Anda di halaman 1dari 5

EF II – 9

TERMOGENERATOR SEMIKONDUKTOR

A. TUJUAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Untuk mengukur tegangan U0 dan arus Is untuk rangkaian pendek pada
perbedaan temperatur yang tidak konstan dan menentukan koefisien
Seebeck.
2. Untuk mengukur arus dan tegangan pada perbedaan temperatur yang
konstan tetapi beban resistor berbeda, dan menentukan hambatan dalam
(internal resisitance) R1 dari nilai-nilai yang diperoleh dari pengukuran.
3. Untuk menentukan efisiensi dari konversi energi, dari kuantitas panas yang
digunakan dan energy listrik yang dihasilkan per satuan waktu.

B. DASAR TEORI
Termoelektrik merupakan teknologi yang bekerja dengan cara
mengkonversi energi kalor menjadi energi listrik secara langsung atau
sebaliknya dari energi listrik menjadi energi kalor. Termoelektrik didasarkan
pada sebuah efek yang disebut efek Seebeck, yang pertama kali ditemukan
pada tahun 1821 oleh Thomas Johan Seebeck. Prinsip kerja dari efek Seebeck
yang bekerja pada pembangkit termoelektrik adalah jika ada dua buah
material atau lempeng logam yang tersambung berada pada lingkungan
dengan suhu yang berbeda maka di dalam material atau lempeng logam
tersebut akan mengalir arus listrik(Nurman Saputra, 2023).
Thermoelectric EMF (electromotive force) atau gaya gerak listrik
termoelektrik adalah fenomena di mana terjadi pembangkitan tegangan listrik
akibat adanya perbedaan suhu antara dua sambungan logam yang berbeda
dalam suatu rangkaian tertutup. Thermoelectric EMF atau efek Seebeck
merupakan prinsip dasar yang mendasari teknologi termoelektrik, yang
memungkinkan konversi langsung antara energy panas dan energy listrik
tanpa bagian yang bergerak. Pemahaman tentang carakerja thermoelectric
EMF sangat penting dalam pengembangan dan optimalisasi perangkat
termoelektrik untuk berbagai aplikasi seperti pembangkit listrik, pendingin,
dan lain sebagainya(M. Husak, 2018).
Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu
proses. Semakin besar efisiensi generatornya maka keandalan sistem juga
semakin baik. Secara umum efisiensi dapat didefinisikan sebagai
perbandingan antara output terhadap input dalam suatu proses. Efisiensi
merupakan salah satu persamaan yang penting dalam termodinamika untuk
mengetahui seberapa baik konversi energi yang terjadi (Briliana Kurniasari,
2017).
Koefisien Peltier merupakan fungsi kuat arus terhadap suhu. Secara
umum, koefisien Peltier merupakan nilai yang menggambarkan efek
termoelektrik yang muncul ketika ada persimpangan antara dua konduktor.
Koefisien ini adalah perkalian antara koefisien Seeback dan arus listrik yang
digunakan. Koefisien Peltier dan Seeback bersama menggambarkan efek
termoelektrik yang berlaku dalam material semikonduktor (Heri Haryanto,
2015).
Koefisien Joule-Thomson (JT) menjelaskan mengenai kenaikan atau
penurunan suhu campuran gas ketika mengembang bebas melalui pembatasan
seperti perforasi ketika tidak ada pertukaran panas dengan media sekitarnya
dan tidak ada kerja mekanis eksternal yang dilakukan. Nilai JT penting dan
hampir bergantung pada sifat campuran gas dan laju aliran gas dibandingkan
pertukaran panas dengan lingkungan yang menyimpulkan nilai positif dan
negatif masing-masing karena tinggi dan rendahnya tekanan gas (N. Tarom,
2018).
Koefisien seebeck (sering kali diukur dalam μV/K) didefinisikan
sebagai tegangan buka rangkaian yang dihasilkan antara dua titik pada
konduktor ketika perbedaan temperatur seragam sebesar 1K diterapkan antara
dua titik tersebut. Koefisien Seebeck menunjukkan bahwa kondisi
termoelektrik akan terisi dengan elektron bermuatan negatif saat termokopel
dipanaskan. Termoelektrik yang bermuatan negatif memilik kelebihan
elektron koefisien seebecknya., sedangkan termoelektrik bermuatan positif
memiliki kekurangan elektron koefisien seebecknya. Sehingga setiap
konduktor ada yang bermuatan negative dan ada yang bermuatan positif.
Besarnya nilai Koefisien seebeck berdasarkan pada perbedaan temperature
dan perbedaan tegangan yang dikeluarkan (Ihya Maulana Arif, 2022)
Konversi energi langsung dipahami sebagai proses perubahan energi
dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain, misalnya dari energi primer
menjadi energi sekunder. Pada dasarnya energi primer adalah semua yang
berasal dari proses alamiah yang terjadi akibat dari pancaran radiasi energi
matahari. Sumber daya energi primer diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu
energi tak terbarukan dan energi terbarukan. Sedangkan energi sekunder
adalah energi yang membutuhkan proses pengubahan sebelum digunakan
seperti bensin dari minyak bumi, atau listrik dari batu bara. Efisiensi konversi
energi (η) adalah rasio antara keluaran yang berguna dari mesin konversi
energi dan masukan, dalam istilah energi. Input, serta output yang berguna
dapat berupa bahan kimia, tenaga listrik, pekerjaan mekanis, cahaya (radiasi),
atau panas. Umumnya, efisiensi konversi energi adalah angka tak berdimensi
antara 0 dan 1,0, atau 0% hingga 100%. Efisiensi tidak boleh melebihi 100%,
misalnya, untuk mesin gerak terus-menerus. Namun, ukuran efektivitas lain
yang dapat melebihi 1,0 digunakan untuk pompa panas dan perangkat lain
yang memindahkan panas daripada mengubahnya (Warda Islamiyah, 2014).
Efek Thomson terjadi pada saat arus mengalir ke semikonduktor
termokopel, penyebaran temperatur menyimpang dari efek Joule, yang
dirumuskan dalam (M. Husak, 2018):

Qt (1)
....................................................................................................................................

Dengan :
Qt : Panas Thomson (W/cm)
τ : koefisien Thoson (V/K)
I : Arus listrik (A)

: gradien temperatur pada semi konduktor (K/cm)

C. METODOLOGI
1.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah
sebagai berikut :
1. Termogenerator 04366.00 1 buah
2. Flow-through Heat exchanger 04366.01 2 buah
3. Pasta konduktiv panas, 50 g 03747.00 1 buah
4. Kotak penghubung 06030.23 1 buah
5. Rheostat, 33 Ohm, 3.1 A 06112.02 1 buah
6. Voltmeter, 0.3-300 VDC, 10-300 VAC 07035.00 1 buah
7. Ammeter 1/5 A DC 07038.00 1 buah
8. Stopwatch, digital, 1/100 sec. 03071.01 1 buah
9. Immersion thermostat TC10 08492.93 1 buah
10. Set assesoris untuk TC10 08492.01 1 buah
11. Bak untuk thermostat, Makrolon 08487.02 1 buah
12. Termometer, -10...+100°C 38056.00 1 buah
13. Termometer, -10...+ 50°C 38033.00 1 buah
14. Resistor 2 Ohm 06055.20 1 buah
15. Pipa karet, i.d. 6 mm 39282.00 4 buah
16. Kabel penghubung, l = 500 mm, merah 07361.01 3 buah
17. Kabel penghubung, l = 500 mm, biru 07361.04 2 buah
1.2 GambarPercobaan

Gambar 1. Rangkaian alat percobaan Gambar 2. Konstruksi semikonduktor elemen


Termogenerator Semikonduktor. seebeck. Beberapa elemen pada dasarnya
terhubung listrik secara seri dan panas
terhubung secara paralel.

1.3 Langkah Percobaan (Langkah pengambilan data)


Adapun langkah percobaan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1. Dirangkai alat percobaan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
2. Didapatkan aliran pertukaran panas pada setiap sisi dari
termogenerator.
3. Diisi sisi panas dengan air keran dan atur temperature sisi panas pada
thermostat. Kedua temperatur yang akan diukur gunakan lubang
yang tersedia pada thermogenerator.
4. Diukur secara langsung arus rangkaian pendek dan beban tegangan,
sementara hambatan dalam dari alat yang diukur dapat diabaikan.
5. Dihubungkan rheostat Rext ke termogenerator pada perbedaan
temperatur rata-ratanya konstan.
6. Diukur arus dan tegangan pada pengaturan yang berbeda dan plot
hasil dalam bentuk grafik.
7. Dilepaskan heat exchanger yang telah terhubung ke thermostat dan
isi dengan air mendidih sampai penuh pada tempat ini.
8. Diukur temperature pada sisi panas Th = f(t) dan temperature pada
sisi dingin Tc = f(t) sebagai fungsi waktu.
9. Diukur arus dan tegangan yang melewati sebuah resistansi luar
dengan memperkirakan nilainya sama seperti resistansi dalam.
E. DAFTAR PUSTAKA

Briliana Kurniasari, I. W. (2017). Analisa Efisiensi Turbin Generator


Berdasarkan Kualitas Daya Pada PLTU Pabrik Gula Madukismo.
Jurnal Elektrikal , Vol. 4 (2), 21.

Heri Haryanto, M. R. (2015). Perancangan Termoelektrik Generator


Menggunakan Peltier. Jurnal Teknik Elektro .

Ihya Maulana Arif, H. H. (2022). Pemanenan Panas dari Tungku Biomassa


dengan Termoelektrik untuk Menghasilkan Listrik. Jurnal Kitekro ,
Vol. 7 (2).

M. Husak, J. M. (2018). Model Of The Thermoelectric. ASDAM , 1-4.

Melda Latif, N. H. (2015). Potensi Energi Listrik pada Gas Buang Sepeda
Motor. Jurnal Rekayasa Elektrika , Vol. 11 (5), 163-168.

N. Tarom, M. M. (2018). A new practical method to evaluate the Joule–


Thomson coefficient. Springer , 1170-1171.

Nurman Saputra, R. I. (2023). Pembangkit Energi Listrik Memanfaatkan


Penyerapan Panas Jalan Beton Menggunakan Teknologi
Termoelektrik Generator (TEG) dengan Pelat Penyerap Tembaga
Berbentuk I. Jurnal Teknologi , Vol. 15 (2), 327.

Warda Islamiyah, I. T. (2014). Kajian Efisiensi Konversi Energi Pada Star


Energy Geothermal (Wayang Windu) LTD., Jawa Barat. Jurnal
Teknik Energi Elektrik .

Anda mungkin juga menyukai