan 0,31 A.

Kata kunci: Karakteristik dioda, Lonjakan arus.

Abstract
A practicum has been done to see the diode’s characteristics through graph the relationship between
the magnitude of current that passes through the diode and the voltage difference between both
diode’s ends. The purpose implemented this practicum is to prove the relationship between voltage
and current density on the diode which is characteristic of the diode and implementing such
relationships on a graph, and prove that the diode as a rectifier current as well as proving the existence
of a surge when the circuit is given a certain voltage. The data collected conclude output voltage
(voltmeter), the input voltage (power supply) and the value of the resistor. Practical uses p-n junction
diode with a forward fed state (forward biased). Source voltage supplied from 0 to 1.1 Volts. Based on
practical work, carried value of the input voltage and the output voltage are equal. When a diode
subjected a voltage which has not met the peak potential then there has been no electrons passed, so
there has been no passing currents, but when the applied voltage to the diode exceeds the peak
potential on the diode, if the voltage further rises, the more electrons are moving or flowing so the
current generated even greater or surge current more significant. This is shown in the results of the
practicum that, when a voltage is applied from 0 to 0.6 volts then the value of the current remains in
state 0 A. But when applied voltage 0.7 to 1.1 Volts then current surge sequent from 0.01 A , 0.07 A,
0.11 A, 0.25 A and 0.31 A.

Keywords: Characteristics of diode, Inrush current.


1. Pendahuluan tebal sehingga kapasitasnya makin kecil dengan
demikian dioda itu merupakan sebuah kapasitas
Dioda merupakan suatu piranti dua
yang kapasitasnya berubah besarnya akibat
elektroda dengan arah arus yang tertentu. Dioda
pemberian tegangan. [3]
bekerja sebagai penghantar bila beda tegangan
listrik diberikan dalam arah tertentu, tetapi Bila dioda dipanjar maju (jenis p diberi
dioda dikatakan sebagai isolator bila beda potensial (+) dan n diberi potensial (-), tampak
tegangan diberikan dalam arah berlawanan. [1] potensial penghalang pada jenis-p menjadi
lebih rendah (Vo-V), sehingga lubang/hole sulit
Bentuk dioda yang lazim digunakan terdiri
kembali ke-n. Dengan demikian arus menjadi
dari semikonduktor jenis-p yang dibuat
lebih mudah lewat dalam rangkaian tersebut.
bersambung dengan semikonduktor jenis-n.
Akan tetapi sebaliknya, bila dioda dipanjar
Jika bahan silikon dikotori dengan bahan yang
mundur, maka lubang/hole akan sulit untuk
ketidakmurniannya bervalensi lima, maka
melewati potensial penghalang karena potensial
diperoleh semikonduktor tipe-n. Apabila bahan
penghalang tersebut menjadi lebih tinggi
semikonduktor murni dikotori dengan bahan
(Vo+V). Arus akan mudah lewat bila kaki
yang ketidakmurniannya bervalensi tiga, maka
anoda dipanjar maju dan kaki katoda dipanjar
akan diperoleh semikonduktor tipe-p. Pada
mundur. Pada tegangan forward bias/panjar
sambungan sisi-p terdapat hole bebas dan (-)
maju, arus akan mengalir melalui dioda
sebagai atom pengotor akseptor yang diionisasi
sambungan p-n pada nilai tegangan tertentu.
dengan konsentrasi sama dan secara
Jika dioda diberi tegangan maju, dimana vD >
keseluruhan bersifat netral. Pada sambungan
0, arus iD mula-mula mempunyai nilai iD ≅ 0,
sisi-n terdapat elektron bebas dan sejumlah
sehingga vD = Vpotong, setelah mana arus
atom pengotor donor yang diionisasi. Pembawa
dioda naik dengan cepatnya terhadap
mayoritas pada sisi-p adalah hole dan sisi-n
perubahan tegangan dioda vD. Untuk dioda
adalah elektron.[2]
silicon Vpotong ≅ 0,6 V sedangkan untuk
Dioda dalam keadaan terbuka (tidak dioda germanium Vpotong ≅ 0,3 V.[4]
bekerja), baik jika diberi voltase forward bias
Adapun tujuan dilaksanankan praktikum ini
maupun voltase reverse bias. Apabila tegangan
yaitu untuk membuktikan hubungan beda
tersebut belum melebihi potensial bariernya
potensial (tegangan) dengan kuat arus pada
(tegangan tembus = Vd). Semakin pemberian
dioda yang merupakan karakteristik dari dioda
tegangan pada keadaan reverse bias yang
serta mengimplementasikan hubungan tersebut
makin besar atau anoda makin negatif terhadap
pada grafik, dan membuktikan bahwa dioda
katoda dari dioda itu, deplation layernya makin
sebagai penyearah arus serta membuktikan
adanya lonjakan arus jika rangkaian di berikan perangkat-perangkat alat dan bahan menjadi
tegangan tertentu. sebuah rangkaian sesuai dengan gambar 1.

2. Metode Penelitian V

2.1 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum


ini 1 buah Dioda tipe sambungan p-n (IN 5392)
yang berfungsi sebagai penyearah arus dalam
rangkaian, 1 buah resistor dengan nilai
resistansi 1,5 kΩ yang berfungsi sebagai Gambar 1. Skema Rangkaian Dioda dan
penghambat arus sehingga menimbulkan Resistor
tahanan agar arus pada rangkaian dapat
mengalir secara ideal, 1 buah keping papan Rangkaian tersebut diberi tegangan
PCB yang berfungsi sebagai tempat forward bias yang bervariasi mulai dari 0 – 1,1
menghubungkan komponen dioda dan resistor Volt. Sehingga hasil pengukuran tegangan pada
pada rangkaian, dan kabel penghubung yang voltmeter dan kuat arus pada amperemeter
berfungsi sebagai penghubung antara menghasilkan nilai yang bervariasi sesuai
komponen dalam papan rangkaian serta dengan besar tegangan pada power supply/catu
penghubung antara rangkaian dengan alat ukur daya.
yang digunakan
3. Hasil dan Pembahasan
Alat yang digunakan terdiri atas catu daya,
Dari praktikum yang telah dilakukan,
voltmeter dan amperemeter. Catu daya yang
disusun rangkaian atas sebuah resistor dan
berfungsi sebagai sumber tegangan input yang
sebuah dioda yang tersusun secara paralel.
dihubungkan dengan satu buah voltmeter, catu
Dioda tipe sambungan p-n (IN 5392) salah satu
daya juga dihubungkan dengan satu buah
ujungnya (anoda) disambungkan dengan salah
amperemeter yang berfungsi untuk mengukur
satu ujung dari resistor, kemudian
kuat arus yang dihasilkan oleh rangkaian.
disambungkan pada Voltmeter DC pada skala
Voltmeter yang berfungsi untuk mengukur
maksimum 3 Volt dan ujung katoda dari dioda
tegangan yang dihasilkan oleh rangkaian.
dihubungkan pada sebuah amperemeter DC

2.2 Rancangan Penelitian yang diatur pada skala maksimum 0.05


Ampere. Kemudian salah satu ujung resistor
Berdasarkan tujuan praktikum, hal yang lainnya dihubungkan pada catudaya terminal
pertama kali dilakukan berupa menyusun positif. Voltmeter dan Amperameter
dihubungkan pada catudaya terminal negatif.
1.4
Dari rangkaian tersebut diperoleh hasil
1.2
pengukuran tegangan dan kuat arus pada dioda
1
yang ditunjukan pada tabel berikut.

V (Volt)
0.8

0.6
Tabel 1. Hasil Pengukuran Tegangan Dan Kuat
0.4
Arus pada Dioda
0.2
Vout (Volt) Vinput (Volt) I (A) 0
0 0.1 0.2 0.3 0.4
0 0 0
I (A)
0,1 0,1 0
0,2 0,2 0 Grafik tersebut menunjukkan bahwa grafik
0,3 0,3 0 V/I pada dioda memiliki lonjokan arus pada 0,7
0,4 0,4 0 volt, besarnya kuat arus adalah berbanding
0,5 0,5 0 lurus dimana semakin besar tengangan yang
0,6 0,6 0 diberikan pada rangkain maka semakin besar
0,7 0,7 0,01 pula arus yang muncul pada rangkaian tersebut.
0,8 0,8 0,07 Untuk analisa grafik yang dihasilkan pada
0,9 0,9 0,11 praktikum ini ternyata grafik yang dihasilkan
1,0 1,0 0,25 berupa grafik yang mula-mula konstan namun
1,1 1,1 0,31 pada kondisi tegangan tertentu ternyata arus
naik sangat signifikan.
Sehingga dapat dibuat grafik hubungan antara
Ketika suatu dioda dikenai tegangan yang
tegangan dan kuat arus yang melalui suatu
belum memenuhi bukit potensial maka belum
dioda sambungan p-n
terdapat elektron yang lolos, sehingga belum
0.35
terdapat arus yang lewat, namun ketika
0.3 tegangan yang diberikan kepada dioda melebihi
0.25 besar potensial bukit pada dioda, jika tegangan
0.2 semakin naik maka semakin banyak elektron
I (A)

0.15 yang berpindah atau mengalir sehingga arus


0.1 yang dihasilkanpun semakin besar.

0.05
Berdasarkan hasil data yang didapat telah
terbukti bahwa pada ketika tegangan input 0.1
0
0 0.5 1 1.5 sampai dengan 0.6 volt belum ada arus yang
V ( Volt)
mengaliar dalam rangkaian, dan ketika
tegangan diperbesar secara perlahan-lahan DAFTAR PUSTAKA
mulai dari 0.7 volt hingga 1.1 volt maka terjadi
[1] Malvino, Albert Paul. 2001. Aproksimasi
lonjakan arus.
rangkaian semikonduktor : pengantar

4. Kesimpulan transistor dan rangkaian terpadu. Jakarta:

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan Erlangga (Hal: 19)

dapat disimpulkan bahwa hubungan arus dan [2] Istichoroh, Nuzulul et all. 2013. Simulasi

tegangan pada dioda itu sendiri yakni Karakteristik Dioda Dengan Menggunakan

berbanding lurus. Artinya ketika tegangan Bahasa Pemograman Delphi 7.0.

dinaikkan maka arus akan naik secara Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

signifikan. Tetapi jika tegangan yang diberikan http://ejournal.unesa.ac.id/article/2771/31/a

rendah maka aruspun akan rendah. namun pada rticle.pdf

panjar mundur arus hanya mengalir pada [3] Depari. 2002. Teori Rangkaian Eletronika.

minoritas yang nilainya sangat kecil. Hal ini Bandung: CV Sinar Baru (Hal 126)

juga membuktikan bahwa dioda berfungsi [4] Sutrisno.1986.Elektronika : Teori dan

hanya sebagai penyearah arus dan akan bersifat penerapannya. Jilid 1. Bandung : ITB (Hal

sebagai konduktor jika diberi forward bias, 85 - 100)

sedangkan jika diberi revers bias maka dioda


akan bersifat sebagai isolator. Sedangkan untuk
karasteristik V/I pada dioda dapat dilihat pada
gambar 1 yaitu grafik V/I pada dioda.
LAMPIRAN

Gambar 2. Rancangan Penelitian Rangkaian Resistor dan Dioda

Anda mungkin juga menyukai