I. Tujuan
Uraikanlah tujuan melakukan praktikum. Tujuan praktikum dapat diambil dari jobsheet,
atau dibuat oleh peserta sesuai dengan praktikum yang dikerjakan, atau menurut
instruksi dosen pengampu praktikum.
Daerah Deplesi
Daerah deplesi atau daerah transisi adalah daerah yang sangat tipis dekat sambungan
antara semikonduktor tipe p dan semikonduktor tipe n pada sebuah diode. Daerah ini
dapat membangkitkan pembawa muatan minoritas saat terdapat cukup energi termal
untuk membangkitkan pasangan lubang-elektron. Salah satu dari pembawa muatan
minoritas ini, misalnya elektron pada tipe-p, akan mengalami pengaruh dari proses
penolakan elektron difusi dari tipe-n. Dengan kata lain elektron minoritas ini akan ikut
tertarik ke semikonduktor tipe-n. Gerakan pembawa muatan akibat pembangkitan
termal ini lebih dikenal sebagai“drift”. Situasi akan stabil saat arus difusi sama dengan
arus drift.
Pada daerah sambungan/daerah diplesi yang sangat tipis terjadi pengosongan
pembawa muatan mayoritas akibat terjadinya difusi ke sisi yang lain. Hilangnya
pembawa muatan mayoritas di daerah ini meninggalkan lapisan muatan positip di
daerah tipe-n dan lapisan muatan negatif di daerah tipe-p.
Forward Bias
Ketika kaki katoda disambungkan dengan kutub negatif batere dan anoda
disambungkan dengan kutub positif, maka dikatakan bahwa dioda sedang dibias
dengan tegangan maju. Bias maju ini diperlihatkan pada gambar berikut.
Dioda dengan bias tegangan maju Dalam bias maju, kutub negatif batere akan menolak
elekton-elektron bebas yang ada dalam semikonduktor tipe N, jika energi listrik yang
digunakan adalah melebihi tegangan barir, maka elektron yang tertolak tersebut akan
melintasi daerah deplesi dan bergabung dengan hole yang ada pada tipe P, hal ini
terjadi terus menerus selama rangkaian di gambar tersebut adalah tertutup. Kondisi
inilah yang menyebabkan adanya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
Reverse Bias
Sebaliknya jika kaki katoda disambungkan dengan kutub positif batere dan anoda
disambungkan dengan kutub negatif batere, maka kondisi ini disebut sebagai bias
tegangan balik, seperti terlihat dalam gambar berikut.
Dioda dengan bias tegangan mundur Ketika dioda dibias mundur, maka tidak ada aliran
arus listrik yang melewati dioda. Hal ini dikarenakan elekton bebas yang ada pada tipe
N tertarik oleh kutub positif batere dan demikian juga hole pada tipe P berekombinasi
dengan elektron dari batere, sehingga lapisan pengosongan menjadi semakin lebar.
Dengan semakin lebarnya lapisan pengosongan ini, maka dioda tidak akan mengalirkan
arus listrik. Ketika tegangan bias mundur terus diperbesar, maka pada suatu harga
tegangan tertentu dioda akan rusak, karena adanya proses avalan yang menyebabkan
dioda rusak secara fisik.
III. Alat dan Bahan
Tabel 3. Alat dan Bahan Praktikum
Nama Alat/Bahan Satuan Jumlah
DC Power Supply buah 1
Project board buah 1
Digital Multimeter buah 1
Resistor 1,2k dan 100k 2W buah 1
Dioda 1N4007 buah 1
Pada bagian bias maju dimana arus dioda naik secara cepat dimulai pada suatu nilai
tegangan tertentu yang dikenal sebagai tegangan lutut (knee voltage) V k = 0,7 V.
Dari gambar juga tampak bahwa setelah tegangan dioda melewati tegangan lutut arus
akan naik, hal ini disebapkan adanya parameter yang disebut sebagai ohmic resistance
dalam dioda. Karena dioda terbentuk dari gabungan komponen sisi p dan n dimana
masing-masing mempunyai nilai hambatan tertentu maka dalam dioda terdapat
hambatan dalam yang disebut sebagai hambatan bulk
Tegangan vs Arus
9
8
7
6
Arus (A)
5
4
3
2
1
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
Tegangan (V)
Kesimpulan
1. Semakin besar tegangan pada diode , maka akan semakin besar nilai arus pada
diode.
2. Pada saat forward bias besar hambatan tergantung pada besar tegangan dan arus
yang melewati diode.
3. Pada saat reserve bias hambatan pada diode sangat besar sehingga arus yang
mengalir menjadi sangat kecil.
4. Diode merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyearah arus
listrik.
5. Pada saat diode diberi prategangan maju maka diode dapat mengalirkan arus.