Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN ELEKTRIK
MODUL I. PENGENALAN INSTRUMEN

Disusun oleh :
Kelompok B1C02
Nurul Muhammad Farouq (227002004)
Muhammad Isman Taufik (227002020)
Medista Dismarawati (227002032)
Fasni Alghifari (227002049)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2023
MODUL I. PENGENALAN INSTRUMEN

A. Tujuan Praktikum

1. Menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan, arus, dan resistansi;


2. Menggunakan LCR meter untuk mengukur kapasitansi dan induktansi;

B. Teori Dasar

1. Power Supply DC
Power supply DC adalah perangkat yang mengubah arus listrik AC
(alternating current) menjadi arus listrik DC (direct current). Power supply DC
biasanya digunakan untuk mengoperasikan peralatan elektronik yang membutuhkan
tegangan dan arus yang stabil, seperti komputer, televisi, lampu LED, dan
sebagainya. Power supply DC juga dapat digunakan untuk mengisi daya baterai atau
aki.
Ada berbagai macam power supply DC yang tersedia di pasaran, dengan
spesifikasi dan harga yang berbeda-beda. Beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih power supply DC adalah:

 Kapasitas output: ini menunjukkan seberapa besar daya yang dapat disalurkan
oleh power supply DC ke peralatan elektronik. Biasanya diukur dalam satuan
watt (W) atau ampere (A).
 Tegangan output: ini menunjukkan seberapa besar potensial listrik yang dapat
disalurkan oleh power supply DC ke peralatan elektronik. Biasanya diukur
dalam satuan volt (V).
 Efisiensi: ini menunjukkan seberapa baik power supply DC dapat mengubah arus
AC menjadi arus DC tanpa banyak menghasilkan panas atau limbah. Biasanya
diukur dalam persen (%).
 Fitur tambahan: ini menunjukkan apakah power supply DC memiliki fitur-fitur
khusus yang dapat meningkatkan kinerja atau keamanannya, seperti proteksi
overload, proteksi short circuit, display digital, pengaturan tegangan, dan
sebagainya.
2. Multimeter
Multimeter adalah alat yang dapat mengukur berbagai besaran listrik, seperti
arus, tegangan, hambatan, kapasitansi, frekuensi, dan lain-lain. Multimeter
memiliki dua jenis utama, yaitu multimeter analog dan multimeter digital.
Perbedaan antara keduanya terletak pada cara menampilkan hasil pengukuran.
Multimeter analog menggunakan jarum penunjuk dan skala pengukuran, sedangkan
multimeter digital menggunakan layar LCD atau LED yang menampilkan angka-
angka. Multimeter memiliki beberapa bagian penting, antara lain:
 Saklar selektor: ini adalah tombol yang digunakan untuk memilih jenis dan
rentang pengukuran yang diinginkan.
 Probe: ini adalah kabel-kabel yang memiliki ujung logam yang digunakan
untuk menyentuh komponen atau rangkaian listrik yang akan diukur.
 Terminal: ini adalah lubang-lubang yang digunakan untuk memasukkan probe
ke dalam multimeter. Terminal biasanya terdiri dari COM (common), V/Ω
(volt/ohm), mA (miliampere), A (ampere), dan lain-lain.
 Sekrup pengatur jarum: ini adalah sekrup yang digunakan untuk mengatur
posisi jarum penunjuk pada multimeter analog agar berada pada angka nol
sebelum melakukan pengukuran.
 Tombol pengatur jarum: ini adalah tombol yang digunakan untuk mengatur
posisi jarum penunjuk pada multimeter digital agar berada pada angka nol
sebelum melakukan pengukuran.

Cara menggunakan multimeter tergantung pada jenis dan besaran listrik yang
akan diukur. Secara umum, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
 Pilih saklar selektor sesuai dengan jenis dan rentang pengukuran yang
diinginkan.
 Pasang probe ke terminal yang sesuai dengan pengukuran yang akan dilakukan.
 Atur jarum penunjuk agar berada pada angka nol dengan menggunakan sekrup
atau tombol pengatur jarum.
 Sentuhkan ujung probe ke komponen atau rangkaian listrik yang akan diukur.
 Baca hasil pengukuran pada skala atau layar multimeter.
3. LCR Meter
LCR meter adalah alat ukur/instrument untuk mengukur induktansi (L),
kapasitansi (C), dan resistansi (R) dari komponen produk elektronik. LCR meter
dapat mengukur nilai-nilai ini dengan mengukur impedansi yang dihasilkan oleh
komponen tersebut ketika disambungkan ke sumber tegangan AC. LCR meter
juga dapat mengukur sudut fase antara tegangan dan arus, sehingga dapat
menghitung resistansi seri setara, faktor Q, dan parameter lainnya yang
berkaitan dengan komponen induktif atau kapasitif.
LCR meter memiliki beberapa fitur dan spesifikasi yang perlu
diperhatikan, antara lain:
 Frekuensi uji: ini adalah frekuensi sinyal AC yang digunakan untuk
mengukur komponen. Frekuensi uji yang berbeda akan memberikan hasil
pengukuran yang berbeda, tergantung pada karakteristik frekuensi dari
komponen tersebut. LCR meter biasanya memiliki beberapa pilihan
frekuensi uji, mulai dari 100 Hz hingga beberapa MHz.
 Tegangan atau arus DC: ini adalah tegangan atau arus DC yang dapat
ditambahkan pada sinyal AC untuk mengukur komponen yang sensitif
terhadap polaritas, seperti dioda, transistor, atau LED. LCR meter yang
memiliki fitur ini dapat memasok tegangan atau arus DC secara internal
atau eksternal.
 Resolusi dan akurasi: ini adalah kemampuan LCR meter untuk menampilkan
hasil pengukuran dengan angka-angka yang tepat dan sesuai dengan nilai
sebenarnya. Resolusi dan akurasi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti
desain sirkuit, kualitas komponen, kalibrasi, dan kondisi lingkungan.
 Perlengkapan: ini adalah aksesori tambahan yang dapat digunakan untuk
menghubungkan komponen dengan LCR meter. Perlengkapan yang umum
digunakan adalah klip krokodil, probe jarum, soket BNC, atau adaptor
SMD.
4. Sinyal Generator
Sinyal generator adalah alat elektronik yang mampu menghasilkan bentuk
gelombang listrik yang berulang atau tidak berulang, dengan berbagai bentuk dan
amplitudo. Sinyal generator biasanya digunakan untuk menguji, memecahkan
masalah, merancang, dan memperbaiki perangkat elektronik lainnya. Sinyal
generator dapat menghasilkan sinyal-sinyal seperti sinusoidal, segitiga, kotak, pulsa,
ramp, noise, dan sebagainya. Sinyal generator memiliki beberapa komponen utama,
antara lain:
 Sumber tegangan: ini adalah komponen yang menyediakan tegangan DC untuk
mengoperasikan sinyal generator.
 Osilator: ini adalah komponen yang menghasilkan sinyal AC dengan frekuensi
tertentu. Osilator dapat berupa osilator kristal, osilator LC, osilator RC, atau
osilator PLL.
 Penguat: ini adalah komponen yang meningkatkan amplitudo sinyal AC yang
dihasilkan oleh osilator.
 Attenuator: ini adalah komponen yang mengurangi amplitudo sinyal AC sesuai
dengan kebutuhan pengguna.
 Modulator: ini adalah komponen yang memodifikasi bentuk gelombang sinyal
AC dengan cara menambahkan atau mengurangi frekuensi, fase, atau amplitudo.
 Output: ini adalah komponen yang mengeluarkan sinyal AC yang telah
dihasilkan dan dimodifikasi oleh sinyal generator.
Prinsip kerja sinyal generator adalah sebagai berikut:
 Sumber tegangan memberikan tegangan DC ke osilator.
 Osilator mengubah tegangan DC menjadi sinyal AC dengan frekuensi tertentu.
 Sinyal AC yang dihasilkan oleh osilator diperkuat oleh penguat.
 Sinyal AC yang telah diperkuat oleh penguat diatur amplitudonya oleh
attenuator.
 Sinyal AC yang telah diatur amplitudonya oleh attenuator dimodifikasi bentuk
gelombangnya oleh modulator.
 Sinyal AC yang telah dimodifikasi bentuk gelombangnya oleh modulator
dikeluarkan oleh output.
5. Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang digunakan untuk menampilkan
bentuk gelombang listrik secara grafis. Osiloskop dapat membantu dalam
menganalisis, memeriksa, dan memperbaiki sistem elektronik dengan cepat dan
efisien. Osiloskop dapat mengukur besaran-besaran listrik seperti tegangan, arus,
frekuensi, fase, dan lain-lain. Osiloskop memiliki beberapa bagian utama, antara lain:
 Layar: ini adalah bagian yang menampilkan bentuk gelombang listrik yang
diukur oleh osiloskop. Layar dapat berupa tabung sinar katode (CRT) pada
osiloskop analog atau layar cairan kristal (LCD) pada osiloskop digital.
 Tombol kontrol: ini adalah bagian yang digunakan untuk mengatur fungsi-fungsi
osiloskop, seperti memilih mode pengukuran, mengatur skala waktu dan
tegangan, mengaktifkan fungsi trigger, dan sebagainya.
 Terminal input: ini adalah bagian yang digunakan untuk menghubungkan probe
atau kabel pengukur dengan osiloskop. Terminal input biasanya terdiri dari dua
saluran (channel), yaitu CH1 dan CH2, yang dapat diukur secara bersamaan atau
bergantian.
 Probe atau kabel pengukur: ini adalah bagian yang digunakan untuk
menyambungkan komponen atau rangkaian listrik yang akan diukur dengan
terminal input osiloskop. Probe atau kabel pengukur memiliki ujung logam
yang dapat disentuhkan ke titik-titik tertentu pada komponen atau rangkaian
listrik.
Cara kerja osiloskop adalah sebagai berikut:
 Probe atau kabel pengukur mengambil sinyal listrik dari komponen atau
rangkaian listrik yang akan diukur dan mengirimkannya ke terminal input
osiloskop.
 Osiloskop mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektronik yang dapat
ditampilkan pada layar.
 Osiloskop menyesuaikan skala waktu dan tegangan sesuai dengan pengaturan
tombol kontrol.
 Osiloskop menampilkan bentuk gelombang listrik pada layar dalam bentuk
garis-garis horizontal (untuk waktu) dan vertikal (untuk tegangan).
 Osiloskop melakukan perhitungan-perhitungan tertentu terhadap bentuk
gelombang listrik, seperti menghitung frekuensi, amplitudo, periode, dan
sebagainya.

C. Alat, Bahan, dan Komponen

Alat: Komponen:
1. Breadboard; 1. Resistor;
2. Power Supply 2. Induktor;
DC;
3. Kapasitor;
3. Multimeter;
4. Kabel Jumper.
4. LCR meter
5. Generator Sinyal;
6. Osiloskop;

D. Tugas Pendahuluan

1. Pelajari fungsi dan cara penggunaan peralatan yang akan digunakan pada modul
ini seperti breadboard, power supply DC, multimeter, LCR meter, generator sinyal,
dan osiloskop !
2. Lakukan perhitungan ideal pada setiap percobaan di modul ini !

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
E. Prosedur Praktikum

1. Percobaan-1 (Multimeter: Resistansi)


a. Pilih 3 buah resistor serta catat kode gelang warna resistor tersebut dan tulis nilai
ideal sesuai kode gelang warna pada tabel yang disediakan !
b. Lakukan pengukuran masing-masing resistor menggunakan multimeter dan catat
hasilnya pada tabel yang disediakan ! [tambahkan foto bukti pengukuran yang
memperlihatkan cara pengukuran dan nilai pengukuran]
c. Buat rangkaian seperti pada gambar berikut pada breadboard yang
disediakan !
[tambahkan foto bukti penyusunan resistor menggunakan breadboard]
Seri A: Seri B:

R1 R2 R1 R2 R3

Paralel A: Paralel B:

R1 R1

R2 R2

R3

Campuran:

R1 R3

R2

d. Lakukan pengukuran resistansi pada setiap rangkaian melalui titik A dan B, serta
catat
hasil pengukurannya pada tabel yang disediakan ! [tambahkan foto bukti
pengukuran yang memperlihatkan cara pengukuran dan nilai pengukuran]
e. Lakukan perhitungan resistansi berdasarkan nilai ideal kode gelang warna dan
nilai hasil pengukuran pada tabel yang disediakan !
f. Tuliskan perbedaan nilai perhitungan dan pengukuran serta analisis penyebab
perbedaannya !
Modul Praktikum Rangkaian Elektrik
Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
g. Kumpulkan data hasil pengukuran yang telah dilakukan kepada dosen pengampu !

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
2. Percobaan-2 (Multimeter: Tegangan Tembus Dioda)
a. Pilih 2 buah dioda serta lakukan pengukuran tegangan tembus masing-masing
dioda dan catat hasilnya pada tabel yang disediakan ! [tambahkan foto bukti
pengukuran yang memperlihatkan cara pengukuran dan nilai pengukuran]
b. Buat rangkaian seperti pada gambar berikut pada breadboard yang
disediakan !
[tambahkan foto bukti penyusunan resistor menggunakan breadboard]
Seri Dioda: Paralel Dioda:

D1 D2 D1

D2

c. Lakukan pengukuran tegangan tembus pada setiap rangkaian melalui titik A dan B,
serta catat hasil pengukurannya pada tabel yang disediakan ! [tambahkan foto
bukti pengukuran yang memperlihatkan cara pengukuran dan nilai
pengukuran]
d. Lakukan perhitungan tegangan tembus dioda berdasarkan nilai ideal dioda dan
nilai hasil pengukuran pada tabel yang disediakan !
e. Tuliskan perbedaan nilai perhitungan dan pengukuran serta analisis penyebab
perbedaannya !
f. Kumpulkan data hasil pengukuran yang telah dilakukan kepada dosen pengampu !

3. Percobaan-3 (Multimeter: Arus dan Tegangan DC)


a. Pilih 2 buah resistor serta catat kode gelang warna resistor tersebut dan tulis nilai
ideal sesuai kode gelang warna pada tabel yang disediakan !
b. Lakukan pengukuran masing-masing resistor menggunakan multimeter dan catat
hasilnya pada tabel yang disediakan ! [tambahkan foto bukti pengukuran yang
memperlihatkan cara pengukuran dan nilai pengukuran]
c. Buat rangkaian seperti pada gambar berikut pada breadboard yang disediakan
dengan menambahkan power supply DC beserta pemasangan alat ukur untuk
mengukur nilai arus

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
𝐼𝑇, 𝐼1, dan 𝐼2 serta tegangan 𝑉𝑠, 𝑉𝑅1, dan 𝑉𝑅2 ! [tambahkan foto bukti
penyusunan resistor menggunakan breadboard]

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
IT I1

R1
I2

R2

d. Buat gambar rangkaian pemasangan alat ukur untuk mengukur nilai arus 𝐼𝑇, 𝐼1,
dan 𝐼2
serta tegangan 𝑉𝑠, 𝑉𝑅1, dan 𝑉𝑅2 pada tabel yang disediakan !
e. Lakukan pengukuran resistansi total/ekivalen pada rangkaian diatas serta catat
hasil pengukurannya pada tabel yang disediakan ! [tambahkan foto bukti
pengukuran yang memperlihatkan cara pengukuran dan nilai pengukuran]
f. Lakukan perhitungan resistansi berdasarkan nilai ideal kode gelang warna dan nilai
hasil pengukuran pada tabel yang disediakan !
g. Tuliskan perbedaan nilai perhitungan dan pengukuran serta analisis penyebab
perbedaannya !
h. Kumpulkan data hasil pengukuran yang telah dilakukan kepada dosen pengampu !

4. Percobaan-4 (Multimeter: Tegangan, Frekuensi, dan Siklus Kerja Tegangan


AC)
a. Pilih fitur pengukuran tegangan AC, frekuensi, dan siklus kerja pada multimeter !
b. Lakukan pengukuran menggunakan multimeter dan catat hasilnya pada tabel yang
disediakan ! Lakukan pengukuran sebanyak 5 kali ! [tambahkan foto bukti
pengukuran yang memperlihatkan cara pengukuran dan nilai pengukuran]
c. Tuliskan perbedaan nilai standar PLN (tegangan dan frekuensi) dan pengukuran
serta analisis penyebab perbedaannya !
d. Kumpulkan data hasil pengukuran yang telah dilakukan kepada dosen pengampu !

5. Percobaan-5 (LCR meter: Kapasitansi dan Induktansi)


a. Pilih masing-masing 3 buah kapasitor dan induktor serta catat kode gelang warna
/kode lainnya dan tulis nilai ideal sesuai kode tersebut pada tabel yang disediakan
!
b. Lakukan pengukuran masing-masing kapasitor dan induktor menggunakan
LCR meter dan catat hasilnya pada tabel yang disediakan ! [tambahkan foto

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
bukti pengukuran yang memperlihatkan cara pengukuran dan nilai
pengukuran]
c. Buat rangkaian seperti pada gambar berikut pada breadboard yang
disediakan !
[tambahkan foto bukti penyusunan resistor menggunakan breadboard]

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
Seri Kapasitor: Seri Induktor:
L1 L2 L3

C1 C2 C3

Paralel Kapasitor: Paralel Kapasitor:


L1

C1
L2

C2
L3

C3

Campuran Kapasitor: Campuran Induktor:


L1 L3

C1 C3
L2

C2

d. Lakukan pengukuran kapsitansi dan induktansi pada setiap rangkaian melalui titik
A dan
B, serta catat hasil pengukurannya pada tabel yang disediakan ! [tambahkan foto
bukti pengukuran yang memperlihatkan cara pengukuran dan nilai
pengukuran]
e. Lakukan perhitungan kapasitansi dan induktansi berdasarkan nilai ideal dan
nilai hasil pengukuran pada tabel yang disediakan !
f. Tuliskan perbedaan nilai perhitungan dan pengukuran serta analisis penyebab
perbedaannya !
g. Kumpulkan data hasil pengukuran yang telah dilakukan kepada dosen pengampu !

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
F. Data Hasil Percobaan

1. Percobaan-1 (Multimeter:
Resistansi) Pengukuran Resistor:
Komponen Kode Gelang Warna Nilai Ideal Hasil Pengukuran Bukti Foto
R1 Jingga, Jingga, Coklat, Emas 330 Ω ± 5% 326 Ω

R2 Coklat, Abu-Abu, Merah, Emas 1.800 Ω ± 5% 1.760 Ω

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
R3 Coklat, Hitam, Merah, Emas 1000 Ω ± 5% 988 Ω

Pengukuran Rangkaian:
Rangkaian Nilai Ideal Hasil Pengukuran Bukti Foto
Seri A 2.130 Ω 2.109 Ω

Seri B 3.112 Ω 3.092 Ω

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
Paralel A 278 Ω 276 Ω

Paralel B 218 kΩ 215 Ω

Campuran 3.130 Ω 3.092 Ω

Kesimpulan:
Cantumkan nilai perbedaan antara hasil perhitungan/ideal dengan hasil pengukuran. Kemukakan pula alasannya !
1. Resistor 1
Nilai ideal = 330 Ω ± 5% dan Nilai pengukuran = 326 Ω
Pada resistor 1 menggunakan resistor dengan kode gelang warna yakni jingga jingga coklat emas dimana nilai idealnya memiliki toleransi

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
sebesar ± 5%. Hal ini mengakibatkan nilai pengukuran dapat berada diantara rentang 313,5 Ω – 346,5Ω.
2. Resistor 2
Nilai ideal = 1.800 Ω ± 5% dan Nilai pengukuran = 1.760 Ω
Pada resistor 2 menggunakan resistor dengan kode gelang warna yakni coklat hitam coklat emas dimana nilai idealnya memiliki toleransi
sebesar ± 5%. Hal ini mengakibatkan nilai pengukuran dapat berada diantara rentang1.710 Ω -1890 Ω.
3. Resistor 3
Nilai ideal = 1.000 Ω ± 5% dan Nilai pengukuran = 981 Ω
Pada resistor 1 menggunakan resistor dengan kode gelang warna yakni coklat abu-abu merah emas dimana nilai idealnya memiliki
toleransi sebesar ± 5%. Hal ini mengakibatkan nilai pengukuran dapat berada diantara rentang 950 Ω -1.050 Ω.
4. Seri A
Nilai ideal = 2.130 Ω dan Nilai pengukuran = 2.109 Ω
Pada rangkaian seri A menggunakan resistor 1 dengan kode gelang warna yakni jingga jingga coklat emas dimana nilai idealnya memiliki
toleransi sebesar ± 5% dan resistor 2 dengan kode gelang warna yakni coklat abu-abu merah emas dimana nilai idealnya memiliki toleransi
sebesar ± 5% yang disusun secara seri . Hal ini mengakibatkan nilai pengukuran dapat berada diantara rentang 2.023,5 Ω -2.236,5 Ω.
5. Seri B
Nilai ideal = 3.112 Ω dan Nilai pengukuran = 3.092 Ω
Pada rangkaian seri A menggunakan resistor 1 dengan kode gelang warna yakni jingga jingga coklat emas dimana nilai idealnya memiliki
toleransi sebesar ± 5%, resistor 2 dengan kode gelang warna yakni coklat abu-abu merah emas dimana nilai idealnya memiliki toleransi
sebesar ± 5% dan resistor 3 dengan kode gelang warna yakni coklat hitam merah emas dimana nilai idealnya memiliki toleransi sebesar ±
5% yang disusun secara seri . Hal ini mengakibatkan nilai pengukuran dapat berada diantara rentang 2.956,4 Ω -3.267,2 Ω.
6. Paralel A
Nilai ideal = 278 Ω dan Nilai pengukuran = 276 Ω
Pada rangkaian paralel A menggunakan resistor 1 dengan kode gelang warna yakni jingga jingga coklat emas dimana nilai idealnya

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
memiliki toleransi sebesar ± 5% dan resistor 2 dengan kode gelang warna yakni coklat abu-abu merah emas dimana nilai idealnya
memiliki toleransi sebesar ± 5% yang disusun secara paralel . Hal ini mengakibatkan nilai pengukuran dapat berada diantara rentang 246,1
Ω -291,9 Ω.
7. Paralel B
Nilai ideal = 218 Ω dan Nilai pengukuran = 215 Ω
Pada rangkaian paralel B menggunakan resistor 1 dengan kode gelang warna yakni jingga jingga coklat emas dimana nilai idealnya
memiliki toleransi sebesar ± 5%, resistor 2 dengan kode gelang warna yakni coklat abu-abu merah emas dimana nilai idealnya memiliki
toleransi sebesar ± 5% dan resistor 3 dengan kode gelang warna yakni coklat hitam merah emas dimana nilai idealnya memiliki toleransi
sebesar ± 5% yang disusun secara paralel . Hal ini mengakibatkan nilai pengukuran dapat berada diantara rentang 207,1 Ω – 228,9 Ω.
8. Campuran
Nilai ideal = 3.130 Ω dan Nilai pengukuran = 3.092 Ω
Pada rangkaian campuran menggunakan resistor 1 dengan kode gelang warna yakni jingga jingga coklat emas dimana nilai idealnya
memiliki toleransi sebesar ± 5% dan resistor 2 dengan kode gelang warna yakni coklat abu-abu merah emas dimana nilai idealnya
memiliki toleransi sebesar ± 5% dan resistor 3 dengan kode gelang warna yakni coklat hitam merah emas dimana nilai idealnya memiliki
toleransi sebesar ± 5% yang disusun secara seri lalu paralel . Hal ini mengakibatkan nilai pengukuran dapat berada diantara rentang
2.973,5 Ω -3.286,5 Ω.

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
Modul Praktikum Rangkaian Elektrik
Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
2. Percobaan-2 (Multimeter: Tegangan Tembus
Dioda)

Pengukuran Dioda:
Komponen Kode Nilai Ideal Hasil Pengukuran Bukti Foto
DI 1N4002 0,7 V 0,491 V

D2 1N4002 0,7 V 0,499 V

Pengukuran Rangkaian:
Rangkaian Nilai Ideal Hasil Pengukuran Bukti Foto

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
Seri Dioda 1V 0,952 V

Paralel Dioda 0,5 V 0,476 V

Kesimpulan:
Cantumkan nilai perbedaan antara hasil perhitungan/ideal dengan hasil pengukuran. Kemukakan pula alasannya !
1. Dioda 1
Nilai ideal = 0,7 V dan Nilai pengukuran = 0,491 V
Dioda 1 menggunakan jenis dioda IN4002 yang memiliki toleransi sehingga nilai pengukuran dapat berada di antara 0,6 V – 0,7 V . Namun pada
percobaan kali ini, terdapat perbedaan hasil pengukuran di luar batas antara. Beberapa penyebabnya diantaranya kesalahan pengukuran alat atau
kerusakan pada dioda itu sendiri.
2. Dioda 2
Nilai ideal = 0,7 V dan Nilai pengukuran = 0,499 V
Dioda 2 menggunakan jenis dioda IN4002 yang memiliki toleransi sehingga nilai pengukuran dapat berada di antara 0,6 V – 0,7 V . Namun pada
percobaan kali ini, terdapat perbedaan hasil pengukuran di luar batas antara. Beberapa penyebabnya diantaranya kesalahan pengukuran alat atau
kerusakan pada dioda itu sendiri.
3. Seri Dioda

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
Nilai ideal = 1 V dan Nilai pengukuran = 0,952 V
Pada seri dioda terdapat perbedaan pengukuran yang dapat disebabkan oleh kesalahan pengukuran alat atau kerusakan pada dioda itu sendiri.
4. Paralel Dioda
Nilai ideal = 0,5 V dan Nilai pengukuran = 0,476 V
Pada seri dioda terdapat perbedaan pengukuran yang dapat disebabkan oleh kesalahan pengukuran alat atau kerusakan pada dioda itu sendiri.

3. Percobaan-3 (Multimeter: Arus dan Tegangan


DC)Pengukuran Resistor:
Komponen Kode Gelang Warna Nilai Ideal Hasil Pengukuran Bukti Foto
RI Coklat, Abu, Merah, Emas 1.800 Ω ± 5% 1.760 Ω

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
R2 Coklat, Hitam, Merah, Emas 1000 ± 5% 985 Ω

Pemasangan Alat Ukur


Gambarkan pemasangan alat ukur untuk mengukur arus dan tegangan sesuai dengan intruksi prosedur praktikum diatas !

Pengukuran Rangkaian:
Rangkaian Nilai Ideal Hasil Pengukuran Bukti Foto

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
Resistansi Total 642 Ω 428 Ω

Arus (𝐼𝑇) 18.75 mA 19.8 mA

Arus (𝐼1) 6.67 mA 6.81 mA

Arus (𝐼2) 12 mA 12.18 mA

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
Tegangan Sumber 12 V 12.06 V
(𝑉𝑆)

Tegangan (𝑉𝑅1) 12 V 12.04 V

Tegangan (𝑉𝑅2) 12 V 12.04 V

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
Kesimpulan:
Cantumkan nilai perbedaan antara hasil perhitungan/ideal dengan hasil pengukuran. Kemukakan pula alasannya !
1. Resistor 1
Nilai ideal = 1.800 Ω dan Nilai pengukuran =1.760 Ω
2. Resistor 2
Nilai ideal = 1000 Ω dan Nilai pengukuran = 985 Ω
3. Resistor Total
Nilai ideal = 642 Ω dan Nilai pengukuran = 428 Ω
4. Arus 1
Nilai ideal = 6,67 mA dan Nilai pengukuran = 6,81 mA
5. Arus 2
Nilai ideal = 12 mA dan Nilai pengukuran = 12,81 mA
6. Tegangan Sumber
Nilai ideal = 12 V dan Nilai pengukuran = 12,06 mA
7. Tegangan 1
Nilai ideal = 12 V dan Nilai pengukuran = 12,04 mA
8. Tegangan 2
Nilai ideal = 12 V dan Nilai pengukuran =12,04 V
Terjadi perbedaan antara nilai ideal dan pengukuran dapat terjadi karena beberapa hal, diantaranya:
- Alat ukur yang belum terkalibrasi dan ada kesalahan pada multimeternya, yang menyebabkan ada perbedaan pada hasil pengukuran dannilai
pengukuran;
- Ketidaksesuaian antara nilai ideal dan nilai pengukuran pada resistor, sehingga menyebabkan kurangnya keakuratan pada hasil pengukuran arus
dan tegangan;
- Kurangnya pemahaman mahasiswa dalam menggunakan alat ukur.

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
4. Percobaan-4 (Multimeter: Tegangan, Frekuensi, dan Siklus Kerja
Tegangan AC)Pengukuran Tegangan:
Percobaan ke- Nilai Ideal (berdasarkan SPLN) Hasil Pengukuran Selisih (%) Bukti Foto
1 220 V 223 V 1.36 %

2 220 V 221.8 V 0.82 %

3 220 V 221.8 V 0.82 %

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
4 220 V 221.8 V 0.82 %

5 220 V 223.2 V 5.55 %

Pengukuran Frekeunsi:

Percobaan ke- Nilai Ideal (berdasarkan SPLN) Hasil Pengukuran Selisih (%) Bukti Foto
1 50 Hz 78.1 Hz 56.20 %

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
2 50 Hz 49.93 Hz -0.14 %

3 50 Hz 49.93 Hz -0,14 %

4 50 Hz 49.92 Hz -0.16 %

5 50 Hz 49.91 Hz -0,18 %

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
Pengukuran Siklus Kerja:
Percobaan ke- Nilai Ideal Tegangan AC Hasil Pengukuran Bukti Foto
1 50 V 49.9 V

2 50 V 50 V

3 50 V 50 V

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
4 50 V 49.9 V

5 50 V 49.9 V

Kesimpulan:
Cantumkan nilai perbedaan antara hasil perhitungan/ideal dengan hasil pengukuran. Kemukakan pula alasannya !

1. Alat ukur yang kurang telititi dan kurang terkalibrasi akan menyebabkan kesalahan dalam pengukuran;
2. Keterampilan pengukur yang kurang baik, sehingga dapat menyebabkan kesalahan paralax;
3. Faktor luar yang tidak terduga seperti, perubahan suhu, kelembaban, tekanan udara, medan magnet, getaran dan gangguan listrik.

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
5. Percobaan-5 (LCR meter: Kapasitansi dan
Induktansi) Pengukuran Komponen:

Kompone Kode Gelang Warna/Kode Lainnya Nilai Ideal Hasil Pengukuran Bukti Foto
n
C1 33 μF 25v 105° 33 μF 35.89 μF

C2 33 μF 25v 105° 33 μF 36.56 μF

C3 33 μF 25v 105° 33 μF 36.55 μF

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
L1 Coklat, Hitam, Hitam, Abu-Abu 10 μH ± 10 % 10.2 μH

L2 Coklat, Hitam, Hitam, Abu-Abu 10 μH ± 10 % 10.2 μH

L3 Coklat, Hitam, Hitam, Abu-Abu 10 μH ± 10 % 10.2 μH

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
Pengukuran Rangkaian:
Rangkaian Nilai Ideal Hasil Pengukuran Bukti Foto
Seri Kapasitor 11 μF 12.082 μF

Paralel Kapasitor 99 μF 109.06 μF

Campuran Kapasitor 24 μF 24.24 μF

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
Rangkaian Nilai Ideal Hasil Pengukuran Bukti Foto
Seri Induktor 30 μH 30.2 μH

Paralel Induktor 3.33 μH 3.2 μH

Campuran Induktor 15 μH 15.1 μH

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
Kesimpulan:
Cantumkan nilai perbedaan antara hasil perhitungan/ideal dengan hasil pengukuran. Kemukakan pula alasannya !
1. C1
Nilai ideal = 33 μF dan Nilai pengukuran =33,89 μF Ω
Beberapa penyebab perbedaan antara nilai ideal dan nilai pengukuran diantaranya adalah nilai toleransi sehingga kapasitor memiliki batas minimal
dan maksimal, perubahan lingkungan, perbedaan frekuensi, penuaan akibat pemakaian terus menerus, kesalahan paralax dari mahasiwa juga kesalahan
manufaktur pada saat proses produksinya.
2. C2
Nilai ideal = 33 μF dan Nilai pengukuran =33,56 μF
Beberapa penyebab perbedaan antara nilai ideal dan nilai pengukuran diantaranya adalah nilai toleransi sehingga kapasitor memiliki batas minimal
dan maksimal, perubahan lingkungan, perbedaan frekuensi, penuaan akibat pemakaian terus menerus, kesalahan paralax dari mahasiwa juga kesalahan
manufaktur pada saat proses produksinya.
3. C3
Nilai ideal = 33 μF dan Nilai pengukuran =33,55 μF
Beberapa penyebab perbedaan antara nilai ideal dan nilai pengukuran diantaranya adalah nilai toleransi sehingga kapasitor memiliki batas minimal
dan maksimal, perubahan lingkungan, perbedaan frekuensi, penuaan akibat pemakaian terus menerus, kesalahan paralax dari mahasiwa juga kesalahan
manufaktur pada saat proses produksinya.
4. L1
Nilai ideal = 10 μH ± 10 % dan Nilai pengukuran =10,2 μH
Beberapa penyebab perbedaan antara nilai ideal dan nilai pengukuran diantaranya adalah nilai toleransi nya sebesar 10% sehingga kapasitor memiliki
nilai di antara 9 μH-11 μH, perubahan lingkungan, perbedaan frekuensi, penuaan akibat pemakaian terus menerus, kesalahan paralax dari mahasiwa
juga kesalahan manufaktur pada saat proses produksinya.
5. L2
Nilai ideal = 10 μH ± 10 % dan Nilai pengukuran =10,2 μH
Beberapa penyebab perbedaan antara nilai ideal dan nilai pengukuran diantaranya adalah nilai toleransi nya sebesar 10% sehingga kapasitor memiliki
nilai di antara 9 μH-11 μH, perubahan lingkungan, perbedaan frekuensi, penuaan akibat pemakaian terus menerus, kesalahan paralax dari mahasiwa
Modul Praktikum Rangkaian Elektrik
Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
juga kesalahan manufaktur pada saat proses produksinya.
6. L3
Nilai ideal = 10 μH ± 10 % dan Nilai pengukuran =10,2 μH
Beberapa penyebab perbedaan antara nilai ideal dan nilai pengukuran diantaranya adalah nilai toleransi nya sebesar 10% sehingga kapasitor memiliki
nilai di antara 9 μH-11 μH, perubahan lingkungan, perbedaan frekuensi, penuaan akibat pemakaian terus menerus, kesalahan paralax dari mahasiwa
juga kesalahan manufaktur pada saat proses produksinya.
7. Seri C
Nilai ideal = 11 μF dan Nilai pengukuran =12,082 μF
Beberapa penyebab perbedaan antara nilai ideal dan nilai pengukuran diantaranya adalah nilai toleransi sehingga kapasitor memiliki batas minimal
dan maksimal, perubahan lingkungan, perbedaan frekuensi, penuaan akibat pemakaian terus menerus, kesalahan paralax dari mahasiwa juga kesalahan
manufaktur pada saat proses produksinya.
8. Paralel C
Nilai ideal = 99 μF dan Nilai pengukuran =109 μF
Beberapa penyebab perbedaan antara nilai ideal dan nilai pengukuran diantaranya adalah nilai toleransi sehingga kapasitor memiliki batas minimal
dan maksimal, perubahan lingkungan, perbedaan frekuensi, penuaan akibat pemakaian terus menerus, kesalahan paralax dari mahasiwa juga kesalahan
manufaktur pada saat proses produksinya.
9. Campuran C
Nilai ideal = 24 μF dan Nilai pengukuran =24,24 μF
Beberapa penyebab perbedaan antara nilai ideal dan nilai pengukuran diantaranya adalah nilai toleransi sehingga kapasitor memiliki batas minimal
dan maksimal, perubahan lingkungan, perbedaan frekuensi, penuaan akibat pemakaian terus menerus, kesalahan paralax dari mahasiwa juga kesalahan
manufaktur pada saat proses produksinya.
10. Seri L
Nilai ideal = 30 μF dan Nilai pengukuran =30,2 μF
Beberapa penyebab perbedaan antara nilai ideal dan nilai pengukuran diantaranya adalah nilai toleransi sehingga kapasitor memiliki nilai di antara
batas minimal dan maskimal, perubahan lingkungan, perbedaan frekuensi, penuaan akibat pemakaian terus menerus, kesalahan paralax dari
mahasiwa juga kesalahan manufaktur pada saat proses produksinya.

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
11. Paralel L
Nilai ideal = 3,33 μF dan Nilai pengukuran =3,2 μF
Beberapa penyebab perbedaan antara nilai ideal dan nilai pengukuran diantaranya adalah nilai toleransi sehingga kapasitor memiliki nilai di antara
batas minimal dan maskimal, perubahan lingkungan, perbedaan frekuensi, penuaan akibat pemakaian terus menerus, kesalahan paralax dari
mahasiwa juga kesalahan manufaktur pada saat proses produksinya.
12. Campuran L
Nilai ideal = 15 μF dan Nilai pengukuran =15,1 μF
Beberapa penyebab perbedaan antara nilai ideal dan nilai pengukuran diantaranya adalah nilai toleransi sehingga kapasitor memiliki nilai di antara
batas minimal dan maskimal, perubahan lingkungan, perbedaan frekuensi, penuaan akibat pemakaian terus menerus, kesalahan paralax dari
mahasiwa juga kesalahan manufaktur pada saat proses produksinya.

Modul Praktikum Rangkaian Elektrik


Teknik Elektro | Universitas Siliwangi
G. Tugas

Buatlah laporan praktek dari modul ini yang berisi:


1. Sampul (Judul Modul);
2. Tujuan Praktikum;
3. Teori Dasar;
4. Alat, Bahan, dan Komponen;
5. Data Percobaan (masing-masing percobaan) yang memuat:
a. Data hasil perhitungan dan pengukuran (sesuai tabel);
b. Bukti pengukuran (foto);
6. Kesimpulan (masing-masing percobaan)

Tugas kelompok namun pengumpulan bersifat individu (dikumpulkan melalui


aplikasi google classroom sesuai dengan instruksi pada saat perkuliahan)
Modul Praktikum Rangkaian Elektrik 13
Teknik Elektro | Universitas Siliwangi

Anda mungkin juga menyukai