Anda di halaman 1dari 10

MODUL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2

PENGUAT GANDENGAN DC

A. Tujuan

1. Merancang titik kerja dari transistor agar berada ditengah-tengah garis beaban.
2. Menyelidiki hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan dari
penguat gandengan biasa dan penguat menggunakan hubungan Darlington.
3. Menentukan besar penguatan dari penguat gandengan biasa dan penguat
menggunakan hubungan Darlington.
4. Menyelidiki pengaruh pembebanan terhadap arus, tegangan keluaran dan jatuh
tegangan pada keluaran dari penguat gandengan biasa dan penguat menggunakan
hubungan Darlington.
5. Menentukan impedansi keluaran dari penguat gandengan DC

B. Peralatan dan Komponen yang Digunakan

No Peralatan Komponen/Bahan

1. Generator fungsi/ audiogenerator Resistor

2. Power supply potensiometer

3. Osiloskop dua cahnel Kapasitor

4. Multimeter analog Transistor

5. Multimeter digital Baterai 9V

Kabel penghubung
C. Landasan Teori

Pada penguat gandengan DC suatu transistor dihubungkan dengan transistor lain


secara langsung untuk medapatkan penguatan arus yang besar baik untuk isyarat DC
maupun AC. Pada penguat gandengan DC biasa dua transistor dihubungkan langsung
dengan cara kaki kolektor dari transistor pertama dihubungkan dengan base dari
transistor kedua. Disisi lain pada penguat menggunakan hubungan Darlington kaki
emitor dari transistor pertama dihubungkan dengan base transistor kedua dan kaki
kolektor transistor pertama dihubungkan ke kolektor transistoe kedua.

Pengaut gandengan DC yang pertama adalah dua transistor dihubungkan secara


langsung dimana kaki kolektor dari transistor pertama dihubungkan ke kaki base
transistor kedua sedangkan kaki-kaki yang lai daapat dihubungkan ke komponen, ke
catu daya atau ke ground. Rangkaian penguat diberikan pada gambar 1 dibawah ini :

VCC
RC
RB1
Rs
C1 T2

T1 C2

RB 2 RE1
Vs
Vo

RE 2
CE

Gambar 1. Rangkaian penguat gandengan DC dengan dua transistor dihubungkan


langsung

Dari rangkaian 1 kuat arus DC yang mengalir pada emitor transistor kedua dan petama
masing-masing didapat :

VCC  VCE 2
IE2 
RE 3 (1a)

VCC  VC1
I E1 
RC1 (1b)
Dengan VC1  I E 2 RE 3  VBE

Tegangan antara vase dengan ground dari transistor pertama adalah :

VB1  I E1 ( RE1  RE 2 )  VBE (2)

Impedansi masukan, penguatan dari penguat dan impedansi ke;uaran dapat ditentukan
pada rangkaian setara. Impedansi masukan pada penguat dapat ditulis dala bentuk :

Ri  RB // Rit1 (3a)

Disini Rit1 merupakan hambatann yang melintang antara base dengan ground dari
transistor pertama yaitu :

Rit1  (1  1 )( re1  RE1 ) (3b)

Penguatan dari penguat gandengan DC biasa diekpresikan seperti :

1 (1   2 )( RC // Rit 2 ) RE 3
KV 
Rit1.Rit 2 (4a)

Dengan Rit 2 adalah hambatan yang melintang secara base dengan groun untuk transistor
kedua dan dinyatakan dalam bentuk :

Rit 2  hie2  (1   2 ) RE 3 (4b)

Impedansi keluaran dari penguat dinyatakan dalam bentuk :

RC
Ro  ( RE 3 // Roe) //( re2  )
(1   2 ) (5)
Penguat gandengan DC yang kedua adalah penguat menggunakan hubungan
Darlington. Rangkaian dari penguat diberikan pada gambar 2 berikut :

VCC

RB1 C2

RS C1
T1

T2
Vs Vo
RB 2
RE1
RE 2

Gambar 2. Rangkaian penguat gandengan DC menggunakan hubungan


Darlington

Dari gambar 2 kuat arus DC yang mengalir pada emitor transistor kedua dapat ditulis
seperti :

VCC  VCE 2
IE2 
RC  RE 2 (6)

Tegangan antara base dengan ground untuk transistor kedua :

VB 2  I E 2 R E 2 VBE (7)

Kuar arus DC yang mengalir pada emitor transistor pertama diberikan dalam bentuk :

VB 2
I E1   IB2
RE1 (8)

Tegangan antara base dengan ground pada transistor pertama adalah :

VB1  VB 2  VBE (9)

Melalui rangkaian setara dari penguat gandengaan DC menggunkana hubungan


Darlington dapat ditentukan Impedansi masukan dari penguat :
Ri  RB // Rit1 (10a)

Untuk penguat ini Rit1 merupakan hambatan yang melintang antara base dengan ground
dari transistor pertama yaitu :

Rit1  hie1  (1  1 )( RE1 // Rit 2 ) (10b)

Dengan Rit 2 adalah hambatan yang melintang antara base deangan ground untuk
transistor kedua

Rit 2  hie2  (1   2 ) RE 2 (10c)

Penguatan dari penguat gandengan DC menggunakan hubungan Darlington dapat


diekspresikan seperti :

RE1 RO
KV   2 (1  1 )
RE1  Rit 2 Rit1 (11)

Impedansi keluaran dari penguat dinyatakan dalam bentuk :

Ro  ( RC // Roe)  RC (12)

D. Tugas Pendahuluan

1. Jelaskan tentang pengertian dan keutamaan dari penguat gandengan DC.

2. Kemukakanlah perbedaan dari segi hubungan dua transistor dan kuat arus
antara penguat gandengan DC biasa dengan penguat gandengan DC
menggunakan hubungan Darlington.

3. Jelaskanlah proses pengaliran arus DC pada penguat gandengan biasa dengan


menggunakan hubungan Darlington.

4. Jelaskanlah jalannya sinyal dalam rangkaian pada kedua jenis penguat


tersebut.

5. Bagaiman cara merancang titik kerja dari transitor agar berada ditengah-
tengah garis beban untuk kedua penguat secara perhitungan dan pengukuran?

6. Pada penguat gandengan DC biasa diberikan nilai tahanan RE1  68 ,


RE 2  470 RE 3  1K dan tegangan VCC  9V . Rancanglah penguat
gandengan DC biasa agar titik kerja dari kedua transistor yang digunakan
bearada ditengah-tengah garis beban.

7. Pada penguat gandengan DC menggunkan hubungan Darlington diberikan


nilai tahanan RE 2  51, RC 1.2 K, RE1  1K, faktor penguatan arus
1  200,  2 100 dan tegangan VCC  9V . Rancanglah penguat agar titik kerja
dari transistor berada ditengah-tengah garis beban!

8. Besaran apakah yang dapat diukur pada kedua jenis penguat dan bagaimana
cara mengukurnya?

E. Prosedur Kerja dan Data Pengamatan

1. Rancanglah nilai-nilai momponen yang akan dipergunakan untuk penguat


gandengan DC dengan dua transistor dihubungkan langsung.

2. Siapkanlah peralatan dan komponen yang akan digunakan dalam kegiatan


praktikum.

3. Rakitlah penguat gandengan DC dengan dua transistor dihubungkan langsung


pada papan projectboard seperti rangkaian pada gambar 1.

4. Buatlah titik kerja dari transistor kedua berada ditengah-tengah garis beban.

5. Carilah tegangan masukan pada penguat dalam orde mV dan dalam keadaan
stabil dan tidak cacat.

6. Dengan memvariasikan tegangan sumber sebanyak sepuluh kali lakukanlah


pengukuran terhadap tegangan masukan dan tegangan keluaran penguat dalam
keadaan terbuka.

7. Masukkanlah data hasil pengukuran tegangan sumber, tegangan masukan dan


tegangan keluaran pada tabel 1.

8. Tetapkanlah suatu nilai tegangan masukan dan tegangaan keluaran dalam


keadaan terbuka. Pada keluaran dari penguat dalam keadaan terbuka dipasang
tahanan beban yang nilainya dapat divariasikan. Dengan memvariasikan nilai
tahanan beban lakukan lah pengukuran terhadap arus dan tegangan keluaran.

9. Masukkanlah data hasil pengukuran arus dan tegaangan keluaran pada tabel 2.

10. Melalui prosedur yang sama dengan penguat gandengan DC dengan dua
transistor dihubungkan langsung, lakukan pula pengamatan terhadap penguat
gandengan DC menggunakan hubungaan Darlington seperti yang
diperlihatkan pada gambar 2.
11. Masukkanlah data hasil pengukuran tegangan masukan dan tegangan
keluaran dari penguat menggunakan hubungan Darilington pada tabel 3.

12. Masukkanlah data hasil pengkuran kuat arus dan tegangan keluaran dalam
keadaan terbeban dari penguat menggunakan hubungan Darlington pada
tabel 4.

Tabel 1. Data hasil pengukuran tegangan masukan daan tegangan keluaran dari penguat
gandengan DC biasa

No Vi Vou Kvu VoH Simpangan

(mV) (mV) (mV) (mV) P

(%)

1 2 3 4 5 6

Tabel 2. Data hasil pengukuran kuat arus dengan tegangan dari penguat gandengan DC
biasa.

No RL IL VOB VO

( K ) (mA) (mV) (mV)

1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 3. Data hasil pengukuran tegangan sumer, tegangan masukan dan tegangan
keluaran dari penguat gandengan DC menggunakan hubungan Darlington.

No Vi Vou Kvu VoH Simpangan

(mV) (mV) (mV) (mV) P

(%)

1 2 3 4 5 6

Tabel 4. Data hasil pengukuran kuat arus dan tegangan dari penguat gandengan DC
menggunakan hubungan Darlington.

No RL IL VOB VO

( K ) (mA) (mV) (mV)

1. 2. 3. 4. 5.
F. Tugas Akhir

1. Lengkapilah tabel 1 data 1 berdasarkaan hasil pengukuran. Plotlah hubungan


antara tegangan keluaran dalam keadaan terbuka dengan tegangan masukaan
untuk penguat gandengan DC biasa. Bagaimana hubungan antara tegangan
keluaran dengan tegangan masukan?

2. Dari plot data pada soal nomor 1,tentukanlah persamaan yang


menghubungkan antara tegangan keluaran dalam keadaan terbuka dengan
tegangan masukan serta tentukanlah penguatan dari penguat.

3. Tentukanlah penguatan dari penguat gandengan DC biasa yang didapat secara


perhitungan teoritis dan bandingkanlah dengan penguatan yang didapat secara
pengukuran.

4. Lengkapilah tabel 2 berdasarkan hasil pengukuran. Plotlah pengaruh nilai


tahanan beban terhadap arus dan tegangan keluaran.

5. Plotlah hubungan antara tegangan keluaran dalam keadaan terbeban dengan


arus keluaran. Bagaimana hubungan antara tegangan dan arus keluaran. Dari
hubungan ini tentukanlah impedansi keluaran dari penguat gandengan DC
biasa.

6. Melalui pertanyaan yang indentik dari soal nomor 1 sampai 5 untuk penguat
gandengan DC biasa, kerjakan pula untuk penguat gandengan DC
menggunakan hubungan Darlington.
G. Daftar Pustaka

Sutrisno, (1986). Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 2. ITB Bandung.
Hal :32-42.

Milman-Halkias, (1972). Integrated Electronics. McGraw-Hill. Hal : 274-280.

Rober Boylestad and Louis Nashelsky, (1989). Electronic Devices and Circuit Theory,
Prentice-Hall. Hal : 439-446.

Anda mungkin juga menyukai