OVERLOAD
NIM : 021900017
STTN-BATAN
YOGYAKARTA
II. TUJUAN
Memahami dan mengetahui prinsip kerja, unjuk kerja, karakteristik dan fungsi dari
pengaman motor/Overload thermis.
Dimana :
Lt = panjang logam pada suhu t
Lo = panjang logam pada suhu to
ℽ = koefisien pemuaian logam
1. Overload thermis
2. Amperemeter
3. Stopwatch
4. Kontaktor Magnet.
5. Motor listrik 3 fasa
6. Beban mekanik variable
7. Sumber listrik 3 fasa
8. Kipas pendingin
V. LANGKAH KERJA
1. Buat rangkaian pengujian overload seperti gambar berikut.
3. Overload / PKZM0 di set pada rating current yang ditentukan yaitu 0,24 A; 0,32
A atau 0,4 A disesuaikan dengan motor yang digunakan.
4. Cobalah terlebih dahulu rangkaian sebelum digunakan.
5. Apabila rangkaian sudah baik, hidupkan rangkaian, dan atur arus beban 0,9 In
dengan mengatur beban pada motor. Amati selama 1/2 jam, apakah overload trip
atau tidak.
6. Matikan rangkaian, dan dinginkan suhu overload hingga mencapai suhu kamar
kembali dengan menggunakan kipas pendingin. ( 5 s/d 10 menit).
7. Naikkan arus menjadi 1 In, amati selama 1/2 jam, jika terjadi trip, catat arus dan
waktunya. (Jangan lupa suhu Overload harus selalu dikembalikan ke suhu kamar
sebelum dilakukan pengujian berikutnya).
8. Lakukan percobaan untuk 1,1 In; 1,2 In; 1,3 In; 1,4 In; 1,5In; 1,6 In; 1,8 In; 2 In.
9. Catat arus dan waktu saat terjadi trip.
10. Buat grafik arus-waktu untuk pengujian overload diatas.
VI. ANALISA DATA
IN (OverLoad) = 0.24A
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan praktikum kali iini yang berjudul overload dengan tujuan yaitu
untuk Memahami dan mengetahui prinsip kerja, unjuk kerja, karakteristik dan fungsi
dari pengaman motor/Overload thermis. Over load dapat digolongkan dalam
pengaman otomatis yang bekerja berdasarkan pemanasan elemen dwilogam. Pada
dasarnya overload merupakan alat untuk melindungi peralatan-peralatan listrik
khususnya peralatan listrik yang rentan rusak terhadap beban lebih atau arus hubung
singkat. Adapun prinsip kerjanya hampir sama dengan MBC yang didalamnya
menggunakan keeping atau plat bimetal, yang dipengaruhi oleh perubahan disuhu
yang disebabkan oleh arus yang mengalir berlebih.
Untuk percobaan ini In yang digunakan yaitu sebesar 0.24 A. dari hasil percobaan
ini dapat dilihat bahwa dengan arus 0.9-1 In dengan waktu yang telah maksimal tidak
mengalami putus. Namun pada 1.6-2 In tidak mengalami pemutusan dan juga tidak
dapat terbaca pada saat pengukuran arus terputus. Semakin besar arus yang mengalir
maka akan semkain sulit untuk melakukan pemutusan sehingga semakin besar pula
arus yang akan terukur, sehingga semakin cepat pula akan terjadinya overload.
VIII. KESIMPULAN
1. Semakin besar pembebanan yang digunakan maka semakin cepat pula terjadinya
trippada overload dan dalam kondisi yang panas
2. Perlu dilakukan proses pendinginan setelah pemakaian overload untuk
mengembalikankepada kondisi kerja normal overload itu sendir
3. Untuk mendapat data yang baik, pendinginan overload dilakukan dalam waktu 10
menitdan tidak diperbolehkan melakukan percobaan dalam kondisi
overload juga sedangdidinginkan karna dapat mengakibatkan pemuaian tidak
berjalan dengan baik dan dapatmenimbulkan ketidakamanan rangkaian
4. Overload memiliki prinsip kerja pemuaian dengan memanaskan logam yang ada
dalamoverload kemudian dalam suhu tertentu akan terputus