Anda di halaman 1dari 22

ELEKTRONIKA INDUSTRI

JENIS JENIS SENSOR

DISUSUN OLEH

NAMA

: KEVIN NATANAEL NAINGGOLAN

KELAS

: A

NIM

: 21070115120023

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016

Pendahuluan
Pengertian Sensor adalah transduser yang berfungsi untuk mengolah variasi
gerak, panas, cahaya atau sinar, magnetis, dan kimia menjadi tegangan serta arus
listrik. Sensor sendiri adalah komponen penting pada berbagai peralatan. Sensor juga
berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi dan juga untuk mengetahui magnitude.
Transduser sendiri memiliki arti mengubah, resapan dari bahasa latin traducere Bentuk
perubahan yang dimaksud adalah kemampuan merubah suatu energi kedalam bentuk
energi lain. Energi yang diolah bertujuan untuk menunjang daripada kinerja piranti yang
menggunakan sensor itu sendiri. Sensor sendiri sering digunakan dalam proses
pendeteksi untuk proses pengukuran. Sensor yang sering menjadi digunakan dalam
berbagai rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya atau sinar, sensor suhu,
serta sensor tekanan.

Sensor Suhu
Sensor suhu adalah komponen elektronika baik aktif maupun pasif yang dapat
merespon perubahan temperature atau suhu disekitar komponen tersebut dan
menghasilkan perubahan elektrik sesuai dengan perubahan suhu atau temperature yang
direspon komponen tersebut. Sensor suhu banyak digunakan dalam kehidupan kita,
sebagai contoh alat yang menggunakansensor suhu adalah termometer digital.
Jenis-Jenis Sensor Suhu
Sensor suhu dibagi dalam 4 golongan utama, dari tiap jenis sensor suhu ini memiliki
beberapa tipe dan bentuk yang berbeda. Berikut adalah 4 jenis utama sensor suhu.
1. Thermocouple (T/C)
2. Resistance Temperature Detector (RTD)
3. Thermistor
4. IC Sensor Suhu
Karakteristik Sensor Suhu
1. Thermokopel
Dimana mengubah

besaran

suhu

menjadi

beda

potensial. Berfungsi sebagai sensor suhu rendah dan tinggi, yaitu suhu
serendah 3000F sampai dengan suhu tinggi yang digunakan pada proses
industri baja, gelas dan keramik yang lebih dari 30000F. Thermokopel dibentuk
dari dua buah penghantar yang berbeda jenisnya (besi dan konstantan) dan
dililit bersama.

Prinsip Kerja
Jika salah satu bagian pangkal lilitan dipanasi, maka pada kedua ujung
penghantar yang lain akan muncul beda potensial (emf). Thermokopel
ditemukan oleh Thomas Johan Seebeck tahun 1820. Tegangan keluaran emf
(elektro motive force) thermokopel masih sangat rendah, hanya beberapa
milivolt. Thermokopel bekerja berdasarkan perbedaan pengukuran. Oleh
karena itu jika ukntuk mengukur suhu yang tidak diketahui, terlebih dulu
harus diketahui tegangan Vc pada suhu referensi (reference temperature). Bila
thermokopel digunakan untuk mengukur suhu yang tinggi makaa akan muncul
tegangan sebesar Vh. Tegangan sesungguhnya adalah selisih antara Vc dan Vh
yang disebut net voltage (Vnet).
Karakteristik Termokopel

Contoh penerapan Sensor Thermokopel


Termokopel paling cocok digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang
luas, hingga 2300C. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana
perbedaan suhu yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi,
contohnya rentang suhu 0--100 C dengan keakuratan 0.1 C. Untuk aplikasi
ini, Termistor dan RTD lebih cocok. Contoh Penggunaan Termokopel yang
umum antara lain :

Industri besi dan baja

Pengaman pada alat-alat pemanas

Untuk termopile sensor radiasi

Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi


termopile.

2. Thermistor
Termistor adalah alat yang mengubah besaran suhu
menjadi hambatan/tahanan terbuat dari semikonduktor
yang berkelakuan sebagai tahanan dengan koefisien tahanan
temperatur yang tinggi, yang
untuk

mengubah

suhu

menjadi

biasanya

negatif Berfungsi

resistansi/hambatan

listrik

yang

berbanding terbalik dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, semakin


kecil resistansi. Thermistor dibentuk dari bahan oksida logam campuran,
kromium, kobalt, tembaga, besi atau nikel.

Pemakaian Thermistor didasarkan pada tiga karakteristik dasar, yaitu:

Karakteristik R (resistansi) terhadap T (suhu)

Karakteristik R (resistansi) terhadap t (waktu)

Karakteristik V (tegangan) terhadap I (arus)

Contoh penerapan Sensor Thermistor


Thermistor Cooler AC Mobil
Thermistor untuk ac mobil biasa juga di sebut dengan thermistor cooler, pada
system ac mobil thermistor cooler ini yang berperan untuk meraba suhu di

dalam rumah evaporator. Berfungsi untuk mengirim sinyal untuk memutus arus
listrik ke magnetic clutch (kopling magnet) sebelum memutus arus listrik
sinyal akan di olah dulu oleh ac amplifier atau Engine Control Unit kemudian
diteruskan untuk memuuskan kontak relay AC.
Thermistor asal katanya dari thermal resistor artinya resistor yang nilai
nya berubah sesuai terjadinya perubahan suhu baik perubahan suhu disekitar
atau perubahan suhu akibat mengalirnya arus listrik dalam thermistor.Jenis
thermistor yang banyak di gunakan untuk air conditioner (ac) adalah negatif
temperatur coefisien ( n.t.c ) dimana nilai tahanan thermistor akan turun jika
suhu naik, dan sebaliknya nilai tahanan thermistor akan naik jika temperatur
turun.
Dan tentu saja, baik AC amplifier atau Engine ECU tidak mendeteksi
atau membaca perubahan nilai tahanan dari thermistor, tetapi perubahan
tegangan yang terjadi akibat perubahan nilai tahanan dari thermistor dan atau
resistor variable sebagai pengatur suhu ac.
Berubahnya nilai tahanan pada titik A dan B karena perubahan temperatur,
menyebabkan perubahan tegangan pada titik tersebut, jika ada arus listrik
yangmengalir. Resistor variable dan thermistor cooler di susun secara seri
seperti gambar di atas merupakan rangkaian pembagi tegangan.
3.

RTD (Resistance Temperature Detectors)


Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi resistansi/hambatan listrik yang
sebanding dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, resistansinya semakin
besar. RTD terbuat dari sebuah kumparan kawat platinum pada papan
pembentuk dari bahan isolator. RTD dapat digunakan sebagai sensor suhu yang
mempunyai ketelitian 0,030C dibawah 5000C dan 0,10C diatas 10000C.

Prinsip Kerja
Bila RTD berada pada suhu kamar maka beda potensial jembatan adalah 0 Volt.
Keadaan ini disebut keadaan setimbang. Bila suhu RTD berubah maka
resistansinya juga berubah sehingga jembatan tidak dalam kondisi setimbang.
Hal ini menyebabkan adanya beda potensial antara titik A dan B. Begitu juga
yang berlaku pada keluaran penguat diferensial.
ISO WZ Seri suhu penguat sinyal isolasi sangat nyaman, dengan
komponen eksternal yang minimal, dapat direalisasikan Pt100 RTD pemancar
sinyal isolasi.Dan bisa mencapai suhu situs sinyal kontrol industri menjadi dua,
menjadi empat fungsi.
ISO WZ Series adalah sirkuit mengintegrasikan campuran yang tahan
sinyal termal karena suhu konverter isolasi tinggi / rendah untuk sinyal
linearitas standar untuk suhu. Ini terintegrasi satu set terisolasi DC / DC
converter, Linierisasi pembuangan dan garis panjang kompensasi sirkuit, dapat
membawa dua kelompok masing-masing kekuatan terpencil lainnya ke port
input untukpembesar sirkuit, sirkuit modulasi dan demodulasi didukung
port output. Mereka

dapat

memenuhi

temperatur

yang

luas

kelembaban, kondisi operasi gemetar miskin.


Aplikasi:
Suhu isolasi sinyal, akuisisi dan transfer
Industri situs presisi tinggi mengukur temperatur
Terminal ketahanan sinyal isolasi dan kontrol suhu
Tanah gangguan penindasan
Sensor suhu sinyal konverter sinyal standar
Minyak suhu mengukur dan Alarm
remote tanpa transmisi distorsi Sinyal
Power pemantauan, peralatan medis, kontrol suhu penghalang isolasi
4.

IC lM35

industri,

Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi tegangan tertentu yang sesuai


dengan perubahan suhu.

Prinsip Kerja IC LM35


Tegangan keluaran rangkaian bertambah 10 mV/0C. Dengan memberikan
tegangan referensi negatif (-Vs) pada rangkaian, sesor ini mampu bekerja pada
rentang suhu -550C 1500C. Tegangan keluaran dapat diatur 0 V pada suhu 00C
dan ketelitian sensor ini adalah 10C.
Karakteristik IC LM35

Contoh penerapan Sensor IC lM35


Contoh dari pengaplikasian dari rangkaian sensor suhu lm35 adalah sistem
monitor suhu rumah kaca dan sistem monitor dari suhu ruang pd laboratorium
kimia. Komponen utama yang digunakan adalah LED (bebas warna: hijau,
merah ataupu biru; boleh), Resistor Trimport/ Variabel 10K ohm, IC LM393;

Resistor 470Ohm; dan tentunya IC LM35. Berikut adalah skema rangkaian


sensor suhu lm35:

Dibagian IC LM35 berfungsi untuk menerima input suhu yg terus menuju IC


LM393. IC LM393 fungsinya untuk komparator yg membagi tegangan, dimana
hasil keluaran dari LM35 akan masuk kekaki inverting. Berbeda dgn kaki
noninverting, fungsinya untuk potensi yaitu pengatur keluaran inputannya.
Kaki delapan sbg VS+ batas tgangan kerja IC LM393 adalah V DC , serta kaki
empat untuk VS-. Di keluarkan dari kaki tujuh, outputyg di hasilkan oleh
komparator dan diberi LED sbg indikator.
Op-Amp 393 memiliki fungsi untuk komparator pembanding tegangan, yaitu
mem banding kan setiap tegangan yang masuk dikaki inverting dimana
pengaturannya memakai potensiometer yg terletak pada kaki noninverting.
Vref dihubung kan dgn +Vsupply, dan R1 serta R2 dipakai untuk membagi
tegangan, dengan demikian nilai tegangannya yg direferensi kan pd masuk kan
+ op-amp ialah se besar : V=[R1/(R1+R2)]*Vsupply

Sensor Tekanan
Sensor Tekanan diciptakan untuk mengukur tekanan suatu zat yang memiliki
tekanan sangat kecil sehingga sulit untuk diukur apabila menggunakan alat pengukur
biasa. Dalam pelajaran Science, kita mengenal adanya alat pengukur untuk suatu benda.
Seperti contoh thermometer sebagai alat untuk mengukur suhu, anemometer untuk
mengukur kecepatan angin dan speedometer untuk mengukur kecepatan suatu benda.
Tekanan yang dilambangkan dalam huruf (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan

gaya, yang dilamabangkan dengan (F) persatuan luas, yang dilambangkan dengan (A).
Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan atau tekanan dari unsur zat
yaitu berupa cairan dan gas. Fungsi dari sensor tekanan sebenarnya adalah untuk
mengubah tekanan menjadi induktasi.
Jenis-jenis Sensor Tekanan
1. Tabung Bourdon

Tabung Bourdon memanfaatkan perubahan tekanan menjadi


perubahan induksi magnetik.
Prinsip Kerja
Perubahan tekanan pada kantung menyebabkan perubahan posisi inti kumparan
sehingga mengakibatkan

perubahan

induksi

magnetik

pada

kumparan.

Kumparan yang digunakan adalah kumparan CT (center tap), dengan demikian


apabila inti mengalami pergeseran maka induktansi pada salah satu kumparan
bertambah sementara induktansi pada kumparan yang lain berkurang. Kemudian
pengubah sinyal berfungsi untuk mengubah induktansi magnetik yang timbul
pada kumparan menjadi tegangan yang sebanding.

Kelebihan :
Tidak mudah terpengaruh perubahan temperatur
Baik dipakai untuk mengukur tekanan antara 30-100.000 Psi
Kekurangan :
Pada tekanan rendah 0-30 psi kurang sensitive dibanding bellows
2. LVDT (Linear Variabel differential Transformer)
Selain digunakan sebagai sensor tekanan LVDT juga bisa diaplikasikan untuk
sensor perubahan posisi dan untuk mengubah induksi magnetik LVDT menjadi
listrik.

LVDT atau (Linear Variable Differential Transformer) merupakan salah


satu contoh sensor posisi, yang bekerja berdasarkan pada ada tidaknya medan
magnet yang terjadi. LVDT pertama kali di kemukakan oleh G.B.hoadley.
pertama kali digunakan untuk kepentingan militer. Pada tahun 1950-an
pengetahuan akan LVDT ini terus berkembang, hingga dapat digunakan dalam
kepentingan industry.

Prinsip Kerja LVDT


Apabila tekanan dalam tabung bertambah, maka tabung akan
bergerak menyusut dan bila tekanan pada tabung berkurang, maka
tabung akan bergerak mengembang. Pergerakantabung tersebut
akam membuat inti LVDT akan tertekan dan tertarik ujung tabug
sehingga LVDT akan menghasilkan nilai induktansi magnetik.
Karakteristik LVDT

LVDT terdiri dari 2 komponen penting yaitu :


a) Kumparan

salah satu komponen penyusun LVDT merupakan kumparan. terdapat 3


kumparan dalam LVDT,yaitu 1 kumparan primer dan 2 kumparan sekunder.
kenapa digunakan 2 buah kumparan sekunder adalah agar perbedaan besar
induksi yang diterima kedua kumparan sekunder dapat digunakan untuk
menentukan seberapa besar perubahan posisi batang inti (magnet).
b) CORE (batang inti magnet)
material core atau batang inti ini biasanya berbentuk silinder atau turbular
dengan komponen penyusun berupa nickel-iron alloy permalloy. dalam proses
produksinya, setelah bentuk dan ukuran dari batang inti ini di atur proses akan
memasuki tahap annealing (atau penguatan dengan proses memanasi). Selama
proses annealing ini biasanya dilakukan reduksi aliran gas untuk mencegah
terjadinya oksidasi. gas yang biasanya digunakan dalam proses annealing ini
biasanya hydrogen ataupun gas yang mengandung hidrogen.
Contoh Penerapan LVDT

Sensor-sensor (perpindahan, jarak, dan sensor mekanik lainnya)


Level fluida
Automotive Suspension
Mesin ATM

3. Sensor Tekanan Semikonduktor (MPX4100)


Sensor tekanan MPX4100 merupakan seri Manifold Absolute Pressure
(MAP) yaitu sensor tekanan yang dapat membaca tekanan udara dalam suatu
manifold. Pada dasarnya sensor tekanan MPX4100 adalah sebuah sensor
tekanan yang sudah dilengkapi dengan rangkaian pengkondisi sinyal dan
temperatur kalibrator yang membuat sensor ini stabil terhadap perubahan suhu.

Prinsip Kerja Sensor Tekanan MPX4100


Prinsip kerja dari sensor tekanan itu sendiri adalah mengubah tegangan
mekanik menjadi listrik. Kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa

tahanan pengantar berubah dengan panjang dan luas penampang. Daya yang
diberikan pada kawat itu sendiri menyebabkan kawat menjadi bengkok.
Sehingga menyebabkan ukuran kawat berubah dan mengubah ketahananya.
Contoh Aplikasi Sensor Tekanan MPX4100

Pemantau cuaca
Pesawat terbang
Pengukur tekanan ban

Diagram Blok Internal Sensor Tekanan MPX4100


Sensor ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi tekanan 15 hingga 115
kilo Pascal dan bekerja berdasarkan perbedaan tekanan antara P1 dan P2. P1
atau Pressure Side terdiri dari fluorisilicone gel yang melindunginya dari bendabenda keras.

Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik adalah alat elektronika yang kemampuannya bisa mengubah dari
energy listrik menjadi energy mekanik dalam bentuk gelombang suara ultrasonic. Sensor ini
terdiri dari rangkaian pemancar Ultrasonic yang dinamakan transmitter dan penerima ultrasonic
yang disebut receiver. Alat ini digunakan untuk mengukur gelombang ultrasonic. Gelombang
ultrasonic adalah gelombang mekanik yang memiliki cirri-ciri longitudinal dan biasanya
memiliki frekuensi di atas 20 Khz. Gelombong Utrasonic dapat merambat melalui zat padat, cair

maupun gas. Gelombang Ultrasonic adalah gelombang rambatan energi dan momentum
mekanik sehingga merambat melalui ketiga element tersebut sebagai interaksi dengan molekul
dan sifat enersia medium yang dilaluinya.

Jenis - Jenis Sensor Ultrasonik


1. Sensor Jarak Ultrasonik Ping
Sensor jarak ultrasonik ping adalah sensor 40 khz produksi parallax yang banyak
digunakan untuk aplikasi atau kontes robot cerdas. Kelebihan sensor ini adalah
hanya membutuhkan 1 sinyal ( SIG ) selain jalur 5 v dan ground.

Sensor ultrasonik PING terdiri dari tiga bagian utama yaitu :

Transmitter Gelombang Ultrasonik


Receiver Gelombang Ultrasonik
Rangkaian kontrol
Transmitter berfungsi sebagai pemancar gelombang ultrasonik. Gelombang yang
dipancarkan memiliki frekuensi 40KHz. Gelombang ini akan dipancarakan dengan
kecepatan 344.424m/detik atau 29.034uS per centimeter. Jika didepan terdapat
halangan atau objek maka gelombang tersebut akan memantul. Pantulan gelombang
akan dideteksi oleh receiver. Rangkaian kontrol akan mendeteksi pantulan
gelombang dan menghitung lama waktu saat gelombang dipancarkan dan
gelombang terdeteksi pantulannya. Lama waktu pemantulan gelombang ini akan
dikonversi menjadi sinyal digital dalam bentuk pulsa. Sinyal inilah yang nantinya
diolah oleh mikrokontroler atau mikroprosesor sehingga didapat nilai jarak antara
objek dan sensor. Nilai jarak dapat diperoleh melalui rumus berikut ini :
Jarak (cm) = Lama Waktu Pantul (uS) / 29.034 / 2

Rumus jarak didapat dari pembagian lama waktu pantul dengan kecepatan
gelombang ultrasonik dan dibagi 2 karena pada saat pemantulan terjadi dua kali
jarak tempuh antara sensor dengan objek. Yaitu pada saat gelombang dipancarkan
dari transmitter ke objek dan pada saat gelombang memantul ke receiver ultrasonik.
Sensor PING mendeteksi jarak objek dengan cara memancarkan gelombang
ultrasonik ( 40 KHz ) selama t = 200 us kemudian mendeteksi pantulannya. Sensor
PING

memancarkan

gelombang

ultrasonik

sesuai

dengan

kontrol

dari

mikrokontroller pengendali ( pulsa trigger dengan tout min 2 us ).


Spesifikasi sensor ultrasonik PING:
1 Kisaran pengukuran 3 cm 3 m
2. Input trigger positive TTL pulse, 2 us min, 5 us tipikal
3. Echo hold off 750 us dari of trigger pulse
4. Delay before next measurement 200 us
5. Brust indikator LED menampilkan aktivitas sensor
Gelombang ini melalui udara dengan kecepatan 344 m/s kemudian mengenai
obyek dan memantul kembali ke sensor. Ping mengeluarkan pulsa output high pada
pin SIG setelah memancarkan gelombang ultrasonik dan setelah gelombang
pantulan terdeteksi Ping akan membuat output low pada pin SIG. Lebar pulsa High
(tIN) akan sesuai dengan lama waktu tempuh gelombang ultrasonik untuk 2x jarak
ukur dengan obyek. Maka jarak yang diukur ialah [(tIN s x 344 m/s) : 2] meter.
Sistem minimal mikrokontroller ATMega 8535 dan software basic stamp Editor
diperlukan untuk memprogram mikrokontroller dan mencoba sensor ini. Keluaran
dari pin SIG ini yang dihubungkan ke salah satu port di kit mikrokontroller. Berikut
contoh aplikasi sensor PING pada mikrokontroler BS2, dimana pin SIG terhubung
ke pa pin7, dan memberikan catu daya 5V dan ground.
fungsi SIGOUT untukmentrigger

ping,

sedangkan

fungsi SIGIN digunakan

untuk mengukur pulsa yang sesuai dengan jarak dari objek target.
Instalasi Sensor Ultrasonic Ping

Sensor ultrasonic ping akan bekerja jika mendapat suplay tegangan sebesar 5 V
DC. dimana tegangan 5 V DC dihubungkan dengan konektor Vcc dan ground pada
sensor. Untuk konektor SIG dapat dihubungkan dengan mikrokontroler. Konektor
SIG adalah sebagai control sensor ini dalam pendeteksian objek sekaligus
pembacaan jarak objek dengan sensor ini. progamer dapat mensetting sensor ini
dengan jarak yang telah ditentukan sesuai dengan ring deteksi dari sensor ultrasonic
ping ini sesuai dengan kebutuhan penggunaan dari sensor tersebut. Ketika sensor
disetting jaraknya maka dengan jarak yang telah ditentukanlah sensor akan bekerja
dalam pendeteksian objek. Kisaran jarak yang dapat di baca sensor ultrasonic ping
ini adalah 3 cm sampai 3 m.
Selain range jarak antara 3 cm sampai 3 m yang mampu dideteksi oleh sensor
ultrasonik ping, sudut pancaran dari sensor jarak ultrasonic ping adalah dari 0o
sampai dengan 30o
2. Sensor Jarak Ultrasonik Devantech SRF04

Sensor jarak merupakan sensor yang wajib ada pada robot terkini. Mengubah
besaran sinyal menjadi output waktu pantul sinyal. Devantech

SRF04 adalah salah satu sensor jarak yang paling banyak digunakan pada kontes
robot di indonesia selain ping Devantech. SRF04 ultrasonik range finder
memberikan informasi jarak dari kisaran 3 cm 3 m. Harga sensor ini tidak lebih
dari Rp 360.000,00. Anda juga dapat membeli SRF05 yang harganya lebih murah
dibandingkan SRF04 dengan kualitas yang tidak jauh berbeda.

Kit ini sangat mudah untuk dirangkai dan membutuhkan sumber daya yang kecil
sekali, yang sangat ideal untuk aplikasi mobil robot pencari jarak ini bekerja
dengan cara memancarkan pulsa suara dengan kecepatan suara ( 0,9 ft/milidetik ).

Sensor Gas
Sensor Gas merupakan sebuah alat untuk membaca keberadaan bermacam jenis gas
dalam suatu tempat, biasanya sensor ini di gunakan dalam sebuah sistem keselamatan. Jenis
alat sensor ini di gunakan untuk membaca kebocoran gas dan menghubungkan kepada sebuah
sistem pengaturan untuk menutup segala proses yang menyebabkan atau mengalami
kebocoran gas tersebut. Sensor gas juga dapat membunyikan alarm agar di ketahui oleh
pangawas yang berada di sekitar kebocoran gas tersebut terjadi agar para pekerja yang berada
di area tersebut dapat segera mengadakan evakuasi sehingga mencegah sesuatu hal yang
lebih buruk. Alat ini sangat penting untuk menghindari kejadian-kejadian yang dapat
mengancam nyawa pekerja maupun hewan atau tumbuhan yang berada di sekitar area
tersebut, karena beberapa jenis gas bisa sangat membahayakan.

1) AF-30
Sensor AF 30 merupakan sebuah sensor gas yang bekerja untuk mendeteksi
Gas-gas Hydrogen dan Ethanol.. Sensor AF-30 mengubahnya menjadi
resistansi dan mempunyai tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap dua jenis gas
tersebut. Jika sensor tersebut mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut diudara
dengan tingkat konsentrasi tertentu, maka sensor akan menganggap terdapat
asap rokok di udara. Ketika sensor mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut
maka resistansi elektrik sensor akan turun. Dengan memanfaatkan prinsip kerja
dsri sensor AF 30 ini, maka dapat mendeteksi adanya asap di suatu ruangan.
Sensor ini dapat mendeteksi secara akurat gas dengan merasakan unsure yang
terkena untuk satu sisi suatu keramik substrate. Didalamnya mempunyai
sejumlah suatu penyerap keramik untuk perlindungan melawan terhadap debu
atau gas yang tidak diketahui.

Heater pada sensor ini berfungsi sebagai pemicu sensor untuk dapat
mendeteksi target gas ang diharapkan setelah di beri tegangan 5V. Sehingga dua
element logam (2 dan 4) akan bekerja. Dan di antara dua element logam tersebut,
terdapat ruang yang jarakya telah ditentukan. Apabila ada sensor mendeteksi gas,
maka kerapatan ruang yang terdapat antara logam 2 dan 4 akan membesar /
mengecil. Saat tahanan semakin kecil, maka arus akan mengalir dari 2 ke 4
sehinga output tegangan sensor akan besar.

Grafik tingkat sensitifitas sensor AF-30 terhadap gas


2) HS 133
Sensor HS 133 merupakan sensor umum yang digunakan untuk
mendeteksi adanya kebocoran gas yang mengubah besaran fisik menjadi
resistansi/hambatan. Sensor gas LPG merupakan sensor yang dapat
digunakan untuk mendeteksi keberadaan gas LPG, melalui keberadaan
senyawa propane dan butane yang terdapat dalam gas LPG. Memiliki
sensivitas yang tinggi dan waktu respon yang cepat dalam mendeteksi gas
LPG.
Sensor HS 133 yang sangat peka terhadap gas LPG dibandingkan
dengan gas-gas lainnya seperti CO, alcohol, metana, dan asap rokok.
Sensor HS 133 mempunyai 6 pin, 4 diantaranya digunakan untuk

menangkap sinyal, dan 2 yang lain untuk aliran pemanas. Pencium utama
untuk rangkaian pendeteksi gas ini adalah sebuah sensor HS 133 yang
didalamnya terdapat kawat pemanas (heater) dari bahan nichrome yang
berbentuk maniatur dengan nilai resistansi nominal 33 ohm. Sensor terdiri
dari tabung keramik mikro berbahan AL2O3, Lapisan sensitive SnO2(Tin
Dioxide), elektroda pengukur dan kawat pemanas yang dibungkus dalam
besi dan plastic.
Sensor Hs 133 merupakan sensor

untuk mengetahui

kadar gas

di udara.Biasanya sensor ini digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas


LPG.

Struktur dan Dimensi HS 133


Prinsip Kerja
Jika molekul gas menyentuh permukaan lapisan sensitive SnO2, maka
satuan resistansi dari kawat pemanas (heater) akan mengecil sesuai dengan
konsentrasi

gas.

Sebaliknya,

jika

konsentrasi

gas

menurun

akan

menyebabkan semakin tingginya resistansi kawat pemanas (heater)


sehinnga tegangan keluarannya akan menurun. Dengan demikian perubahan
konsentrasi gas dapat mengubah nilai nilai resistansi sensor dan juga akan
mempengaruhi tegangan keluarannya juga, perbedaan inilah yang dijadikan
acuan bagi pendeteksi berbahaya ini.
3) Sensor gas LPG TGS2610
Sensor gas LPG TGS 2610 adalah sebuah sensor gas yang dapat mendeteksi
adanya konsentrasi gas LPG disekitar sensor tersebut. Sensor gas LPG TGS 2610
akan memberikan perubahan resistansi pada saat terdeteksi adanya gas LPG disekitar
sensor, dimana semakin kuat konsenstrasi gas LPG yang terdeteksi maka semakin

rendah resistansi output sensor gas LPG TGS 2610 dan sebaliknya (resistansi
membesar) apabila tidak terdeteksi adanya gas LPG disekitar sensor. Sensor gas LPG
TGS 2610 adalah suatu jenis semikonduktor oksida logam film tebal yang dapat
mendeteksi adanya kebocoran gas LPG, beroperasi dengan konsumsi arus yang
rendah dan memiliki daya tahan yang lama dalam penggunaannya. Sensitifitas dari
sensor gas LPG TGS 2610 sangat bagus sehingga sesuai untuk keperluan
pendeteksian kebocoran gas LPG.

Sensor gas LPG TGS2610 merupakan salah satu sensor utama dalam
penelitian ini. Sensor ini merupakan sebuah sensor kimia atau sensor gas. Sensor
ini mempunyai nilai resistansi Rs yang akan berubah bila terkena gas yang
mewakili gas LPS di udara yaitu gas metana dan ethanol. Sensor LPG TGS2610
mempunyai tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap dua jenis gas tersebut. Jika
sensor tersebut mendeteksi keberadaan gas gas tersebut di udara dengan tingkat
konsentrasi tertentu, maka sensor akan menganggap terdapat gas LPG di udara.
Dan ketika sensor mendeteksi keberadaan gas gas tersebut maka resistensi
elektrik sensor tesebut akan menurun yang menyebakan tegangan yang
dihasilkan oleh output sensor akan semakin besar. Selain itu, sensor juga
mempunyai sebuah pemanas (heater) yang digunakan untuk membersihkan
ruangan sensor dari kontaminasi udara luar agar sensor dapat bekerja kembali
secara efektif .secara umum bentuk dari sensor gas LPG TGS2610 dapat dilihat
dari gambar berikut:

Prinsip Kerja Sensor


Adapun prinsip kerja dari sensor ini adalah sebagai berikut, Sensor gas
TGS 2610 hanya terdiri dari sebuah lapisan silikon dan dua buah elektroda pada
masing-masing sisi silikon. Hal ini akan menghasilkan perbedaan tegangan pada

outputnya ketika lapisan silikon ini dialiri oleh arus listrik. Tanpa adanya gas
LPG yang terdeteksi, arus yang mengalir pada silikon akan tepat berada
ditengah-tengah silikon dan menghasilkan tegangan yang sama antara elektrode
sebelah kiri dan elektrode sebelah kanan, sehingga beda tegangan yang
dihasilkan pada output adalah sebesar 0 volt.

Gambar Prinsip kerja sensor, saat tidak ada gas LPG yang terdeteksi
Ketika terdapat gas LPG yang mempengaruhi sensor ini, arus yang
mengalir akan berbelok mendekati atau menjauhi salah satu sisi silikon.

Gambar Prinsip kerja sensor, saat dikenai gas LPG


Ketika arus yang melalui lapisan silikon tersebut mendekati sisi silikon sebelah
kiri maka terjadi ketidakseimbangan tegangan output dan hal ini akan
menghasilkan beda tegangan di outputnya. Begitu pula bila arus yang melalui
lapisan silikon tersebut mendekati sisi silikon sebelah kanan.
Semakin besar konsentrasi gas yang mempengaruhi sensor ini, pembelokan arus
di dalam lapisan silikon juga semakin besar, sehingga ketidakseimbangan
tegangan antara kedua sisi lapisan silikon pada sensor semakin besar pula.

Semakin besar ketidakseimbangan tegangan ini, beda tegangan pada output


sensor juga semakin besar

Anda mungkin juga menyukai