NIM : 19033028
DOSEN : Drs.HUFRI,M.Si
JURUSAN FISIKA
2021
RANGKAIAN FILTER RC AKTIF ORDE 1
A.TUJUAN
1. Merancang Frekunsi kutup dari filter aktif orde 1 dan menentukannya secara
pengukuran.
2. Menyelididki hubungan antara besar fungsi transfer dengan frekuensi sumber dari
filter lolos rendah dan lolos tinggi.
3. Menyelidiki hubungan antara tegangan keluaran dari filter dengan frekuensi dari
sumber
4. Menyelidiki hubungan antara perbedaan fase tegangan keluaran dengan masukan
dengan frekuensi sumber dari filter lolor rendah dan lolos tinggi.
1. Software (EWB)
2. Pc/Notebook
1.Alat
2.Bahan
a. Tahanan
b. Potensiometer
c. Kapasitor keramik
d. Projecboard
e. Baterai 9V 2 buah
f. IC uA 741
g. Kabel penghubung
C.DASAR TEORI
Filter RC aktif orde 1 adalah filter yang mempunyai satu kutup dan mempunyai
kemiringan -20 dB/decade atau -6 dB /oktaf untuk filter lolos rendah dan 20 dB/decade
atau 6 dB/oktaf untuk filter lolos tinggi.disebut aktif karena pada rangkaian filter
menggunakan komponen aktif yaitu op-amp.
Pada gambar 1 terlihat kaki masukan membalik dari op-amp dengan ground dipasang
tahanan Ri sedangkan tahanan Rf dipasang antara terminal masukan membalik dengan
terminal keluaran.untk keseluruhan dari rangkaian fungsi transfer kompleks
didefenisikan sebagai perbandingan antara tegangan keluaran kompleks dari penguat
tak membalik terhadap tegangan masukan pada rangkaian RC.Fungsi transfer kompleks
diberikan dalam bentuk persamaan:
Besar dari fungsi transfer dapat ditentukan dengan memisahkan fungsi transfer
kompleks kedalam bentuk real dan imaginer sehingga:
Disisi lain filter aktif lolos tinggi terdiri dari rangkaian RC dan penguat tak
membalik.tegangan keluaran dari rangkaian RC diambil pada tahanan.tegangan dari
keluaran dari rangkaian RC merupakan tegangan masukan bagi penguat tak membalik
seperti pada gambar berikut ini:
Dengan adanya penguatan dari penguat tak membalik dapat menyebabkan tegangan
keluaran lebih besar dari tegangan masukan,sehingga amplitude dalam satuan dB dapat
lebih besar dari nol.Dengan kata lain dengan menggunakan rangkaian ini isyarat yang
masuk disamping difilter juga diperkuat dengan suatu penguatan tertentu.
(Agfianto,2002:21)
D.TUGAS PENDAULUAN
1. Apakah yang dimaksud dengan filter aktif lolos rendah orde I, dan jelaskanlah
perbedaan antara filter lolos rendah dengan filter lolos tinggi.
Jawab:
Filter RC aktif lolos rendah orde 1 adalah rangkaian filter dengan menggunakan op-
amp untuk menjelaskan amplitude sinyal dari frekuensi potong dan untuk meredamnya pada
frekuensi tinggi dari frekuensi potong.
Perbedaan filter lolos rendah dengan filter lolos tinggi yaitu jika filter lolos rendah
meloloskan amplitude pada frekuensi rendah dari frekuensi potong dan meredamnya pada
frekuensi tinggi dari frekuensi potong, sedangkan filter lolos tinggi yaitu meloloskan
amplitude pada frekuensi tinggi dari frekuensi potong dan meredamnya pada frekuensi rendah
dari frekuensi potong.
Jawab:
a. Tanggap amplitude dari filter -20dB/decade untuk filter lolos rendah. Tanggapan
amplitude G(w) berupa garis lurus memotong sumbu w log pada w=wp dan
mempunyai kemiringan -20dB/decade yang artinya berubah -20dB saat frekuensi naik
10x lipat
b. Tanggapan amplitude dari filter 20dB /decade untuk filter lolos rendah kemiringan
akan naik 20dB saat frekuensi naik 10x lipat
3. Rancanglah filter lolos rendah atau tinggi yang dapat menghasilkan frekuensi kutup
sebesar 5KHz.
Jawab:
Diket :
𝐶 = 103 𝐹
Ditanya:
Jawab :
1
2𝜋𝐹 =
𝑅𝐶
1 1
𝑊= = = 5000𝐻𝑧 = 5 𝐾𝐻𝑧
𝑅𝐶 2𝑥10 𝑥103
−7
4. Komponen dari filter aktif lolos rendah dengan masukan tak membalik deberikan Ri =
10 KΩ, Rf = 20 KΩ.
a. Tentukanlah besar fungsi transfer untuk frekuensi kutup sumber ὠs = 0,01 ὠp, ὠp,
10 ὠp, 100 ὠp.
b. Lukiskanlah tanggapan amplitude untuk nilai.
c. Tuliskanlah tanggapan fase dari flter.
Jawab:
Diket:
Ditanya :
a. Nilai G(w) pada saat Ws=0,01 wp; o,1wp ; wp ; 10wp ; 100wp
b. Lukislah tanggapan amplitude
c. Lukislah tanggapan fase
Jawab :
𝑅𝑓
𝐺 (𝑤) = 20 log (1 + ) + 20 log 𝑤𝑝 − 10 log(𝑤𝑝2 + 𝑤 2 𝑝)
𝑅𝑖
1.
20𝑘Ω
𝐺 (𝑤) = 20 log (1 + ) + 20 log 𝑤𝑝 − 10 log((0,01𝑤𝑝)2 + 𝑤 2 𝑝)
10𝑘Ω
= 20 log 3 + 20 log 𝑤𝑝 − 20 log 𝑤𝑝 − 10 log 1,0001
dB
2.
20𝑘Ω
𝐺 (𝑤) = 20 log (1 + ) + 20 log 𝑤𝑝 − 10 log((0,01𝑤𝑝)2 + 𝑤 2 𝑝)
10𝑘Ω
= 20 log 3 + 20 log 𝑤𝑝 − 20 log 𝑤𝑝 − 10 log 0,01
dB
3.
20𝑘Ω
𝐺 (𝑤) = 20 log (1 + ) + 20 log 𝑤𝑝 − 10 log((𝑤 2 𝑝 + 𝑤𝑝2 )
10𝑘Ω
= 20 log 3 + 20 log 𝑤𝑝 − 20 log 𝑤𝑝 − 10 log 2
dB
4.
20𝑘Ω
𝐺 (𝑤) = 20 log (1 + ) + 20 log 𝑤𝑝 − 10 log((10 𝑤𝑝)2 + 𝑤𝑝2 )
10𝑘Ω
= 20 log 3 + 20 log 𝑤𝑝 − 20 log 𝑤𝑝 − 10 log 10,1
dB
5.
20𝑘Ω
𝐺 (𝑤) = 20 log (1 + ) + 20 log 𝑤𝑝 − 10 log((100𝑤𝑝)2 + 𝑤𝑝2 )
10𝑘Ω
= 20 log 3 + 20 log 𝑤𝑝 − 20 log 𝑤𝑝 − 10 log 1,001
dB
𝑀𝐺(𝑤) −𝑤
𝑡𝑔 ∆∅ = =
𝑅𝑠(𝑤) 𝑤𝑝
−𝑤
∆∅ = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑔 ( )
𝑤𝑝
1. 𝑤 = 0,01 𝑤𝑝
−0,01𝑤𝑝
∆∅ = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑔 ( ) = −0,57°
𝑤𝑝
2. 𝑤 = 0,1 𝑤𝑝
−0,1𝑤𝑝
∆∅ = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑔 ( ) = −5,7°
𝑤𝑝
3. 𝑤 = 0,01 𝑤𝑝
−𝑤𝑝
∆∅ = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑔 ( ) = −45°
𝑤𝑝
4. 𝑤 = 0,01 𝑤𝑝
−10𝑤𝑝
∆∅ = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑔 ( ) = −84,3°
𝑤𝑝
5. 𝑤 = 100 𝑤𝑝
−100𝑤𝑝
∆∅ = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑔 ( ) = −89,4°
𝑤𝑝
Jawab:
D.I. Crecraft, D.A. Gorham, J.J. Sparkes, (1993). Electronics. First Editions, Chapman &
Boylestad and L. Nashelsky, (1989). Electronic Devices and Circuit Theory. Fourth
R.J. Smith and R.C> Dorf, (1992). Circuits, and System. Fifth Edition, John Wiley & Sons,