Anda di halaman 1dari 41

OSILATOR

Randi Dwi Wibisono


PENGERTIAN OSILATOR

Osilator adalah rangkaian yang merupakan gabungan elemen-elemen


aktif dan pasif yang menghasilkan bentuk gelombang periodik yang
spesifik, misalnya gelombang kotak, segitiga, gigi gergaji, atau sinusoida
yang amplitudonya berubah-ubah secara periodik dengan waktu.

Sederhananya osilator adalah rangkaian pembangkit sinyal (signal


generator) yang menghasilkan keluaran gelombang dengan bentuk
sinusoidal, segitiga, gergaji atau persegi tergantung desain
rangkaiannya.
TEORI DASAR

Osilator mengubah daya arus searah (dc) ke daya arus

bolak-balik (ac) dalam beban. Dengan demikian fungsi

osilator berlawanan dengan penyearah yang mengubah

daya searah ke daya bolak-balik.

Osilator umumnya digunakan dalam pemancar dan

penerima radio dan televisi, dalam radar dan dalam

berbagai sistem komunikasi .


PRINSIF DASAR OSILATOR

Dalam suatu osilator tidak ada sinyal yang diberikan dari luar.

Sinyal awal untuk menyulut (trigger) osilasi biasanya diberikan

oleh tegangan derau. Tegangan derau muncul sewaktu catu daya

dihidupkan. Karena spektrum frekuensi derau sangat lebar,

osilator selalu memiliki tegangan komponen pada frekuensi yang

benar untuk bekerja.


Jenis-jenis Oscillator

Secara umum osilator dibagi dua yaitu :


1. Osilator sinusoidal (sinwave oscillator ),
terdiri dari osilator LC dan osilator RC,
outputnya berupa sinyal sinusoidal.
2. Osilator relaksasi (relaxation oscillator ),
outputnya berupa sinyal bentuk segitiga,
gergaji dan persegi.
Jenis-jenis Oscillator LC
Osilator Hartley

• Osilator Hartley termasuk jenis osilator LC. Osilator


Hartley tersusun dari dua buah induktor yang disusun
seri dan sebuah kapasitor tunggal (dua buah
induktansi untuk X1 dan X2 dan sebuah kapasitansi
untuk X3).

• Kelebihan osilator Hartley adalah mudahnya mengatur


nilai frekuensi yaitu dengan menempatkan sebuah
kapasitor variabel pada komponen kapasitornya. Selain
itu amplitudo output osilator juga relatif tetap pada
range frekuensi kerja penguat osilator.
Rangkaian Osilator Hartley
Ket:
C = kapasitor
L = induktor
fres = frekuensi osilasi
Sebuah osilator Hartley terdiri dari sebagai
berikut:
Dua induktor secara seri dan Satu tuning
kapasitor
Osilator Corpitts

• Osilator Colpits termasuk jenis osilator LC. Osilator


colpits tersusun dari dua buah kapasitor yang disusun
seri dan sebuah induktor tunggal.

• Kelebihan osilator colpits adalah mudahnya mengatur


nilai frekuensi yaitu dengan menempatkan sebuah
induktor variabel pada komponen induktornya seperti
halnya penggunaan kapasitor variabel pada osilator
hartley. Amplitudo output osilator juga relatif tetap
pada range frekuensi kerja penguat osilator.
Rangkaian Osilator Corpitts

Gambar 1: Common Base Colpitts osilator (dengan Gambar 2: Common Colector Colpitts osilator
disederhanakan biasing) (dengan disederhanakan biasing)
Rangkaian Osilator Collpits
Gambar 1
Gambar. 1 memperlihatkan rangkaian Colpitts dasar, di
mana dua kapasitor dan satu induktor menentukan
frekuensi osilasi. umpan balik yang diperlukan untuk
osilasi adalah diambil dari pembagi tegangan yang dibuat
oleh dua kapasitor, di mana dalam osilator Hartley umpan
balik diambil dari pembagi tegangan yang dibuat oleh dua
induktor (atau tunggal mengetuk induktor).
Gambar 2
Gambar. 2 menunjukkan varian yang sering
disukai, di mana induktor juga didasarkan (yang
membuat tata letak sirkuit lebih mudah bagi
frekuensi yang lebih tinggi).
frekuensi osilasi untuk rangkaian pada
Gambar 1 dan 2
penguatan transistor yang dibutuhkan oleh
osilator
Osilator Clapp

Osilator Clapp merupakan versi modifikasi osilator Colpitt


dengan kemantapan frekuensi lebih baik. Frekuensi
ditentukan oleh deret kondensator Co dan induktor Lo dan

bukan oleh kondensator jajar C1 dan C2 seperti dalam


rangkaian osilator Colpitt standar.
Pada osilator Clapp berlaku persamaan sbb:
Rangkaian Osilator Clapp

Umpan balik positif diadakan oleh


C1 dan C2. Kondensator-kondensator
ini harus jauh lebih tinggi harganya
daripada Co.

Rangkaian Osilator Clapp


Osilator Armstrong

Osilator Armstrong merupakan hasil penerapan


osilator LC. Rangkaian dasar dibuat dengan
memberikan bias maju pada sambungan emitor-
basis dan bias mundur pada kolektor. Pemberian
bias dilakukan lewat resistor R3 . Resistor R1 dan R2
berlaku sebagai pembagi tegangan.
Rangkaian Osilator Armstrong

Rangkaian Osilator Armstrong


Osilator Armstrong

Frekuensi osilator Armstrong ditentukan oleh


nilai C1 dan S (nilai induktasi diri kumparan
sekunder) dengan mengikuti persamaan frekuensi
resonansi untuk LC. Perhatikan C1 dan S
membentuk rangkaian tangki dengan
mengikutkan sambungan emitor-basis dari Q1 dan

R1.
Osilator Armstrong

Keluaran dari osilator Armstrong seperti pada gambar di


atas dapat diubah dengan mengatur harga R3 . Penguatan

akan mencapai harga tertinggi dengan memasang R3 pada

harga optimum. Namun pemasangan R3 yang terlalu tinggi


akan mengakibatkan terjadinya distorsi, misalnya keluaran
akan berupa gelombang kotak karena isyarat keluaran

terpotong.
Osilator kelas sinusoidal lebih populer. Tanpa
sumber sinyal pada input, ia dapat memproduksi sinyal
bentuk sinus monoton yang biasa digunakan sebagai
referensi pada aplikasi audio, sistem digital dan sistem
komunikasi.
Hal ini dikarenakan rangkaian yang terdiri dari Op
Amp beserta rangkaian RC atau LC menggunakan prinsip
umpan balik (feedback) sehingga sinyal pun terbentuk.
Dengan mengatur pemakaian komponen pasif dan
aktif di dalam rangkaian maka besar frekuensi dan
amplitudo sinyal keluaran bisa disesuaikan.
PROSES UMPAN BALIK KAPASITOR &
INDUKTOR

Dalam keadaan diam, sebuah tank-circuit hanyalah sebuah rangkaian biasa (Gambar
a). Tetapi bila diinjeksikan satu muatan listrik pada kapasitornya sampai penuh
(Gambar b), maka disitulah akan dimulai osilasi.
Energi listrik yang telah tersimpan dalam kapasitor akan mengalami pengosongan
(discharge) ke induktor sampai muatan kapasitor tersebut habis. Energi listrik
tersebut kemudian berpindah seluruhnya ke induktor. Setelah itu proses discharge
terjadi sebaliknya, yaitu dari induktor ke kapasitor sampai muatan seluruhnya
ditampung kapasitor.
Selanjutnya siklus yang sama terjadi dan demikian seterusnya.
Tetapi dalam kenyataannya, tetap harus ada energi tambahan dari luar tank-circuit
untuk dapat mempertahankan osilasi.
Osilator RC
Osilator RC menggunakan
tahanan dan kapasitor sebagai
penentu frekuensinya. Osilator
ini sangat mudah untuk
dibangun namun memiliki
ketelitian frekuensi yang
rendah. Rangkaian osilator
RC yang paling sederhana
dapat dibangun dengan
menggunakan satu gerbang.
Pada Rangkaian RC, hubungan antara frekuensi
yang akan dihasilkan (fo) dengan nilai
komponen R dan C yang digunakan dalam
rangkaian memenuhi persamaan berikut ini:

Pemilihan nilai R (resistor) dan C (kapasitor) pada


rangkaian akan mempengaruhi frekuensi sinyal output,
dan untuk kestabilan dapat diperoleh dengan
menggandeng komponen eksternal seperti
menambahkan transistor, dioda atau alat yang memiliki
nilai R tertentu seperti bola lampu ke dalam rangkaian
osilator.
Osilator tipe Jembatan Wien

Osilator tipe ini adalah tipe


yang banyak digunakan
dalam aplikasi audio.
Jembatan Wien memiliki
sebuah kombinasi seri RC
dalam satu lengan dan
sebuah kombinasi paralel
RC dalam lengan di
sebelahnya.
PRINSIP OSILATOR JEMBATAN WIEN

Osilator ini dimulai dengan adanya noise/desah saat


pertama kali power dinyalakan. Noise/desah ini
kemudian dimasukkan kembali ke input penguat
dengan melalui filter tertentu. Karena hal ini terjadi
berulang-ulang, maka sinyal noise akan menjadi
semakin besar dan membentuk periode tertentu sesuai
dengan jaringan filter yang dipasang. Periode inilah
yang kemudian menjadi nilai frekuensi sebuah osilator.

Osilator Jembatan Wien (Wien Bridge Oscilator)


biasa digunakan untuk membangkitkan frekuensi
tanpa memerlukan sinyal input, dengan jangkauan
frekuensi dari 5 Hz sampai kira-kira 1 MHz.
SYARAT OSILATOR JEMBATAN WIEN
Syarat yang harus dipenuhi untuk membangun rangkaian
osilator jembatan wien ini adalah penentuan besarnya
Resistor dan Kapasitor penentu frekuensi output. Harga
dari R2 harus sama dengan R3, dan C1 harus sama dengan
C2. Untuk selanjutnya kita sebut komponen penentu
frekuensi ini masing-masing dengan R dan C.

Untuk rangkaian ini besarnya R dan C diatur sedemikian


rupa sehingga frekuensi outputnya minimal sebesar 1 KHz.
Sebab bila kurang dari 1 KHz maka akan menyebabkan
rangkaian menjadi tidak stabil, akibatnya pembacaan
menjadi tidak akurat.
OSILATOR PERGESERAN FASA
Osilator ini memiliki sebuah penguat pembalik, dan sebuah
tapis umpanbalik yang menggeser 180° fasa dari frekuensi
osilasi.
Filter elektronik harus didesain sedemikian rupa sehingga
isyarat di atas dan di bawah frekuensi osilasi yang
diinginkan digeser kurang ataupun lebih dari 180°.
Ini menghasilkan superposisi membangun bagi isyarat pada
frekuensi osilasi dan superposisi merusak pada frekuensi
lainnya.
OSILATOR PERGESERAN FASA
Rangkaian osilator pergeseran fasa RC dapat dibangun dengan
menserikan rangkaian RC 3 tingkat; masing-masing memberikan
pergeseran fasa 60°.

pada frekuensi osilasi


tegangan input dan
output penguat berbeda
fasa 180 derajat
OSILATOR PERGESERAN FASA
Kelebihan dari osilator pergeseran fasa ini adalah sebagai berikut.
1. Perancangan rangkaian osilator mudah dilakukan dengan komponen dasar
seperti resistor maupun kapasitor.
2. Rangkaian ini tidak mahal dan memberikan stabilitas frekuensi yang sangat
baik.
3. Ini terutama cocok untuk frekuensi rendah
4. Rangkaian ini lebih sederhana dibandingkan dengan Osilator Jembatan Wien
karena tidak memerlukan perencanaan stabilisasi & umpan balik negatif.
5. Output rangkaian adalah sinusoidal yang agak bebas distorsi.
6. Rentang frekuensi rangkaian ini akan berkisar dari beberapa Hz hingga
ratusan kHz
OSILATOR PERGESERAN FASA
Kelemahan dari osilator pergeseran fasa ini meliputi yang berikut.
1. Output dari rangkaian ini kecil karena umpan balik yang lebih kecil
2. Ini membutuhkan baterai 12 volt untuk mengembangkan tegangan
umpan balik yang sangat besar.
3. Sulit bagi rangkaian ini untuk membuat osilasi karena umpan balik
yang kecil
4. Stabilitas frekuensi rangkaian ini tidak baik dibandingkan dengan
osilator jembatan Wien.
Osilator Kristal

Osilator Kristal kuarsa menunjukkan sifat yang sangat penting


yang dikenal sebagai efek piezoelektrik. Ketika tekanan mekanis
diterapkan di seluruh permukaan kristal, tegangan yang
sebanding dengan tekanan mekanis muncul di kristal.

Tegangan itu menyebabkan distorsi pada kristal. Jumlah yang


terdistorsi akan sebanding dengan tegangan yang diberikan dan
juga tegangan alternatif yang diterapkan pada kristal yang
menyebabkannya bergetar pada frekuensi alami.
Osilator Kristal
Gambar di bawah ini merupakan simbol elektronik dari resonator
kristal piezoelektrik dan juga kristal kuarsa dalam osilator elektronik
yang terdiri dari Resistor, Induktor, dan Kapasitor.
Osilator Pierce

Menggunakan kristal sebagai rangkaian tangkinya


seperti pada rangkaian berikut. Pada osilator ini
kristal merespon sebagai rangkaian resonansi
paralel. Jadi osilator ini adalah merupakan
modifikasi dari osilator Colpitts.
Rangkaian Osilator Pierce

Rangkaian Osilator Pierce


Osilator Pierce

Pengoperasian osilator Pierce didasarkan pada balikan


yang dipasang dari kolektor ke basis melalui C1 dan C2 .
Kedua transistor memberikan kombinasi pergeseran fase
sbesar 180o. Keluaran dari emitor-bersama mengalami
pembalikan agar sefase atau sebagai balikan regeneratif.
Nilai C1 dan C2 menentukan besarnya tegangan balikan.
Sekitar 10 – 50 % dari keluaran dikirim kembali sebagai
balikan untuk memberikan energi kembali ke kristal.
Osilator Pierce

Rangkaian ekivalen kristal menunjukkan ada dua


kemungkinan keadaan resonansi, yaitu:
1. Resonansi deret

2. Resonansi jajar

Namun karena Cp >> Cs, kedua frekuensi saling berdekatan sekali.


CONTOH SOAL

Induktansi 200 mH dan kapasitor 10 pF


dihubungkan bersama secara paralel
untuk membuat rangkaian tangki LC
osilator. Frekuensi osilasinya adalah??
Diketahui:
L = 200 mH = 200. 10-3 H Ditanya: f = …..?
C = 10 pF = 10 -12 F

Jawab:
 

f = 112.595,5 Hz
 
f = 112,6 KHz
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai