Berdasarkan Gambar diatas, ketika kedua persimpangan atau Junction memiliki suhu yang sama,
maka beda potensial atau tegangan listrik yang melalui dua persimpangan tersebut adalah “NOL”
atau V1 = V2. Akan tetapi, ketika persimpangan yang terhubung dalam rangkaian diberikan suhu
panas atau dihubungkan ke obyek pengukuran, maka akan terjadi perbedaan suhu diantara dua
persimpangan tersebut yang kemudian menghasilkan tegangan listrik yang nilainya sebanding
dengan suhu panas yang diterimanya atau V1 – V2. Tegangan Listrik yang ditimbulkan ini pada
umumnya sekitar 1 µV – 70µV pada tiap derajat Celcius. Tegangan tersebut kemudian
dikonversikan sesuai dengan Tabel referensi yang telah ditetapkan sehingga menghasilkan
pengukuran yang dapat dimengerti oleh kita.
Termokopel Tipe E
Bahan Logam Konduktor Positif : Nickel-Chromium
Bahan Logam Konduktor Negatif : Constantan
Rentang Suhu : -200˚C – 900˚C
Termokopel Tipe J
Bahan Logam Konduktor Positif : Iron (Besi)
Bahan Logam Konduktor Negatif : Constantan
Rentang Suhu : 0˚C – 750˚C
Termokopel Tipe K
Bahan Logam Konduktor Positif : Nickel-Chromium
Bahan Logam Konduktor Negatif : Nickel-Aluminium
Rentang Suhu : -200˚C – 1250˚C
Termokopel Tipe N
Bahan Logam Konduktor Positif : Nicrosil
Bahan Logam Konduktor Negatif : Nisil
Rentang Suhu : 0˚C – 1250˚C
Termokopel Tipe T
Bahan Logam Konduktor Positif : Copper (Tembaga)
Bahan Logam Konduktor Negatif : Constantan
Rentang Suhu : -200˚C – 350˚C
2) Elektrodinamometer (Electrodynamometer)
T=BxAxIxN
Persamaan torsi diatas menyatakan bahwa torsi yang menyebabkan defleksi kumparan putar
berbanding lurus dengan konstanta-konstanta kumparan (A dan H),Kuar medan magnet dimana
kumparan berputar (B),Arus melalui Kumparan (I),dan (N) adalah jumlah lilitan kumparan.
Sifat-sifat Pengalihan Elektrodinamometer menjadi jelas bila membandingkan nilai efektif arus
bolak balik terhadap arus searah berdasarkan pengaruh pemanasan atau pengalihan dayanya.
Suatu arus bolak balik menghasilkan panas di dalam sebuah tahanan yang besarnya
diketahui,pada laju rata-rata yang sama dengan arus searah ( I ), yang menurut definisi akan
mempunyai nilai sebesar I ampere.Laju rata-rata pengeluaran panas oleh arus searah sebesar I
ampere didalam sebuah tahanan adalah I² R watt.Laju rata-rata pengeluaran panas oleh suatu
arus bolak balik “ i “ ampere selama T satu perioda dalam tahanan R yang sama adalah : ( 1 / T )
∫ i2 R dt, jadi berdasarkan definisi :
I²R = ( 1 / T ) ∫ i2 R dt dan I = √ ( 1 / T ) ∫ i² dt = √ rata-rata i²
dimana I adalah nilai rms atau nilai efektif dari arus bolak balik dan sering disebut nilai arus
searah ekivalen.Jika elektrodinamometer dikalibrasi untuk arus searah 1 A, dan pada skala diberi
tanda menyatakan nilai 1 A, maka arus bolak balik yang menyebabkan jarum menyimpang ke
tanda skala untuk 1 A dc tersebut, harus memiliki nilai arus efektif sebesar 1 A, dengan kata lain
kita dapat “ mengalihkan “ pembacaan yang dihasilkan arus searah ke nilai arus bolak balik yang
sesuai, dan ini akan menetapkan hubungan antara dc dan ac.Elektrodinamometer sangat
bermanfaat sebagai instrumen kalibrasi dan sering digunakan untuk keperluan kalibrasi karena
ketelitian yang dimiliki.
Prinsip kerja
Gerak iron vane yang bergerak dapat digunakan untuk mengukur arus dan voltase.
Dengan mengubah kalibrasi skala meter, gerakan ini dapat digunakan untuk mengukur arus dan
tegangan DC. Pengukur baling-baling besi yang beroperasi beroperasi pada prinsip tolakan
magnetik antara tiang-tiang seperti itu. Arus terukur mengalir melalui koil medan yang
menghasilkan medan magnet sebanding dengan besarnya arus. Ditangguhkan dalam bidang ini
adalah dua baling-baling besi yang melekat pada sebuah penunjuk. Dua baling-baling besi terdiri
dari satu baling-baling yang dapat dipindah dan yang dapat dipindah-pindahkan. Medan magnet
yang dihasilkan oleh aliran arus memotret dua baling-baling besi dengan polaritas yang sama
terlepas dari arah arus yang melalui koil. Karena kutub-kutub yang mirip saling tolak satu sama
lain, baling-baling besi yang bergerak menjauh dari baling-baling yang tetap dan menggerakkan
penunjuk meter. Gerak ini memberi kekuatan pada pegas. Jarak baling-baling besi yang bergerak
akan bergerak melawan pegas tergantung pada kekuatan medan magnet. Kekuatan medan
magnet bergantung pada besarnya aliran arus
DAFTAR PUSTAKA
https://www.engineersedge.com/instrumentation/electrical_meters_measurement/moving_iron_v
ane_movement.htm
http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-termokopel-thermocouple-dan-prinsip-kerjanya/
http://maotifasi.blogspot.co.id/2014/11/v-behaviorurldefaultvmlo_1.html
http://electriciantraining.tpub.com/14175/css/Moving-Vane-Meter-Movements-26.htm