Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan
pasif untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang
periodik lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu bentuk
gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar. Osilator
mengubah daya arus searah (DC) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (AC) dalam
beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan dengan penyearah yang
mengubah daya searah ke daya bolak-balik
Osilator digunakan secara luas sebagai sumber isyarat untuk menguji suatu
rangkaian elektronik. Osilator digunakan pada pemancar radio dan televisi, dan juga
dalam komunikasi radio, gelombang mikro, maupun optik untuk menghasilkan
gelombang elektromagnetik yang dapat ditumpangi berbagai informasi. Hampir
semua alat-alat digital dari jam tangan, kalkulator, komputer, alat-alat pembantu
komputer, dan sebagainya menggunakan osilator.
Pembahasan mengenai osilator secara umum terbagi menjadi tiga macam,
yaitu osilator RC, osilator LC, dan osilator relaksasi. Pada makalah ini hanya akan
dibahas mengenai osilator RC dan osilator LC.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian osilator?
2. Bagaimana prinsip dari osilator?
3. Apa osilator RC?
4. Apa Jenis-jenis osilator RC?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian osilator
2. Mengetahui prinsip dari osilator
3. Mengetahui osilator RC
4. Mengetahui jenis-jenis osilator RC

1
BAB II

DASAR TEORI

Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan pasif
untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang periodik lainnya.
Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu bentuk gelombang yang diketahui
tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar. Osilator mengubah daya arus searah (dc) dari catu
daya ke daya arus bolak-balik (ac) dalam beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan
dengan penyearah yang mengubah daya searah ke daya bolak-balik.
Dasar dari sebuah osilator yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sistem feedback,
yaitu sebagian sinyal keluaran yang dikembalikan lagi ke masukan dengan phase dan
tegangan yang sama sehingga terjadi osilasi yang terus menerus. Adapun beberapa bagian
yang menjadi syarat untuk sebuah osilator supaya terjadi osilasi yaitu adanya rangkaian
penguat, rangkaian feedback, dan rangkaian tank circuit.
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal
keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem supaya terjadinya
tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga menjadi salah satu syarat
penting terjadinya osilasi pada sebuah rangkaian osilator. Pada umumnya rangkaian feedback
menggunakan komponen pasif R dan C ( Malvino, 1993).
Tank circuit yaitu rangkaian yang menentukan frekuensi kerja dari osilator frekuensi
pembawa (carrier), yang digunakan pada aplikasi ini digunakan komponen L dan C
karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka makin kecil harga komponen yang
digunakan lain halnya menggunakan R dan C karena frekuensi yang dihasilkan tidak akan
bisa mencapai harga yang paling tinggi karena terbatasnya harga Resistor. Tinggi rendahnya
frekuensi bisa ditentukan pada komponen L dan C pada Tank Circuit.
Kondisi-kondisi untuk terjadinya osilasi adalah :
(a) Umpan-balik harus positif (yaitu sinyal yang diumpankan kembali harus tiba dalam
keadaan sefase dengan sinyal diinputnya)
(b) Gain tegangan loop keseluruhan harus lebih besar dari 1 (yaitu gain amplifier harus
cukup besar sehingga melebihi pelemahan yang dihasilkan oleh rangkaian umpan
balik selektif terhadap frekuensi).
Untuk membuat sebuah osilator hanya membutuhkan sebuah amplifier dengan gain
yang cukup besar yang dapat mengkompensasi pelemahan dari rangkaian umpan balik
positif. Dengan mengansumsikan bahwa amplifier memberikan pergeseran fase 180o,

2
frekuensi osilasi adalah sedemikian rupa sehingga menimbulkan pergeseran fase 180o pada
rangkaian umpan balik. Sejumlah rangkaian dapat digunakan untuk menghasilkan pergeseran
fase 180o, salah satu yang paling sederhana adalah rangkaian tangga RC tiga tahap. Sebagai
alternaif, jika amplifier menghasilkan pergeseran fase 0o, rangkaian tersebut akan berisolasi
pada frekuensi yang sedemikian rupa sehingga menimbulkan pergeseran fase 0o pada
rangkaian umpan balik. Dalam kasus tersebut, hal terpenting adalah umpan balik harus positif
sehingga sinyal output tiba kembali pada input sedemikian rupa sehingga memperkuat sinyal
aslinya.
Suatu osilator dapat membangkitkan bentuk gelombang pada suatu frekuensi dalam
batas beberapa siklus tiap jam sampai beberapa ratus juta siklus tiap detik. Osilator dapat
hampir secara murni menghasikan gelombang sinusoidal dengan frekuensi tetap, ataupun
gelombang yang hanya dengan harmonik.
Osilator umumnya digunakan dalam pemancar dan penerima radio dan tv, dalam
radar dan dalam berbagai sistem komunikasi. Pesawat penerima radio dan tv juga
menggunakan osilator untuk mengolah isyarat yang datang. Isyarat yang datang ini dicampur
dengan isyarat dari osilator lokal sehingga menghasilkan isyarat pembawa informasi dengan
frekuensi yang lebih rendah. Isyarat yang terakhir ini dikenal sebagai isyarat if (intermediate
frequensi). Osilator juga digunakan untuk menentukan dan mendeteksi dengan gelombang
mikro (radar) ataupun gelombang ultrasonik (sonar).
Osilator berdasarkan metode pengoperasiannya dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu osilator balikan dan osilator relaksasi. Pada Osilator Balikan terjadi balikan pada
sistem-suara yang digunakan pada suatu pertemuan. Jika mikropon terletak terlalu dekat
dengan speaker, maka sering terjadi proses balikan dimana suara dari speaker terambil
kembali oleh mikropon diteruskan ke amplifier menghasilkan dengung. Kondisi ini dikenal
dengan balikan mekanik. Terjadinya balikan pada sistem ini sangat tidak diharapkan, namun
sistem balikan pada osilator sangat diperlukan. Osilator ralaksasi utamanya digunakan
sebagai pembangkit gelombang sinusosidal, Gelombang gigi gergaji, gelombang kotak dan
variasi bentuk gelombang tak beraturan. Pada dasarnya osilator ini tergantung pada proses
pengosongan dan pengisian jaringan kapasitor dan resistor.
Pada dasarnya ada tiga macam osilator, yaitu osilator RC, osilator LC, dan osilator
relaksi. Dua yang pertama menghasilkan isyarat berbentuk sinusoida sedangkan osilator
relaksasi menghasilkan isyarat persegi, segitiga, gigi gergaji atau pulsa.

3
 Osilator RC
Osilator RC menggunakan hambatan R dan kapasitansi C untuk mengatur frekuensi.
Isyarat yang dapat dihasilakan berbentuk sinusoida . Osilator ini menghasilkan balikan
positif yang bersifat reaktif, sehingga kondisi osilasi, yaitu hanya berlaku untuk satu
nilai frekuensi, yang berakibat isyarat keluar berbentuk sinusoida.
Ada beberapa macam osilator RC, yaitu osilator jembatan RC, osilator jembatan Wien
dan osilator T-kembar.

a. Osilator Jembatan RC
Satu bentuk osilator jembatan RC adalah seperti ditunjukkan pada gambar di
bawah.

Gambar 1. Osilator Jembatan RC


Tampak
bahwa dan membentuk rangkaian umpan balik positif
yang reaktif, sehingga faktor umpan balik bergantung pada frekuensi. Pada osilator
jembatan RC digunakan dan . Frekuensi dapat diubah dengan
1
mengubah dan R2. Dapat ditunjukkan bahwa pada nilai frekuensi sudut = 𝑅𝐶,

maka faktor umpan balik, yaitu

𝑍̅2 1
𝛽𝑣 = 𝑍̅ ̅2
=3 (1)
2 +𝑍

Bila dan dapat ditunjukkan bahwa faktor umpan balik


bila
Bila penguat lingkar terbuka 𝐾𝑉 , 𝐼𝑏 dibuat agar mempunyai nilai sama dengan 3,
1
maka 𝛽𝑉 , 𝐾𝑉 , 𝐼𝑏 = (3) (3) = 1. Oleh karena umpan balik bersifat positif, rangkaian

4
elektronik ini akan berosilasi pada satu nilai frekuensi, yaitu . Penguat
lingkar terbuka 𝐾𝑉 , 𝐼𝑏 dapat diatur dengan mengubah potensiometer , sehingga
kondisi osilasi terpenuhi.

b. Osilator Jembatan Wien (Wien Bridge Oscilator)


Suatu perbaikan dari osilator jembatan RC seperti yang baru dibahas adalah
osilator jembatan Wien. Osilator jembatan Wien dapat dikontrol dengan
menggunakan pengatur penguatan otomatik (Automatic Gain Control – AGC) agar
mempunyai amplitudo yang konstan terhadap waktu.

R R
R1 R1
C C

C R C R
V0
R2 R2

Gambar 2. (a) Jembatan Wien, (b) Osilator Jembatan Wien


Pada Gambar 2 (b) op-amp beserta dan membuat penguat tak membalik
dilihat dari masukan tak membalik (+). Penguatan untuk penguat ini adalah 𝐾𝑉 =
(1 + 𝑅1 /𝑅2 ). Pada frekuensi , faktor umpan balik positif oleh pembagi
tegangan RC adalah . Agar terjadi osilasi haruslah dipenuhi hubungan
𝑅 1
𝐾𝑉 , 𝑙𝑏 = 1 sehingga 𝐾𝑉 = (1 + 𝑅1 ) = 𝛽 = 3atau .
2 𝑉

Satu masalah pada osilator RC adalah stabilitas osilator. Suatu osilator


dikatakan tak stabil bila amplitudo isyarat keluaran terus naik sehingga akhirnya
terpotong (clipped), atau osilasi tertekan sehingga tak keluar isyarat. Pembahasan
stabilitas osilator memerlukan pengertian teori kontrol, akan tetapi dapat disimpulkan
hal berikut. Untuk osilator jembatan Wien bila penguatan kurang dari 3, osilator akan
mati dan bila lebih dari 3, maka isyarat keluaran akan terus membesar sehingga
tergunting, akibatnya keluaran tak lagi berbentuk sinusoida. Agar penguatan tetap
mempunyai nilai 𝐾𝑉 = 3 diperlukan usaha untuk mengatur penguatan secara
otomatis.
Salah satu upaya untuk melaksanakan ini digambarkan pada gambar dibawah.

5
Gambar 3. Osilator jembatan Wien dengan penguat daya IC LM 386
Lampu , adalah lampu dengan hambatan kira-kira 200 bila dialiri arus 15
mA, sehingga bila arus 15 mA mengalir pada lampu . Bila isyarat
keluaran membesar maka arus pada lampu akan bertambah besar dan
hambatannya akan membesar pula. Akibatnya penguatan akan
turun, sehingga tetap akan sama dengan 3, untuk menjaga terpenuhinya kondisi
osilasi.

c. Osilator T-kembar

R 1= R R2= R

C1=C C 2= C V 0 / Vi

Vi C 3= 2C V0
R 3 = R /2

0
(a) ω = 1/RC (b)

Gambar 4. (a) Rangkaian T-kembar; (b) tanggapan frekuensi T-kembar

Tanggapan amplitude T-kembar dapat dilihat pada gambar 4. T-kembar


bersifat sebagai tapis sekat pita yang meneruskan semua nilai frekuensi kecuali
1
dalam suatu pita frekuensi di sekitar = 𝑅𝐶 .

Jika R1 = R2, R3 = R/2, sedang C1 = C2 = C dan C3 = 2 secara tepat maka


isyarat keluaran vo = 0 V. Jika R3 tak tepat sama dengan R/2 terjadilah isyarat
𝑣0
keluaran yang kecil, yaitu ≪ 1. Jika keadaan setimbang ini terjadi karena
𝑣𝑖

6
𝑅 1
𝑅3 ≲ , maka pada frekuensi 𝜔 = 𝑅𝐶 ada beda fasa sebesar 180˚ antara keluaran
2

dan masukan.
Kita dapat menggunakan T-kembar untuk membuat osilator. Satu
rangkaian osilator T-kembar dengan menggunakan op-amp seperti pada gambar
5.
Kita lihat bahwa rangkaian T-kembar menghubungkan keluaran dengan
1
masukan membalik. Akan tetapi pada 𝜔 = 𝑅𝐶 ada tambahan beda fasa sebesar
1
180˚. Jika (𝑅3 + 𝑅1 ) ≲ 𝑅, sehingga pada frekuensi 𝜔 = balikan bersifat
𝑅𝐶

positif. Dengan mengubah R1 agar faktor balikan 𝛽𝑉 dapat dibuat cukup kecil
𝛽𝑉 , 𝐾𝑉 , 𝑙𝑡 = 1, yaitu kondisi osilasi.

V0

Gambar 5. Osilator T-kembar

7
BAB III

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN OSILATOR
Osilator yaitu suatu rangkaian elektronika yang dapat membangkitkan getaran
listrik dengan frekuensi tertentu dan amplitudonya tetap. Dasar dari sebuah osilator
yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sistem feedback, yaitu sebagian sinyal
keluaran yang dikembalikan lagi ke masukan dengan phase dan tegangan yang sama
sehingga terjadi osilasi yang terus menerus.
Adapun beberapa bagian yang menjadi syarat untuk sebuah osilator supaya
terjadi osilasi yaitu adanya rangkaian penguat, rangkaian feedback, dan rangkaian
tank circuit.
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal
keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem supaya
terjadinya tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga menjadi salah
satu syarat penting terjadinya osilasi pada sebuah rangkaian osilator. Pada umumnya
rangkaian feedback menggunakan komponen pasif R dan C ( Malvino, 1993).
Tank circuit yaitu rangkaian yang menentukan frekuensi kerja dari osilator
frekuensi pembawa (carrier), yang digunakan pada aplikasi ini digunakan komponen
L dan C karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka makin kecil harga
komponen yang digunakan lain halnya menggunakan R dan C karena frekuensi yang
dihasilkan tidak akan bisa mencapai harga yang paling tinggi karena terbatasnya
harga Resistor.
2. PRINSIP KERJA OSILATOR
Suatu rangkaian osilator yang sederhana memiliki 2 bagian utama yaitu
penguat (amplifier) dan umpan balik (feedback). Pada dasarnya sebuah osilator
membutuhkan sinyal yang kecil yang berasal dari penguat. Osilasi akan terjadi jika
penguat ditambahkan suatu arus listrik untuk menghasilkan sinyal kecil. Sinyal kecil
tersebut akan menjadi umpan balik ke penguat. Oleh sebab itu jika keluaran penguat
sama dengan fasa dari sinyal umpan balik itu maka osilasi akan terjadi. Dalam
osilator umpan balik, umpan balik positif dari luar cukup untuk membuat hasil yang
tidak terhingga dan memberikan resistansi negatif yang diperlukan untuk
menanggulangi peredaman alami dari isolator.

8
Dalam suatu osilator tidak ada sinyal yang diberikan dari luar. Sinyal awal
untuk menyulut osilasi biasanya diberikan oleh tegangan derau yang muncul sewaktu
catu daya dihidupkan. Seluruh osilator umpan balik memerlukan beberapa devais atau
mekanisme yang menyediakan penguatan yang mana akan dikombinasikan dengan
sebuah susunan umpan balik. Pada penguat atau amplifier, maka terdapat penguatan
tegangan yang input dan outputnya terhubung melalui rangkaian umpan balik. Hal ini
mengembalikan sebuah fraksi dari tegangan output ke input. Pada umumnya penguat
dan rangkaian umpan balik akan mengubah besar dan fasa dari sinyal.

3. Osilator RC
Osilator ini menggunakan tahanan dan kapasitor sebagai penentu frekuensinya.
Osilator ini sangat mudah untuk dibangun namun memiliki ketelitian frekuensi yang
rendah. Rangkaian osilator RC yang paling sederhana dapat dibangun dengan
menggunakan satu gerbang seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut.

Gambar Rangkaian Osilator RC dengan Inverter

9
Inverter yang digunakan adalah inverter yang dilengkapi dengan Schmitt
Trigger. Fungsi Schmitt Trigger disini adalah untuk mempercepat transisi tegangan
keluaran dan memberi efek hysteresis pada tegangan masukan.

4. Jenis-jenis osilator RC

a. Oscillator jembatan-whien

osilator Jembatan-Whien adalah jenis oscilator yang umum digunakan pada


frekuensi rendah sampai menengah antara 5 Hz sampai sekitar 1 MHz, oscilator
ini juga sering digunakan pada pembangkit sinyal audio komersial. Gambar 1
memperlihatkan rangkaian oscilator Jembatan-Whien yang umum digunakan

Gambar 1 . Rangkaian umum Oscilator Jembatan Whien

Cara Kerja Oscilator Jembatan-Whien

Pada saat tegangan pertama kali dinyalakan, Noise Resistor pada


jaringan Lead-Lag merupakan input dari umpan balik positif yang kemudian
diperkuat berulang kali sampai AB lebih dari satu. Pada tahap ini jika tidak
dilakukan penurunan AB menjadi satu, Oscilator tidak bekerja seperti
diharapkan, fungsi lampu tungsten disini adalah untuk menurunkan AB
menjadi satu jika sinyal keluaran telah sampai pada level yang diharapkan.
Lampu tungsten merupakan lampu dengan filamen dari tugsten yang
mempunyai resistansi R’ pada saat dingin (suhu ruangan), pada saat lampu
menerima tegangan oscilator yang levelnya membengkak dengan AB lebih
dari satu, lampu tungsten akan menjadi sedikit panas, dan ini menaikkan

10
resistansinya, sehingga umpan balik negatif menjadi besar dan menurunkan
AB menjadi =1

b. Oscilator Twin-T
Dinamakan oscilator Twin-T karena filter yang digunakan berbentuk huruf T
gambar 5. Oscilator Twin-T ini mempunyai karakteristik kebalikan dari Oscilator
Jembatan-Whien, dimana kita dapat melihat grafik penguatan tegangannya pada
gambar 6. Pada saat frekuensi resonansinya tegangan jatuh menjadi nol.
Gambar rangkaian oscilator Twin-T secara umum dapat dilihat pada
gambar 2.

Cara Kerja Oscilator Twin-Twin-T

Umpan balik positif diambil dari pembagi tegangan R1 (lampu) dan R2


pada masukan tak membalik (+), sedangkan umpan balik negatif diambil dari
jaringan Twin-T. Bila daya mula-mula dinyalakan, resistansi R1 masih berharga
rendah sehingga umpan balik positif berharga maksimum, pada saat osilasi
membesar resistansi R1 naik sehingga mengurangi umpan balik positif, pada saat
umpan balik turun dan AB menjadi sama dengan 1 maka osilasi tetap konstan,
tidak naik atau turun.

c. Oscilator Pergeseran Fasa


Gambar rangkaian oscilator pergeseran fasa secara umum dapat dilihat pada
gambar 8. Jaringan umpan balik dari Oscilator ini dibuat dari tiga buah jaringan
lead yang masing-masing dapat menggeser fasa sebanyak 600 sehingga pergeseran

11
fasa total mencapai 1800. Pergeseran fasa yang melalui loop rangkaian akan sama
dengan 3600, ekivalen dengan 00, bila pada frekuensi ini AB lebih besar dari satu,
osilasi mulai terjadi.
Rangkaian oscilator Pergeseran fasa yang lain menggunakan jaringan
umpan balik yang lain yaitu jaringan lag. Cara kerjanya sama dengan jaringan
lead, hanya pada jaringan lag disini jaringan menyumbangkan 1800 pada
umpan balik, sehingga fasa total pada loop rangkaian juga tetap sama dengan
3600 atau 00.

Cara kerja Oscilator Pergeseran Fasa

Pada oscilator pergeseran fasa tidak ditemuinya adanya penurun AB


menjadi satu, hal ini disebebkan oleh adanya rangkaian penggeser fasa menjadi
180o, bila fasa yang tergeser 180o itu dimasukkan ke umpan membalik (umpan
balik negatif), maka ia akan mengunci oscilator untuk bekerja pada daerah
penguatan AB=1, dengan demikian oscilator akan bekerja secara normal.

12
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan pasif
untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang periodik
lainnya.
1. Osilator (Oscillator) adalah suatu rangkaian elektronika yang menghasilkan
sejumlah getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan amplitudo yang
konstan.
2. Prinsip kerja Osilator menggunakan sinyal kecil atau desahan kecil yang
berasal dari Penguat itu sendiri. Pada saat Penguat atau Amplifier diberikan
arus listrik, desah kecil akan terjadi, desah kecil tersebut kemudian
diumpanbalik ke Penguat sehingga terjadi penguatan sinyal, jika keluaran
(output) penguat sefasa dengan sinyal yang diumpanbalik (masukan) tersebut,
maka Osilasi akan terjadi.
3. Osilator RC ini menggunakan tahanan dan kapasitor sebagai penentu
frekuensinya. Osilator ini sangat mudah untuk dibangun namun memiliki
ketelitian frekuensi yang rendah
4. Jenis-jenis osilator RC
 Oscillator jembatan-whien
 Oscilator Twin-T
 Oscilator Pergeseran Fasa

B. SARAN
Saran saya pada teman teman setelah membaca makalah ini yang berjudul Osilator,
Teman – teman dapat mempelajari Osilator yang di bahas dalam makalah ini,
Kemudian jika ada salah dalam penulisan, saya selaku penulis minta maaf sebesar
besarnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Internet :http://www.hoo-tronik.com/2016/12/pengertian-osilator-dan-prinsip.html
diakses pada tanggal 12 Februari 2018

Internet :http://www.tespenku.com/2018/01/rangkaian-osilator-rc.html diakses pada


tanggal 12 Februari 2018

Internet :http://rizqidiaz.blogspot.co.id/2012/05/osilator.html diakses pada tanggal 12


Februari 2018

Internet :https://www.scribd.com/document/177562657/Makalah-OSILATOR-Print
diakses pada tanggal 12 Februari 2018

Sutrisno. 1987. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung: ITB.

Internet :http://emagz.blog.uns.ac.id/kuliah/elektronika-analog-osilator/ diakses pada


tanggal 12 februari 2018

Internet :https://electrozone94.blogspot.co.id/2013/09/osilator.html diakses pada


tanggal 12 februari 2018

14
LAMPIRAN

Pengertian

Osilator atau Oscillator adalah suatu rangkaian elektronika yang menghasilkan sejumlah
getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan amplitude yang konstan. Jadi sinyal arus
DC (searah) dari rangkaian alat pencatu daya atau Power Supply dikonversikan oleh
rangkaian osilator menjadi sinyal AC (bolak-balik) sehingga menghasilkan sinyal listrik pada
periodik yang memiliki amplitude konstan.

Periodik yang dimaksud dalam pengertian osilator ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menempuh satu kali getaran atau waktu yang dibutuhkan pada satu siklus gelombang bolak-
balik. Sedangkan amplitude adalah simpangan terjauh yang diukur dari titik keseimbangan
dalam suatu getaran. Gelombang yang dihasilkan pada osilator adalah gelombang sinus
(sinusoide wave), gelombang kotak (square wave), dan gelombang gigi gergaji (saw tooth
wave).

Jenis-jenis

Osilator dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori. Berdasarkan pembangkitannya


osilator dibagi menjadi 2, yaitu osilator self sustaining dan osilator nonself sustaining.
Selanjutnya osilator juga dapat dikelompokkan berdasarkan gelombang yang dibangkitkan,
yaitu osilator sinusoidal atau osilator harmonic dan osilator relaksasi. Osilator sinusoidal

15
menghasilkan suatu bentuk gelombang sinusoidal atau mendekati sinusoidal pada frekuensi
tertentu. Sedangkan osilator relaksasi menghasilkan suatu bentuk gelombang seperti segi
empat dan gigi gergaji. Kemudian osilator dapat pula dikelompokkan berdasarkan
karakteristik frekuensi keluarannya, yaitu:

Osilator frekuensi rendah atau low frequency oscillator: merupakan osilator yang dapat
membangkitkan frekuensi rendah di bawah 20 Hz.

class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"> Osilator audio atau audio


oscillator: merupakan osilator yang dapat membangkitkan frekuensi audio di antara 16 Hz
sampai 20 kHz.

Osilator frekuensi radio atau radio oscillator: merupakan osilator yang dapat membangkitkan
frekuensi radio di antara 100 kHz sampai 100 GHz.

Teori rangkaian

Osilator dapat dibuat dengan menggunakan beberapa teknik dasar, yaitu:

Menggunakan komponen-komponen yang memperlihatkan karakteristik resistansi negatif


serta pada umumnya menggunakan diode terobosan dan UJT.

16
Menggunakan umpan balik postif pada penguat. Umpan balik positif ini menguatkan desah
internal yang terdapat pada penguat. Jika keluaran penguat sefasa dengan masukkannya,
maka osilasi akan terjadi.

Prinsip Kerja

Suatu rangkaian osilator yang sederhana memiliki 2 bagian utama yaitu penguat (amplifier)
dan umpan balik (feedback). Pada dasarnya sebuah osilator membutuhkan sinyal yang kecil
yang berasal dari penguat. Osilasi akan terjadi jika penguat ditambahkan suatu arus listrik
untuk menghasilkan sinyal kecil. Sinyal kecil tersebut akan menjadi umpan balik ke penguat.
Oleh sebab itu jika keluaran penguat sama dengan fasa dari sinyal umpan balik itu maka
osilasi akan terjadi. Dalam osilator umpan balik, umpan balik positif dari luar cukup untuk
membuat hasil yang tidak terhingga dan memberikan resistansi negatif yang diperlukan untuk
menanggulangi peredaman alami dari isolator.

Dalam suatu osilator tidak ada sinyal yang diberikan dari luar. Sinyal awal untuk menyulut
osilasi biasanya diberikan oleh tegangan derau yang muncul sewaktu catu daya dihidupkan.
Seluruh osilator umpan balik memerlukan beberapa devais atau mekanisme yang
menyediakan penguatan yang mana akan dikombinasikan dengan sebuah susunan umpan
balik. Pada penguat atau amplifier, maka terdapat penguatan tegangan yang input dan
outputnya terhubung melalui rangkaian umpan balik. Hal ini mengembalikan sebuah fraksi
dari tegangan output ke input. Pada umumnya penguat dan rangkaian umpan balik akan
mengubah besar dan fasa dari sinyal.

17
Osilator merupakan rangkaian elektronika yang dapat menghasilkan tegangan keluaran
dalam bentuk gelombang periodik (Zuhal & Zhanggischan, 2004: 234). Osilator mengubah
daya searah (DC) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (AC) dalam beban. Osilator dapat
membangkitkan bentuk gelombang pada suatu frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam
hingga beberapa ratus juta siklus tiap detik. Osilator hampir secara murni menghasilkan
gelmbang sinusoidal pada frekuensi tetap (Chattopadhyay, 1989: 256).
Gelombang periodik yang dibentuk osilator dapat berupa gelombang sinusoidal atau
non-sinusoidal, seperti ditunjuk pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Bentuk-bentuk gelombang periodik pada osilator

Sumber: Zuhal & Zhanggischan. 2004. Prinsip Dasar Elektronik. Jakarta:


PT Gramedia Pustaka Utama, hal. 233.

Perangkat osilator mempunyai tiga bagian antara lain, yaitu:

a. Penguat, berfungsi untuk memperkuat sinyal keluaran.


b. Penentu frekuensi, berfungsi sebagai penentu frekuensi kerja osilator.
c. Jaringan umpan balik, berfungsi untuk mengumpanbalikkan sinyal dari jaringan
keluaran ke jaringan masukan.
(Wulandari, 2014: 11).

Osilator dikelompokkan menjadi dua macam. Kedua osilator tersebut memerlukan amplifier.
Dua macam osilator tersebut, meliputi:

a. Osilator larasan (osilator harmonisa)


Osilator larasan merupakan sebuah rangkaian osilator yang dapat menjangkit getaran-
getaran sinus. Pada umumnya, osilator larasan menggunakan umpan balik positif
sehingga osilator ini disebut juga osilator umpan balik (feedback oscillator).
b. Osilator relaksasi (ralxation oscillator)
Osilator relaksasi merupakan sebuah rangkaian osilator yang dapat menjangkit getaran-
getaran non-sinus. Osilator ini dapat menghasilkan gelombang berbentuk blok.
(Wasito, 1984: 409).
Osilator ralasan dikelompokkan lagi menjadi dua macam, yaitu osilator RC dan LC.
Pada osilator RC terdapat beberapa macam osilator salah satunya, yaitu osilator Jembatan
Wien dan osilator T-Kembar.
a. Osilator Jembatan Wien

18
Pada dasarnya, rangkaian osilator jembatan wien terbentuk dari rangkaian Op-
Amp non-inverting dengan sebuah resistor input yang di hubungkan di antara kaki atau
pin masukan dan pentanahan, serta sebuah hambatan feedback yang dihubungkan di
antara pin keluaran dan masukan pembalik. Hambatan feedback akan membentuk
umpan balik negatif, karena resistor ini menghubungkan keluaran penguat ke terminal
masukan pembaliknya. Setiap kenaikan ∆𝑉𝑜 akan menghasilkan pengurangan terhadap
sinyal masukan. Proses ini dapat meningkatkan stabilitas tegangan keluaran 𝑉𝑜 (Hayt,
Kemmerly, & Durbin, 2005: 108).
Gambar rangkaian osilator Jembatan Wien ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:

2. 1 Pengertian Osilator
Osilator yaitu suatu rangkaian elektronika yang dapat membangkitkan getaran
listrik dengan frekuensi tertentu dan amplitudonya tetap. Dasar dari sebuah osilator
yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sistem feedback, yaitu sebagian sinyal
keluaran yang dikembalikan lagi ke masukan dengan phase dan tegangan yang sama
sehingga terjadi osilasi yang terus menerus.
Adapun beberapa bagian yang menjadi syarat untuk sebuah osilator supaya terjadi
osilasi yaitu adanya rangkaian penguat, rangkaian feedback, dan rangkaian tank
circuit.
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal
keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem supaya
terjadinya tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga menjadi salah
satu syarat penting terjadinya osilasi pada sebuah rangkaian osilator. Pada umumnya
rangkaian feedback menggunakan komponen pasif R dan C ( Malvino, 1993).
Tank circuit yaitu rangkaian yang menentukan frekuensi kerja dari osilator
frekuensi pembawa (carrier), yang digunakan pada aplikasi ini digunakan komponen
L dan C karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka makin kecil harga
komponen yang digunakan lain halnya menggunakan R dan C karena frekuensi yang
dihasilkan tidak akan bisa mencapai harga yang paling tinggi karena terbatasnya
harga Resistor. Tinggi rendahnya frekuensi bisa ditentukan pada komponen L dan C

19
pada Tank Circuit dan besarnya frekuensi dapat ditentukan dengan perhitungan
sebagai berikut:
fosc = (Hz)
dimana f merupakan frekuensi yang dihasilkan dan C merupakan kapasitor (Floyd,
1993).

2.2 Jenis-Jenis Osilator


Kita dapat mengelompokkan osilator berdasarkan metode pengoperasiannya
menjadi dua kelompok, yaitu osilator balikan dan osilator relaksasi. Pada Osilator
Balikan terjadi balikan pada sistem-suara yang digunakan pada suatu pertemuan. Jika
mikropon terletak terlalu dekat dengan speaker, maka sering terjadi proses balikan
dimana suara dari speaker terambil kembali oleh mikropon diteruskan ke amplifier
menghasilkan dengung. Kondisi ini dikenal dengan balikan mekanik. Terjadinya balikan
pada sistem ini sangat tidak diharapkan, namun sistem balikan pada osilator sangat
diperlukan.
Osilator ralaksasi utamanya digunakan sebagai pembangkit gelombang
sinusosidal, Gelombang gigi gergaji, gelombang kotak dan variasi bentuk gelombang tak
beraturan. Pada dasarnya osilator ini tergantung pada proses pengosongan dan pengisian
jaringan kapasitor dan resistor. Perubahan tegangan pada jaringan digunakan untuk
mengubah-ubah konduksi piranti elektronika. Untuk pengontrol, pada osilator dapat
digunakan transistor atau IC (integrated circuit) (Sutrisno, 1987).
Osilator adalah alat yang dapat menghasilakan tegangan bolak-balik pada bermacam-
macam frekuensi. Jenis-jenis osilator yang sering digunakan adalah osilator jenis umpan-
balik (feed-back), RC dan LC yang ditala. Rangkaian ini dapat digunakan untuk frekuensi-
frekuensi dari audio hingga daerah VHF.
Osilator dapat dianggap sebagai penguat (amplifier) yang outputnya umpan-balik
(feed-back) ke input. Maka seluruh input dari penguat berasal dari outputnya.
Pada osilator tidak ada tegangan input sehingga osilasi dimulai dari suatu tegangan
kecil yaitu tegangan “noise”. Tegangan yang sangat kecil ini (orde-mikro-volt) diperbesar
dan dikembalikan kembali ke input dengan fase yang sama, diperbesar lagi dan seterusnya
sampai terjadi getaran atau gelombang sinus yang dikehendaki.

A. OSILATOR UMPAN BALIK POSITIF


Umpan-balik positif merupakan dasar dari rangkaian-rangkaian osilator yang lebih
umum digunakan. Dimana tegangan outputnya umpan-balik (feed-back) ke input.

20
1. Osilator Pergeseran-Fasa RC
Barkhausen mengatakan bahwa, bila sebuah rangkaian umpan-balik diharapkan untuk
memelihara osilasi, maka:

b. Perolehan bersih di sekeliling rantai umpan-balik harus 1


c. Pergeseran fasa bersih di sekeliling rantai tersebut haruslah merupakan kelipatan bilangan
utuh positif 2radian atau 360o.
Gambar 0.2 menunjukkan rangkaian osilator penggeseran-fasa RC . Rangkaian
menggunakan tiga buah bagian RC, masing-masing dengan konstanta waktu yang sama (nilai
R yang sama dan nilai C yang sama). Pada frekuensi osilasi pergeseran total adalah 180 o.
Selanjutnya penguat akan memberikan pergeseran fasa sebesar 180o.
Resistansi masukan pada penguat harus jauh lebih besar dari pada nilai R yang
digunakan dalam jaringan penggeseran-fasa, karena resistansi masukan penguat akan
membebani jaringan penggeseran fasa dan mengubah karekteristikya, atau harus disediakan
suatu jaringan osilasi sehingga jaringan tidak terganggu dengan terhubungnya penguat.

2. Osilator LC yang Ditala.


Osilator LC yang ditala (tuned LC oscillator) adalah sebuah contoh lain dari osilator
jenis umpan balik. Gambar 0.3. merupakan gambar rangkaiannya.
Frekuensi paralel dari rangkaian tangki terdiri dari induktansi primer transformator dan
kapasitor. Dimana rangkaian tangki terlihat seperti sebuah resistansi murni dan pergeseran
fasa pada penguat adalah 180o, ditambah dengan pergeseran fasa 180o yang disebabkan
transformator, sehingga pergeseran murni untuk seluruh rantai sebesar 0o (atau 360o). Jika
frekuensi jatuh kebawah nilai resonansi, tanki akan terlihat seperti sebuah induktansi dan
menyebabkan perolehan tegangan sedikit mendahului (lead) nilai 180o itu. Bila frekuensinya

21
tinggi, tangki menjadi kapasitif, dan tegangan keluaran tertinggal (lags). Osilasi hanya dapat
terjadi pada frekuensi dimana pergeseran fasa rantai adalah nol, yaitu pada frekuensi
resonansi paralel dari rangkaian tangki.

B. OSILATOR RANGKAIAN YANG DITALA


Bentuk Osilator Rangkaian Umum
Bentuk umum dari sebuah osilator rangkaian yang ditala (tuned circuit oscilator) ditunjukkan
dalam gambar 0.4. sebuah penguat pembalik (inverting amplifier) menyediakan perolehan
yang diperlukan, dan sebuah jaringan delta yang terdiri dari tiga buah impedansi kompleks
membentuk jaringan penggeseran-fasa diantara masukan dan keluaran penguat.

22
Osilator adalah alat yang dapat menghasilakan tegangan bolak-balik pada bermacam-
macam frekuensi. Osilator dapat dianggap sebagai penguat (amplifier) yang outputnya
umpan-balik (feed-back) ke input. Pada osilator tidak ada tegangan input sehingga osilasi
dimulai dari suatu tegangan kecil
Dasar dari rangkaian osilator yang sering digunakan adalah osilator umpan balik
positif dimana tegangan outputnya umpan balik ke input. Osilator umpan balik positif ini
terdiri dari dua yaitu : osilator pergeseran fasa RC dan osilator LC yang ditala.
Osilator pergeseran fasa RC adalah jenis osilator yang jaringan penggeseran fasanya
terdiri dari resistor dan kapasitor Sedangkan osilator LC yang ditala merupakan rangkaian
tangki yang terdiri dari induktansi primer transformator dan kapasitor.

23

Anda mungkin juga menyukai