Anda di halaman 1dari 31

RANGKAIAN PEMBANGKIT

GELOMBANG DAN
PEWAKTU

BY :
AGUS RIYANTO
MATERI

 PENDAHULUAN
 JENIS OSILATOR
 OSILATOR DENGAN UMPAN BALIK
 OSILATOR RELAKSASI
 PEWAKTU IC 555
PENDAHULUAN
 Rangkaian pembangkit gelombang (Oscillator) adalah rangkaian
yang dapat menghasilkan bentuk gelombang periodik yang
dapat digunakan untuk fungsi pewaktuan, pengendalian dan
fungsi komunikasi.
 Rangkaian ini ditemukan di hampir semua sistem elektronika
termasuk sistem-sistem analog dan digital serta pada instrumen
pengujian seperti oscilloscope dan function generator.
 Rangkaian osilator dirancang untuk menghasilkan osilasi
berdasarkan salah satu dari dua cara yaitu metode unity gain
(feedback oscillator) dan metode pewaktuan (relaxation
oscillator).
 Berbeda jenis osilator, maka sinyal yang dihasilkan juga
bermacam-macam seperti gelombang sinus, gelombang persegi,
gelombang segitiga dan juga gelombang gigi gergaji.
PENDAHULUAN

 Pada dasarnya osilator mengubah energi listrik dari power


supply DC ke dalam bentuk gelombang periodik tertentu
yang dapat digunakan untuk fungsi-fungsi pewaktuan,
pengendalian atau aplikasi pembangkitan sinyal.
JENIS OSILATOR
 Osilator diklasifikasikan berdasarkan cara (metode)
pembangkitan sinyal yaitu feedback oscillator dan relaxation
oscillator.
 Osilator dengan umpan balik (Feedback oscillator) adalah jenis
osilator yang mengembalikan sebagian sinyal output ke bagian
input dengan pergeseran fasa tertentu, sehingga menghasilkan
tambahan energi pada sinyal output.
 Osilator relaksasi (Relaxation oscillator) menggunakan rangkaian
pewaktu RC untuk membangkitkan bentuk gelombang yang
umumnya berupa gelombang segi empat atau bentuk gelombang
selain sinus.
 Umumnya osilator relaksasi menggunakan rangkaian pemicu
Schmitt (Schmitt Trigger) atau divais lainnya yang berubah
keadaan berdasarkan pada pengisian dan pengosongan muatan
OSILATOR DENGAN UMPAN BALIK

 Operasi feedback oscillator didasarkan pada umpan balik positif.


 Osilator dengan umpan balik banyak digunakan untuk
menghasilkan bentuk gelombang sinus.
 Ciri-ciri umpan balik positif adalah tegangan output yang
dikembalikan ke input memiliki fasa yang sama dengan
tegangan inputnya.
 Tegangan umpan balik dengan fasa yang sama dikuatkan untuk
menghasilkan tegangan output, yang kembali menghasilkan
tegangan umpan balik.
 Dengan demikian terjadi loop tegangan yang terjadi terus-
menerus dan menghasilkan gelombang sinus secara kontinyu.
OSILATOR DENGAN UMPAN BALIK

Dua kondisi yang harus dipenuhi agar terjadi osilasi secara


kontinyu adalah :
1. Pergeseran fasa dari loop feedback sama dengan nol (0O).
2. Penguatan tegangan tertutup (ACL) dari penguat non inverting
harus sama dengan 1 (unity gain).
OSILATOR GELOMBANG SINUS

 OSILATOR JEMBATAN WIEN (WIEN BRIDGE


OSCILLATOR)
 OSILATOR PERGESERAN FASA (PHASE SHIFT
OSCILLATOR)
 TWIN-T OSCILLATOR
OSILATOR JEMBATAN WIEN (WIEN
BRIDGE OSCILLATOR)
 Rangkaian dasar osilator jembatan Wien adalah jaringan
mendahului – tertinggal (lead-lag). R1 C2

Vin Vout

C1 R2

 Jaringan lag dibentuk oleh R1 dan C1 sedangkan jaringan lead


dibentuk oleh R2 dan C2.
 Pada saat frekuensi rendah jaringan lead lebih dominan karena
XC2 lebih tinggi. Semakin tinggi frekuensi, XC2 berkurang
sehingga tegangan output semakin besar.
 Pada frekuensi yang ditentukan, respons jaringan lag mengambil
alih (lebih dominan), sehingga penurunan nilai XC1 menyebabkan
tegangan output berkurang.
OSILATOR JEMBATAN WIEN (WIEN
BRIDGE OSCILLATOR)

 Tegangan output puncak terjadi pada saat frekuensi yang disebut


sebagai frekuensi resonansi (fr).
 Pada frekuensi ini, jika C1 = C2 dan R1 = R2 maka penguatan
tegangannya

 Persamaan untuk menentukan frekuensi resonansi adalah


Contoh Rangkaian Wien Bridge Oscillator

C1  Hitunglah frekuensi dari Wien-


RF
Bridge Oscillator pada gambar
0,01uF
10K
R1
10K
Vout
tsb. Hitunglah juga nilai Rf yang
harus diberikan dengan asumsi
bahwa resistansi drain-source
Q1 D1
1N914

R2
10K C2
(rDS) internal dari JFET adalah
500Ω pada saat osilasi stabil !
R3 C3
R4
0,01uF 1K
10K 1,0uF

 Jaringan lead-lag–nya adalah R1


= R2 = R = 10KΩ dan C1 = C2 = C
= 0,01μF, sehingga frekuensinya
adalah
Contoh Rangkaian Wien Bridge Oscillator

 Untuk terjadinya osilasi terus menerus, penguatan tegangan


tertutup harus sama dengan 3, sehingga penguatan tegangan
adalah

 Ri tersusun atas R3 (resistansi source) dan rDS, sehingga dengan


substitusi
OSILATOR PERGESERAN FASA (PHASE
SHIFT OSCILLATOR)

 Setiap rangkaian RC pada bagian umpan balik dapat


menghasilkan pergeseran fasa maksimum adalah 90O
 Osilasi akan terjadi pada frekuensi dimana pergeseran fasa total
melalui jaringan RC 180O.
 Pembalikan fasa oleh op-amp sendiri 180O sehingga pergeseran
fasa total 360O (yang diperlukan untuk terjadinya osilasi).
Rf

C1 C2 C3
0V
Vout

R1 R2 R3
OSILATOR PERGESERAN FASA (PHASE
SHIFT OSCILLATOR)
 Atenuasi dari tiga jaringan RC adalah

 Dengan B = R3/Rf. Untuk mendapatkan gain lebih dari 1 seperti


yang diperlukan untuk osilasi, maka penguatan tegangan
tertutup dari op-amp harus lebih besar daripada 29 (yang dapat
diatur dengan nilai-nilai R3 dan Rf).
 Frekuensi osilasi dapat ditentukan dengan persamaan

 Dengan syarat C1 = C2 = C3 = C dan R1 = R2 = R3 = R


CONTOH OSILATOR PERGESERAN FASA

 Jika diketahui C1 = C2 = C3 = 0,001μF serta R1 = R2 = R3 =


10KΩ. Tentukan nilai Rf yang diperlukan rangkaian untuk
dapat bekerja sebagai oscillator ! Hitunglah frekuensi osilasi
yang dihasilkan !
 Penyelesaian :
TWIN-T OSCILLATOR
R3 R4
 Rangkaian ini terdiri atas
C1 dua buah rangkaian tipe T
dari filter RC
 Satu filter RC membentuk
Vout

C2 C3
R1
Low Pass Filter dan yang
lainnya memiliki respons
R5 R2
High Pass Filter.
 Gabungan paralel dari
kedua jenis filter ini
menghasilkan respons band
stop atau Notch Filter
dengan frekuensi
tengahnya adalah frekuensi
osilasi yang diinginkan.
TWIN-T OSCILLATOR
 Osilasi tidak akan terjadi pada frekuensi di bawah atau di atas
fr, karena adanya feedback negatif melalui filter.
 Pada frekuensi fr feedback negatif saling menghilangkan
sehingga feedback positif melalui R1 dan R2 memungkinkan
rangkaian berosilasi.
OSILATOR RELAKSASI

 Osilator relaksasi (Relaxation oscillator)


menggunakan rangkaian pewaktu RC untuk
membangkitkan bentuk gelombang yang umumnya
berupa gelombang segi empat atau bentuk
gelombang selain sinus.
 Umumnya osilator relaksasi menggunakan
rangkaian pemicu Schmitt (Schmitt Trigger) atau
divais lainnya yang berubah keadaan berdasarkan
pada pengisian dan pengosongan muatan pada
kapasitor melalui resistor.
OSILATOR RELAKSASI

 PEMBANGKIT GELOMBANG SEGITIGA


 PEMBANGKIT GELOMBANG YANG DIATUR
TEGANGAN (VCO)
 PEMBANGKIT GELOMBANG SEGIEMPAT
PEMBANGKIT GELOMBANG SEGITIGA
C

R1

R2

R3

Comparator Integrator

 Op-amp pertama difungsikan sebagai pembanding


(comparator) yang akan melakukan fungsi switching dan op-
amp kedua difungsikan sebagai integrator.
 Diasumsikan output pembanding adalah pada level negatif
maksimum. Tegangan output ini dihubungkan dengan input
inverting integrator melalui R1, menghasilkan sinyal ramp
positif pada output integrator.
PEMBANGKIT GELOMBANG SEGITIGA

 Pada saat sinyal ramp mencapai UTP, output pembanding


berubah ke level positif maksimum. Level positif ini akan
menyebabkan output integrator beralih menuju negatif.
 Pada saat sinyal ramp negatif mencapai LTP, maka pembanding
menghasilkan level negatif maksimum.
 Dengan demikian siklus akan berulang seperti kondisi awalnya.
PEMBANGKIT GELOMBANG SEGITIGA

 Karena rangkaian pembanding menghasilkan bentuk gelombang


segiempat, maka rangkaian ini sekaligus dapat difungsikan
sebagai pembangkit gelombang segitiga dan pembangkit
gelombang segiempat (Function Generator)
 Amplitudo output segiempat ditentukan oleh ayunan output
dari pembanding, sedangkan R2 dan R3 menentukan amplitudo
gelombang segitiga dengan menentukan nilai tegangan UTP dan
LTP mengikuti persamaan sebagai berikut
PEMBANGKIT GELOMBANG SEGITIGA

 Output pembanding +Vmaks dan –Vmaks besarnya sama.


 Frekuensi kedua bentuk gelombang tergantung pada konstanta
waktu R1C, sedangkan pengaturan amplitudo tegangan output
diatur oleh R2 dan R3.
 Dengan mengatur nilai R1 maka frekuensi osilator dapat diatur
tanpa mengubah amplitudo tegangan outputnya.
PUT

VCO
VG
VP

C
Ri

Vout
Vin

 VCO (Voltage Controlled Oscillator) adalah osilator relaksasi yang nilai


frekuensinya dapat diubah dengan mengubah tegangan kontrol DC. VCO
bisa menghasilkan gelombang sinus ataupun non sinus.
 Salah satu cara untuk membangun VCO gelombang gigi gergaji adalah
dengan integrator op-amp yang menggunakan PUT (Programmable
Unijunction Transistor) yang dipasang paralel dengan kapasitor umpan
balik untuk membatasi setiap ramp pada level tertentu dan secara efektif
akan me-reset rangkaian
VCO
 Frekuensi ditentukan oleh konstanta waktu RiC dari integrator
dan puncak tegangan ditentukan oleh PUT.
 Jika kecepatan pengisian kapasitor adalah VIN/RiC dan waktu
yang diperlukan oleh kapasitor untuk mengisi dari VF ke VP
adalah perioda T dari gelombang gigi gergaji, dengan
mengabaikan kecepatan pengosongan kapasitor, maka
PEMBANGKIT GELOMBANG SEGIEMPAT

R1
 Rangkaian dasarnya adalah
sebuah osilator relaksasi karena
prinsip kerjanya berdasarkan
VC
pengisian dan pengosongan
C
kapasitor.
Vout
 Dapat dilihat bahwa inverting
VF

R2 input adalah tegangan kapasitor


dan non inverting input adalah
R3
sebagian output yang
diumpanbalikkan ke input melalui
R2 dan R3.
PEMBANGKIT GELOMBANG SEGIEMPAT
PEWAKTU IC 555

 IC 555 SEBAGAI OSILATOR


 IC 555 SEBAGAI VCO
 IC 555 SEBAGAI ONE SHOOT
IC 555 SEBAGAI OSILATOR
+Vcc

(4) (8)

RESET +Vcc
(7)
DISCH (3)
OUT
(6) IC 555
TRESH

(2)
(5)
TRIG CONT
C1

0,01uF
(1)
IC 555 SEBAGAI VCO
+Vcc Tegangan kapasitor seperti
ditunjukkan pada gambar 8.24,
memiliki nilai maksimum VCONT
(4) (8)
dan nilai minimumnya adalah
R1 RESET +Vcc 1/2VCONT. Pada saat tegangan
(7)
DISCH
OUT
(3) kendali (VCONT) naik, maka waktu
R2 (6)
TRESH
IC 555
Frekuensi output bervariasi
tergantung Vcont pengisian dan pengosongan
(2)
kapasitor bertambah sehingga
(5)
TRIG CONT
Tegangan Kendali menyebabkan frekuensi yang
Vcont
Cext
dihasilkan turun. Sebaliknya pada
(1)
saat VCONT berkurang, maka waktu
pengisian dan pengosongan
kapasitor juga berkurang,
sehingga akan menaikkan
frekuensi outputnya.
IC 555 SEBAGAI ONE SHOOT
+Vcc

(4) (8)

Rext RESET +Vcc


(7)
DISCH (3)
OUT
Vout
(6) IC 555
TRESH

(2)
(5)
TRIG CONT
C1
Cext
0,01uF
(1)

Anda mungkin juga menyukai