Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK

OVERLOAD

NAMA : Jihan Khairunisa

NIM : 021900017

TGL : Senin, 21 Desember 2020

ASISTEN : IR. M. KHOIRI, M.ENG.

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI

JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR

STTN-BATAN

YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2020


I. JUDUL
Overload

II. TUJUAN
Memahami dan mengetahui prinsip kerja, unjuk kerja, karakteristik dan fungsi dari
pengaman motor/Overload thermis.

III. DASAR TEORI


Pengaman ototmatis dengan overload lebih sering dan paling pas digunakan untuk
pengaman instalasi motor listrik lebih terutama pada motor listrik 3 fasa. Berikut ini
adalah contoh fisik dari sebuah overload yang banyak digunakan dilapangan.

Di Amerika untuk Instalasi guna mengoperasikan / menjalankan suatu motor listrik


Telah dibakukan sebagaimana gambar 3.2 berikut
Dalam hal ini over load thermis dipasang guna membatasi arus lebih yang
mungkin
terjadi pada rangkaian itu yang disebabkan berbagai hal, diantaranya motor berbeban
lebih ,bearing macet dan lain-lain. Selain overload, standar eropa biasanya
menggunakan pengaman motor berupa Motor Protective Circuit Breaker atau disebut
PKZM0. Carakerja rangkaian hampir sama dengan overload yaitu dengan sensor
thermal bimetal sebagai pembatas arus. Sebelum digunakan, arus pembatas pada
PKZM0 di seting sesuai dengan arus pada name plate motor yang akan dihubungkan.

Pemasangan overload sebagai pengaman motor, rating ukuran dari overload


dipasang besarnya maksimum 125% dari rating motor atau arus nominal motor. Over
load dapat digolongkan dalam pengaman otomatis yang bekerja berdasarkan
pemanasan elemen dwilogam. Elemen dwilogam pada overload biasanya berupa
sebuah plat logam yang dibelit oleh kawat plat logam yang lain, seperti ditunjukkan
pada gambar3.3 berikut.
Logam apabila kena panas akan memuai (bertambah panjang) dengan rumus
perhitungan seperti berikut :

Dimana :
Lt = panjang logam pada suhu t
Lo = panjang logam pada suhu to
ℽ = koefisien pemuaian logam

IV. ALAT DAN BAHAN

1. Overload thermis
2. Amperemeter
3. Stopwatch
4. Kontaktor Magnet.
5. Motor listrik 3 fasa
6. Beban mekanik variable
7. Sumber listrik 3 fasa
8. Kipas pendingin
V. LANGKAH KERJA
1. Buat rangkaian pengujian overload seperti gambar berikut.

2. Buat rangkaian pengujian Motor Protective Circuit Breaker (PKZM0) seperti


gambar berikut.

3. Overload / PKZM0 di set pada rating current yang ditentukan yaitu 0,24 A; 0,32
A atau 0,4 A disesuaikan dengan motor yang digunakan.
4. Cobalah terlebih dahulu rangkaian sebelum digunakan.
5. Apabila rangkaian sudah baik, hidupkan rangkaian, dan atur arus beban 0,9 In
dengan mengatur beban pada motor. Amati selama 1/2 jam, apakah overload trip
atau tidak.
6. Matikan rangkaian, dan dinginkan suhu overload hingga mencapai suhu kamar
kembali dengan menggunakan kipas pendingin. ( 5 s/d 10 menit).
7. Naikkan arus menjadi 1 In, amati selama 1/2 jam, jika terjadi trip, catat arus dan
waktunya. (Jangan lupa suhu Overload harus selalu dikembalikan ke suhu kamar
sebelum dilakukan pengujian berikutnya).
8. Lakukan percobaan untuk 1,1 In; 1,2 In; 1,3 In; 1,4 In; 1,5In; 1,6 In; 1,8 In; 2 In.
9. Catat arus dan waktu saat terjadi trip.
10. Buat grafik arus-waktu untuk pengujian overload diatas.
VI. ANALISA DATA

IN (OverLoad) = 0.24A

No. Pembebanan Arus yang Waktu Arus yang


arus mengalir pemutusan terukur
(ampere) (detik) (ampere)
1. 0.9 In 0.216 Tdk overload 0.21
2. 1 In 0.24 Tdk overload 0.24
3. 1.1 In 0.264 3.27s 0.26
4. 1.2 In 0.288 2.58s 0.29
5. 1.3 In 0.312 0.8s 0.32
6. 1.4 In 0.336 0.5s 0.34
7. 1.5 In 0.36 0.1s 0.35
8. 1.6 In 0.386 X X
9. 1.8 In 0.432 X X
10. 2 In 0.48 X X

VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan praktikum kali iini yang berjudul overload dengan tujuan yaitu
untuk Memahami dan mengetahui prinsip kerja, unjuk kerja, karakteristik dan fungsi
dari pengaman motor/Overload thermis. Over load dapat digolongkan dalam
pengaman otomatis yang bekerja berdasarkan pemanasan elemen dwilogam. Pada
dasarnya overload merupakan alat untuk melindungi peralatan-peralatan listrik
khususnya peralatan listrik yang rentan rusak terhadap beban lebih atau arus hubung
singkat. Adapun prinsip kerjanya hampir sama dengan MBC yang didalamnya
menggunakan keeping atau plat bimetal, yang dipengaruhi oleh perubahan disuhu
yang disebabkan oleh arus yang mengalir berlebih.
Untuk percobaan ini In yang digunakan yaitu sebesar 0.24 A. dari hasil percobaan
ini dapat dilihat bahwa dengan arus 0.9-1 In dengan waktu yang telah maksimal tidak
mengalami putus. Namun pada 1.6-2 In tidak mengalami pemutusan dan juga tidak
dapat terbaca pada saat pengukuran arus terputus. Semakin besar arus yang mengalir
maka akan semkain sulit untuk melakukan pemutusan sehingga semakin besar pula
arus yang akan terukur, sehingga semakin cepat pula akan terjadinya overload.

VIII. KESIMPULAN
1. Semakin besar pembebanan yang digunakan maka semakin cepat pula terjadinya
trippada overload dan dalam kondisi yang panas
2. Perlu dilakukan proses pendinginan setelah pemakaian overload untuk
mengembalikankepada kondisi kerja normal overload itu sendir
3. Untuk mendapat data yang baik, pendinginan overload dilakukan dalam waktu 10
menitdan tidak diperbolehkan melakukan percobaan dalam kondisi
overload juga sedangdidinginkan karna dapat mengakibatkan pemuaian tidak
berjalan dengan baik dan dapatmenimbulkan ketidakamanan rangkaian
4. Overload memiliki prinsip kerja pemuaian dengan memanaskan logam yang ada
dalamoverload kemudian dalam suhu tertentu akan terputus

IX. DAFTAR PUSTAKA


Purbadi, Agus dkk. 2018. Petunjuk Praktikum Teknik Listrik.Yogyakarta. STTN-
BATAN.
X. LAMPIRAN
1. Laporan sementara
2. Grafik

Anda mungkin juga menyukai