OVERLOAD
I. TUJUAN
Bisa memahami dan mengetahui prinsib kerja, unjuk kerja, karakteristik dan fungsi
daripada Over load thermis.
II. DASAR TEORI
Pengaman ototmatis dengan overload lebih sering dan paling pas digunakan untuk
pengaman instalasi motor listrik lebih specific lagi pada motor listrik 3 fasa. Berikut ini adalah
contoh fisik dari sebuah overload yang banyak digunakan dilapangan.
Keterangan gambar :
logam 1 logam 2
logam yang dibelit oleh kawat plat logam yang lain. Logam apabila kena panas akan memuai
(bertambah panjang) dengan rumus perhitungan seperti berikut :
Lt = Lo ( 1 + ( t - to ) )
Dimana :
Lt = panjang logam pada suhu t
Lo = panjang logam pada suhu to
= koefisien pemuaian logam
Fasa
R S T
Fuse
A Overload 95
96
K1 98
Off
OL
On K1
Beban Variabel
(mekanik)
M K1 L1 Trip Lamp
3 Fasa
N
VI. Grafik
Waktu pemutusan (detik)
Arus (A)
VII. Pembahasan
Praktikum Overload, bertujuan untuk memahami dan mengetahui prinsip kerja overload,
dan juga mengetahui karakteristik dari overload yang digunakan. Pada dasarnya, overload
merupakan alat untuk melindungi peralatan-peralatan listrik khususnya peralatan listrik yang
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 5
Bugar A. Pardhana
031400389
rentan rusak terhadap beban berlebih atau arus hubung singkat. Adapun prinsip kerja dari
overload hampir sama dengan miniatur circuit breaker (MCB) yang didalamnya menggunakan
keping atau plat bimetal (dwi logam), yang dipengaruhi oleh perubahan suhu yang disebabkan
arus yang mengalir berlebih.
Pengujian dilakukan dengan cara pembebanan dengan menggunakan lampu mulai dari
0,9IN sampai 2 IN. Dari hasil pengukuran yang dilakukan dengan waktu maksimal adalah 30
Menit, saat 0,9 IN 1,1 IN dalam waktu maksimal tidak mengalami putus yang mencapai arus
pada posisi 1,1 IN adalah 1,74 A. Pada 1,2 IN mengalami putus dengan waktu 4 menit 40 detik
dengan arus 1,87A. Hingga pada percobaan 2 IN dengan arus 2,93A dan putus dalam waktu 28
detik.
VIII. Kesimpulan
1. Semakin besar pembebanan yang digunakan maka semakin cepat pula terjadinya trip
pada overload dan dalam kondisi yang panas.
2. Overload memiliki prinsip kerja pemuaian dengan memanaskan logam yang ada dalam
overload kemudian dalam suhu tertentu akan terputus.
3. Untuk mendapat data yang baik, pendinginan overload dilakukan dalam waktu 10 menit
dan tidak diperbolehkan melakukan percobaan dalam kondisi overload juga sedang
didinginkan karna dapat mengakibatkan pemuaian tidak berjalan dengan baik dan dapat
menimbulkan ketidakamanan rangkaian.
4. Perlu dilakukan proses pendinginan setelah pemakaian overload untuk mengembalikan
kepada kondisi kerja normal overload itu sendiri