PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan
pasif untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang
periodik lainnya. Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu bentuk
gelombang yang diketahui tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar. Osilator
mengubah daya arus searah (DC) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (AC) dalam
beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan dengan penyearah yang
mengubah daya searah ke daya bolak-balik
Osilator digunakan secara luas sebagai sumber isyarat untuk menguji suatu
rangkaian elektronik. Osilator digunakan pada pemancar radio dan televisi, dan juga
dalam komunikasi radio, gelombang mikro, maupun optik untuk menghasilkan
gelombang elektromagnetik yang dapat ditumpangi berbagai informasi. Hampir
semua alat-alat digital dari jam tangan, kalkulator, komputer, alat-alat pembantu
komputer, dan sebagainya menggunakan osilator.
Pembahasan mengenai osilator secara umum terbagi menjadi tiga macam,
yaitu osilator RC, osilator LC, dan osilator relaksasi. Pada makalah ini hanya akan
dibahas mengenai osilator RC dan osilator LC.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian osilator?
2. Bagaimana prinsip dari osilator?
3. Apa osilator RC?
4. Apa Jenis-jenis osilator RC?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian osilator
2. Mengetahui prinsip dari osilator
3. Mengetahui osilator RC
4. Mengetahui jenis-jenis osilator RC
1
BAB II
DASAR TEORI
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan pasif
untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang periodik lainnya.
Suatu osilator memberikan tegangan keluaran dari suatu bentuk gelombang yang diketahui
tanpa penggunaan sinyal masuk dari luar. Osilator mengubah daya arus searah (dc) dari catu
daya ke daya arus bolak-balik (ac) dalam beban. Dengan demikian fungsi osilator berlawanan
dengan penyearah yang mengubah daya searah ke daya bolak-balik.
Dasar dari sebuah osilator yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sistem feedback,
yaitu sebagian sinyal keluaran yang dikembalikan lagi ke masukan dengan phase dan
tegangan yang sama sehingga terjadi osilasi yang terus menerus. Adapun beberapa bagian
yang menjadi syarat untuk sebuah osilator supaya terjadi osilasi yaitu adanya rangkaian
penguat, rangkaian feedback, dan rangkaian tank circuit.
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal
keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem supaya terjadinya
tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga menjadi salah satu syarat
penting terjadinya osilasi pada sebuah rangkaian osilator. Pada umumnya rangkaian feedback
menggunakan komponen pasif R dan C ( Malvino, 1993).
Tank circuit yaitu rangkaian yang menentukan frekuensi kerja dari osilator frekuensi
pembawa (carrier), yang digunakan pada aplikasi ini digunakan komponen L dan C
karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka makin kecil harga komponen yang
digunakan lain halnya menggunakan R dan C karena frekuensi yang dihasilkan tidak akan
bisa mencapai harga yang paling tinggi karena terbatasnya harga Resistor. Tinggi rendahnya
frekuensi bisa ditentukan pada komponen L dan C pada Tank Circuit.
Kondisi-kondisi untuk terjadinya osilasi adalah :
(a) Umpan-balik harus positif (yaitu sinyal yang diumpankan kembali harus tiba dalam
keadaan sefase dengan sinyal diinputnya)
(b) Gain tegangan loop keseluruhan harus lebih besar dari 1 (yaitu gain amplifier harus
cukup besar sehingga melebihi pelemahan yang dihasilkan oleh rangkaian umpan
balik selektif terhadap frekuensi).
Untuk membuat sebuah osilator hanya membutuhkan sebuah amplifier dengan gain
yang cukup besar yang dapat mengkompensasi pelemahan dari rangkaian umpan balik
positif. Dengan mengansumsikan bahwa amplifier memberikan pergeseran fase 180o,
2
frekuensi osilasi adalah sedemikian rupa sehingga menimbulkan pergeseran fase 180o pada
rangkaian umpan balik. Sejumlah rangkaian dapat digunakan untuk menghasilkan pergeseran
fase 180o, salah satu yang paling sederhana adalah rangkaian tangga RC tiga tahap. Sebagai
alternaif, jika amplifier menghasilkan pergeseran fase 0o, rangkaian tersebut akan berisolasi
pada frekuensi yang sedemikian rupa sehingga menimbulkan pergeseran fase 0o pada
rangkaian umpan balik. Dalam kasus tersebut, hal terpenting adalah umpan balik harus positif
sehingga sinyal output tiba kembali pada input sedemikian rupa sehingga memperkuat sinyal
aslinya.
Suatu osilator dapat membangkitkan bentuk gelombang pada suatu frekuensi dalam
batas beberapa siklus tiap jam sampai beberapa ratus juta siklus tiap detik. Osilator dapat
hampir secara murni menghasikan gelombang sinusoidal dengan frekuensi tetap, ataupun
gelombang yang hanya dengan harmonik.
Osilator umumnya digunakan dalam pemancar dan penerima radio dan tv, dalam
radar dan dalam berbagai sistem komunikasi. Pesawat penerima radio dan tv juga
menggunakan osilator untuk mengolah isyarat yang datang. Isyarat yang datang ini dicampur
dengan isyarat dari osilator lokal sehingga menghasilkan isyarat pembawa informasi dengan
frekuensi yang lebih rendah. Isyarat yang terakhir ini dikenal sebagai isyarat if (intermediate
frequensi). Osilator juga digunakan untuk menentukan dan mendeteksi dengan gelombang
mikro (radar) ataupun gelombang ultrasonik (sonar).
Osilator berdasarkan metode pengoperasiannya dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu osilator balikan dan osilator relaksasi. Pada Osilator Balikan terjadi balikan pada
sistem-suara yang digunakan pada suatu pertemuan. Jika mikropon terletak terlalu dekat
dengan speaker, maka sering terjadi proses balikan dimana suara dari speaker terambil
kembali oleh mikropon diteruskan ke amplifier menghasilkan dengung. Kondisi ini dikenal
dengan balikan mekanik. Terjadinya balikan pada sistem ini sangat tidak diharapkan, namun
sistem balikan pada osilator sangat diperlukan. Osilator ralaksasi utamanya digunakan
sebagai pembangkit gelombang sinusosidal, Gelombang gigi gergaji, gelombang kotak dan
variasi bentuk gelombang tak beraturan. Pada dasarnya osilator ini tergantung pada proses
pengosongan dan pengisian jaringan kapasitor dan resistor.
Pada dasarnya ada tiga macam osilator, yaitu osilator RC, osilator LC, dan osilator
relaksi. Dua yang pertama menghasilkan isyarat berbentuk sinusoida sedangkan osilator
relaksasi menghasilkan isyarat persegi, segitiga, gigi gergaji atau pulsa.
3
Osilator RC
Osilator RC menggunakan hambatan R dan kapasitansi C untuk mengatur frekuensi.
Isyarat yang dapat dihasilakan berbentuk sinusoida . Osilator ini menghasilkan balikan
positif yang bersifat reaktif, sehingga kondisi osilasi, yaitu hanya berlaku untuk satu
nilai frekuensi, yang berakibat isyarat keluar berbentuk sinusoida.
Ada beberapa macam osilator RC, yaitu osilator jembatan RC, osilator jembatan Wien
dan osilator T-kembar.
a. Osilator Jembatan RC
Satu bentuk osilator jembatan RC adalah seperti ditunjukkan pada gambar di
bawah.
𝑍̅2 1
𝛽𝑣 = 𝑍̅ ̅2
=3 (1)
2 +𝑍
4
elektronik ini akan berosilasi pada satu nilai frekuensi, yaitu . Penguat
lingkar terbuka 𝐾𝑉 , 𝐼𝑏 dapat diatur dengan mengubah potensiometer , sehingga
kondisi osilasi terpenuhi.
R R
R1 R1
C C
C R C R
V0
R2 R2
5
Gambar 3. Osilator jembatan Wien dengan penguat daya IC LM 386
Lampu , adalah lampu dengan hambatan kira-kira 200 bila dialiri arus 15
mA, sehingga bila arus 15 mA mengalir pada lampu . Bila isyarat
keluaran membesar maka arus pada lampu akan bertambah besar dan
hambatannya akan membesar pula. Akibatnya penguatan akan
turun, sehingga tetap akan sama dengan 3, untuk menjaga terpenuhinya kondisi
osilasi.
c. Osilator T-kembar
R 1= R R2= R
C1=C C 2= C V 0 / Vi
Vi C 3= 2C V0
R 3 = R /2
0
(a) ω = 1/RC (b)
6
𝑅 1
𝑅3 ≲ , maka pada frekuensi 𝜔 = 𝑅𝐶 ada beda fasa sebesar 180˚ antara keluaran
2
dan masukan.
Kita dapat menggunakan T-kembar untuk membuat osilator. Satu
rangkaian osilator T-kembar dengan menggunakan op-amp seperti pada gambar
5.
Kita lihat bahwa rangkaian T-kembar menghubungkan keluaran dengan
1
masukan membalik. Akan tetapi pada 𝜔 = 𝑅𝐶 ada tambahan beda fasa sebesar
1
180˚. Jika (𝑅3 + 𝑅1 ) ≲ 𝑅, sehingga pada frekuensi 𝜔 = balikan bersifat
𝑅𝐶
positif. Dengan mengubah R1 agar faktor balikan 𝛽𝑉 dapat dibuat cukup kecil
𝛽𝑉 , 𝐾𝑉 , 𝑙𝑡 = 1, yaitu kondisi osilasi.
V0
7
BAB III
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN OSILATOR
Osilator yaitu suatu rangkaian elektronika yang dapat membangkitkan getaran
listrik dengan frekuensi tertentu dan amplitudonya tetap. Dasar dari sebuah osilator
yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sistem feedback, yaitu sebagian sinyal
keluaran yang dikembalikan lagi ke masukan dengan phase dan tegangan yang sama
sehingga terjadi osilasi yang terus menerus.
Adapun beberapa bagian yang menjadi syarat untuk sebuah osilator supaya
terjadi osilasi yaitu adanya rangkaian penguat, rangkaian feedback, dan rangkaian
tank circuit.
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal
keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem supaya
terjadinya tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga menjadi salah
satu syarat penting terjadinya osilasi pada sebuah rangkaian osilator. Pada umumnya
rangkaian feedback menggunakan komponen pasif R dan C ( Malvino, 1993).
Tank circuit yaitu rangkaian yang menentukan frekuensi kerja dari osilator
frekuensi pembawa (carrier), yang digunakan pada aplikasi ini digunakan komponen
L dan C karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka makin kecil harga
komponen yang digunakan lain halnya menggunakan R dan C karena frekuensi yang
dihasilkan tidak akan bisa mencapai harga yang paling tinggi karena terbatasnya
harga Resistor.
2. PRINSIP KERJA OSILATOR
Suatu rangkaian osilator yang sederhana memiliki 2 bagian utama yaitu
penguat (amplifier) dan umpan balik (feedback). Pada dasarnya sebuah osilator
membutuhkan sinyal yang kecil yang berasal dari penguat. Osilasi akan terjadi jika
penguat ditambahkan suatu arus listrik untuk menghasilkan sinyal kecil. Sinyal kecil
tersebut akan menjadi umpan balik ke penguat. Oleh sebab itu jika keluaran penguat
sama dengan fasa dari sinyal umpan balik itu maka osilasi akan terjadi. Dalam
osilator umpan balik, umpan balik positif dari luar cukup untuk membuat hasil yang
tidak terhingga dan memberikan resistansi negatif yang diperlukan untuk
menanggulangi peredaman alami dari isolator.
8
Dalam suatu osilator tidak ada sinyal yang diberikan dari luar. Sinyal awal
untuk menyulut osilasi biasanya diberikan oleh tegangan derau yang muncul sewaktu
catu daya dihidupkan. Seluruh osilator umpan balik memerlukan beberapa devais atau
mekanisme yang menyediakan penguatan yang mana akan dikombinasikan dengan
sebuah susunan umpan balik. Pada penguat atau amplifier, maka terdapat penguatan
tegangan yang input dan outputnya terhubung melalui rangkaian umpan balik. Hal ini
mengembalikan sebuah fraksi dari tegangan output ke input. Pada umumnya penguat
dan rangkaian umpan balik akan mengubah besar dan fasa dari sinyal.
3. Osilator RC
Osilator ini menggunakan tahanan dan kapasitor sebagai penentu frekuensinya.
Osilator ini sangat mudah untuk dibangun namun memiliki ketelitian frekuensi yang
rendah. Rangkaian osilator RC yang paling sederhana dapat dibangun dengan
menggunakan satu gerbang seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut.
9
Inverter yang digunakan adalah inverter yang dilengkapi dengan Schmitt
Trigger. Fungsi Schmitt Trigger disini adalah untuk mempercepat transisi tegangan
keluaran dan memberi efek hysteresis pada tegangan masukan.
4. Jenis-jenis osilator RC
a. Oscillator jembatan-whien
10
resistansinya, sehingga umpan balik negatif menjadi besar dan menurunkan
AB menjadi =1
b. Oscilator Twin-T
Dinamakan oscilator Twin-T karena filter yang digunakan berbentuk huruf T
gambar 5. Oscilator Twin-T ini mempunyai karakteristik kebalikan dari Oscilator
Jembatan-Whien, dimana kita dapat melihat grafik penguatan tegangannya pada
gambar 6. Pada saat frekuensi resonansinya tegangan jatuh menjadi nol.
Gambar rangkaian oscilator Twin-T secara umum dapat dilihat pada
gambar 2.
11
fasa total mencapai 1800. Pergeseran fasa yang melalui loop rangkaian akan sama
dengan 3600, ekivalen dengan 00, bila pada frekuensi ini AB lebih besar dari satu,
osilasi mulai terjadi.
Rangkaian oscilator Pergeseran fasa yang lain menggunakan jaringan
umpan balik yang lain yaitu jaringan lag. Cara kerjanya sama dengan jaringan
lead, hanya pada jaringan lag disini jaringan menyumbangkan 1800 pada
umpan balik, sehingga fasa total pada loop rangkaian juga tetap sama dengan
3600 atau 00.
12
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Osilator adalah suatu alat yang merupakan gabungan elemen-elemen aktif dan pasif
untuk menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal atau bentuk gelombang periodik
lainnya.
1. Osilator (Oscillator) adalah suatu rangkaian elektronika yang menghasilkan
sejumlah getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan amplitudo yang
konstan.
2. Prinsip kerja Osilator menggunakan sinyal kecil atau desahan kecil yang
berasal dari Penguat itu sendiri. Pada saat Penguat atau Amplifier diberikan
arus listrik, desah kecil akan terjadi, desah kecil tersebut kemudian
diumpanbalik ke Penguat sehingga terjadi penguatan sinyal, jika keluaran
(output) penguat sefasa dengan sinyal yang diumpanbalik (masukan) tersebut,
maka Osilasi akan terjadi.
3. Osilator RC ini menggunakan tahanan dan kapasitor sebagai penentu
frekuensinya. Osilator ini sangat mudah untuk dibangun namun memiliki
ketelitian frekuensi yang rendah
4. Jenis-jenis osilator RC
Oscillator jembatan-whien
Oscilator Twin-T
Oscilator Pergeseran Fasa
B. SARAN
Saran saya pada teman teman setelah membaca makalah ini yang berjudul Osilator,
Teman – teman dapat mempelajari Osilator yang di bahas dalam makalah ini,
Kemudian jika ada salah dalam penulisan, saya selaku penulis minta maaf sebesar
besarnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Internet :http://www.hoo-tronik.com/2016/12/pengertian-osilator-dan-prinsip.html
diakses pada tanggal 12 Februari 2018
Internet :https://www.scribd.com/document/177562657/Makalah-OSILATOR-Print
diakses pada tanggal 12 Februari 2018
14
LAMPIRAN
Pengertian
Osilator atau Oscillator adalah suatu rangkaian elektronika yang menghasilkan sejumlah
getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan amplitude yang konstan. Jadi sinyal arus
DC (searah) dari rangkaian alat pencatu daya atau Power Supply dikonversikan oleh
rangkaian osilator menjadi sinyal AC (bolak-balik) sehingga menghasilkan sinyal listrik pada
periodik yang memiliki amplitude konstan.
Periodik yang dimaksud dalam pengertian osilator ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menempuh satu kali getaran atau waktu yang dibutuhkan pada satu siklus gelombang bolak-
balik. Sedangkan amplitude adalah simpangan terjauh yang diukur dari titik keseimbangan
dalam suatu getaran. Gelombang yang dihasilkan pada osilator adalah gelombang sinus
(sinusoide wave), gelombang kotak (square wave), dan gelombang gigi gergaji (saw tooth
wave).
Jenis-jenis
15
menghasilkan suatu bentuk gelombang sinusoidal atau mendekati sinusoidal pada frekuensi
tertentu. Sedangkan osilator relaksasi menghasilkan suatu bentuk gelombang seperti segi
empat dan gigi gergaji. Kemudian osilator dapat pula dikelompokkan berdasarkan
karakteristik frekuensi keluarannya, yaitu:
Osilator frekuensi rendah atau low frequency oscillator: merupakan osilator yang dapat
membangkitkan frekuensi rendah di bawah 20 Hz.
Osilator frekuensi radio atau radio oscillator: merupakan osilator yang dapat membangkitkan
frekuensi radio di antara 100 kHz sampai 100 GHz.
Teori rangkaian
16
Menggunakan umpan balik postif pada penguat. Umpan balik positif ini menguatkan desah
internal yang terdapat pada penguat. Jika keluaran penguat sefasa dengan masukkannya,
maka osilasi akan terjadi.
Prinsip Kerja
Suatu rangkaian osilator yang sederhana memiliki 2 bagian utama yaitu penguat (amplifier)
dan umpan balik (feedback). Pada dasarnya sebuah osilator membutuhkan sinyal yang kecil
yang berasal dari penguat. Osilasi akan terjadi jika penguat ditambahkan suatu arus listrik
untuk menghasilkan sinyal kecil. Sinyal kecil tersebut akan menjadi umpan balik ke penguat.
Oleh sebab itu jika keluaran penguat sama dengan fasa dari sinyal umpan balik itu maka
osilasi akan terjadi. Dalam osilator umpan balik, umpan balik positif dari luar cukup untuk
membuat hasil yang tidak terhingga dan memberikan resistansi negatif yang diperlukan untuk
menanggulangi peredaman alami dari isolator.
Dalam suatu osilator tidak ada sinyal yang diberikan dari luar. Sinyal awal untuk menyulut
osilasi biasanya diberikan oleh tegangan derau yang muncul sewaktu catu daya dihidupkan.
Seluruh osilator umpan balik memerlukan beberapa devais atau mekanisme yang
menyediakan penguatan yang mana akan dikombinasikan dengan sebuah susunan umpan
balik. Pada penguat atau amplifier, maka terdapat penguatan tegangan yang input dan
outputnya terhubung melalui rangkaian umpan balik. Hal ini mengembalikan sebuah fraksi
dari tegangan output ke input. Pada umumnya penguat dan rangkaian umpan balik akan
mengubah besar dan fasa dari sinyal.
17
Osilator merupakan rangkaian elektronika yang dapat menghasilkan tegangan keluaran
dalam bentuk gelombang periodik (Zuhal & Zhanggischan, 2004: 234). Osilator mengubah
daya searah (DC) dari catu daya ke daya arus bolak-balik (AC) dalam beban. Osilator dapat
membangkitkan bentuk gelombang pada suatu frekuensi dalam batas beberapa siklus tiap jam
hingga beberapa ratus juta siklus tiap detik. Osilator hampir secara murni menghasilkan
gelmbang sinusoidal pada frekuensi tetap (Chattopadhyay, 1989: 256).
Gelombang periodik yang dibentuk osilator dapat berupa gelombang sinusoidal atau
non-sinusoidal, seperti ditunjuk pada gambar berikut:
Osilator dikelompokkan menjadi dua macam. Kedua osilator tersebut memerlukan amplifier.
Dua macam osilator tersebut, meliputi:
18
Pada dasarnya, rangkaian osilator jembatan wien terbentuk dari rangkaian Op-
Amp non-inverting dengan sebuah resistor input yang di hubungkan di antara kaki atau
pin masukan dan pentanahan, serta sebuah hambatan feedback yang dihubungkan di
antara pin keluaran dan masukan pembalik. Hambatan feedback akan membentuk
umpan balik negatif, karena resistor ini menghubungkan keluaran penguat ke terminal
masukan pembaliknya. Setiap kenaikan ∆𝑉𝑜 akan menghasilkan pengurangan terhadap
sinyal masukan. Proses ini dapat meningkatkan stabilitas tegangan keluaran 𝑉𝑜 (Hayt,
Kemmerly, & Durbin, 2005: 108).
Gambar rangkaian osilator Jembatan Wien ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:
2. 1 Pengertian Osilator
Osilator yaitu suatu rangkaian elektronika yang dapat membangkitkan getaran
listrik dengan frekuensi tertentu dan amplitudonya tetap. Dasar dari sebuah osilator
yaitu sebuah rangkaian penguat dengan sistem feedback, yaitu sebagian sinyal
keluaran yang dikembalikan lagi ke masukan dengan phase dan tegangan yang sama
sehingga terjadi osilasi yang terus menerus.
Adapun beberapa bagian yang menjadi syarat untuk sebuah osilator supaya terjadi
osilasi yaitu adanya rangkaian penguat, rangkaian feedback, dan rangkaian tank
circuit.
Rangkaian feedback yaitu suatu rangkaian umpan balik yang sebagian sinyal
keluarannya dikembalikan lagi ke masukan, hal ini salah satu sistem supaya
terjadinya tegangan dan phase yang sama antara input dan output, juga menjadi salah
satu syarat penting terjadinya osilasi pada sebuah rangkaian osilator. Pada umumnya
rangkaian feedback menggunakan komponen pasif R dan C ( Malvino, 1993).
Tank circuit yaitu rangkaian yang menentukan frekuensi kerja dari osilator
frekuensi pembawa (carrier), yang digunakan pada aplikasi ini digunakan komponen
L dan C karena semakin tinggi frekuensi yang digunakan maka makin kecil harga
komponen yang digunakan lain halnya menggunakan R dan C karena frekuensi yang
dihasilkan tidak akan bisa mencapai harga yang paling tinggi karena terbatasnya
harga Resistor. Tinggi rendahnya frekuensi bisa ditentukan pada komponen L dan C
19
pada Tank Circuit dan besarnya frekuensi dapat ditentukan dengan perhitungan
sebagai berikut:
fosc = (Hz)
dimana f merupakan frekuensi yang dihasilkan dan C merupakan kapasitor (Floyd,
1993).
20
1. Osilator Pergeseran-Fasa RC
Barkhausen mengatakan bahwa, bila sebuah rangkaian umpan-balik diharapkan untuk
memelihara osilasi, maka:
21
tinggi, tangki menjadi kapasitif, dan tegangan keluaran tertinggal (lags). Osilasi hanya dapat
terjadi pada frekuensi dimana pergeseran fasa rantai adalah nol, yaitu pada frekuensi
resonansi paralel dari rangkaian tangki.
22
Osilator adalah alat yang dapat menghasilakan tegangan bolak-balik pada bermacam-
macam frekuensi. Osilator dapat dianggap sebagai penguat (amplifier) yang outputnya
umpan-balik (feed-back) ke input. Pada osilator tidak ada tegangan input sehingga osilasi
dimulai dari suatu tegangan kecil
Dasar dari rangkaian osilator yang sering digunakan adalah osilator umpan balik
positif dimana tegangan outputnya umpan balik ke input. Osilator umpan balik positif ini
terdiri dari dua yaitu : osilator pergeseran fasa RC dan osilator LC yang ditala.
Osilator pergeseran fasa RC adalah jenis osilator yang jaringan penggeseran fasanya
terdiri dari resistor dan kapasitor Sedangkan osilator LC yang ditala merupakan rangkaian
tangki yang terdiri dari induktansi primer transformator dan kapasitor.
23