Nama / NPM
Minggu Percobaan
: 04
Tanggal Percobaan
: 21 Maret 2015
Tujuan
II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
III.
Alat:
Kawat pijar (hotwire)
Fan
Voltmeter dan Ampmeter
Adjustable power supply
Camcorder
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
Teori Dasar:
Asas penyimpanan tenaga dalam karya Joule kelak dikenal sebagai Hukum
Termodinamika
Pertama.
Meskipun
Joule
diakui
sebagai
penemu
utama
alamiah dan tidak dapat dipungkiri. Contohnya, energi panas yang timbul akibat
gesekan, energi listrik yang terbuang akibat adanya hambatan pada kawat penghantar
dan Energi panas pada trafo. Trafo dikehendaki untuk mengubah tegangan, namun
pada kenyataan timbul panas pada trafo. Panas ini dapat dianggap energi disipasi.
Dalam fisika, disipasi mewujudkan konsep sistem dinamis di mana modus mekanis
yang penting, seperti gelombang atau osilasi, kehilangan energi selama waktu,
biasanya karena tindakan gesekan atau turbulensi. Energi yang hilang diubah menjadi
panas, menaikkan temperature dari sistem. Sistem seperti ini disebut sistem disipasi.
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire probe yang paling umum
digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah
aksial saja. Probe jenis ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang
disatukan pada dua prong nikel atau baja yang dipanasi dengan arus listrik dan
bekerja berdasarkan prinsip perpindahan panas konveksi. Jumlah perpindahan panas
yang diterima oleh probe dinyatakan dengan overheat ratio yang dirumuskan sebagai:
Keterangan:
Rw
Ra
Dimana w adalah energi listrik, V adalah tegangan listrik, I adalah arus listrik
yang mengalir pada rangkaian, dan t adalah waktu. Bila probe dihembuskan udara
maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik
yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan maka perubahan
nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik juga berubah.
Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang
menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan
referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi
kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut.
Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polynomial.
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada
temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan
kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan
melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal
230 m/s.
Sistem hot wire anemometer memiliki spesifikasi khusus seperti menggunakan
single normal hotwire probe. DISA 55M01 main unit, 55M11 CTA booster adapter,
dan 55M05 power pack. Probe yang digunakan dioperasikan dalam suatu mode
temperatur konstan untuk menyediakan respon frekuensi yang lebih tinggi. Dalam
mode temperatur konstan, resistansi kawat, Rw dipertahankan konstan untuk
memfasilitasi respon instantaneous dari inersia termal sensor terhadap berbagai
perubahan dalam kondisi aliran.
IV.
Cara Kerja:
Eksperimen ini dilakukan dalam media R-Lab. Setelah masuk di halaman R-Lab,
prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:
TugasdanEvaluasi
1. Berdasarkan data yang didapat , membuat grafik yang menggambarkan
hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran
udara.
2. Berdasarkan pengolahan data di atas, membuat grafik yang
menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan aliran
angin.
3. Membuat persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan
hotwire.
4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat
menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin?
Waktu (s)
Tegangan
(Volt)
Kuat Arus
(Ampere)
2.112
54.3
2.112
54.1
2.112
54.0
2.112
53.9
2.112
54.0
2.112
54.2
2.112
54.4
2.112
54.5
2.112
54.2
10
2.112
54.0
Waktu (s)
Kuat Arus
Tegangan
Kuat Arus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
(Volt)
(Ampere)
110
2.053
54.5
110
2.053
54.9
110
2.053
55.4
110
2.052
55.6
110
2.053
55.1
110
2.053
54.6
110
2.054
54.4
110
2.054
54.5
110
2.054
54.8
110
2.053
55.3
Tabel 3. Hasil Percobaan dengan kecepatan 110 m/s
Tegangan
Waktu (s)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Waktu (s)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Waktu (s)
1
2
Kuat Arus
Kuat Arus
Tegangan
Kuat Arus
(Volt)
2.038
2.039
(Ampere)
55.6
55.1
3
4
5
6
7
8
9
10
230
2.039
54.7
230
2.039
54.6
230
2.038
54.9
230
2.038
55.4
230
2.039
55.8
230
2.039
55.9
230
2.039
55.4
230
2.039
54.8
Tabel 6. Hasil Percobaan dengan kecepatan 230 m/s
Dari data yang telah diperoleh, penulis telah memperoleh grafik hubungan antara
tegangan hot wire dan waktu untuk setiap kecepatan aliran udara, serta hubungan
antara rata- rata tegangan hot wire dengan kecepatan aliran angin pada setiap
percobaan. Hasil percobaan tersebut dapat menghasilkan suatu persamaan garis
sebagai literatur untuk sebaran nilai perolehan data percobaan.
Tegangan
1
0.5
0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0
Waktu (s)
Gambar 1. Grafik hubungan antara tegangan dan waktu pada kecepatan 0 m/s
Tegangan
2.07
2.07
2.07
2.07
2.07
2.07
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
5.0
7.0
8.0
9.0 10.0