Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN AWAL 10 PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 2

RANGKAIAN FILTER RC AKTIF ORDE 1

NAMA : INDAH ANNISA

NIM : 19033028

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

DOSEN : Drs.HUFRI,M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
RANGKAIAN FILTER RC AKTIF ORDE 1

(Menggunakan Aplikasi EWB)

A.TUJUAN
1. Merancang Frekunsi kutup dari filter aktif orde 1 dan menentukannya secara
pengukuran.
2. Menyelididki hubungan antara besar fungsi transfer dengan frekuensi sumber dari
filter lolos rendah dan lolos tinggi.
3. Menyelidiki hubungan antara tegangan keluaran dari filter dengan frekuensi dari
sumber
4. Menyelidiki hubungan antara perbedaan fase tegangan keluaran dengan masukan
dengan frekuensi sumber dari filter lolor rendah dan lolos tinggi.

B.ALAT DAN BAHAN

1. Software (EWB)
2. Pc/Notebook

1.Alat

a. Osiloskop dua channel


b. Multimeter analog
c. Audio Generator/Generator fungsi
d. Scaler counter/universal digital multimeter
e. Catu daya dengan dua polaritas

2.Bahan

a. Tahanan
b. Potensiometer
c. Kapasitor keramik
d. Projecboard
e. Baterai 9V 2 buah
f. IC uA 741
g. Kabel penghubung
C.DASAR TEORI

Filter RC aktif orde 1 adalah filter yang mempunyai satu kutup dan mempunyai
kemiringan -20 dB/decade atau -6 dB /oktaf untuk filter lolos rendah dan 20 dB/decade
atau 6 dB/oktaf untuk filter lolos tinggi.disebut aktif karena pada rangkaian filter
menggunakan komponen aktif yaitu op-amp.

Salah-satu filter lolos rendah orde 1 dapat dikembangkan melalui rangkain RC


yang dihubungkan dengan penguat tak membalik.Tegangan keluaran dari rangkaian RC
dihubungkan kebagian masukan penguat tak membalik seperti pada gambar berikut:

Gambar filter lolos rendah dengan penguat tak membalik

Pada gambar 1 terlihat kaki masukan membalik dari op-amp dengan ground dipasang
tahanan Ri sedangkan tahanan Rf dipasang antara terminal masukan membalik dengan
terminal keluaran.untk keseluruhan dari rangkaian fungsi transfer kompleks
didefenisikan sebagai perbandingan antara tegangan keluaran kompleks dari penguat
tak membalik terhadap tegangan masukan pada rangkaian RC.Fungsi transfer kompleks
diberikan dalam bentuk persamaan:

Besar dari fungsi transfer dapat ditentukan dengan memisahkan fungsi transfer
kompleks kedalam bentuk real dan imaginer sehingga:

Disisi lain filter aktif lolos tinggi terdiri dari rangkaian RC dan penguat tak
membalik.tegangan keluaran dari rangkaian RC diambil pada tahanan.tegangan dari
keluaran dari rangkaian RC merupakan tegangan masukan bagi penguat tak membalik
seperti pada gambar berikut ini:

Gambar filter aktif lolos tinggi menggunakan penguat tak membalik

Tegangan keluaran dari rangkaian RC diperkuat dengan suatu penguatan yang


tergantung kepada nilai tahanan RI dan Rf.Fungsi transfer kompleks untuk rangkaian
filter aktif ini diberikan dalam bentuk:

Besar dari fungsi transfer kompleks dapat ditulis seperti:

Sedangkan dalam satuan dB amplitudo fungsi transfer diberikan dalam bentuk:

Dengan adanya penguatan dari penguat tak membalik dapat menyebabkan tegangan
keluaran lebih besar dari tegangan masukan,sehingga amplitude dalam satuan dB dapat
lebih besar dari nol.Dengan kata lain dengan menggunakan rangkaian ini isyarat yang
masuk disamping difilter juga diperkuat dengan suatu penguatan tertentu.

(Tim Elektronika Dasar,2020:54-56)

Filter lolos rendah membolehkan sinyal-sinyal yang masuk


diteruskan(diloloskan)hanya dengan sedikit bahkan tidak ada pelemahan hingga
frekuensi sinyal tertentu,diatas frekuensi ini,penapis akan menahan sinyal-sinyal
masukan.
Pada gambar ditunjukkan rangkaian dasar filter aktif lolos rendan orde pertama
yang terdiri dari kombinasi rangkaian RC yang membentuk filter pasif dan penguat
non-inversi.Frekuensi cut off nya adalah:

Dalam satuan Hertz:

Penguatan passband ditentukan berdasarkan resistansi umpan balik(G-1),untuk


resistansi masukan op-amp 1 ohm.Amplitudo dan respon frekuensi filter lolos rendah
orde pertama ini ditentukan dengan persamaan:

(Agfianto,2002:21)
D.TUGAS PENDAULUAN
1. Apakah yang dimaksud dengan filter aktif lolos rendah orde I, dan jelaskanlah
perbedaan antara filter lolos rendah dengan filter lolos tinggi.

Jawab:

Filter RC aktif lolos rendah orde 1 adalah rangkaian filter dengan menggunakan op-
amp untuk menjelaskan amplitude sinyal dari frekuensi potong dan untuk meredamnya pada
frekuensi tinggi dari frekuensi potong.

Perbedaan filter lolos rendah dengan filter lolos tinggi yaitu jika filter lolos rendah
meloloskan amplitude pada frekuensi rendah dari frekuensi potong dan meredamnya pada
frekuensi tinggi dari frekuensi potong, sedangkan filter lolos tinggi yaitu meloloskan
amplitude pada frekuensi tinggi dari frekuensi potong dan meredamnya pada frekuensi rendah
dari frekuensi potong.

2. Jelaskan maksud dari tangggapan amplitude dari filter -20dB/decade dan


20dB/decade.

Jawab:

a. Tanggap amplitude dari filter -20dB/decade untuk filter lolos rendah. Tanggapan
amplitude G(w) berupa garis lurus memotong sumbu w log pada w=wp dan
mempunyai kemiringan -20dB/decade yang artinya berubah -20dB saat frekuensi naik
10x lipat
b. Tanggapan amplitude dari filter 20dB /decade untuk filter lolos rendah kemiringan
akan naik 20dB saat frekuensi naik 10x lipat

3. Rancanglah filter lolos rendah atau tinggi yang dapat menghasilkan frekuensi kutup
sebesar 5KHz.

Jawab:

Diket :

𝐶 = 103 𝐹
Ditanya:
Jawab :

1
2𝜋𝐹 =
𝑅𝐶
1 1
𝑊= = = 5000𝐻𝑧 = 5 𝐾𝐻𝑧
𝑅𝐶 2𝑥10 𝑥103
−7

4. Komponen dari filter aktif lolos rendah dengan masukan tak membalik deberikan Ri =
10 KΩ, Rf = 20 KΩ.
a. Tentukanlah besar fungsi transfer untuk frekuensi kutup sumber ὠs = 0,01 ὠp, ὠp,
10 ὠp, 100 ὠp.
b. Lukiskanlah tanggapan amplitude untuk nilai.
c. Tuliskanlah tanggapan fase dari flter.

Jawab:

Diket:

Ditanya :
a. Nilai G(w) pada saat Ws=0,01 wp; o,1wp ; wp ; 10wp ; 100wp
b. Lukislah tanggapan amplitude
c. Lukislah tanggapan fase

Jawab :

𝑅𝑓
𝐺 (𝑤) = 20 log (1 + ) + 20 log 𝑤𝑝 − 10 log(𝑤𝑝2 + 𝑤 2 𝑝)
𝑅𝑖

1.
20𝑘Ω
𝐺 (𝑤) = 20 log (1 + ) + 20 log 𝑤𝑝 − 10 log((0,01𝑤𝑝)2 + 𝑤 2 𝑝)
10𝑘Ω
= 20 log 3 + 20 log 𝑤𝑝 − 20 log 𝑤𝑝 − 10 log 1,0001
dB
2.
20𝑘Ω
𝐺 (𝑤) = 20 log (1 + ) + 20 log 𝑤𝑝 − 10 log((0,01𝑤𝑝)2 + 𝑤 2 𝑝)
10𝑘Ω
= 20 log 3 + 20 log 𝑤𝑝 − 20 log 𝑤𝑝 − 10 log 0,01
dB
3.
20𝑘Ω
𝐺 (𝑤) = 20 log (1 + ) + 20 log 𝑤𝑝 − 10 log((𝑤 2 𝑝 + 𝑤𝑝2 )
10𝑘Ω
= 20 log 3 + 20 log 𝑤𝑝 − 20 log 𝑤𝑝 − 10 log 2
dB
4.
20𝑘Ω
𝐺 (𝑤) = 20 log (1 + ) + 20 log 𝑤𝑝 − 10 log((10 𝑤𝑝)2 + 𝑤𝑝2 )
10𝑘Ω
= 20 log 3 + 20 log 𝑤𝑝 − 20 log 𝑤𝑝 − 10 log 10,1
dB
5.
20𝑘Ω
𝐺 (𝑤) = 20 log (1 + ) + 20 log 𝑤𝑝 − 10 log((100𝑤𝑝)2 + 𝑤𝑝2 )
10𝑘Ω
= 20 log 3 + 20 log 𝑤𝑝 − 20 log 𝑤𝑝 − 10 log 1,001
dB

𝑀𝐺(𝑤) −𝑤
𝑡𝑔 ∆∅ = =
𝑅𝑠(𝑤) 𝑤𝑝

−𝑤
∆∅ = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑔 ( )
𝑤𝑝

1. 𝑤 = 0,01 𝑤𝑝

−0,01𝑤𝑝
∆∅ = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑔 ( ) = −0,57°
𝑤𝑝

2. 𝑤 = 0,1 𝑤𝑝

−0,1𝑤𝑝
∆∅ = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑔 ( ) = −5,7°
𝑤𝑝

3. 𝑤 = 0,01 𝑤𝑝

−𝑤𝑝
∆∅ = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑔 ( ) = −45°
𝑤𝑝

4. 𝑤 = 0,01 𝑤𝑝
−10𝑤𝑝
∆∅ = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑔 ( ) = −84,3°
𝑤𝑝

5. 𝑤 = 100 𝑤𝑝

−100𝑤𝑝
∆∅ = 𝑎𝑟𝑐𝑡𝑔 ( ) = −89,4°
𝑤𝑝

5. Jelaskanlah cara merealisasikan setiap tujuan praktikum yang telah ditetapkan.

Jawab:

a. Merancang frekuensi kutu filter orde 1 dan menentukan secara pengukuran.


Merancang frekuensi kutub dengan cara menentukan nilai hambatan dan kapasitansi
yang digunakan secara pengukuran wp=1/RC
b. Menyelidiki hubungan antara fungsi transfer dengan frekuensi sumber dari
audiogenerator. Fungsi transfer diukur dengan menggunakan osiloskop
c. Menyelidiki hubungan antara besar tegangan keluaran filter dengan frekuensi sumber
dengan cara memvariasikan Fs dari audiogenerator dan mengamati perubahan besar
tegangan keluaran filter pada osiloskop
F.PROSEDUR KERJA

1. Membuka aplikasi EWB pada computer


2. Merancang nilai frekuensi kutup dari filter aktif yang diinginkan
misalnya 4KHz atau 5KHz
3. Memilih semua peralatan,komponen dan bahan yang akan digunakan
dalam praktikum dalam aplikasi EWB.
4. Merakit komponen yang diperlukan untuk rangkaian filter aktif lolos
rendah orde 1
5. Memberikan catu daya pada IC menggunakan dua buah baterai 9 Volt
atau catu daya dengan dua polaritas
6. Menyiapkan isyarat masukan yang akan diberikan pada bagian masukan
filter yang berasal dari audiogenerator dengan isyarat masukan berupa
gelombang sinusoida
7. Menghubungkan bagian masukan dari filter dengan sumber isyarat
berupa gelombang sinusoida dengan menggunakan salah satu channel
osiloskop
8. Menghubungkan bagian keluaran dari filter dengan channel yang lain
dari osiloskop untuk mengamati isyarat keluaran
9. Memvariasikan nilai frekuensi sumber secara teratur dan mengukur
tegangan keluaran puncak ke puncak.memasukkan data hasil pengukuran
pada tabel
10. Memvariasikan nilai frekuensi sumber secara teratur dan mengukur
sumbu panjang dan sumbu pendek pada sumbu X atau sumbu Y dari
kurva lisajous yang dihasilkan.memasukkan data hasil pengukuran pada
tabel
11. Melakukan pengamatan pada filter aktif lolos tinggi dengan masukan tak
membalik.
DAFTAR PUSTAKA

D.I. Crecraft, D.A. Gorham, J.J. Sparkes, (1993). Electronics. First Editions, Chapman &

Hall. Hal: 181 – 183 R.

Boylestad and L. Nashelsky, (1989). Electronic Devices and Circuit Theory. Fourth

Edition, Prentice-Hall of India. Hal: 658 – 662

R.J. Smith and R.C> Dorf, (1992). Circuits, and System. Fifth Edition, John Wiley & Sons,

Anda mungkin juga menyukai