Common
PENDAHULUAN
C. Langkah Kerja
Hal pertama yang harus dilakukan untuk memulai
percobaan ini yaitu, alat dan bahan disiapkan.
Selanjutnya, peralatan dirangkai sesuai skema
rangkaian seperti pada gambar 3 yang merupakan
rangkaian common colector. Lalu sumber tegangan AC
dinyalakan dan diukur sumber tegangan yang
digunakan. Langkah ketiga adalah, sinyal yang
terbentuk pada osiloskop diamati. Kemudian,
dilakukan percobaan untuk rangkaian common base
dan common emitter.
Variasi
Common.
Ya
Tidak
End
Gambar 4. Flowchart pada Percobaan BJT DC Analisis.
III.
PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatlah
hasil berupa sinyal-sinyal yang terbentuk pada
osiloskop. Berikut gambar dari grafik-grafik tersebut
masing-masing grafik pada rangkaian common base,
rangkaian common emitter, serta rangkaian common
collector.
B. Pembahasan
Percobaan Analisis Tegangan BJT AC ini
bertujuan untuk mengetahui karakteristik konfigurasi
dasar Bipolar Junction Transistor common Base,
common Emitor dan common Collector, serta
menganalisa sinyal input dan output. Percobaan ini
berprinsip pada tegangan AC BJT. Pada percobaan
BJT DC Analisis ini, dibutuhkan beberapa peralatan
berupa power supply, osiloskop, resistor, kapasitor, dan
sinyal generator AC. Power supply berfungsi sebagai
sumber tegangan. Osiloskop berfungsi sebagai
penampil grafik hasil rangkaian sirkuit. Resistor
berfungsi sebagai penghambat arus. Kapasitor
berfungsi sebagai penghalus ripple pada grafik dalam
osiloskop. Dan sinyal generator AC yang berfungsi
sebagai pembangit arus bolak-balik.
Hal pertama yang harus dilakukan untuk memulai
percobaan ini yaitu, alat dan bahan disiapkan.
Selanjutnya, peralatan dirangkai sesuai skema
rangkaian seperti pada gambar 3 yang merupakan
rangkaian common colector. Lalu sumber tegangan AC
dinyalakan dan diukur sumber tegangan yang
digunakan. Langkah ketiga adalah, sinyal yang
terbentuk pada osiloskop diamati. Kemudian,
dilakukan percobaan untuk rangkaian common base
dan common emitter.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah
terlepas dari rangkaian elektronika. Mulai dari televisi,
kulkas, kipas angin, dan lain sebagainya. Peralatan
elektronika itu sendiri bergantung pada sebuah piranti
bernama transistor. Transistor merupakan piranti kecil
yang memiliki kemampuan untuk menguatkan sinyal.
Dan piranti tersebut memiliki tiga macam konfigurasi,
yaitu common base, common emitter, dan common
collector.
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa karakteristik konfigurasi awal dari
common base adalah kaki base disambung ke ground
dan berfungsi sebagai input maupun output. Pada
konfigurasi ini, sinyal input dimasukkan ke emitter,
sedangkan sinyal output diambil collector. Sehingga,
konfigurasi ini menghasilkan penguat tegangan, namun
bukan penguat arus. Sehingga, dari sinyal keluaran
yang didapatkan, dapat diamati bahwa sinyal dari
common base berbentuk grafik sinusoidal di mana
amplitudo tegangan lebih besar dari amplitudo arus.
Sedangkan konfigurasi awal common emitter, kaki
emmiter disambungkan dengan ground di mana
inputnya dimiliki basis dan outputnya dimiliki
collector. Karena kaki emitter di-ground-kan, maka
emitter memiliki fungsi sebagai pusat input dan output,