Anda di halaman 1dari 6

KOMPONEN DAN HUKUM DASAR RANGKAIAN LISTRIK

1.Komponen Elektronika

Komponen Elektronika adalah elemen dasar yang digunakan untuk membentuk suatu
rangkaian elektronika dan biasanya dikemas dalam bentuk diskrit dengan dua atau lebih
terminal penghubung. Setiap komponen elektronika memiliki fungsinya masing-masing
dalam suatu rangkaian elektronika, ada yang berfungsi sebagai penghambat, ada yang
berfungsi sebagai penguat, ada yang berfungsi sebagai penghantar, ada juga yang berfungsi
sebagai penyaring dan ada yang berfungsi sebagai pengendali.

A.Komponen Pasif

Komponen Elektronika Pasif adalah jenis komponen elektronika yang tidak


memerlukan sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya.

1.Resistor

Resistor atau Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk
menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai
Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Komponen-komponen yang termasuk dalam
keluarga Resistor diantaranya seperti Resistor bernilai tetap, resistor yang dapat diatur
hambatannya (variable resistor atau potensiometer), LDR (Light Dependent Resistor) dan
Thermistor (PTC dan NTC).

Macam Macam Resistor:

Resistor pada saat ini hanya terbagi menjadi dua macam, yakni resistor tetap (fixed
resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor). Dari kedua macam resistor tersebut masih
bisa dibagi lagi berdasarkan jenis jenisnya.

1. Resistor tetap (fixed resistor)

Resistor jenis ini memiliki nilai resistansi yang tetap dan permanen selama resistor
tersebut dalam kondisi yang baik. Resistor tetap memiliki ciri ciri yang tidak bisa berubah
ubah jika resistor tersebut tidak rusak. Resistor tetap juga terdiri dari beberapa jenis resistor
yang dikelompokan berdasarkan bahan penyusun resistor tersebut.

a. Resistor Kawat
Resistor kawat merupakan resistor pertama kali dibuat. Dahulu resistor ini digunakan
dalam rangkaian yang masih menggunakan tabung hampa sebagai transistornya. Dengan
ukuran fisik yang cukup besar dan juga bentuknya yang bervariasi pada masanya, resistor ini
juga memilki nilai hambatan yang cukup besar pula. Resistor kawat juga mampu beroperasi
pada arus kuat dan panas yang tinggi sehingga banyak ditemukan pada rangkaian elektronika
bagian power.

b. Resistor Batang Karbon

Resistor jenis batang karbon terhitung jenis resistor jadul sama seperti resistor
kawat. Resistor ini tersusun dari bahan karbon didalamnya dan terdapat kode-kode warna
untuk menandai besarnya hambatan dari resistor tersebut.

c. Resistor Keramik

Sesuai dengan namanya tentu saja terbuat dari bahan keramik atau porselen, dengan
lapisan kaca dibagian terluar. Meskipun ukuranya cukup mungil, namun resistansinya
bervariasi, mulai dari kisaran puluhan ohm hingga kilo ohm. Kemajuan Teknologi terutama
pada bahan yang dibutuhkan sebagai komponen elektronika, resistor keramik pada saat ini
kebanyakan digunakan pada gadget yang memilki ukuran cukup kecil.

d. Resistor Film Karbon


Resistor Film karbon merupakan sebuah perkembangan dari resistor batang
karbon. Resistor ini terbuat dari bahan karbon didalamnya dan diluarnya dilapisi dengan
bahan pelindung berupa film. Pelindung ini berguna untuk mnecegah adanya pengaruh
eksternal terhadap karakteristik dari resistor jenis ini. Dipermukaanya terdapat gelang-gelag
warna yang berguna sebagai indikator besarnya hambatan yang terkandung didalam resistor
tersebut. Memiliki Rating daya sama dengan Resistor Kramik tetapi kalah dalam segi
keefektifan ukuran komponen. Sehingga lebih banyak resistor kramik yang digunakan untuk
peralatan elektronik seperti Smartphone daripada menggunakan Resistor Film karbon yang
ukurannya relatif lebih besar.

e. Resistor Film Metal

Penampakan bentuk fisiknya sekilas terlihat bahwa resistor jenis film metal mirip
dengan resistor jenis film karbon. Perbedaan hanya pada warna dasar yang berbeda. Namun
sebenarnya kedua jenis resistor ini memilki karakteristik yang berbeda. Untuk resistor film
metal memiliki katelitian tertinggi dibandingkan dengan resistor tetap jenis lain. Toleransinya
hanya berkisar antara 1-5%.

2.Kapasitor

Kapasitor (Capacitor) atau Kondensator (Condensator) adalah Komponen


ElektronikaPasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan
satuan kapasitansinya adalah Farad. Komponen-komponen yang termasuk dalam keluarga
Kapasitor tersebut diantaranya adalah Kapasitor nilai tetap (Keramik, kertas, mika, tantalum
dan elektrolit kapasitor yang nilai dapat diatur kapasitasnya (VARCO dan Trimmer).

3.Induktor

Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang
terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan. Induktor akan
menimbulkan medan magnet saat dialiri arus listrik. Satuan Induktansi pada Induktor adalah
Henry (H). Komponen-komponen yang termasuk dalam keluarga Induktor diantaranya
seperti air core inductor, iron core inductor, ferrite core inductor, torroidal core inductor,
laminated core inductor dan variable inductor.

B.Komponen Aktif

Komponen Elektronika Aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan


arus eksternal untuk dapat beroperasi. Dengan kata lain, komponen elektronika aktif hanya
dapat berfungsi apabila mendapatkan sumber arus listrik dari luar (eksternal).

1.Dioda Semikonduktor

Dioda adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan
mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus
listrik dari arah sebaliknya.

Dioda digunakan untuk penyeimbang arah rangkaian elektronika. Elektronika


memiliki dua terminal yaitu anoda berarti positif dan katoda berarti negatif. Prinsip kerja dari
anode berdasarkan teknologi pertemuan positif dan negative semikonduktor. Sehingga anode
dapat menghantarkan arus litrik dari anoda menuju katoda, tetapi tika sebaliknya katoda ke
anoda.

Banyak macam dan bentuk diode yang ada di pasaran tetapi yang paling sering kita
jumpai adalah diode yang berbentuk silinder warna hitam terdapat gelang perak di salah satu
sisinya. Karena cara penggunaan diode ini sangat mudah dan sederhana di bandingkan
dengan tipe yang lain.
Berikut ini adalah fungsi dari dioda antara lain:

 Untuk alat sensor panas, misalnya dalam amplifier.


 Sebagai sekering(saklar) atau pengaman.
 Untuk rangkaian clamper dapat memberikan tambahan partikel DC untuk sinyal AC.
 Untuk menstabilkan tegangan pada voltage regulator
 Untuk penyearah
 Untuk indikator
 Untuk alat menggandakan tegangan.
 Untuk alat sensor cahaya, biasanya menggunakan dioda photo.

Berikut ini adalah jenis diode diantaranya:

1. Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan
2. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah
arus AC ke arus DC.
3. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali
4. Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil
tegangan.
5. Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya

2.Transistor Bipolar

Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki berbagai macam fungsi


seperti sebagai penguat, pengendali, penyearah, osilator, modulator dan lain sebagainya.
Transistor merupakan salah satu komponen semikonduktor yang paling banyak ditemukan
dalam rangkaian-rangkaian elektronika. Boleh dikatakan bahwa hampir semua perangkat
elektronik menggunakan Transistor untuk berbagai kebutuhan dalam rangkaiannya.
Perangkat-perangkat elektronik yang dimaksud tersebut seperti Televisi, Komputer, Ponsel,
Audio Amplifier, Audio Player, Video Player, konsol Game, Power Supply dan lain-lainnya.

Transistor Bipolar adalah Transistor yang struktur dan prinsip kerjanya memerlukan
perpindahan muatan pembawanya yaitu electron di kutup negatif untuk mengisi kekurangan
electon atau hole di kutub positif. Bipolar berasal dari kata “bi” yang artinya adalah “dua”
dan kata “polar” yang artinya adalah “kutub”. Transistor Bipolar juga sering disebut juga
dengan singkatan BJT yang kepanjangannya adalah Bipolar Junction Transistor.

Transistor Bipolar terdiri dari dua jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP. Tiga
Terminal Transistor ini diantaranya adalah terminal Basis, Kolektor dan Emitor.

 Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan
tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan
yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
 Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan
tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan
yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.

3.Rangkaian Terpadu(IC)

Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika Aktif yang
terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor
yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil.
Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated Circuit (IC) adalah Bahan Semikonduktor.
Silicon merupakan bahan semikonduktor yang paling sering digunakan dalam Teknologi
Fabrikasi Integrated Circuit (IC). Dalam bahasa Indonesia, Integrated Circuit atau IC ini
sering diterjemahkan menjadi Sirkuit Terpadu.

Dibawah ini adalah gambar IC (Integrated Circuit) dan Simbolnya :

Anda mungkin juga menyukai