Anda di halaman 1dari 15

MODUL 04

RANGKAIAN FILTER PASIF


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2019/2020

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI


PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Riwayat Revisi Rev.


03-06-2019 – Kelvin William Wijaya 1
25-08-2019 – Kelvin William Wijaya 2
30-08-2020 – Kafin Mufid 3
03-10-2020 – Kafin Mufid 4
1 TUJUAN
▪ Mampu memahami prinsip kerja rangkaian LPF
▪ Mampu memahami prinsip kerja rangkaian HPF
▪ Mampu memahami prinsip kerja rangkaian BPF
▪ Mampu memahami perbedaan antara rangkaian filter pasif orde 1 dan orde 2
▪ Mampu memahami batasan filter
▪ Mampu memahami prinsip beda kerja filter untuk bentuk sinyal lain

2 PERSIAPAN
▪ Praktikan diharapkan sudah menguasai pengukuran dasar menggunakan multimeter terutama
dalam mengukur kapasitansi, resistansi, dan beda potensial dalam proteus
▪ Praktikan diharapkan sudah dapat melakukan simulasi rangkaian terlebih dahulu dengan
menggunakan software PROTEUS atau sejenisnya
▪ Praktikan dapat mempelajari tentang filter pasif untuk mendukung berjalannya praktikum
sebelumnya

3 PERALATAN PRAKTIKUM
▪ Proteus

4 DASAR TEORI
Dalam dunia elektronika, terdapat 2 jenis komponen, yaitu komponen aktif dan komponen pasif.
Perbedaan mendasar dari kedua jenis komponen ini terletak pada ada tidaknya sumber tegangan
eksternal yang dibutuhkan agar komponen tersebut dapat beroperasi. Apabila komponen tersebut
membutuhkan tegangan eksternal, maka komponen tersebut termasuk komponen aktif seperti transistor,
operational amplifier, dan dioda. Apabila komponen tersebut tidak membutuhkan tegangan eksternal,
maka komponen tersebut merupakan komponen pasif seperti resistor, induktor dan kapasitor.[2]
Filter pasif yaitu filter yang rangkaiannya hanya menggunakan resistor, induktor dan kapasitor.
Rangkaian filter digunakan untuk menyeleksi frekuensi yang akan dilewatkan dan yang tidak
dilewatkan. Salah satu kegunaan umum dari filter adalah pembersihan sinyal dari noise. Untuk
menghilangkan noise tersebut dibutuhkan suatu alat yang dapatmenyeleksi frekuensi sehingga
outputnya murni frekuensi yang bebas dari noise.
Secara umum, rangkaian filter pasif terdiri dari Low Pass Filter (LPF) dan High Pass Filter(HPF).
Adapun tambahan jenis filter pasif adalah Band Pass Filter (BPF) merupakan kombinasi dari rangkaian
LPF dan HPF. BPF dibentuk dengan menyerikan rangkaian LPF dan HPF.
Kemudian, untuk menentukan frekuensi mana yang akan dipotong atau diteruskan, terlebih
dahulu ditentukan frekuensi cut-off atau frekuensi potong dari rangkaian filter tersebut. Kemudian dapat
dianalisis respon amplitudo terhadap frekuensi. Kurva respon frekuensi atau tanggapan amplitudo
biasanya dituliskan dengan 20 log 𝐺(𝜔) (dB) terhadap 𝑓 (Hz), dengan[3]
𝑉
|𝐺(𝜔)| = | 𝑜𝑢𝑡 |. (1)
𝑉
𝑖𝑛
𝐺(𝜔) merupakan fungsi yang menggambarkan penguatan tegangan terhadap frekuensi. Dalam
melukiskan tanggapan amplitudo, biasanya digunakan rasio tegangan dalam dB (desibel), yang
didefinisikan sebagai,
𝑉
|𝐺(𝜔)|𝑑𝐵 = | 𝑜𝑢𝑡| = 20log⁡ 𝐺(𝜔). (2)
𝑉𝑖𝑛 𝑑𝐵
Gambar 1. Tanggapan Amplitudo Ideal[1]

Low Pass Filter


Low Pass Filter (LPF) merupakan rangkaian pasif filter yang melewatkan frekuensi yang lebih rendah
dari frekuensi cut-off. Berikut ini gambar rangkaian Low Pass Filter.

Gambar 2. Rangkaian Low Pass Filter

Pada rangkaian RC untuk menentukan besarnya tegangan output (𝑉𝑜𝑢𝑡 ) pada gambar 2, digunakan
prinsip pembagi tegangan, yaitu
1
𝑋𝑐 𝑗𝜔𝐶
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑅+𝑋𝑐
∙ 𝑉𝑖𝑛 = 1 ∙ 𝑉𝑖𝑛 , (3)
𝑅+
𝑗𝜔𝐶

𝜔𝑝 1
𝐺(𝜔) = = , (4)
𝑗𝜔+𝜔𝑝 𝑗𝜔𝑅𝐶+1

1
|𝐺(𝜔)| = 2
, (5)
√1+( 𝜔 )
𝜔𝑝

1
dimana 𝜔𝑝⁡ = dan 𝜔 = 2𝜋𝑓.
𝑅𝐶

Untuk menentukan beda fasa, digunakan persamaan berikut,


Φ = − tan−1 (2𝜋𝑓𝑅𝐶). (6)

Sedangkan untuk rangkaian RL


𝑅 𝑅
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑅+𝑋 ∙ 𝑉𝑖𝑛 = 𝑅+𝑗𝜔𝐿 ∙ 𝑉𝑖𝑛 , (7)
𝐿

𝑝 𝜔 1
𝐺(𝜔) = 𝑗𝜔+𝜔 = 𝑗𝜔𝐿 , (8)
𝑝 1+
𝑅

𝑉𝑜𝑢𝑡 1 1
= |𝐺(𝜔)| = 2
= , (9)
𝑣𝑖𝑛
√1+( 𝜔 ) √1+2𝜋𝑓𝑅𝐶 2
𝜔𝑝
𝑅
dimana 𝜔𝑝⁡ = 𝐿
dan 𝜔 = 2𝜋𝑓.

Untuk menentukan beda fasa, digunakan persamaan berikut,


2𝜋𝑓𝐿
Φ = − tan−1 ( 𝑅 ). (10)

High Pass Filter


High Pass Filter (HPF) merupakan rangkaian pasif filter yang melewatkan frekuensi yang lebih tinggi
dari frekuensi cut-off. Berikut ini gambar rangkaian High Pass Filter dan tanggapan amplitudonya.[

Gambar 3. Rangkaian High Pass Filter

Untuk menentukan besarnya tegangan output (𝑉𝑜𝑢𝑡 ) pada gambar 3, digunakan prinsip pembagi
tegangan, yaitu
𝑅2 𝑅2
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑅 +𝑋 × 𝑉𝑖𝑛 = 1 × 𝑉𝑖𝑛 , (11)
2 𝑐 𝑅2 +
𝑗𝜔𝐶2

𝑗𝜔 𝑗𝜔𝑅𝐶
𝐺(𝜔) = 𝑗𝜔+𝜔 = 𝑗𝜔𝑅𝐶+1, (12)
𝑝

1
|𝐺(𝜔)| = 2
, (13)
√1+(𝜔𝑝)
𝜔

1
dimana 𝜔𝑝⁡ = 𝑅𝐶 dan 𝜔 = 2𝜋𝑓.
Untuk menentukan beda fasa, digunakan persamaan berikut,
1
Φ = tan−1 (2𝜋𝑓𝑅𝐶 ). (14)
Sedangkan untuk rangkaian RL
𝑋
𝐿 𝑗𝜔𝐿
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑅+𝑋 ∙ 𝑉𝑖𝑛 = 𝑅+𝑗𝜔𝐿 ∙ 𝑉𝑖𝑛 , (15)
𝐿

𝑗𝜔𝐿
𝑗𝜔
𝐺(𝜔) = 𝑗𝜔+𝜔 = 𝑅
𝑗𝜔𝐿 , (16)
𝑝 1+
𝑅

1
|𝐺(𝜔)| = 2
, (17)
√1+(𝜔𝑝)
𝜔

𝑅
dimana 𝜔𝑝⁡ = dan 𝜔 = 2𝜋𝑓.
𝐿

Untuk menentukan beda fasa, digunakan persamaan berikut,


𝑅
Φ = tan−1 (2𝜋𝑓𝐿). (18)

Band Pass Filter


Band Pass Filter (BPF) merupakan rangkaian filter pasif yang diberntuk menggunakan rangkaian LPF
dan HPF dan akan meloloskan frekuensi diantara frekuensi cut-off LPF dan HPF. Syarat agar Band Pass
Filter dapat bekerja adalah frekuensi cut-off LPF harus lebih besar dari frekuensi cut-off HPF.

Filter Pasif Orde 2


Filter orde 2 memiliki arti bahwa filter tersebut “mengalami” proses filter sebanyak 2 kali. Suatu
rangkaian filter orde 2 dapat didapatkan dengan membuat rangkaian filter yang sama kemudian
diserikan. Frekuensi potongnya dinyatakan dengan persamaan[3],
1
𝑓𝑐 = . (19)
2𝜋√𝑅1 𝑅2 𝐶1 𝐶2
Apabila ingin didapatkan 𝑓𝑐 yang sama, maka digunakan resistor dan kapasitor yang masing-masing
memiliki nilai yang sama. Persamaan (19) berlaku untuk rangkaian HPF maupun LPF.
Serta untuk filter ordo n dengan masing-masing cutoff tiap filter yang sama dapat digunakan persamaan
1
𝑓𝑐(−3𝑑𝐵) = 𝑓𝑐 √2𝑛 − 1 (20)

Pada filter ordo 2 maupun band pass filter agar filter yang didesain memiliki sifat yang dapat diprediksi
maka filter tersebut perlu memenuhi beberapa syarat, yakni hambatan dan kapasitansi pada filter
pertama ordonya harus jauh lebih besar pada filter kedua. Sebaliknya induktansi pada filter pertama
ordonya harus jauh lebih kecil dari yang kedua.

Beda Fasa
Untuk mengukur beda fasa kedua gelombang pada osiloskop, harus diketahui time delay dan perioda
pada kedua sinyal (dalam hal ini, sinyal masukan dan sinyal keluaran). Untuk mengetahui time delay
kedua gelombang, tekan tombol “Cursor” → pilih “Type Time”, kemudian gerakan knop posisi untuk
menggeser kursor pada puncak-puncak sinyal input dan output. Untuk mengetahui perioda kedua
gelombang, tekan tombol “Measure” → pilih “Source CH1” → “F1” → pilih “Periode” → “Add”.
Setelah kedua nilai tersebut diketahui, dapat digunakan persamaan berikut untuk menentukan beda fasa
kedua gelombang.[4]
∆𝑇
Φ = 𝑇 ∙ 360°, (21)
dimana ∆𝑇 merupakan time delay antara kedua gelombang dan 𝑇 merupakan perioda kedua
gelombang.[5]

Gambar 4. Cara menentukan time delay dan perioda

Integrator dan Differensiator


Rangkaian integrator dan differentiator adalah rangkaian yang dapat mengeluarkan hasil integral dan
differensial dari fungsi masukannya ketika dilewatkan. Rangkaian integrator memiliki kemiripan
dengan low pass filter sedangkan rangkaian differensiator memiliki kemiripan dengan high pass
filter.[6][7] Rangkaian ini layaknya rangkaian kapasitor lainnya memiliki depenedensi terhadap kurva
pengisian dan pengeluaran muatan kapasitor.
5 TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan secara singkat LPF
2. Jelaskan secara singkat HPF
3. Jelaskan secara singkat ordo filter
4. Jelaskan perbedaan band pass filter dan band stop filter serta gambarkan perbedaan tersebut.
5. Asumsikan sumber tegangan AC non ideal yang terhubung ke kapasitor ideal menggunakan
kabel yang ideal. Tentukan apakah rangkaian tersebut termasuk LPF atau HPF dan jelaskan
mengapa.

6 PERCOBAAN
Pada praktikum ini, dijawibkan menggunakan nilai kapasitor dan induktor yang berada dalam
nilai E12 yakniserta nilai resistor yang berada pada nilai E24. Filter didesain dengan akurasi ±5%
dari cutoff target. Berikut nilai-nilai standar yang digunakan.
E12:
1.0, 1.2, 1.5, 1.8, 2.2, 2.7, 3.3, 3.9, 4.7, 5.6, 6.8, 8.2
E24:
1.0, 1.1, 1.2, 1.3, 1.5, 1.6, 1.8, 2.0, 2.2, 2.4, 2.7, 3.0, 3.3, 3.6, 3.9, 4.3, 4.7, 5.1, 5.6, 6.2, 6.8, 7.5,
8.2, 9.1

1. Percobaan 1
Buat sebuah rangkaian LPF RC yang dapat meloloskan frekuensi di bawah (10+NIM) kHz.
Ambil bode plot serta grafik perubahan fasa dari keduanya dan tunjukkan frekuensi cutoffnya
pada grafik.

2. Percobaan 2
Buat sebuah rangkaian HPF RL yang dapat meloloskan frekuensi di atas (20+NIM) kHz.
Ambil bode plot serta grafik perubahan fasa dari keduanya dan tunjukkan frekuensi cutoffnya
pada grafik.

3. Percobaan 3
Buat sebuah rangkaian BPF RL dengan cutoff HPF (100+NIM) Hz dan LPF (100+NIM) kHz.
Ambil bode plot dari keduanya dan tunjukkan center frequency pada grafik.

4. Percobaan 4
Buat sebuah rangkaian LPF Ordo 2 RC dengan 𝑓𝑐(−3𝑑𝐵) = (25+NIM) kHz. Ambil bode
plotnya dan tunjukkan frekuensi cutoffnya pada grafik.
5. Percobaan 5
Salah satu aplikasi dari LPF adalah membantu power supply untuk memberikan tegangan
yang stabil. Asumsikan power supply yang nyata memiliki hambatan internal 0.1 Ohm dan
sinyal noise diasumsikan berbentuk sine wave dengan amplitudo 0.1 V serta frekuensi 400
KHz, rancanglah filter yang dapat mengurangi noise tersebut hingga di bawah 1 mV tanpa
membatasi arus dari power supply tersebut.

Gambar 5. Skema Ripple Filter untuk percobaan 5

6. Percobaan 6
Buatlah filter dengan cutoff 10 kHz dan beri masukan sinyal square wave dengan frekuensi
sangat kecil, cutoff, dan sangat besar. Tukar juga posisi kapasitor dan resistor agar menjadi
rangkaian HPF. Tangkap responnya untuk frekuensi yang jauh di bawah serta di atas cutoff
dan tangkap juga pada frekuensi cutoff.

Gambar 6. Skema pengujian sinyal square wave pada LPF dan HPF
7 TUGAS LAPORAN
1. Pada percobaan 1 dan 2, jelaskan data yang diperoleh dan apakah berbeda dengan perhitungan.
Bagaimana dengan frekuensi cut-offnya dan titik 45 derajat pada pergeseran fasanya.
2. Pada percobaan 3 jelaskan data yang diperoleh dan apakah berbeda dengan perhitungan.
Bagaimana dengan center frequency -3dB yang didapatkan, apakah sesuai dengan yang
dihitung ?
3. Pada percobaan 4 jelaskan data yang diperoleh dan apakah berbeda dengan perhitungan.
Bagaimana dengan cutoff frequency -3dB yang didapatkan ? apakah sesuai persamaan 20 ?
Jelaskan !
4. Pada percobaan 5 berapa nilai kapasitor yang dapat mengurangi filter tersebut hingga nilai
yang diinginkan ? Bagaimana jika digunakan nilai kapasitor yang lebih tinggi atau lebih
rendah dari nilai tersebut ?
5. Pada percobaan 6 jelaskan pengaruh low pass filter dan high pass filter untuk square wave
tersebut pada frekuensi yang berbeda.
6. Sebutkan beberapa aplikasi filter pasif di dunia nyata.
7. Apakah keluaran sinyal setelah melewati filter dapat bernilai nol ? jelaskan !

8 REFERENSI
[1] Aspencore, (2020), Passive Low Pass Filter, Diakses dari https://www.electronics-
tutorials.ws/filter/filter_2.html, diunduh pada 8 September 2020.
[2] Sutrisno. (1986). ELEKTRONIKA: Teori dan Penerapannya, Jilid 1. Bandung: Penerbit ITB.
[3] Malvino, Albert. 2006. Electronic Principles 7th Edition. McGraw-Hill: USA. Chapter Active
Filters. Page 783
[4] Learnabout Electronics , (2018), Filters and Waveshaping ,. (). Diakses dari http://www.learnabout-
electronics.org/ac_theory/filters.php, diunduh pada 24 Juni 2018.
[5] Pini, A. (2018), Measure phase difference with an oscilloscope, https://www.edn.com/design/test-
and-measurement/4460859/Measure-phase-difference-with-an-oscilloscope, Diunduh 25 Juli 2019.
[6] Aspencore, (2020), RC integrator, https://www.electronics-tutorials.ws/rc/rc-integrator.html,
diunduh pada 8 September 2020.
[7] Aspencore, (2020), RC differentiator, https://www.electronics-tutorials.ws/rc/rc-differentiator.html,
diunduh pada 8 September 2020.
LOG AKTIVITAS
Nama :
NIM :
Shift :

1. Data Low Pass Filter RC

Tabel 1. Data nilai komponen yang digunakan untuk LPF RC.

𝑅 (Ω) 𝐶 (nF) 𝑓𝑐 (Hz)

Gambar 7. Respon frekuensi dari LPF RC.


2. Data High Pass Filter RL

Tabel 2. Data nilai komponen yang digunakan untuk HPF RL.

𝑅 (Ω) 𝐿 (uH) 𝑓𝑐 (Hz)

Gambar 8. Respon frekuensi dari HPF RL.


3. Data Band Pass Filter RL

Tabel 3. Data nilai komponen yang digunakan untuk BPF RL.

𝑅𝐿𝑃 𝐿𝐿𝑃 𝑓𝐿𝑃 𝑅𝐻𝑃 𝐿𝐻𝑃 𝑓𝐻𝑃


𝑓𝑐𝑒𝑛𝑡𝑒𝑟 ⁡(𝐻𝑧) 𝑓𝑐𝑒𝑛𝑡𝑒𝑟(𝑑𝑎𝑡𝑎) ⁡(𝐻𝑧)
(Ω) (uH) (Hz) (Ω) (mH) (Hz)

Gambar 9. Respon frekuensi dari BPF RL.

4. Data LPF Ordo 2 Filter RC

Tabel 4. Data nilai komponen yang digunakan untuk LPF Ordo 2 RC.

𝑅1 (Ω) 𝐶1 (nF) 𝑅2 (kΩ) 𝐶2 (pF) 𝑓𝑐(−3𝑑𝐵) (Hz) 𝑓𝑐𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 (Hz)


5. Data Filter Power Supply

Gambar

Gambar 10. Keluaran Filter Power Supply.

6. Data Square Wave


HPF:

Gambar

Gambar 11. Keluaran dari HPF untuk frekuensi rendah.


Gambar

Gambar 12. Keluaran dari HPF untuk frekuensi cutoff.

Gambar

Gambar 13. Keluaran dari HPF untuk frekuensi tinggi.


LPF:

Gambar

Gambar 14. Keluaran dari LPF untuk frekuensi rendah.

Gambar

Gambar 15. Keluaran dari LPF untuk frekuensi cutoff.


Gambar

Gambar 16. Keluaran dari LPF untuk frekuensi cutoff.

Anda mungkin juga menyukai