Vx Vy RL
x
Rx Rx
V y Vx Vx Vx 1
RL Rx RL Rx
RL
Vx (2.1)
RL Rx
dengan : Vy = tegangan beban
Vx = tegangan sensor dengan rangkaian terbuka
Rx = impedansi internal sensor
RL = impedansi beban.
Lanjutan Contoh 2.1
• Tegangan yang
sebenarnya muncul
pada terminal
masukan penguat
adalah :
10 kW
Vin VT 0,67 VT
10kW 5kW
dengan Vin = 0,67 VT dimana VT = 1 volt (perhitungan
contoh sebelumnya) maka besarnya tegangan
keluaran penguat adalah :
Vo 10 0,67 V 6,7 V
RANGKAIAN PASIF
• Rangkaian Pembagi Tegangan
• Rangkaian Jembatan
• Filter RC.
Rangkaian Pembagi Tegangan
Vs
R2 VS
VD ( 2 .2 )
R1 R2
dengan : VS = tegangan catu
R1, R2 = resistansi pembagi tegangan.
Karakteristik Rangkaian Pembagi
Tegangan:
• Perubahan VD terhadap R1 maupun R2
tidaklah linier
• Impedansi keluaran efektif rangkaian
adalah kombinasi paralel R1 dan R2
• Karena arus mengalir melalui kedua
resistor, maka rating daya resistor
maupun sensor harus diperhatikan.
Rangkaian Jembatan Wheatstone
VR3 VR4 R3 R2 R1 R4
V V (2.7)
R1 R3 R2 R4 ( R1 R3 )( R2 R4 )
1 f
C
fC = frekuensi kritis, yaitu frekuensi dimana
perbandingan antara tegangan keluaran dan
tegangan masukan sama dengan 0,707:
1
fC (_____
2.13)
2 RC
Tanggapan LPF
Filter RC Lolos Tinggi (HPF)
• Perbandingan antara tegangan
C
keluaran dan masukan:
Vi R Vo
VO
f / fC
(______
2.14)
Vi
1 f / fC
2 1/ 2
Tanggapan HPF:
Contoh 2.1
• Pulsa untuk sebuah motor step dikirimkan
pada frekuensi 2000 Hz. Pulsa ini
mengandung noise dengan frekuensi 60
Hz. Rancanglah sebuah filter yang
meredam frekuensi noise 60 Hz, tetapi
redamannya terhadap pulsa-pulsa untuk
motor step tidak boleh melebihi 3 dB.
Penyelesaian Contoh 2.1
P(dB) = 20 log (Vo/Vi)
Redaman 3 dB pada pulsa berarti bahwa P = -3 dB.
Oleh karena itu ,
P(dB) = 20 log (Vo/Vi) = -3
Vo/Vi = 10-3/20 = 0,707
Dari Persamaan 2.14, untuk frekuensi f = 2000 Hz:
VO
f / fC
0,707
Vi
1 f / fC
2 1
/ 2
2000 / f C 0,707
1 2000 / fC
2 1/ 2
f C 2000 Hz
• Misalkan C = 0,01 mF, maka dengan
menggunakan Persamaan (2.13):
1
2000
2 R (0,01 10 6 )
R 7,957 kW
VO 1
0,995
Vi
1 0,1
2
1/ 2