Anda di halaman 1dari 41

1

PENGUAT SINYAL KECIL


COMMON EMITOR

#Elektronika Analog 2
#DirumahAja

31/8/2020
TRANSISTOR
2

Pengertian
suatu alat yang memiliki kemampuan untuk penguatan dan
penyakelaran dengan memindahkan sinyal dari rangkaian
bertahanan rendah ke tinggi. [Eduard, 1999]

Fungsi
Penguat (amplifier), sirkuit pemutus dan penyambung
(switching), stabilisasi tegangan (stabilisator) sebagai perata arus,
menahan sebagian arus, menguatkan arus, membangkitkan
frekuensi rendah maupun, tinggi, modulasi sinyal dan berbagai
fungsi lainnya.
[Zuhal, 2004]
31/8/2020
Secara umum, transistor dibagi menjadi dua, yaitu:
3
Transistor Bipolar / Transistor Junction
 Transistor yang mempunyai persambungan dua kutub.
 Perbedaan utama antara transistor NPN dan transistor
PNP adalah, transistor NPN mendapatkan daya ketika
aliran arus mengalir melalui terminal base transistor.
 Transistor PNP ON oleh sinyal rendah, di mana transistor
NPN ON oleh sinyal tinggi. [Malvino. 1981]

Transistor Unipolar
 Transistor yang mempunyai persambungan satu kutub.
 Pada transistor ini terbagi 2 jenis yaitu JFET dan
MOSFET. [Malvino,1981]
31/8/2020
4

 Transistor memiliki 3 buah kaki atau pin yaitu: Colector


(c), Emitter (E) dan Basis (B).
 Posisi kaki-kaki ini berbeda antara transistor satu dengan
yang lain walaupun ada juga yang sama.

Berdasarkan sistem pertanahan transistor, penguat


transistor dibagi menjadi tiga jenis, yaitu penguat common
base, penguat common emitter dan common collector.
[Smith, 1987]

31/8/2020
KAPASITOR KOPLING (Coupling Capacitors)
5

Kapasitor__
 Komponen elektronik yang menyimpan arus listrik
dalam bentuk muatan
 Dalam rangkaian elektronika, salah satu fungsi sebagai
kapasitor kopling

Kapasitor kopling memisahkan dua rangkaian yang tidak


berhubungan secara dc tapi berhubungan secara ac.
Sehingga kapasitor kopling dapat dilalui arus ac tapi
tidak dapat dilalui arus dc.

31/8/2020
6

(a) (b)

Gambar 1. (a) Kapasitor kopling di antara sumber dan beban.


(b) Rangkaian ekivalen untuk kapasitor kopling.

Sebuah kapasitor kopling melewatkan sinyal ac dari satu titik


ke titik lain. Misalnya pada gambar 1.a, tegangan ac pada
titik A diteruskan ke titik B.
Agar dapat terlaksana, reaktansi kapasitif Xc harus jauh lebih
kecil bila dibandingkan dengan resistansi seri.

31/8/2020
7

Besarnya arus bolak balik dalam rangkaian RC satu loop


dapat dinyatakan dengan

Dimana R adalah resistansi total dari simpul.


Pada gambar 1a, R = RTH + RL.
Bila frekuensi naik, XC turun sampai menjadi jauh lebih kecil
dari pada R.
Dalam hal ini arus mencapai harga maksimalnya, yaitu V/R

31/8/2020
Ukuran kapasitor kopling tergantung pada frekuensi
terendah dari sinyal yang harus dilewatkan.
Sehingga nilai kapasitansi yang dapat digunakan untuk
frekuensi terendah pada penguat yaitu:

Untuk melihat hal ini, masukkanlah harga terburuk, yaitu


XC = 0,1 R ke dalam persamaan 1.

Jika menggunakan perbandingan 10:1 ini maka disebut


kapasitor penggandeng kaku.

8 31/8/2020
Contoh…
9

Anggaplah kita sedang merancang suatu tahapan transistor


untuk jangkauan audio 20 Hz sampai 20 kHz.

Bila kapasitor kopling masukan melihat resistansi seri total


sebesar 10 kΩ, maka pada frekuensi terendah yaitu 20 Hz, XC
harus lebih kecil atau sama dengan 1 kΩ.

Harga C dapat dicari sebagai berikut

31/8/2020
10

Harga ini adalah harga kapasitansi minimum yang


dibutuhkan untuk gandengan kaku.
Dalam praktek, kita akan menggunakan 10 µF, yaitu nilai
standar berikutnya yang lebih tinggi.
Harga ini memberi gandengan kaku untuk semua frekuensi
di atas 20 Hz.

31/8/2020
KAPASITOR PINTAS (Bypass Capasitors)
11

Kapasitor pintas (bypass capasitors) menggandengkan titik


yang tidak ditanahkan ke titik yang ditanahkan.
VTH dan RTH dapat berupa satu sumber dan tahanan atau
dapat berupa rangkaian Thevenin.

31/8/2020
Dalil SUPERPOSISI untuk Penguat
12

Analisa ac dan dc dilakukan terpisah dan digabungkan


sebagai hasil akhir.

Langkah-langkah penerapan superposisi pada rangkaian


transistor :
1. Kurangilah sumber ac menjadi nol.
2. Kurangilah sumber dc menjadi nol.
3. Arus keseluruhan disetiap cabang pada rangkaian itu
adalah jumlah arus DC dan arus AC yang mengalir pada
cabang tersebut. Tegangan keseluruhan melintas setiap
cabang adalah jumlah tegangan DC dan tegangan AC
melintas tegangan tersebut.
31/8/2020
13
IE, IC, IB untuk arus DC
VE, VC, VB untuk tegangan DC
terhadap tanah
VBE, VCE, VCB untuk tegangan
DC di antara terminal-
terminal

ie, ic, ib untuk arus AC


ve, vc, vb untuk tegangan AC
terhadap tanah
vbe, vce, vcb untuk tegangan AC
Gambar 3. Dalil Superposisi di antara terminal-terminal
(a) Rangkaian sebenarnya.
(b) Rangkaian ekivalen dc.
(c) Rangkaian ekivalen ac.
31/8/2020
Model Ebers-Moll Transistor
14

Disebut juga coupled diode model.


Digunakan untuk analisa rangkaian ekivalen ac bagi
penguat.
Dioda basis-emitor diganti dengan resistansi emitor
ac.

31/8/2020
15

Gambar 4. (a) Transistor. (b) Model Ebers-Moll dc. (c) Model Ebers-Moll ac.
(d) Perubahan pada tegangan basis-emiter mengakibatkan perubahan pada
arus emiter. (e) Penyimpangan (distorsi) sinyal besar.
31/8/2020
Bila tidak ada sinyal ac, transistor beroperasi pada titik Q,
yang biasanya ditentukan dekat tengah tengah garis
beban dc.
Bila sinyal ac menjalankan transistor, arus dan tegangan
emiter berubah.
Bila sinyal kecil, puncak A dan B dekat dengan Q, dan
operasinya mendekati linier.
Dioda tampak seperti resistansi yang diberikan oleh:

Dimana
= resistansi emitter ac
= tegangan ac melintas terminal basis emitter
= arus ac yang melalui emitter

16 31/8/2020
Beta AC
17

Gambar 5. Lengkungan arus kolektor dc terhadap arus basis dc


tidak linear

31/8/2020
PENGUAT COMMON EMITTER
18

Pengertian
Yaitu, penguat yang kaki emitor transistor di groundkan,
lalu input dimasukkan ke basis dan output diambil pada
kaki kolektor.

Karakteristik
Sebagai penguat tegangan.

[Bishop, 2002]

31/8/2020
Konfigurasi
 menghasilkan penguatan Tegangan dan Arus antara
sinyal Input dan sinyal Output.
 Common Emitter adalah konfigurasi Transistor dimana
kaki Emitor di-ground-kan dan dipergunakan bersama
untuk input dan output.

Gambar 6. Common Emitter


19 31/8/2020
Rangkaian penguat common emitter (CE) merupakan
rangkaian penguat yang paling banyak digunakan baik
sebagai penguat sinyal kecil maupun sebagai penguat daya.

Sinyal gelombang yang kecil dihubungkan ke basis,


mengakibatkan perubahan pada arus basis.

Karena adanya 𝛽, arus kolektor berbentuk gelombang sinus


yang diperkuat pada frekuensi yang sama.

Arus kolektor sinusoidal ini mengalir melalui resistansi


kolektor dan menghasilkan tegangan keluar yang
diperkuat.

20 31/8/2020
Gambar 7. (a) Penguat emitter ditanahkan
(b) Garis Beban ac
21 31/8/2020
Gambar 7, memperlihatkan garis beban ac dan titik Q.

Tegangan ac menghasilkan perubahan ac pada arus basis,


mengakibatkan perubahan sinusoidal di sekitar titik Q.

Pada operasi sinyal kecil, ayunan puncak ke puncak pada


arus kolektor harus lebih kecil daripada 10% arus
kolektor tenang.

Pada sinyal besar, titik operasi berayunan lebih jauh


sepanjang garis beban.

Jika sinyalnya terlalu besar, transistor melalui daerah


jenuh atau putus.
22 31/8/2020
Penguatan Tegangan (Voltage Gain)
23

Persamaannya adalah sebagai berikut :

(a) (b)

Gambar 8.
(a) Rangkaian ekivalen ac untuk penguat emiter ditanahkan.
(b) Model ac Ebers-Moll yang digunakan untuk transistor.
31/8/2020
Dari gambar 8(a), bisa dilihat bahwa tegangan Vin pararel
dengan R1, R2 dan dioda emitor, sehingga tegangan Vin
langsung muncul pada dioda emitor.

Sehingga rangkain ekivalen ac nya menjadi lebih sederhana


seperti yg ditunjukkan pada Gambar 8(b).

Arus emitor (ie) :

v in
ie 
re '
Karena ie nilainya mendekati ic maka

Tegangan keluaran vout vout  ie RC

tanda kurang (-) disini digunakan untuk menunjukkan


pembalikan fasa.

Subitusikan persamaan ie ke persamaan vout maka didapat


vin RC
vout 
re'
Sehingga bati tegangan menjadi :
vout RC
A 
vin re '
Impedansi Masuk dan Impedansi Keluar

Impedansi Masuk

Impedansi masuk sebuah penguat menentukan besarnya


arus sumber ac yang mengalir ke penguat, semakin
sedikit arus yang mengalir maka itu semakin baik.
vin
zin 
iin

Untuk lebih jelasnya, lihat gambar 9 dibawah ini.


Gambar 9

 Impedansi masuk basis adalah

vin
zin(basis) 
ib
Karena vin  ie re '

Jika i e  i c   ib

Sehingga vin   ib re '

Jadi, persamaan impedansi masuk basis menjadi lebih


sederhana

zin( basis)   re '


 Perlu diingat bahwa impedansi masuk basis tidak
memandang tahanan R1 dan R2.
 Untuk memperjelas, gambar 9 disederhanakan menjadi
rangkaian pada gambar 10 dibawah ini

Gambar 10
 Dari gambar 10 dapat dilihat bahwa impedansu masukan
Zin adalah

z in  R1||R 2|| β re'


Impedansi keluaran

Sekarang kita melihat impedansi keluaran (zout), tp


sebelumnya rangkaian pada gambar 6 disederhanakan
lebih dulu dengan mencari tegangan thevenin bagi
keluarannya.

Gambar 11
Tegangan thevenin yang yang muncul pada keluaran
adalah
Vout = A Vin

Impedansi keluaran adalah


Zout = RC
Contoh

1. Pada rangkaian penguat


emitor ditanahkan seperti
pada gambar dibawah ini,
diketahui sinyal masuk ac
mempunyai harga puncak
1 mV dan arus emitor dc
IE = 1,1 mA.
Berapa nilai puncak
tegangan keluar ac?

Gambar 12
Jawab :

tegangan keluaran ac adalah vout  Avin


Jadi harus dicari dulu bati tegangan (A), dengan mencari
re’ lebih dulu.
25mV
re '   22.7
1.1mA
Bati tegangan (A) adalah RC 3 .6 k 
A   159
re ' 22.7

Sehingga tegangan keluar ac adalah

vout  Av in  159 (1mV )  159 mV


2. Pada Gambar 13 dibawah ini memperlihatkan penguat
emiter ditanahkan yang telah dianalisa sebagian pada
contoh 1 diatas.
Jika Beta sebesar 150, berapa tegangan keluar ac?

Gambar 13
Jawab :

ada yang baru pada rangkaian Gambar 13 diatas, yaitu


adanya tahanan sumber sebesar 1 k Ohm dan pada sisi
keluaran ada tahanan beban 1.5 k Ohm.

Mula-mula hitung impedansi masuk basis


z   r '  150 ( 22 . 7 )  3 . 4 k 
in ( basis ) e
Selanjutnya hitung impedanis masukannya =

z  R || R || z  10 k || 2 .2 k || 3 .4 k  1 .18 k 
in 1 2 in ( basis )
37

Bati tegangan tanpa beban yg telah ditentukan pada


contoh 1 adalah -159 dan zin pada contoh 2 adalah
1.18kΩ.
Maka rangkaian bisa disederhanakan menjadi
seperti pada Gambar 14.

31/8/2020
Gambar 14

Sekarang terlihat ada dua pembagi tegangan, pembagi


tegangan masuk mengurangi sinyal tegangn pada basis
(Vin) sebesar

1 . 18 k
v  . 1 mV  0 . 541 mV
in 2 . 18 k
Tegangan keluar thevenin adalah
AVin   159 ( 0 .541 mV)   86 mV

Tegangan in adalah keluaran tanpa beban.


Keluaran yang sebenarnya adalah tegangan yang muncul
melintas tahanan 1.5 kOhm

1.5 k
v  (  86 mV)   25 mV
out 5 .1k
Ini berarti bahwa keluaran mempunyai tegangan puncak
25 mV.
PUSTAKA
40

 Bishop, Owen. 2002. Dasar-dasar Elektronika. Jakarta:


Erlangga.
 Eduard. 1999. Penerapan Konsep Dasar Listrik dan
Elektronika. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
 Smith, Ralph J. 1987. Electronics Circuit and Devices.
Canada: John Wiley and Sons.
 Zuhal dan Zangghischan. 2004. Prinsip Dasar Elektronik.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

31/8/2020
41
“YANG TERBESAR DARI KEBODOHAN
ADALAH MENGORBANKAN
KESEHATAN UNTUK JENIS LAIN DARI
KEBAHAGIAAN.”

– ARTHUR SCHOPENHAUER

31/8/2020

Anda mungkin juga menyukai