Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PEMBAHASAN

TENTANG OSILATOR

DISUSUN OLEH:
Jonathan Saputra Amin
XI Elektronika Daya Dan Komunikasi 1
DALAM PEMBELAJARAN:
Penerapan Rangkaian Elektronika Daya Dan Komunikasi
Landasan teori
Osilator adalah pembangkit sinyal dengan periode tertentu . Osilator menghasilkan beberapa
bentuk gelombang, yaitu : sinus, kotak, segitiga, gigi gergaji dan pulsa. Osilator terbentuk dari
beberapa model rangkaian sesuai dengan bentuk gelombang yang dihasilkannya. Secara umum
prinsip rangkaian osilator dibagi dua, yaitu Osilator Harmonisa dan Osilator Relaksasi.

A. Osilator Harmonisa

Osilator harmonisa menghasilkan bentuk gelombang sinusoida. Osilator harmonisa


disebut juga dengan Osilator Linear. Bentuk dasar osilator harmonisa terdiri dari sebuah
penguat dan  sebuah filter yang membentuk umpan balik positif yang menentukan frekuensi
output.

Prinsip osilator ini dimulai dengan adanya noise/desah saat pertama kali power
dinyalakan. Noise/desah ini kemudian dimasukkan kembali ke input penguat dengan melalui
filter tertentu. Karena hal ini terjadi berulang-ulang, maka sinyal noise akan menjadi semakin
besar dan membentuk periode tertentu sesuai dengan jaringan filter yang dipasang. Periode inilah
yang kemudian menjadi nilai frekuensi sebuah osilator.

Macam-macam osilator harmonisa/ sinus :

1. Osilator Amstrong

Osilator amstrong dinamai sesuai dengan nama


penemunya Edwin Amstrong. Osilator amstrong terdiri
dari sebuah penguat dan sebuat umpan balik rangkaian
LC.

2. Osilator Hartley

Osilator Hartley termasuk jenis osilator LC. Osilator Hartley


tersusun dari dua buah induktor yang disusun seri dan sebuah
kapasitor tunggal. Kelebihan osilator hartley adalah mudahnya
mengatur nilai frekuensi yaitu dengan menempatkan sebuah kapasitor
variabel pada komponen kapasitornya. Selain itu amplitudo output
osilator juga relatif tetap pada range frekuensi kerja penguat osilator.

3. Osilator Colpits
O s i l a t o r C o l
yang disusun seri dan sebuah induktor tunggal. Kelebihan osilator
colpits adalah mudahnya mengatur nilai frekuensi yaitu dengan
menempatkan sebuah induktor variabel pada komponen
induktornya seperti halnya penggunaan kapasitor variabel pada
osilator hartley. Amplitudo output osilator juga relatif tetap pada
range frekuensi kerja penguat osilator.

4. Osilator Clapp

Osilator Clapp termasuk jenis osilator LC. Osilator Clapp


tersusun dari tiga buah kapasitor dan satu buah induktor.
Konfigurasi osilator clapp sama dengan osilator colpits
namun ada penambahan kapasitor yang disusun seri dengan
induktor (L). Osilator Clapp diperkenalkan oleh James K.
Clapp pada tahun 1948.

5. Osilator pergeseran Fasa

Osilator pergeseran fasa termasuk jenis


osilator RC. Pada osilator pergeseran fasa
terdapat sebuah pembalik fasa total 180 derajat.
Pembalik fasa ini di menggeser fasa sinyal output
sebesar 180 derajat dan memasukkan kembali ke
input sehingga terjadi umpan balik positif.
Rangkaian pembalik fasa ini biasanya dibentuk
oleh tiga buah rangkaian RC.

6. Osilator Kristal
Osilator Kristal adalah osilator yang
rangkaian resonansinya tidak
menggunakanan LC atau RC melainkan sebuah kristal kwarsa. Rangkaian dalam kristal
mewakili rangkaian R, L dan C yang disusun seri. Osilator Pierce ditemukan oleh George W.
Pierce. Osilator Pierce banyak dipakai pada rangkaian digital karena bentuknya yang simpel
dan frekuensinya yang stabil.

7. Osilator Jembatan Wien

Osilator ini termasuk jenis


osilator RC.  Osilator jembatan
Wien disebut juga osilator  “Twin-
T” karena menggunakan dua “T”
sirkuit RC beroperasi secara paralel.
Satu rangkaian adalah sebuah RCR
“T” yang bertindak sebagai filter
low-pass. Rangkaian kedua adalah
CRC “T” yang beroperasi sebagai
penyaring bernilai tinggi. Bersama-
sama, sirkuit ini membentuk sebuah
jembatan yang disetel pada
frekuensi osilasi yang diinginkan.
Sinyal di cabang CRC dari filter Twin-T yang maju, di RCR itu – tertunda, sehingga mereka
dapat melemahkan satu sama lain pada frekuensi tertentu.

B. Osilator Relaksasi

Osilator Relaksasi adalah osilator yang memanfaatkan prinsip saklar secara terus menerus
dengan periode tertentu yang menentukan frekuensi output. Osilator relaksasi menghasilkan
beberapa bentuk gelombang non sinus, yaitu : Gelombang kotak, segitiga, pulsa dan gigi
gergaji.

Osilator relaksasi sederhana adalah sebuah multivibrator / flip-flop. Prinsipnya adalah


mensaklar tagangan suply oleh sebuah komponen
transistor atau FET.

Osilator relaksasi juga ada yang


menggunakan IC yaitu yang terkenal
adalah dengan IC 555.

Osilator IC 555
Penerapan Osilator

1. Oscillators digunakan untuk menghasilkan sinyal, misalnya


2. Digunakan sebagai osilator lokal untuk mengubah sinyal RF ke IF sinyal di penerima;
3. Digunakan untuk menghasilkan pembawa RF pemancar
4. Digunakan untuk menghasilkan jam di sistem digital;
5. Digunakan sebagai sirkuit menyapu di TV dan CRO.

Teori rangkaian
Osilator bisa dibangun dengan menggunakan beberapa teknik dasar, yaitu:

1. Menggunakan komponen-komponen yang memperlihatkan karakteristik resistansi


negatif, dan lazimnya menggunakan diode terobosan dan UJT.
2. Menggunakan umpanbalik positif pada penguat. Umpanbalik positif menguatkan desah
internal yang terdapat pada penguat. Jika keluaran penguat sefasa dengan masukkannya,
osilasi akan terjadi.

Topologi Kalang Osilator Sinus

Banyak rangkaian yang dapat dipakai untuk membangkitkan gelombang sinus. Dan yang
paling populer adalah Osilator Clapp, Osilator Colpitt, Osilator kristal, dan jembatan Wien.
Setiap tipe mempunyai keuntungan khusus dan daerah penerapan masing-masing. Jembatan
Wien banyak dipakai dalam osilator frekuensi audio terutama karena kemantapan frekuensinya
yang baik dan relatif mudah dibuat.

Persyaratan osilator sinus


Persyaratan utama bagi osilator sinus adalah,

1. Frekuensi spesifik yang dapat dicapai


2. Amplitudo keluaran
3. Kemantapan frekuensi
4. Kemurnian keluaran, yaitu perbandingan banyaknya cacat harmonik dalam bentuk
gelombang keluaran.

Amplitudo yang benar dan cacat yang sedikit dapat diperoleh dengan mengendalikan
penguatan penguat sedemikian rupa sehingga tepat cukup untuk mengganti kerugian-kerugian
dalam kalang penentu frekuensi. Dalam beberapa penerapan, kemantapan frekuensi menjadi
prioritas. Perubahan-perubahan dalam frekuensi keluaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Untuk jangka panjang, hanyutan harga komponen dan parameter karena penuaan menjadi sebab
utama. Perubahan jangka pendek dara disebabkan oleh:

1. Variasi beban, hal ini dapat dikurangi dengan menggunakan penguat penyangga pada
keluaran.
2. Pencatu daya, perubahan-perubahan dalam tegangan pencatu daya akan mengubah
parameter-parameter dalam kalang, pencatu daya dimantapkan menyelesaikan masalah
ini.
3. Perubahan harga komponen karena suhu, hal ini terutama memengaruhi komponen
penentu frekuensi. Semua komponen pasif berubah harganya karena suhu

Klasifikasi osilator didasarkan pada daerah frekuensi yang dihasilkan.

1. Osilator Frekuensi Audio (AF) beberapa hz -20 KHz


2. Osilator Frekuensi Radio (RF) 20 KHz - 30MHz
3. Osilator Frekuensi Sangat Tinggi (VHF) 30MHz - 300MHz
4. Osilator Frekuensi Ultra Tinggi (UHF) 300MHz - 3GHz
5. Osilator Gelombang Mikro 3 GHz - Beberapa GHz

Contoh-contoh osilator:

1. Osilator harmonik 
2. Osilator Armstrong
3. Osilator Clapp
4. Osilator Colpitt
5. Osilator Hartley
6. Osilator Pierce/kristal
7. Osilator geseran-fasa
8. Osilator saluran-tunda
9. Osilator jembatan Wien
10. Osilator T
11. Osilator Vackar
12. Osilator relaksasi 
13. Osilator UJT
14. Osilator Sumbatan

PRINSIP KERJA

Osilator (Oscillator) adalah suatu rangkaian elektronika yang menghasilkan sejumlah


getaran atau sinyal listrik secara periodik dengan amplitudo yang konstan. Gelombang sinyal
yang dihasilkan ada yang berbentuk Gelombang Sinus (Sinusoide Wave), Gelombang Kotak
(Square Wave) dan Gelombang Gigi Gergaji (Saw Tooth Wave). Pada dasarnya sinyal arus
searah atau DC dari pencatu daya (power supply) dikonversikan oleh Rangkaian Osilator
menjadi sinyal arus bolak-balik atau AC sehingga menghasilkan sinyal listrik yang periodik.
Tiga istilah yang berkaitan erat dengan rangkaian Osilator adalah “Periodik”,
“Amplitudo” dan “Frekuensi”. Berikut ini adalah pengertian dari ketiga istilah penting tersebut.

 Periodik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh 1 kali getaran atau waktu yang
dibutuhkan pada 1 siklus gelombang bolak-balik, biasanya dilambangkan dengan t
dengan satuan detik (second).
 Amplitudo adalah simpangan terjauh yang diukur dari titik keseimbangan dalam suatu
getaran.
 Frekuensi adalah sejumlah getaran yang dihasilkan selama 1 detik, satuan frekuensi
adalah Hertz.
Sebuah Rangkaian
Osilator sederhana terdiri
dari Dua bagian utama, yaitu
Penguat (Amplifier) dan
Umpan Balik (Feedback).
Berikut ini Blok Diagram
dasar sebuah Rangkaian
Osilator. Pada dasarnya,
Osilator menggunakan sinyal
kecil atau desahan kecil yang
berasal dari Penguat itu
sendiri. Pada saat Penguat atau Amplifier diberikan arus listrik, desah kecil akan terjadi, desah
kecil tersebut kemudian diumpanbalik ke Penguat sehingga terjadi penguatan sinyal, jika
keluaran (output) penguat sefasa dengan sinyal yang diumpanbalik (masukan) tersebut, maka
Osilasi akan terjadi.

PENGGOLONGAN OSCILATOR

Penggolongan Osilator biasanya dilakukan berdasarkan Karakteristik Frekuensi keluaran


yang dihasilkannya. Berikut dibawah ini adalah Penggolongan Osilator berdasarkan Frekuensi
keluaran.

 Osilator Frekuensi Rendah (Low Frequency Oscilator), yaitu Osilator yang dapat
membangkitkan frekuensi rendah dibawah 20Hz.
 Osilator Audio (Audio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan frekuensi
Audio diantara 16Hz hingga 20kHz.
 Osilator Frequency Radio (Radio Oscilator), yaitu Osilator yang dapat membangkitkan
Frekuensi Radio diantara 100kHz hingga 100GHz.

Rangkaian Osilator banyak digunakan dalam perangkat-perangkat Elektronika seperti Pemancar


Radio, Pemancar Televisi, Jam, Beeper dan Konsol video Games.

LAPORAN UJI COBA (CONTOH PRAKTEK DARI ACADEMIA.EDU)


Alat dan Bahan:

Alat-alat dan komponen yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

1. Trafo
2. Power supply
3. Osilator
4. Kabel penghubung
5. Kabel AC
6. Multimeter

Gambar Rangkaian:

Langkah-langkah Pratikum:

1. Mengukur nilai tegangan pada Tp1 dan Tp2

2. Mengukur Tp1 dan Tp2 dengan melepas C1

3. Mengukur Tp1 dan Tp2 dengan melepaskan Rf

4. Mengulangi langkah kedua dengan melepaskan Rf

5. Menganalisa dan Mengambil kesimpulan dari hasil percobaan

Hasil Percobaan
 Vin = 15 V

Tp1 11 V 1,15 mA

Tp2 11 V 19,5 mA

 C1 dilepas

Tp1 0 0

Tp2 11 V 20 mA

 Rf dilepas

Tp1 11 V 20 mA

Tp2 11 V 23 mA

Analisa:

Dari data yang telah diperoleh, maka dapat dianalisakan sebagai berikut :

1. Tegangan yang didapatkan pada titik Tp1 dan Tp2 pada saat C1 dan Rf dalam keadaan
terpasang adalah bernilai sama yaitu 11 Volt.
Sedangkan arus yang mengalir pada Tp1 adalah sebesar 1,15 mA dan Tp2 sebesar 19,5
mA.
Hal ini berbandinng terbalik diakibatkan oleh proses pengisian kapasitor pada titik Tp2
lebih besar dibanding titik Tp1.
2. Pada saat C1 dilepas, maka tidak ada proses pengisian maupun pengosongan yang
terjadi dan otomatis nilai arus dan tegangan pada Tp1 adalah nol. Sedangkan pada Tp2
didapatkan tegangan sebesar 11 volt dan arus yang terbaca adalah arus input, bukan
arus kapasitansi.
3. Ketika kapasitor dipasang kembali, namun Rfnya di lepas, tegangan yang didapatkan
pada titik Tp1 dan Tp2 masing-masing sama. Dan arus yangg mengalir pada masing-
masing titik adalah 20 mA dan 23 mA.

Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang telah di peroleh, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Rangkaian osilator tidak akan bekerja tanpa adanya kapasitor dan tahanan Rf.
2. Perioda dan nilai tahanan akan mempengaruhiarus yang mengalir pada kapasitor.
3. C1 pada rangkaian berfungsi sebagai pemicu dan Rf berfungsi sebagai resistansi
umpan balik.

DAFTAR PUSTAKA
https://abisabrina.wordpress.com/2010/08/20/oscilator/

https://www.google.com/search?q=materi+tentang+osilator&ie=utf-8&oe=utf-8

https://teknikelektronika.com/pengertian-osilator-prinsip-kerja-oscillator/

Anda mungkin juga menyukai