Dimana :
Lt = Panjang Logam pada suhu t
Lo = Panjang Logam pada suhu to
ɤ = Koefisien pemuaian logam
- 1.1 In = 1,111 A
- 1,2 In = 1,212 A
- 1,3 In = 1.313 A
- 1,4 In = 1.414 A
- 1,5 In = 1.515 A
- 1,6 In = 1.616 A
- 1,8 In = 1,818 A
- 2 In = 2,02 A
VIII. TABEL DATA HASIL SIMULASI
IX. GRAFIK
X. ANALISA DATA
Pada praktikum kelima ini berjudul Overload Thermal. Software yang
digunakan untuk simulasi yaitu software Proteus. Praktikum kali ini
bertujuan untuk memahami dan mengetahui prinsip kerja overload dan juga
mengetahui karakteristik dari overload yang digunakan. Dapat diketahui,
overload merupakan alat untuk melindungi peralatan-peralatan listrik
khususnya peralatan listrik yang rentan rusak terhadap beban berlebih atau
arus hubung singkat. Thermal overload relay bekerja saat suhu pada dalam
TOR tersebut terpenuhi, jadi TOR ini terdapat sebuah setting berapa
maksimum arus untuk mengetripkan jika arus tersebut sudah terpenuhi. Di
dalam TOR tersebut ada sebuah Bimetal Element yang menjadi panas saat
arus beban sudah melebihi arus settingan TOR. Oleh karena itu disebut
thermal yaitu suhu, misalkan konduktor kabel yang hanya mampu dilewati
arus 5A tetapi bebanya 10A maka kabel tersebut akan panas. Seperti halnya
TOR ini prinsip kerjanya sama tetapi bedanya ketika suhu tersebut terpenuhi
maka akan menggerakan sebuah coil untuk menutup atau membuka kontak
yang ada di TOR tersebut.
Pada praktikum kali ini, overload yang disetting untuk In = 1.16 A. In
didapatkan dari In = 1 + (no. absen : 100). Pengujian dilakukan dengan cara
pembebanan dengan menggunakan motor mulai dari 0.9In (228.8 W)
sampai 2 In (448.8 W). Dari hasil pengukuran yang dilakukan dengan waktu
maksimal adalah 30 menit, saat 0.9 In – 1In dalam waktu maksimal tidak
mengalami putus. Pada saat mencapai arus pada posisi 1In adalah 1.16 A
dengan daya 279.4 W. Pada 1.1 In mengalami putus dengan waktu 1.25
detik dengan arus 1.38 A dan daya 303.6 W. Hingga pada percobaan 2In
dengan arus 2.04 A dan daya 448.8 W terjadi pemutusan dalam waktu 0.20
detik.
XI. KESIMPULAN
Setelah dilakukan praktikum, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
1. Overload merupakan alat untuk melindungi peralatan-peralatan listrik
khususnya peralatan listrik yang rentan rusak terhadap beban berlebih
atau arus hubung singkat.
2. Overload memiliki prinsip kerja pemuaian dengan memanaskan logam
yang ada dalam overload kemudian dalam suhu tertentu akan terputus.
3. Untuk overload yang memilik nilai In = 1.16 A, arus yang dibutuhkan
untuk trip pada praktikum kali ini adalah 1.1In yaitu sebesar 1.27 A
dalam waktu 1.40 detik.
4. Semakin besar pembebanan yang digunakan maka semakin cepat pula
terjadinya trip pada overload dan dalam kondisi yang panas.