Anda di halaman 1dari 22

IKP

Instrumen Kontrol Pembangkit


NAMA : DAVID ANDRIANSYAH
KELAS : XI TPTL 1
NO. ABSEN : 18
Pengertian Instrumen

 instrumentasi adalah seni dan ilmu pengetahuan dalam penerapan alat ukur dan sistem
pengendalian pada suatu obyek untuk tujuan mengetahui harga numerik variable suatu besaran
proses dan juga untuk tujuan mengendalikan besaran proses supaya berada dalam batas daerah
tertentu atau pada nilai besaran yang diinginkan (set point).
Tujuan dari penerapan sistem instrumentasi dan kontrol di
dalam industri proses adalah berkaitan dengan segi
ekonomis. Oleh karena itu instrumentasi dan sistem kontrol
yang diterapkan diharapkan dapat menghasilkan :
1. Kualitas produk yang lebih baik dalam waktu pemrosesan
yang lebih singkat.
2. Biaya produksi yang lebih murah, oleh karena :
• Penghematan bahan mentah dan bahan bakar.
• Peningkatan efisiensi waktu mesin dan pekerja.
• Pengurangan produksi yang rusak (off spec.).
3. Peningkatan keselamatan personil dan peralatan.
4. Pengurangan polusi lingkungan dari bahan limbah hasil
proses.
Sistem Instrumen Kontrol

Sistem instrumentasi dan kontrol meliputi :


1. Karakteristik proses.
2. Sistem pengukuran.
3. Pemrosesan data otomatis.
4. Sistem pengontrolan dengan elemen kontrol akhir (final control
element).
Sistem Pengukuran

 Alat Ukur Listrik


Beberapa besaran listrik yang harus diketahui sebelum
mengoperasikan PLTU Batubara dan pembangkit pada
umumnya adalah tegangan listrik, arus listrik, hambatan
listrik dan daya lisrik. Besaran listrik yang dihasilkan dari
besaran pokok tersebut sebagai besaran turunan. Gambaran
singkat dari besaran listrik yang perlu dipahami.
Sistem Pengukuran
A.Jenis Besaran Listrik
1 Tegangan Listrik
Tegangan listrik memiliki satuan yaitu volt (V). Tegangan
listrik terjadi apabila:
 Antara pasangan elektron yang rapat dan kurang rapat.
 Antara tempat yang mempunyai kerapatan elektron yang
tinggi dan rendah.
 Antara tempat yang kekurangan elektron dan yang kelebihan
elektron.
Tegangan listrik dalam elektronika terdapat 2 jenis yaitu AC
dan DC.
Contoh Sumber Tegangan Listrik:
 Accumulator
 Sollar cell
 Batu baterai
2 Arus Listrik
Arus listrik dapat mengalir pada sesuatu
penghantar listrik (konduktor), arus listrik terjadi
pabila dua kutub yang bermuatan listrik berbeda pada
suatu sumber listrik dihubungkan menggunakan
bahan konduktor. Ada 2 macam arus listrik yaitu:

 Arus searah (DC)

 Arus bolak-balik (AC)


3 Hambatan Listrik
Bila diantara dua kutub muatan listrik yang berbeda (positif
dan negatif) kita hubungkan dengan konduktor, maka arus
listrik akan mengalir lewat pengahantar tersebut. Arus listrik
tersebut akan mendapat habatan atau tahanan/resistance (R)
di dalam penghantar. Resistansi atau hambatan listrik pada
suatu konduktor atau benda listrik diukur dalam satuan Ohm.
Telah ditentukan bahwa antara kedua titik diatas 1 Volt dan
tahana pengahantar 1 Ohm, maka kuat arus yang mengalir 1
Ampere.
4 Daya Listrik
Misalkan suatu sumber listrik dengan tegangan
listrik atau beda potensial (V) dihubungkan dengan
suatu beban dan mengalirlah arus listrik (i).

Dimana energi yang diberikan ke masing-masing


elektron yang menghaslkan arus listrik yang
sebanding dengan potensial (V).
B.Alat Ukur Besaran Listrik
Alat ukur listrik adalah alat yang digunakan untuk
mengukur besaran – besaran listrik yang mengalir seperti
hambatan listrik (R), Kuat Arus listrik (I), Beda Potensial listrik
(V), Daya listrik (P), dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur yang
digunakan yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital.
Jenis-jenis Alat Ukur:
1. Amperemeter
2. Ohm meter
3. Voltmeter
4. Wattmeter
5. Multimeter
6. Megger
7. KWH meter
1 Amperemeter

Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat


arus listrik baik untuk arus DC maupun AC yang terdapat
dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasa dipasang
berderet dengan elemen listrik. Jika Anda akan mengukur arus
yang mengalir pada sebuah penghantar dengan memakai
Amperemeter maka wajib Anda pasang secara seri dengan cara
memotong penghantar agar arus mengalir melalui
Amperemeter.
2 Ohm meter

Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan


listrik pada rangkaian tertutup atau daya untuk menahan
mengalirnya arus listik pada sebuah konduktor. Besarnya satuan
hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat
Ohm meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur
besarnya arus listrik yang lewat atau mengalir pada sebuah
hambatan listrik (R) , yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
3 Voltmeter

Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar


tegangan listrik pada sebuah rangkaian listrik tertutup. Voltmeter
disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam
rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang
terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah
tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berfungsi sebagai Anode
sedangkan yang di tengah sebagai Katode.
4 Wattmeter

Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur


power listrik (atau rate suplai energi listrik) dalam satuan
watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun.
5 Multimeter

Multimeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur listrik


tegangan (Voltmeter), hambatan listrik (Ohm meter), juga arus
listrik (Ampere).Ada dua jenis multimeter , yaitu multimeter digital
atau DMM (Digital Multi Meter) , dan multimeter analog. Kelebihan
dari multimeter digital daripada multimeter analog adalah tingkat
ketelitian lebih tinggi dalam pengukuran. Namun, dari kedua jenis
multimeter tersebut dapat mengukur listrik AC maupun DC.
6 Megger

Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat


listrik maupun instalasi – instalasi. Output dari alat ukur ini
umumnya merupakan tegangan tinggi arus searah. Megger ini
sering digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara
lain untuk:
a. Kabel instalasi pada rumah-rumah atau bangunan.
b. Kabel tegangan tinggi dan rendah
c. Transformator.
7 KWH meter

Kwh Meter ialah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk
menghitung besarnya penggunaan daya oleh konsumen. Alat ini
sangat umum dijumpai di masyarakat. Bagian utama dari suatu
KWH Meter merupakan kumparan tegangan , kumparan arus ,
piringan aluminium , magnet tetap yang bertugas menetralkan
piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear mekanik
yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.
Instrument PLTU

 Untuk PLTU sederhana (low class), yg dibutuhkan antara lain :


– pressure gauge (dari clock analog manometer yg paling simple sampai digital pressure transmitter yg paling modern) utk
kendali steam inlet, steam chest, exhaust steam, lube oil, control oil, water cooler dan gland steam .
– thermometer (dari stick, clock analog hingga thermocouple) utk pengukuran suhu steam inlet, lube oil, metal/thrust bearing,
water cooler, dan stator winding.
– vibrationmeter utk rotor turbinnya
– voltmeter
– amperemeter di tiap fasa
– frekuensimeter
– cosphi meter
– wattmeter
– auto voltage regulator (AVR)
– control valve steam inlet
– turbine governoor
 Yang kelas middle ditambah lagi dengan :
– autosynchronizer
– relay-relay proteksi (OCR, UVR, UFR, GOCR, etc)
– auto frequency regulator
– clutch couple remover utk elmo penggerak rotor Hi-speed gearbox
– autodrain condensor
 Yang kelas high ada kelengkapan :
– control valve multi stage back pressure
– berbagai transducer dan transmitter utk fungsi smart controller maupun fungsi recorder
– load sharing controller
Contoh gambar siklus
 Di sisi boiler, parameter yang dipantau adalah:
 – Temperatur dan Flow bahan bakar (batubara/HSD) yang masuk
 – Temperatur, Tekanan dan Flow Udara Pembakaran
 – Temperatur dan Tekanan Ruang Bakar Boiler
 – Temperatur,Tekanan dan Level Air di Boiler Drum
 – Temperatur, Tekanan dan Flow Air yang masuk boiler
 – Temperatur,Tekanan dan Flow Steam yang dihasilkan oleh boiler
 – dlsb

 Di turbin
 – Regulasi pembukaan governor Turbin
 – Putaran dan Vibrasi Turbin
 – Temperatur dan Tekanan Steam yang masuk Turbin
 – Temperatur dan Tekanan Sistem perapat Turbin
 – Temperatur dan Tekanan pelumas Turbin
 – dlsb

 Di Generator:
 – Tegangan dan Arus Eksitasi
 – Tegangan, Arus, Frekuensi, Daya Aktif, Daya Reaktif dan sudut daya
 – Vibrasi & Temperatur belitan Generator
 – Tekanan, Temperatur dan Kemurnian Hidrogen (untuk generator dengan sistem pendingin H2)
 – dlsb

 Sedangkan untuk Sistem Alat Bantu baik di sisi boiler maupun Turbin-Generator ada lagi instrumentasinya.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai