INDUSTRI
■ Sensor Transduser
■ Signal Conditioning
(pengkondisi sinyal)
■
➢
➢
Amplifier
Filter
Signal Processing
ELEMEN
(pemroses sinyal)
➢ Multiplexing
Analog – Digital
SISTEM
INSTRUMENTASI
➢
Converter
➢ Digital – Analog
Converter
■ Data Presentation
(display)
Pengkondisi Sinyal
PENGERTIAN
• Pengkondisian sinyal merupakan
suatu konversi sinyal menjadi bentuk
yang lebih sesuai yang merupakan
antarmuka dengan elemen-elemen
lain dalam suatu kontrol proses.
• Pengkondisian sinyal analog
Pengkondisian sinyal digital
Essential Elements
Input Output
Measurement
True value System Measured value
of variables of variables
Vx Vy RL
x
Rx Rx
V y = Vx − Vx = Vx 1 −
RL + Rx RL + Rx
RL
= Vx (2.1)
RL + Rx
dengan : Vy = tegangan beban
Vx = tegangan sensor dengan rangkaian terbuka
Rx = impedansi internal sensor
RL = impedansi beban.
Lanjutan Contoh 2.1
• Tegangan yang
5k sebenarnya muncul
T
VT Vin 10 k pada terminal
Vo
masukan penguat
adalah :
Gain = 10
10 kW
Vin = VT = 0,67 V
10kW + 5kW
dengan Vin = 0,67 V maka besarnya
tegangan keluaran penguat adalah :
Vo = 10 (0,67V ) = 6,7V .
Latihan 2.1
• Sebuah penguat mengeluarkan tegangan
sepuluh kali tegangan terminal masukannya,
dan mempunyai resistansi masukan sebesar
100 kW. Sebuah sensor mengeluarkan
tegangan yang sebanding suhu dengan
fungsi alih 20 mV/oC. Sensor tersebut
mempunyai resistansi keluaran sebesar 10
kW. Apabila suhu yang diukur sebesar 45 oC,
berapakah tegangan keluaran penguat
tersebut ?
RANGKAIAN PASIF
• Rangkaian Pembagi Tegangan
• Rangkaian Jembatan
• Filter RC.
Rangkaian Pembagi Tegangan
Vs
R2 VS
VD = ( 2 .2 )
R1 + R2
dengan : VS = tegangan catu
R1, R2 = resistansi pembagi tegangan.
Karakteristik Rangkaian Pembagi Tegangan:
• Perubahan VD terhadap R1
maupun R2 tidaklah linier
• Impedansi keluaran efektif
rangkaian adalah kombinasi
paralel R1 dan R2
• Karena arus mengalir melalui
kedua resistor, maka rating daya
resistor maupun sensor harus
diperhatikan.
Rangkaian Jembatan Wheatstone
VR3 VR4 R3 R2 − R1 R4
V = − =V ( 2 .7 )
R1 + R3 R2 + R4 ( R1 + R3 )( R2 + R4 )
1 + f
C
fC = frekuensi kritis, yaitu frekuensi dimana
perbandingan antara tegangan keluaran dan
tegangan masukan sama dengan 0,707:
1
fC = (_____
2.13)
2 RC
Tanggapan LPF
Filter RC Lolos Tinggi (HPF)
• Perbandingan antara tegangan
C
keluaran dan masukan:
Vi R Vo
VO
=
( f / fC )
(______
2.14)
1 + ( f / fC )
Vi 2 1/ 2
Tanggapan HPF:
Contoh 2.2
• Pulsa untuk sebuah motor step dikirimkan
pada frekuensi 2000 Hz (2 kHz). Pulsa ini
mengandung noise dengan frekuensi 60
Hz. Rancanglah sebuah filter yang
meredam frekuensi noise 60 Hz, tetapi
redamannya terhadap pulsa-pulsa untuk
motor step tidak boleh melebihi 3 dB.
Penyelesaian Contoh 2.1
P(dB) = 20 log (Vo/Vi)
Redaman 3 dB pada pulsa berarti bahwa P = -3 dB.
Oleh karena itu ,
P(dB) = 20 log (Vo/Vi) = -3
Vo/Vi = 10-3/20 = 0,707
Dari Persamaan 2.14, untuk frekuensi f = 2000 Hz:
VO
=
( f / fC )
= 0,707
Vi
1 + ( f / fC )
2 1
/ 2
(2000 / f C ) = 0,707
1 + (2000 / fC )
2 1/ 2
f C = 2000 Hz
• Misalkan C = 0,01 mF, maka dengan
menggunakan Persamaan (2.13):
1
2000 =
2 R(0,0110−6 )
R = 7,957 kW
VO 1
= = 0,995
Vi
1 + (0,1)
2
1/ 2