Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM KONTROL MOTOR MENGGUNAKAN KONTAKTOR


MAGNIT

NAMA : ALDA DWIYANTI


NIM : 022000002
PRODI : Elektronika Instrumentasi
Dosen pengampu : Ign Agus Purbhadi

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN) – BATAN


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Laporan Praktikum
“Sistem Kontrol Motor Menggunakan Kontaktor Magnit”

A. Tujuan Praktikum

1. Mampu menginstalasi dan mengoperasikan peralatan-peralatan listrik arus kuat dengan


menggunakan kontaktor magnet dan peralatan bantu pengoperasian lainnya.
2. Mampu membaca dan membuat diagram pengendali, utama dan diagram pengawatan
3. Mampu menganalisis hasil percobaan
B. Dasar Teori
Pada umumnya peralatan-peralatan listrik yang berkapasitas besar (> 5 HP) tidak
boleh dijalankan dengan cara menghubungkan langsung dengan jala-jala. Ini disebabkan
karena arus startnya yang besar sehingga banyak menimbulkan kerugian. Untuk itu
biasanya peralatan-peralatan listrik tersebut dijalankan dengan magnetik kontaktor.

Adakalanya arus start tersebut harus diturunkan agar tidak membahayakan


peralatan itu sendiri. Salah satu cara untuk menurunkan arus start ini adalah dengan
mengubah sambungan belitannya. Pada waktu start motor disambung secara bintang (Y)
kemudian setelah dicapai kecepatan nominal sambungan diubah menjadi sambungan
segitiga (delta = ). Bila dilihat sebuah motor 3 phase dengan belitan-belitan : u – x, v – y,
w – z.
Dari gambar 1 didapat :
- Terlihat bahwa pada sambungan Y, tegangan perphase diturunkan 1/3 kali, sehingga
arusnya juga turun 1/3-nya.
- Pada sambungan , tegangan perphase = tegangan jala-jala sehingga arusnya sama dengan
3 kali arus Y.
Perubahan sambungan dari Y ke  ini bisa dilakukan dengan sebuah sakelar tunda atau
timer, maupun secara manual.
C. Alat dan Bahan
1. Motor DC dan AC.
2. Saklar thermis.
3. Magnetik kontaktor.
4. Timer.
5. Lampu tanda.
6. Push button.
D. Langkah Kerja
1. Dasar pengoperasian motor.
- Buatlah rangkaian seperti pada gambar 1 dan 2.
- Operasikan rangkaian tersebut setelah mendapat persetujuan pembimbing. −
Catat data-data Vn, In.
2. Pembalikan putaran.
a. Motor AC
- Buat rangkaian seperti pada gambar.
- Setelah mendapat persetujuan pembimbing operasikan rangkaian tersebut.
- Catat data-data Vn, In, n.
• Jika pada no. 1), misalnya motor berputar searah jarum jam, maka
dengan menukar salah satu phase/sumber dengan phase/sumber yang
lain, motor akan berputar terbalik (berlawanan dengan arah jarum jam).
Penukaran sumber ini dilakukan dengan magnetik kontaktor seperti
terlihat pada gambar.
b. Motor DC
- Lakukan percobaan seperti pada no. 1).
- Buatlah diagram pengawatannya.
- Lakukan percobaan untuk motor DC Seri dan Kompon, buat gambar utama dan
pengawatannya.
Perhatian :
1) Pada waktu motor berputar ke arah jarum jam maka harus tidak bisa
distart untuk berputar ke arah berlawanan dengan arah jarum jam dan
sebaliknya.
2) Untuk membalik putaran, ke arah yang berlawanan motor harus dalam
keadaan diam N = 0.
3. Menjalankan motor 3 fasa dengan starting Y- (star-delta).
a. Secara manual.
- Buatlah rangkaian seperti pada gambar.
- Setelah mendapat persetujuan dari pembimbing, operasikan rangkaian
tersebut.
- Catat data-data Vn, Ist, In dan tst (lamanya waktu start).
b. Memakai sakelar tunda (timer).
- Lakukan langkah percobaan seperti no. 1).
- Setting timer diatur sesuai data hasil pengukuran minimal sama dengan
lamanya waktu start yang dibutuhkan pada percobaan no. 1)
E. Analasis Data dan Perhitungan
1. Dasar Pengoperasian Motor.

Arus Arus
Putaran Tegangan
Jenis Motor Pengambilan Start Nominal
(n) (Vn)
data ke (Is) (In)

1 0,43 A 0,03 A 2950 382 V


AC Induksi 3 2 0,28 A 0,03 A 2950 382 V
fasa
3 0,30 A 0,03 A 2950 382 V

2. Pembalikan Putaran.

a. Motor AC

Kondisi
Jenis Motor Pengambilan data motor Arah rpm In V
(berputar/ putaran
berhenti/
tetap
berputar)

1 Tombol On 1 ditekan Berputar Searah jarum 2950 0,03 389


jam
2 Tombol On 2 ditekan Tetap Berputar Searah jarum 2950 0,03 389
jam
AC 3 Tombol Off ditekan Berhenti Searah jarum 0 0 0
jam
4 Tombol On 2 ditekan Berputar Berlawanan 2950 0,03 390
arah
5 Tombol On 1 ditekan Tetap berputar Berlawanan 2950 0,03 390
arah
6 Tombol Off ditekan berhenti Berlawanan 0 0 0
arah
a. Motor DC

Kondisi
Jenis Pengambilan data motor Arah rpm In V
Motor (berputar/ putaran
berhenti/
tetap
berputar)

1 Tombol On 1 ditekan Berputar Lawan arah 1000 0,10 85,2 V

2 Tombol On 2 ditekan Tetap berputar Lawan arah 1000 0,10 85,3 V

DC 3 Tombol Off ditekan Berhenti Lawan arah 0 0 0

4 Tombol On 2 ditekan Berputar Searah 1000 0,10 83,8 V

5 Tombol On 1 ditekan Tetap berputar Searah 1000 0,10 83,8 V

6 Tombol Off ditekan berhenti Searah 0 0 0

3. Menjalankan motor 3 fasa dengan starting Y-∆(star-delta).


a. Otomatis

Kondisi
motor IY I∆
Jenis Motor Pengambilan data (berputa rpm
r/
berhenti IsY InY Is∆ In∆
/ tetap
berputa
r)
1 Tombol On Y Berputar 0,38 0,02 2950
AC ditekan
3 Setelah 3 detik Tetap 0,26 0,12 2950
berputar
4 Tombol Off ditekan Berhenti 0 0 0 0 0

5 Arus jika motor berputar 0 0 0,58 0,12 2950


langsung
terhubung ∆
F. Pembahasan
Pada pratikum kali ini dilakukan beberapa percobaan, dimana percobaan pertama
yaitu dasar pengoperasian motor. Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan motor
jenis AC 3 fasa. Dari percobaan pertama ini didapatkan bahwasanya nilai arus start itu
lebih besar dari pada arus nominal dengan rpm 2950 dan tegangan 382 V. Ini telah sesuai
denagn teori, hal ini disebabkan karena dalam menjalankan motor, dibutugkan arus yang
besar untuk memancing pergerakan motor tersebut, dan Ketika motor telah bergerak maka
arusnya akan mengecil dan menjadi stabil, jika arus start itu lebih besar maka akan
meyebabkan kerusakan serrta kerugian, dan pada ptratikum ini dinyatakan telah sesuai
dengan konsep teori.
Kemudian pada percobaan kedua ini, yaitu percobaan pembalikan putaran motor
AC 3 Fasa, dimana hasil yang didapatkan adalah nilai data yang sama setaip arahnya dan
juga Ketika tombol on 1 ditekan motor bergerak seraah jarum jam, dan begitupun saat
tombol on 2 ditekan arah motor juga tetap arahhnya yaitu searah dengan jarum jam, namun
saat pratikan menekan tombol off maka motor berhenti bergerak. Pergerakan motor yang
tetap pada saat menekan tombol on 2 itu dikarenakan adanya kontraktor magnet yang
mencegah pergerakan motor berbalik arah secara langsung. Arah Gerakan motor yang
berbalik arah secara langsung akan mengakibatkan kerugian yaitu kerusakan pada motor
bukan dengan artian tombol on 2 tidak berfungsi. Motor itu harus mengalami tahap
berhenti dimana jika tidak mengalami tahap berhenti maka akan menyebabkan arus start
yang timggi dan akan menyebabkan kerusakan bahkan lonjakan mekanik yang kuat dan
akan merusak alat.
Pada pengukuran yang kedua, saat tombol on 2 ditekan maka motor bergerak
berlawanan arah jarum jam, kemudian saat tombol on 1 ditekan motor tetap bergerak
berlawanan arah dan saat tombol off ditekan , barulah motor berhenti bergerak, sehingga
untuk membalikan arah putaran motor saat berputar, maka tekan tombol off untuk
memberhentikan motor. Kemudian barulah motor dihidupkan kembali dengan menekan
tombol on berlawanan arah dari arah awal yang dilakukan.
Sedangkan pada motor DC hampir sama dengan motor AC akan tetapi ketika
tombol on 1 ditekan motor akan berputar berlawanan arah dan selanjutnya ketika tombol
on 1 ditekan untuk kedua kalinya motor akan berputar searah jarum jam. Ini menunjukan
bahwa dengan menukar salah satu sumber dapat mengubah arah motor, dan untuk
membalik arah motor harus dalam keadaan diam terlebih dahulu. Dan hasil percobaan ini
telah sesuai dengan teori.
Dan untuk percobaan yag terakhir yaitu menjalankan motor 3 fasa dengan starting
Y-∆ (star-delta) secara otomatis, dimana hasilnya telah sesuai dengan Langkah kerja disini
kita menggunakan motor 3 fasa, 2 buah kontaktor, serta timer. Waktu yang diatur paad
timer sebesar 5 detik, pertama kita tekan tombol on untuk menghidupkan motor, kemudian
setlah 5 detik , arus kontaktor berpindah dari satu kontaktor ke kontaktor lainnya, yang
ditandai dengan nyalanya lampu yang berganti. Akibat perpindahan ini membuat lonjakan
arus, oleh karena itu membuat motor bergerak semakin cepat.
Dan pada percobaan ini hasil yang didaptkan telag sesuai dengan Langkah kerja,
dimaana Ketika posisi pengukuran terletak di arus bintang maka akan didaptkan arus delta
yang lebih kecil , namun jika posisi pengukuran awal di posisi delta maka arus yang
dihasilkan dapat melebihi dari yang sebelumnya bahkan bisa menjadi 2 hingga 4 kalinya.
Akan tetapi rpm yang dihasilkan di posisi bintang maupun delta hasilnya tidak berbeda
jauh. Dan untuk nilai arus startnya baik delta maupun bintang, nilainya lebih besar dari
nilai arus nominalnya. Dan juga dapat disimpulkan bahwa nilai rpm anatar keduanya tidak
berbeda jauh namun terjadi perbedaan yang signifikan dari arus yang dihasilakan antara
keduanya.
G. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang didapatkan dari pratikum kali ini adalah:
1. Suatu peralatan listrik harus dijalankan dengan prinsip magnetic kontaktor yang
bertujuan untuk menghindari penggunaaan arus start yang besar yang menimbulkan
kerugian.
2. Prinsip kerja dari suatu magnetic kontaktor adalah menurunkan arus start pada suatu
motor.Dimana dalam menjalankan motor, dibutugkan arus yang besar untuk
memancing pergerakan motor tersebut, dan Ketika motor telah bergerak maka arusnya
akan mengecil dan menjadi stabil, jika arus start itu lebih besar maka akan meyebabkan
kerusakan serta kerugian.
3. Magnetic kontaktor dapat mengubah arah putaran motor AC ataupun DC, dimana
motor berputar arah bergantung pada tombol on yang ditekan terlebih dahulu, dan
menekan tombol Off terlebih dahulu sebelum membalikan arah gerakannya.
4. Starting Y-∆ (star-delta)dapat dilakukan secara otomatis dengan menset timer sesuai
yang diinginkan, yang mana putaran motor semakin cepat karena arusnya menjadi lebih
besar. Dan Ketika menghasilkan arus yang maksimal dari motor terjadi saat arus
tersebut memasuki delta.
5. Arus start dapat diturunkan denagn cara mengubah belitannya, Ketika waktu start
motor disambung secara bintang kemudian setelah dicapai kecepatan nominal
sambungannya diubah menjadi sambungan delta.

H. DAFTAR PUSTAKA
Purbhadi, Ign. 2020. Petunjuk Praktikum Teknik Listrik. Yogyakarta: STTN-
BATAN.

Anda mungkin juga menyukai