Anda di halaman 1dari 8

RANGKAIAN FILTER RC AKTIF ORDE 1

A. Tujuan
1. Merancang frekuensi kutup dari filter aktif orde satu dan Menentukanya secara
pengukuran.
2. Menyelidiki hubungan antara besar fungsi transfer dengan Frekuensi sumber dari
filter lolos rendah dan lolos tinggi.
3. Menyelidiki hubungan antara besar tegangan keluaran dari dari filter dengan frekuensi
dari sumber.
4. Menyelidiki hubungan antara perbedaan fase tegangan keluaran dengan masukan
dengan frekuensi sumber dari Filter lolos rendah dan lolos tinggi

B. Peralatan dan Komponen yang Digunakan

No. Peralatan Komponen /Bahan


1. Osiloskop Dua Chanel Tahanan
2. Multimeter Analog/Digital Potensiometer
3. Power Supply Kapasitor Keramik
4. Audiogenerator Transistor
5. Scaler Counter IC uA 741
Baterai 9V
Kabel Penghubung

C. Landasan Teori

Filter RC aktif orde 1 adalah filter yg mempunyai satu kutup dan mempunyai
kemiringan -20 dB/ decade atau -6 dB/oktaf untuk filter lolos tinggi. Disebut aktif karena
pada rangakaian filter menggunakan komponen aktif yaitu op-amp. Beberapa model dari
rangkaian filter lolos rendah dengan gain dapat dikemukakan seperti filter orde 1 dengan
buffer, filter orde 1 dengan masukkan tak membalik dan filter orde 1 dengan masukkan
membalik.
Salah- satu filter lolos rendah orde 1 dapat dikembangkan melalui rangkaian RC yang
dihubungkan dengan penguat tak membalik. Tegangan keluarandari rangkaian RC
dihubungkan ke bagian masukkan penguat tak membalik seperti pada gambar berikut:
Gambar 1. Filter aktif lolos rendah dengan penguat tak mambalik

Pada gambar 1 terlihat antara kaki masukkan membalik dari op-amp dengan ground
dipasang tahanan R, sedangkan tahanan Rr dipasang antara terminal masukkan membalik
dengan terminal keluaran. Tegangan keluaran dan penguatan dari penguat tak membalik
dapat ditentukan melalui teknik rangkaian pembagi tegangan. Untuk keseluruhan dari
rangkaian fungsi transfer kompleks didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan
keluaran kompleks dari penguat tak membalik terhadap tegangan masukan pada rangkaian
RC. Fungsi transfer kompleks diberikan dalam bentuk persamaan (i):
n
V 02 R ωp
G(ω ¿=
Vi (
= 1+ f
Ri ) jω+ωp
Besar dari fungsi transfer dapat ditentukan dengan memisahkan fungsi transfer kompleks
kedalam bentuk real dan imaginer sehingga:
Rf n ωp
(
G(ω ¿ = 1+ )
Ri √ jω+ ωp
Dalam satuan dB amplitude dari fungsi transfer kompleks diberikan:
Rf 2 2
G(ω ¿ dB=20 log (1+¿ )+20 log ωp−10 log (ω + ωp )¿
Ri
Besar dari fungsi transfer tergantung kepada frekuensi sumber yang diberikan. Apabila diplot
hubungan antara besar fungsi transfer dengan frekuensi sumber akan diperoleh tanggapan
amplitude dari filter. Dengan adanya penambahan penguat tak membalik pada rangkaian RC
menyebabkan tegangan keluaran dari rangkaian RC akan diperkuat. Besarnya penguatan
tergantung kepada nilai tahanan Rid an Rf yang diberikan.

Disisi lain filter aktif lolos tinggi terdiri dari rangkaian RC dan penguat tak membalik.
Tegangan keluaran dari rangkaian RC diambil pada tahanan. Tegangan keluaran dari
rangkaian RC merupakan tegangan masukan bagi penguat tak membalik seperti pada gambar
berikut ini:

Gambar 2. Filter aktif lolos tinggi menggunakan penguat tak membalik

Tegangan keluaran dari rangkaian RC diperkuat dengan suatu penguatan yang tergantung
kepada nilai tahanan Ri dan Rf. Fungsi transfer kompleks untuk rangkaian filter aktif ini
diberikan dalam bentuk:
n
V 02 R jω
G(ω ¿=
Vi
= 1+ f
Ri( ) jω+ωp
Besar dari fungsi transfer kompleks dapat ditulis seperti:
n
Rf
(
G(ω ¿ = 1+
Ri ) √ ωωp+ωp
2 2

Sedangkan dalam satuan dB amplitude fungsi transfer diberikan dalam bentuk:


Rf 2 2
G(ω ¿ dB=20 log (1+¿ )+20 log ωp−10 log (ω + ωp )¿
Ri

Dengan adanya penguatan dari penguat tak membalik dapat menyebabkan tegangan keluaran
lebih besar dari tegangan masukan, sehingga amplitude dalam satuan dB dapat lebih besar
dari nol. Dengan kata lain dengan menggunakan rangkaian ini isyarat yang masuk disamping
difilter juga diperkuat deangan suatu penguatan tertentu.
(tim pengajar elektronika dasar 2 ).

D. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apakah yang dimaksud dengan filter aktif lolos rendah orde I, dan jelaskanlah
perbedaan antara filter lolos rendah dengan filter lolos tinggi.
Jawab:

Filter RC aktif lolos rendah orde 1 adalah rangkaian filter dengan menggunakan op-
amp untuk menjelaskan amplitude sinyal dari frekuensi potong dan untuk meredamnya pada
frekuensi tinggi dari frekuensi potong.

Perbedaan filter lolos rendah dengan filter lolos tinggi yaitu jika filter lolos rendah
meloloskan amplitude pada frekuensi rendah dari frekuensi potong dan meredamnya pada
frekuensi tinggi dari frekuensi potong, sedangkan filter lolos tinggi yaitu meloloskan
amplitude pada frekuensi tinggi dari frekuensi potong dan meredamnya pada frekuensi
rendah dari frekuensi potong.

2. Jelaskan maksud dari tangggapan amplitude dari filter -20dB/decade dan


20dB/decade.

Jawab:

a. Tanggap amplitude dari filter -20dB/decade untuk filter lolos rendah. Tanggapan
amplitude G(w) berupa garis lurus memotong sumbu w log pada w=wp dan
mempunyai kemiringan -20dB/decade yang artinya berubah -20dB saat frekuensi naik
10x lipat
b. Tanggapan amplitude dari filter 20dB /decade untuk filter lolos rendah kemiringan
akan naik 20dB saat frekuensi naik 10x lipat

3. Rancanglah filter lolos rendah atau tinggi yang dapat menghasilkan frekuensi kutup
sebesar 5KHz.

Jawab:

Diket :
C=103 F

Ditanya:

Jawab :
1
2 πF=
RC
1 1
W= = =5000 Hz=5 KHz
RC 2 x 10 x 10 3
−7

4. Komponen dari filter aktif lolos rendah dengan masukan tak membalik deberikan Ri
= 10 KΩ, Rf = 20 KΩ.
a. Tentukanlah besar fungsi transfer untuk frekuensi kutup sumber ὠs = 0,01 ὠp,
ὠp, 10 ὠp, 100 ὠp.
b. Lukiskanlah tanggapan amplitude untuk nilai.
c. Tuliskanlah tanggapan fase dari flter.

Jawab:

Diket:

Ditanya :
a. Nilai G(w) pada saat Ws=0,01 wp; o,1wp ; wp ; 10wp ; 100wp
b. Lukislah tanggapan amplitude
c. Lukislah tanggapan fase

Jawab :

Rf
(
G ( w ) =20 log 1+
Ri )
+ 20 log ℘−10 log ( w p 2+ w2 p)

1.
20 k Ω
(
G ( w ) =20 log 1+
10 k Ω )
+20 log ℘−10 log¿ ¿ ¿ ¿

¿ 20 log 3+20 log ℘−20 log℘−10 log 1,0001

dB

2.
20 k Ω
(
G ( w ) =20 log 1+
10 k Ω )
+20 log ℘−10 log¿ ¿ ¿ ¿

¿ 20 log 3+20 log ℘−20 log℘−10 log 0,01


dB

3.
20 k Ω
(
G ( w ) =20 log 1+
10 k Ω )
+20 log ℘−10 log¿ ¿ ¿ ¿

¿ 20 log 3+20 log ℘−20 log℘−10 log 2

dB

4.
20 k Ω
(
G ( w ) =20 log 1+
10 k Ω )
+20 log ℘−10 log¿ ¿ ¿ ¿

¿ 20 log 3+20 log ℘−20 log℘−10 log 10,1

dB

5.
20 k Ω
(
G ( w ) =20 log 1+
10 k Ω )
+20 log ℘−10 log¿ ¿ ¿ ¿

¿ 20 log 3+20 log ℘−20 log℘−10 log 1,001

dB

MG( w) −w
tg ∆ ∅= = ℘
Rs (w)

∆ ∅=arctg (−w
℘ )

1. w=0,01℘

∆ ∅=arctg (−0,01
℘ )

=−0,57 °

2. w=0,1 ℘

∆ ∅=arctg (−0,1℘ ℘ )=−5,7 °


3. w=0,01℘
−℘
( )
∆ ∅=arctg ℘ =−45 °

4. w=0,01 ℘

∆ ∅=arctg (−10℘ ℘ )=−84,3 °


5. w=100℘

∆ ∅=arctg (−100
℘ )

=−89,4 °

5. Jelaskanlah cara merealisasikan setiap tujuan praktikum yang telah ditetapkan.

Jawab:

a. Merancang frekuensi kutu filter orde 1 dan menentukan secara pengukuran.


Merancang frekuensi kutub dengan cara menentukan nilai hambatan dan kapasitansi
yang digunakan secara pengukuran wp=1/RC
b. Menyelidiki hubungan antara fungsi transfer dengan frekuensi sumber dari
audiogenerator. Fungsi transfer diukur dengan menggunakan osiloskop
c. Menyelidiki hubungan antara besar tegangan keluaran filter dengan frekuensi sumber
dengan cara memvariasikan Fs dari audiogenerator dan mengamati perubahan besar
tegangan keluaran filter pada osiloskop

6. Jelaskanlah besaran fisika apa yang diukur dalam praktikum filter RC aktif orde I dan
bagaimana cara mengukurnya.

Jawab:

a. Tegangan keluaran puncak ke puncak (Vopp) : Dengan meletakkan kabel positif


osiloskop pada terminal Op-Amp dan negatifnya pada ground
b. Tegangan fase : Melihat layar osiloskop yaitu sumbu panjang dan pendek pada sumbu
x dan y kurva lissajous. Tombol time / div ubah ke posisi x-y
E. Prosedur Kerja
1. Merancang nilai frekuensi kutub dari filter aktif yang diinginkan misalnya 4 kHz dan
5kHz.
2. Menyiapkan semua peralatan ,komponen dan bahan yang akan digunakan dalam
pratikum .
3. Merakit komponen yang diperlukan untuk rangkaian filter aktif lolos rendah orde 1
seperti pada gambar 1 pada projectboard.
4. Memberikan catu daya pada IC menggunakan 2 buah baterai atau catu daya dengan 2
polaritas
5. Menyiapkan isyarat masukan yang akan diberikan pada bagian masukan filter yang
berasal dari Audiogenerator dengan isyarat masukan berupa gelombang sinusoida.
6. Menghubungkan bagian masukan dari filter dengan sumber isyarat berupa gelombang
sinusoida dengan menggunakan salah-satu channel osiloskop.
7. Menghubungkan pula bagian keluaran dari filter dengan channel yang lain dari
osiloskop untuk mengamati isyarat keluaran.
8. Memvariasikan nilai komponen yaitu nilai frekuensi sumber secara teratur dan
mengukur tegangan keluaran puncak ke puncak . serta memasukkan data hasil
pengamatan pada table 1.
9. Memindahkan tombol time/div pada osiloskop pada posisi x,y dengan cara memutar
tombol tersebut pada beberapa jenis osiloskop, sedangkan jenis osiloskop yang lain
dapat dengan cara menekan tombol x,y . memvariasikan nilai frekuensi sumber secara
teratur dan mengukur sumbu panjang dan sumbu pendek pada sumbu x atau sumbu y
dari kurva lissajous yang dihasilkan. Memasukkan data hasil pengamatan pada table 2
10. Melalui procedure yang sama, melakukan pula pada pengamatan pada filter aktif lolos
tinggi dengan masukan tak membalik

Anda mungkin juga menyukai