NIM : 15034067
PRODI : FISIKA NK
JURUSAN FISIKA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena berkat
rahmat-Nya penyusun bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi
tugas mata kuliah Fisika Komputasi.
Pemyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan
demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
A. PERMASALAHAN ............................................................................................................. 6
A. KESIMPULAN .................................................................................................................. 13
B. SARAN .............................................................................................................................. 13
LAMPIRAN .................................................................................................................................. 14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. BATASAN MASALAH
Penulis membatasi masalah tugas akhir ini pada pendekatan intensitas cahaya
celah sempit dengan menggunakan Metode Newton-Raphson.
C. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Prinsip Huygens-Fresnel : setiap titik dari muka-muka gelombang yang tidak terganggu, pada
saat tertentu bertindak sebagai sumber muka-muka gelombang speris kedua (frekuensinya sama
dengan sumber primer). Amplitudo medan optik (listrik/magnet) di suatu titik merupakan superposisi
dari muka-muka gelombang speris tadi.
Jika panjang gelombang (l) lebih besar dibandingkan dengan lebar celah (d), maka gelombang
akan disebar keluar dengan sudut yang cukup besar.
Jika sudut q bertambah, maka d = kd sin q bertambah dan akan mencapai minimum sampai 0
pada Nd/2 = p. Jika lebar celah d > l, maka hanya ada satu nilai maksimum (m = 0 atau orde ke-nol)
DIFRAKSI FRAUNHOFER
Difraksi dimana gelombang datang dan yang keluar dari celah tetap planar atau linier.
Intensitas minimal terjadi jika sin b = 0, atau pada nilai : b = ±p ,±2p ,±3p ,…
Berkas sinar dengan panjang gelombang λ yang dilewatkan pada sebuah celah sempit dengan
lebar a akan mengalami difraksi. Pola difraksi ini dapat dilihat pada layar atau diukur dengan sensor
cahaya. Jika jarak antara celah dengan layar jauh lebih besar dari pada lebar celah (L » a), maka berkas
yang sampai di layar dapat dianggap paralel. Pada difraksi celah tunggal, pola gelap (intensitas
minimum) akan terjadi jika perbedaan panjang lintasan berkas (a sin θ) antara berkas paling atas dan
berkas paling bawah sebesar λ, 2λ, 3λ, dst, (Gbr. 1). Dengan demikian pola gelap pada difraksi yang
terjadi karena celah tunggal dapat dinyatakan oleh
dengan n = 1, 2, 3, …
2
Gbr.1. Diagram difraksi pada celah tunggal
3
untuk menarik akar-akar dari persamaan f(x)=0 dengan asumsi f(x),f’(x) f’’(x) kontiniu
dekat 1 akar p. akar dari persamaan adalah titik potong garis singgung pada titik (xi,
f ( xi )
f(xi)) xi 1 xi , dimana i= 0,1,2,3,… dan syarat f’(xi) ≠0 serta f’(xi)=0 maka
f ' ( xi )
garis singgung sejajar sumbu x.
f ( xi ) 0
f ' ( xi )
xi xi 1
f ( xi )
xi 1 xi (6.6)
f ' ( xi )
yang disebut rumus Newton-Raphson.
4
Gambar 6.4. gambaran grafis metode Newton-Raphson. Garis singgung fungsi Xi [yaitu f
(x)] ekstrapolasi ke sumbu x untuk memberikan perkiraan akar di xi 1.
Keluaran : akar
Langkah-langkah terasi
f ( x0 )
1. xbaru x 0
f ' ( x0) )
xbaru x0
Jika , maka Stop dan x(akar) xbaru
xbaru
2. X0=xbaru
3. Iterasi: i=i+1
4. Jika iterasi I <=m kembali ke langkah 2
5. Prosesnya konvergen atau divergen
5
BAB III
PEMBAHASAN
A. PERMASALAHAN
Suatu celah lebarnya 0,4 mm disinari dengan cahaya dengan panjang gelombang
5900 Å. Pola difraksi yang terjadi ditangkap layar yang jaraknya 70 cm dari celah.
Berapa jarak dari tengah-tengah terang pusat sampai intensitas cahaya tinggal ½ nya.
Jawab :
dimana,
β= ½ k b sin Ɵ
b= lebar celah
Ɵ= sudut antara normal pada celah dengan arah sinar yang perhatian
6
Untuk mendapatkan titikpotong f(x) dengan sumbu x maka dipakai iterasi Newton-
Raphson orde -1.
7
Apabila x0=1,25 maka
N xn f(xn) f’(xn) Xn+1
0 1.25 0.076366 -0.539163 1.39164
1 1.39164 -4.32662e-005 -0.537431 1.39156
2 1.39156 1.98638e-010 -0.537436 1.39156
3 1.39156 1.11022e-016 -0.537436 1.39156
8
B. PROGRAM MENGGUNAKAN MATLAB
9
Jika x0= 1 maka hasil running nya adalah:
10
Jika digunakan x0 = 1.25 maka hasil runningnya adalah:
11
Apabila x0 (tebakan awal) semakin mendekati nilai sebenarnya, maka iterasinya semakin sedikit.
12
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Fenomena/permasalahan fisika yang komplek, tidak selalu dapat di selesaikan
secara analitik. Ada persamaan atau permasalahan yang memerlukan metode yang lebih
cocok untuk menyelesaikannya yaitu dengan metoda numerik. Salah satunya adalah
permasalahan intensitas cahaya pada celah sempit.
Permasalahan intensitas cahaya dapat diselesaikan dengan beberapa metoda
numerik,salah satunya adalah metoda Newton - Raphson.
Keunggulan metode Newton - Raphson adalah metode ini lebih teliti
dibandingkan dengan metoda bagi 2 (bisection), metoda posisi salah ( regulasi palsu) ,
dan metoda secant pada jumlah integrasi yang sama. Metode Newton – Raphson hanya
menggunakan satu tebakan awal, dan metode ini dapat menyeesaikan persamaan dalam
bentuk konvergen ataupun divergen..
B. SARAN
Dari pembuatan Tugas Akhir ini penulis dapat memberikan saran bahwa setiap
masalah pasti ada solusinya. Contohnya pada persamaan yang kompleks,apabila tidak
bisa diselesaikan dengan metoda analitik maka dapat diselesaikan dengan metoda
numerik. Begitu juga dengan kehidupan, jika suatu masalah tidak selesai dengan satu
penyelesaian,maka pasti ada cara lain untuk menyelesaikan masalah tersebut.
13
LAMPIRAN
clc;
e=0.0000000001;
err=1;
n=1;
while err>=e
n=n+1;
x=y(n-1);
fx= ((sin(x)^2)/(x^2))-0.5;
dx=((-2*(sin(x)^2))/(x^3))+((sin(2*x))/(x^2)) ;
y(n)=x-(fx/dx);
err=abs(y(n)-x);
end;
14
DAFTAR PUSTAKA
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley
& Sons, Inc., NJ, 2005.
15