Anda di halaman 1dari 55

MODUL PRAKTIKUM

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TERINTEGRASI

AKADEMI TEKNIK ELEKTRO MEDIK


JURUSAN D3 ELEKTRO MEDIK
ATEM SEMARANG
Jl. Kol. Warsito Sugiarto km 2,5 No.172 Gunungpati Semarang
2022
PRAKTEK 1
POWER SUPPLY
A. Tujuan Praktek
Setelah selesai praktek siswa dapat :
Menguji Tegangan Output pada power supply
B. Teori Pendukung
Power Supply adalah rangkaian yang berfungsi menyuplai arus yang
dibutuhkan oleh perangkat elektronik.
Arus listrik bisa berasal dari Baterai, pembangkit daya portable maupun dari
Jala-jala PLN. Biasanya Power Supply memberikan output tegangan DC yang
konstan.
Power supply sering disebut oleh teknisi elektronik sebagai Adaptor. Dalam
bahasa Indonesia Power Supply disebut sebagai Catu daya.

Pada dasarnya Catu daya terdiri dari 2 tipe yaitu Konvensional dan Switching.
Catu daya konvensional menkonversi tegangan input melalui rangkaian Step
down Transformator sehingga menghasilkan level tegangan yang lebih rendah.
Sementara Catu daya Switching menggunakan kombinasi IC digital sebagai
pemutus-sambung (switching) dalam range frekuensi tinggi.
Salah satu Power Supply yang paling sering digunakan adalah yang mempunyai
tegangan Output 12 Volt DC.
Tegangan 12V banyak dipakai karena sangat Ideal untuk menjalankan piranti
elektronis seperti LED, Motor DC dan Relay.
Selain itu tegangan 12V juga bisa dikonversi ke tegangan yang lebih kecil yaitu
9V dan 5V menggunakan Voltage Converter.
Komponen Dasar Power Supply Sederhana
Transformator
• Dioda
• Resistor
• Capasitor
• IC Regulator

IC yang dipakai pada rangkaian ini adalah Regulator 7812. Angka 12


menandakan bahwa IC ini memiliki Output 12 Volt stabil. Stabil artinya
walaupun tegangan inputnya berubah-ubah namun outputnya tetap stabil tak
berubah 12V, selama tegangan input lebih besar dari 12V (Biasanya 14-20V).

Gambar IC 7812

• Skema Rangkaian Dibawah ini adalah tiga jenis skema rangkaian


power supply regulator dengan output stabil 12V dan arus maksimal 1
A sederhana:
Power supply sederhana dengan trafo CT

C. Alat dan Bahan Yang Dibutuhkan dalam Praktek


 Transformator CT
 Multimeter : 2 buah .
 IC 7812
 Capasitor 2200uF, 100nF
 Dioda 1N4007
 Potensiometer 1 K
 Op amp : 741 C
 Kabel AC
 Kabel Jumper
 Breadboard
1. Rangkailah komponen tersebut untuk membentuk sirkuit berikut
2. Gambarkan rangkaianya dalam lembar Praktek
3. Ambil data Tegangan pada titik
a. AC input
b. Output Trafo CT 15 Volt
c. Output Power supply
Data Ke- AC input Tegangan Output Tegangan Output Power
Trafo supply
1
2
3
4
5
Rata-rata

4. Carilah Nilai Error di masing-masing Titik


PRAKTEK 2
POWER SUPPLY SIMETRIS 12 V
A. Tujuan Praktek
Setelah selesai praktek siswa dapat :
Menguji Tegangan Output pada power supply Simetris 12 V
B. Teori Pendukung

Rangkaian Power Supply 12V & 5V Simetris

Keluaran rangkaian power supply 12V lebih sering dibutuhkan daripada


keluaran lainnya. Power supply 12V umum digunakan untuk peralatan
elektronik rumah tangga penggiat mikrokontoller seperti penulis. Namun, ada
kalanya kita membutuhkan power supply simetris untuk melakukan percobaan
dan permainan dengan perangkat elektronik lainnya. Oleh sebab itu, berikut ini
kami sharing tentang bagimana membuat rangkaian power supply simetris
+12V/-12V dalam sebuah adaptor tunggal.

Secara teknis kita akan butuh 2 buah IC stabil, diantaranya IC 7812, dan
7912yang masing-masing berfungsi untuk mendapatkan output tegangan stabil
di +/- 12 volt. Kita juga butuh 2 buah diode yang disesuaikan dengan ampere
trafo yang dipakai. Butuh switch stereo, dan 2 buah elko dengan ukuran yang
menyesuaikan. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah list untuk komponen yan
dibutuhkan dan fungsinya dengan trafo 1A:

 Trafo 1 A x 1, untuk menurunkan tegangan dari 220V AC menjadi 15


AC
 Diode 1 A x 2, sebagai penyearah setengah gelombang
 Elco 10.000uf 16V x 2, sebagai perata tegangan
 IC Stabil 7812 x 1, untuk menghasilkan output +12
 IC Stabil 7912 x 1, untuk menghasilkan output -12
 Switch mono x 1, untuk on/off
 Resistor 1k + led, sebagai indikator
 Jepit buaya x 3, sebagai output plus, minus, dan ground
 jack multi x 1, sebagai otput ke peralatan
 kabel output, untuk output
 kabel + colokan ke listrik PLN, sebagai sumber tegangan
 Casing adaptor + skrupnya

Rangkaian power supply di bawah ini adalah rangkaian minimal dari komponen
di atas. Anda bebas memodifikasi rangkaian ini sesuai dengan kebutuhan.

Gambar rangkaian power supply simetris 12volt

Perlu diperhatikan, rangkaian di atas adalah rangkaian utama power supply


12V. Lampu indikator bisa Anda tambahkan pada output 12V dan ground.
Begitu juga dengan jack dan pengkabelan output, serta switch on/off bisa Anda
berkreasi sesuai dengan kondisi masing-masing. Penampakan power supply
yang kami buat bisa Anda lihat pada gambar di atas. Tampak sederhana, tapi
banyak yang bisa dilakukan dengan dengan power supply tersebut karena
output yang bervariasi dan lengkap dengan tegangan minus 12.

Pada gambar di atas, tiga buah jepit buaya sebagai output positif, negatif, dan
ground. Sedangkan multiple-jack digunakan sebagai output standar positif dan
ground.Rangkailah komponen tersebut untuk membentuk sirkuit berikut
Cara kerja :
a) Tegangan AC 220V akan diturunkan menggunakan Transformator menjadi
sekitar 15V AC. Output yang dihasilkan masih AC sinusoidal.
b) Tegangan 15V AC sinusoidal kemudian disearahkan kembali menggunakan
dioda dengan prinsip Penyearah Jembatan. Hasil output adalah gelombang
DC dengan Riak (Ripple) yang besar.
c) Gelombang ripple ini akan dihaluskan oleh Kapasitor Elco 2200uF dan
100nF sehingga outputnya adalah Tegangan DC murni namun tidak stabil.
d) Tegangan DC ini lalu di stabilkan oleh IC 7812 yang diparallel dengan
sebuah kapasitor 100uF untukmenghindari lonjakan tegangan yang berasal
dari output yang disambungkan.
e) Dioda pada kaki 2 IC berfungsi untuk menambah tegangan output sebesar
0,6V. Dioda ini bersifat opsional, bisa dipakai bisa dilepas.

PRAKTIKUM
1. Gambarkan rangkaianya dalam lembar Praktek
2. Ambil data Tegangan pada titik
d. AC input
e. Output Trafo CT 15 Volt
f. Output Power supply
Data AC input Tegangan Output Tegangan Output Tegangan Output
Ke- Trafo Power supply +12 v Power supply -12
v

1
2
3
4
5
Rata-
rata

3. Carilah Nilai Error di masing-masing Titik


PRAKTEK 3
PRAKTEK OSCILOSKOP
A. Tujuan Praktek
Setelah selesai praktek siswa dapat :
1. Menguji Tegangan Output Transformator CT
B. Teori Pendukung
Pengertian Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang berfungsi untuk memproyeksikan
frekuensi dan sinyal listrik dalam bentuk grafik.
Tujuannya adalah agar nilainya dapat terbaca serta dapat dinyatakan dalam satuan
tertentu.
Pada alat osiloskop, Anda dapat melihat bagaimana nilai suatu gelombang serta
frekuensi listrik dari sebuah rangkaian elektronika.
Anda akan melihat adanya dua sumbu yang digunakan. Kedua sumbu tersebut
yakni sumbu X untuk waktu dan sumbu Y untuk tegangan.
Manfaat dan Fungsi Osiloskop
1. Digunakan sebagai alat ukur frekuensi sinyal yang terisolasi.
2. Digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui tegangan listrik dan
realisasinya terhadap waktu.
3. Osiloskop bisa membantu membedakan mana arus AC dan arus DC yang
terdapat pada perangkat elektronik.
4. berfungsi untuk melakukan cek noise dalam sebuah rangkaian elektronik.
5. digunakan untuk menghitung adanya perubahan aliran phase pada sinyal
input.
6. digunakan sebagai alat atur amplitudo radiasi. Dengan catatan amplitudo
radiasinya ini berasal dari generator pemancar radio, pembangkit sinyal dan
lainnya.
Jenis – jenis Osiloskop
Osiloskop CRT atau biasa disebut juga dengan osiloskop sinar katoda adalah tipe
osiloskop lama, alat ini menampilkan sinyal listrik (tegangan listrik) menggunakan
sinar katoda.

osiloskop DSO atau osiloskop digital memvisualisasikan sinyal listrik pada layar
LCD dengan memanfaatkan ADC (analog to digital converter). Alat ini adalah
osiloskop yang lebih modern karena kita bisa menyimpan data-data
• Osiloskop DSO atau digital pertama kali dibuat oleh perusahaan bernama
Nicolet Test Instrument pada tahun 1980an, saat itu frekuensi ADC (analog-
to-digital-converter) yang digunakan masih relative lambat yaitu sebesar 1
MHz. Osiloskop digital yang digunakan saat ini merupakan sebuah
computer dengan kemampuan konversi analog ke digital (ADC) yang sangat
presisi untuk pengambilan sampel tegangan yang akan divisualisasikan.
Cara kalibrasi osiloskop
Langkah terpenting sebelum menggunakan osiloskop adalah kalibrasi. Kenapa
harus kalibrasi? Kalibrasi berfungsi untuk memastikan oslioskop menampilkan
gelombang terbaik yaitu semirip mungkin dengan sumber gelombang yang diukur.
Jika tidak terkalibrasi dengan baik, maka gambar yang ditampilkan tidak sesuai
dengan sumber sinyal yang sebenarnya. Bagaimana cara mengkalibrasi osiloskop?
Ikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Nyalakan osiloskop
2. Colokkan probe ke channel yang akan dikalibrasi, pada kasus ini saya
gunakan channel 1, lalu kaitkan probe tersebut ke pin kalibrasi
3. Tekan tombol AUTOSET, maka seketika osiloskop akan mengeluarkan
bentuk gelombang kotak. Jika tampilannya adalah sebagai berikut:
4. osiloskop belum terkalibrasi

• Gambar Gelombang kotak tidak sempurna


5. Maka osiloskop harus dikalibrasi, caranya putar sekrup yang ada di dalam
lubang ditunjukkan pada gambar 6 di bawah ini:

lubang untuk kalibrasi osiloskop


• Gambar Sekrup untuk kalibrasi di dalam lubang probe
6. putar ke kiri atau ke kanan sampai diperoleh gelombang seperti pada
gambar di bawah ini:

• Jika mendapatkan bentuk gelombang kotak sempurna maka dipastikan


osiloskop berfungsi normal dan siap digunakan.
CATATAN: pada layar sebelah kanan, terdapat tulisan Probe: 10x, artinya
nanti jika kita menampilkan sinyal maka ampitudonya dikali 10. Itulah nilai
sebenarnya.
PRAKTIKUM
• Alat dan Bahan
• Osciloskop
• Generator Function (Generator signal)
• Transformator step down
• Kabel steker
• Percobaan
• 1. Hubungkan Kabel steker dengan kumparan input transformator
• 2. Hidupkan Osciloskop dan kalibrasi nilainya
• Percobaan
1. Hubungkan Kabel steker dengan kumparan input transformator
2. Hidupkan Osciloskop dan kalibrasi nilainya
3. Tekan tombol measure
4. Tulis nilai Vpp, Vrms dan frekuensinya
5. Gambarkan grafiknya
6. Hubungkan probe osciloskop dengan output trafo yang 12 V
7. Tekan tombol measure
8. Tulis nilai Vpp, Vrms dan frekuensinya
9. Gambarkan grafiknya
10. Analisis dan Pembahasan
11. Hubungkan probe osciloskop dengan sinyal generator
12. Setting pada sinyal generator Frekuensi 1000 Hz, Vpp=5 V, V Offset = 1.5
V.
13. Tekan tombol measure
14. Tulis nilai Vpp, Vrms dan frekuensinya
15. Gambarkan grafiknya
16. Analisis dan Pembahasan

Tabel 1 Kalibrasi Osciloskop

Vpp =

Vrms =

Frekuensi =
Gambar grafik =

Tabel 2 Pengukuran Output Trafo

Vpp =

Vrms =

Frekuensi =

Gambar grafik = CH1: CH2:

Tabel 3 Pengukuran sinyal Generator

Vpp =

Vrms =

Frekuensi =

Gambar grafik =

PRAKTEK 4
KONVERTER TEGANGAN KE ARUS DAN
KONVERTER ARUS KE TEGANGAN
A. Tujuan Praktek
Setelah selesai praktek siswa dapat :
1. Menguji konverter tegangan ke arus pada rangkaian Op-amp.
B. Teori Pendukung
Pengertian Op-Amp (Operational Amplifier) – Operational Amplifier atau lebih
dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang
berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa
Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi
sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi
pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau
Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Op-Amp umumnya dikemas dalam bentuk IC, sebuah IC Op-Amp dapat terdiri dari
hanya 1 (satu) rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri dari beberapa rangkaian
Op-Amp. Jumlah rangkaian Op-Amp dalam satu kemasan IC dapat dibedakan
menjadi Single Op-Amp, dual Op-Amp dan Quad Op-Amp. Ada juga IC yang
didalamnya terdapat rangkaian Op-Amp disamping rangkaian utama lainnya.
Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki dua input (masukan) yaitu satu Input Inverting
dan satu Input Non-inverting serta memiliki satu Output (keluaran). Sebuah Op-
Amp juga memiliki dua koneksi catu daya yaitu satu untuk catu daya positif dan
satu lagi untuk catu daya negatif. Bentuk Simbol Op-Amp adalah Segitiga dengan
garis-garis Input, Output dan Catu dayanya seperti pada gambar dibawah ini. Salah
satu tipe IC Op-Amp yang populer adalah IC741.
Bentuk dan Simbol IC Op-Amp
Berikut dibawah ini adalah Simbol dan bentuk IC Op-Amp pada umumnya.
Terminal yang terdapat pada Simbol Op-Amp (Operational Amplifier/penguat
operasional) diantaranya adalah :
1. Masukan non-pembalik (Non-Inverting) +
2. Masukan pembalik (Inverting) –
3. Keluaran Vout
4. Catu daya positif +V
5. Catu daya negatif -V
C. Alat dan Bahan Yang Dibutuhkan.
1. Power supply DC 15V simetris.
2. Multimeter : 2 buah .
3. Resistor ; 1 K 2 buah, 10 K 2 buah.
4. Potensiometer 1 K
5. Op amp : 741 C

D. Langkah Kerja
a. Konverter tegangan ke arus
1. Hubungkan rangkaian sesuai dengan gambar 1.
2. Atur potensiometer untuk mendapatkan tegangan input 1 Volt.
3. Baca arus output dan catat ke dalam tabel 1.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk tegangan input seperti pada tabel 1.

F. Pertanyaan dan Tugas


1. Masih pada gambar 2 apa yang menyebabkan perubahan tegangan
keluaranya?

a. Konverter arus ke tegangan.


5. Hubungkan rangkaian seperti pada gambar 2.
6. Atur potensiometer untuk mendapatkan arus sebesar 1mA.
7. Baca tegangan keluaran dan catat harga tersebut ke dalam tabel 2.
8. Ulangi langkah 6 dan 7 untuk harga arus seperti dalam tabel 2.

F. Pertanyaan dan Tugas


1. Masih pada gambar 2 apa yang menyebabkan perubahan tegangan
keluaranya?
2. Sebutkan teori/rumus apa yang mendasari penguatan arus pada gambar 3 !
3. Masih pada gambar 3, jika arus input sebesar 4 mA, Hitung besarnya arus
outputnya !
PRAKTEK 5
RANGKAIAN DASAR OP-AMP
PENGUAT ARUS PADA RANGKAIAN OP-AMP DAN GAIN
A. Tujuan Praktek
Setelah selesai praktek siswa dapat :
1. Menguji penguat arus pada rangkaian Op-amp.

B. Teori Pendukung
Karakteristik Op-Amp (Operational Amplifier)
Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan
oleh Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik
(Inverting Input). Konfigurasi dengan umpan balik negatif (Negative Feedback) ini
biasanya disebut dengan Closed-Loop configuration atau Konfigurasi Lingkar
Tertutup. Umpan balik negatif ini akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi
berkurang dan menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta dapat dikendalikan.
Tujuan pengurangan Gain dari Op-Amp ini adalah untuk menghindari terjadinya
Noise yang berlebihan dan juga untuk menghindari respon yang tidak diinginkan.
Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-Loop Configuration,
besar penguatannya adalah tak terhingga (∞) sehingga besarnya tegangan output
hampir atau mendekati tegangan Vcc.

Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik


sebagai berikut :
 Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
 Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
 Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
 Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
 Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
 Karakteristik tidak berubah dengan suhu
Pada dasarnya, kondisi Op-Amp ideal hanya merupakan teoritis dan hampir tidak
mungkin dicapai dalam kondisi praktis. Namun produsen perangkat Op-Amp selalu
berusaha untuk memproduksi Op-Amp yang mendekati kondisi idealnya ini. Oleh
karena itu, sebuah Op-Amp yang baik adalah Op-Amp yang memiliki karakteristik
yang hampir mendekati kondisi Op-Amp Ideal.

C. Alat dan Bahan Yang Dibutuhkan.


1. Power supply DC 15V simetris.
2. Multimeter : 2 buah .
3. Resistor ; 1 K 2 buah, 10 K 2 buah.
4. Potensiometer 1 K
5. Op amp : 741 C
D. Langkah Kerja
1. Penguat arus.

9. Hubungkan rangkaian seperti pada gambar 3.


10. Atur potensiometer untuk mendapatkan arus sebesar 0,1mA.
11. Catat arus output kedalam tabel 3.
12. Ulangi langkah 9 dan 10 untuk harga arus seperti dalam tabel 3.

F. Pertanyaan dan Tugas


4. Masih pada gambar 2 apa yang menyebabkan perubahan tegangan
keluaranya?
5. Sebutkan teori/rumus apa yang mendasari penguatan arus pada gambar 3 !
6. Masih pada gambar 3, jika arus input sebesar 4 mA, Hitung besarnya arus
outputnya !

GAIN
E. LANGKAH KERJA
a. Penguatan dari Op-amp
1. Hubungkan rangkaian seperti pada gambar 1.R F = RR = 10 K. Set / cek dua
buah catu daya pada 15 V. Set Pembangkit sinyal pada 1000 Hz, outputnya
0 V. Hubungkan Osiloskop ke input dan output dari Op-amp.
2. Tutup S1 dan S2.
3. Perlahan-lahan naikkan output sinyal dari generator sampai sedikit dibawah
sinyal maksimum tidak cacat. Ukur dan catat ke dalam tabel 1 harga
tegangan output puncak ke puncak (Vout P-P) pada Op-amp.
4. Dengan osiloskop ukur dan catat ke dalam tabel 1 besarnya sinyal input V in
P-P (output generator pembangkit sinyal AFG) .
5. Hitung dan catat besarnya penguatan (Vout / Vin)
6. Bandingkan beda phasa antara sinyal input dan output, apakah ada
perbedaan, catat ke dalam tabel 1.
7. Kurangi output dari AFG ke 0 V.
8. Ulangi langkah 3 sampai 7 untuk harga R R seperti diperlihatkan pada tabel
1.

F. Pertanyaan
1. Pada eksperimen seperti yang terlihat pada tabel 1 apakah ada perbedaan
phasa antara Vin dan Vout. Kala ada berapa besarnya beda fasa tersebut ?
2. Pada penguat non inverting amplifier, jelaskan hubungan antara penguatan,
RR dan RF !
3. Pada penguat inverting amplifier, jelaskan hubungan antara penguatan, RR
dan RF !
PRAKTEK 6
PENGUAT INVERTING OP AMP
A. Tujuan Praktek
Setelah selesai praktek siswa harus dapat:
1. Mengoperasikan dan menghitung penguat inverting pada Op-amp.
B. Teori Dasar
1.Op-Amp Inverting
Inverted op-amp adalah penguat menggunakan umpan balik negatif
untuk membalik dan menguatkan sebuah tegangan. Resistor R f melewatkan
sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena keluaran tak sefase
sebesar 180°, maka nilai keluaran tersebut secara efektif mengurangi besar
masukan. Ini mengurangi bati keseluruhan dari penguat dan disebut dengan
umpan balik negatif. (Delton, 1994) Persamaan untuk op amp inverting ideal
adalah:

Jika resistornya sama besar, gain = -1 dan digunakan pada sirkuit


digital sebagai inverter (pembalik-pengubah).
C. ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN
1. Power supply DC 15V simetris.
2. Multimeter : 2 buah .
3. Resistor : 10.000 Ω, 5.000 Ω, 3,333 Ω, 20.000 Ω, 30.000 Ω
4. Osciloscope, AF sine wave generator (pembangkit gelombang sinus).
5. Op amp : 741 C
D. LANGKAH KESELAMATAN
1. Hati-hati dalam menggunakan peralatan.
2. Cek terminal catu daya pada yang terhubung ke Op-amp sebelum
dihidupkan.
3. Jangan bermain-main waktu melakukan praktek.
4. Jika ada kesulitan atau masalah, tanyakan pada guru / instruktur.
E. LANGKAH KERJA
1.3.1 Rangkaian Penguat Inverting Masukan Tegangan DC
1. Buat rangkaian seperti gambar berikut dengan nilai Ri dan Rf yang sudah
ditentukan

2. Hubungkan VCC+ dan VCC- dengan power supply

3. Beri masukan Vin dengan tegangan DC sesuai dengan nilai


tegangan yang telah ditentukan

4. Ukurlah Vout menggunakan multimeter dan catat Vout pada


Tabel 1.1

Tabel 1.1 Tabel Hasil Pengukuran Penguat Inverting Masukan


DC

Ri Rf Vin Vout

3.3K 10K

2.5K 10K

5K 10K

10K 10K

20K 10K

1.3.2 Langkah percobaan Penguat Inverting Masukan AC

1. Buat rangkaian seperti gambar berikut


2. Hubungkan VCC+ dan VCC- dengan power supply
3. Beri masukan Vin dengan tegangan AC dari function generator
sesuai dengan nilai tegangan yang telah ditentukan

4. Ukurlah Vout menggunakan osiloskop dan catat Vout pada Tabel


1.2

Tabel 1.2 Tabel Hasil Pengukuran Penguat Inverting Masukan


AC

Ri Rf Sinyal Input Sinyal Output

5K 10K Vpp in= Vpp out=

10K 10K Vpp in= Vpp out=

20K 10K Vpp in= Vpp out=

30K 10K Vpp in= Vpp out=

1.5 Kesimpulan
a. Karakteristik penguat inverting
adalah ..................................................................
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
.........
b. Persamaan gain (penguatan) penguat inverting adalah A
= ...................................
Sehingga Vout
= ......................................................................................................
c. Berdasar data hasil percobaan diketahui bahwa (Jelaskan apakah data
hasil percobaan bagus dilihat dari kesesuaian antara teori dan praktek
atau dilihat dari nilai prosentase error/PK. Dan apabila nilai error yang
besar jelaskan analisa penyebabnya kesalahannya
apa)................................................................................
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
..........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
PRAKTEK 7
PENGUAT NON INVERTING OP-AMP
A. Tujuan Praktek
Setelah selesai praktek siswa harus dapat:
1. Menganalisa dan menghitung besarnya penguatan (gain) pada Op-amp.
2. Mengoperasikan dan menghitung penguat non inverting pada Op-amp.
3. Mengoperasikan dan menghitung besarnya penguatan penjumlah (summer)
pada Op-amp.
B. Teori Dasar
Penguat Non Inverting adalah suatu rangkaian penguat yang
berfungsi menguatkaan sinyal dan hasil sinyal yang dikuatkan tetap sefasa
dengan sinyal inputannya, hasil dari sinyal input dan output rangkaian non
inverting dapat dilihat pada Gambar 1. Pada dasarnya penguat non
inverting digunakan sebagai pengkondisi sinyal inputan sensor yang
terlalu kecil sehingga dibutuhkan penguatan untuk diproses. intinya
penguat non inverting ke balikkan dari penguat inverting.
Fungsi Penguat Non Inverting
Fungsi dari penguat non inverting kurang lebih sama dengan penguat inverting
hanya saja polaritas output yang dihasilkan sama dengan sinyal inputnya.
Keluaran sensor dan tranduser pada umumnya mempunyai tegangan yang sangat
kecil hingga mikro volt, sehingga diperlukan penguat dengan impedansi masukan
rendah. Rangkaian penguat non inverting akan menerima arus atau tegangan dari
tranduser sangat kecil dan akan membangkitkan arus atau tegangan yang lebih
besar

Analisis Penguatan Op Amp Non Inverting


Dalam menganalisis rangkaian Op-Amp sebagai penguat terdapat dua aturan
penting yang perlu diperhatikan. Kedua aturan tersebut menggunakan
karakteristik Op-Amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan
golden rule, yang berisi :
Perbedaan tegangan antara kedua masukan Op-Amp adalah nol (V+ - V- = 0 atau
V+ = V-), hal ini bertujuan menghindari adanya tegangan offset. Aturan pertama
ini sering disebut dengan virtual ground.
2. Arus yang mengalir pada kedua masukan Op-Amp adalah nol (I+ = I- = 0), hal
ini dikarenakan impedansi input pada Op-Amp sangat besar ( Zin = ∞). Dengan
memahami kedua aturan tersebut, analisis dari rangkaian Op-Amp akan menjadi
lebih mudah.
Untuk memulai analisis rangkaian penguat non-inverting, terapkan hukum
Kirchoff arus pada titik cabang A dan asumsi I+ = I- = 0, sehingga gambar
rangkaian penguat non-inverting menjadi seperti Gambar 3.

Non-inverting op-amp ini bertujuan untuk mengusahakan arus


antara RF dan R pada output (-) op-amp menjadi nol dan menyebabkan
tegangan pada titik tersebut sama dengan tegangan input. Persamaannya:

Zin = ~

Dan penguatannya:

Contoh Soal
Diketahui sebuah inputan sensor suhu LM35 = 300 mV, besarnya nilai Rf = 1k, Rg
=100 ohm, berapakah nilai Vout dan gainnya?
C. ALAT DAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN
1. Power supply DC 15V simetris.
2. Multimeter : 2 buah .
3. Resistor : 10.000 W, 5.000 W, 3,333 W, 20.000 W, 30.000 W
4. Osciloscope, AF sine wave generator (pembangkit gelombang sinus).
5. Op amp : 741 C
D. LANGKAH KESELAMATAN
1. Hati-hati dalam menggunakan peralatan.
2. Cek terminal catu daya pada yang terhubung ke Op-amp sebelum
dihidupkan.
3. Jangan bermain-main waktu melakukan praktek.
4. Jika ada kesulitan atau masalah, tanyakan pada guru / instruktur.
E. LANGKAH KERJA
b. NonInverting Amplifier (penguat noninverting/penguat tidak
membalik).
1. Open S1 dan S2 .
2. Buat rangkaian seperti pada gambar 2. Catu daya tetap dihubungkan seperti pada
gambar 1, dengan tegangan 15 V. Keluaran genarator 1000 Hz, 0V.
3. Close S1 dan S2. Pada setiap harga RF dan RR yang diperlihatkan pada tabel 2. 12.
Catat dan lengkapi data-data pada tabel tersebut. Gunakan /ikuti prosedur seperti
pada tabel 1.
d. Kredit Point (experiment khusus).
4. Modifikasi rangkaian pada gambar 3, sehingga dengan kedua input 1,5 V,
didapat tegangan output –4,5 V. Catatlah harga resistor dan polaritas dari tegangan
input ke dalam tabel tersendiri.
5. Modifikasi rangkaian pada gambar 3, sehingga dengan kedua input 1,5 V,
didapat tegangan output +1,5 V. Catatlah harga resistor dan polaritas dari tegangan
input ke dalam tabel tersendiri.
F. Pertanyaan
1. Pada eksperimen seperti yang terlihat pada tabel 1 apakah ada perbedaan
phasa antara Vin dan Vout. Kala ada berapa besarnya beda fasa tersebut ?
2. Pada penguat non inverting amplifier, jelaskan hubungan antara penguatan,
RR dan RF !
3. Pada penguat inverting amplifier, jelaskan hubungan antara penguatan, RR
dan RF !
PRAKTEK 8
KOMPARATOR
3.1. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengoperasikan op amp sebagai rangkaian
komparator inverting dan non inverting
2. Mahasiswa mampu membandingkan dan menganalisis keluaran dari
rangkaian komparator inverting dan non inverting
Op-Amp sebagai Komparator

Komparator merupakan salah satu konfigurasi Op-Amp yang paling sederhana.


Komparator berfungsi untuk membandingkan nilai dari kedua masukannya
dengan memanfaatkan penguatan tegangan open loop Op-Amp yang nilainya
sangat besar. Dengan demikian, apabila terdapat selisih atau perbedaan nilai dari
kedua masukan Op-Amp, akan membuat tegangan keluaran menjadi saturasi
atau mendekati nilai dari sumber tegangan yang diberikan. Rangkaian
komparator dapat dilihat pada gambar 1

Prinsip Kerja Komparator adalah


Jika V+ > V- maka tegangan keluaran = +Vsaturasi = +VCC Jika V+ < V-
maka tegangan keluaran = -Vsaturasi = -VEE
Namun jika V+ = V- nilainya menyesuaikan dengan tipe Op-Amp yang
digunakan, karena secara ideal jika V+ = V- maka Vout = 0 V.
Tetapi pada praktiknya Vout ≠ 0 akibat adanya tegangan offset. Dengan
kemampuan tersebut, komparator dapat digunakan sebagai pengkondisi sinyal
yang umumnya membandingkan sinyal keluaran dari sensor dan tegangan
referensi. Tegangan referensi merupakan tegangan yang nilainya tetap. Tegangan
referensi dapat diperoleh dengan cara memberikan supply tegangan DC pada
salah satu kaki Op-Amp sehingga didapatkan nilai yang tetap. Kemudian untuk
mengatur nilai dari tegangan DC yang diberikan dapat digunakan rangkaian
pembagi tegangan. berikut contoh penerapan komparator menggunakan
rangkaian pembagi tegangan dapat dilihaat pada gambar 2

Gambar 2 Komparator Op-Amp

Contoh soal menggunakan Gambar 2


diketahui nilai
R1 100 ohm
R2 10k
VDC 5 V
VCC +12V
VEE -12V
Berapa nilai Vout jika Vin 6 VDC= ?
Jawab
Untuk menghitung Vreff dapat menggunakan rumus pembagi tegangan yang untuk
lebih jelasnya dapat dibuka postingan sebelumnya

dari perhitungan diatas Vin + = 6 VDC dan Vin - = 4.95 VDC, dapat diketahui
bahwa Vin + > Vin - sehingga tegangan output / Vout dari persoalan diatas = VCC
yaitu Vout = +12 VDC
3.2. Alat dan Bahan
a. Project Board
b. Multimeter
c. Power Supply
d. Jumper
e. Resistor
f. IC LM 741
g. LED
h. LDR
i. LM35
3.3 Langkah Percobaan
3.3.1 Rangkaian Komparator Inverting
1. Buat rangakain seperti gambar di bawah ini

2. Hubungkan tegangan input komparator dengan output rangkaian sensor


3. Ukur nilai Vin yang merupakan kelauran sensor

4. Atur nilai Vref agar komparator bisa membedakan kondisi gelap/terang


dan dingi/panas
5. Amati kondisi LED mana yang menyala dan ukur Vout op amp
menggunakan multimeter
6. Catat hasil pengamatan nyala LED dan pengukuran Vout pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Data Hasil Percobaan Komparator Inverting
Kondisi Vref Vin (Volt) Vout (Volt) LED
Gelap
Terang
Dingin
Panas

3.3.2 Rangakain Komparator Non Inverting


1. Buat rangakain seperti gambar di bawah ini
2. Atur nilai Vref agar komparator bisa membedakan kondisi gelap/terang
dan dingi/panas
3. Ukur nilai Vin yang merupakan kelauran sensor
4. Amati kondisi LED mana yang menyala dan ukur Vout op amp
menggunakan multimeter
5. Catat hasil pengamatan nyala LED dan pengukuran Vout pada Tabel 3.1

Tabel 3.2 Data Hasil Percobaan Komparator Non Inverting


Kondisi Vref Vin (Volt) Vout (Volt)
LED
Gelap
Terang
Dingin
Panas

3.5 Kesimpulan
a. Prinsip kerja komparator
adalah ..............................................................................
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
........
b. Karakteristik komparator inverting dan non-inverting
adalah ..................................

.........................................................................................................................
..........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
.......
c. Karakteristik sensor suhu LM35
adalah ....................................................................
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
d. Berdasar data hasil percobaan diketahui bahwa (Jelaskan apakah data
hasil percobaan bagus dilihat dari kesesuaian antara teori dan praktek
atau dilihat dari nilai prosentase error/PK. Dan apabila nilai error yang
besar jelaskan analisa penyebabnya kesalahannya
apa) ...............................................................................
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
.........................................................................................................................
...........
PRAKTEK 9
PENGUAT PENJUMLAH
4.1. Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengoperasikan op amp sebagai rangkaian penguat
penjumlah
2. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian penguat
penjumlah menggunakan op amp

4.2. Alat dan Bahan


a. Project Board
b. Multimeter
c. Power Supply
d. Jumper
e. Resistor
f. IC LM 741/324
g. Potensiometer
Op-amp ini dapat menggunakan input lebih dari satu dan
menjumlahkan tegangan input tersebut. Outputnya terbalik dan Impedansi
masukan (Z) ke-n adalah Rn. Persamaannya:

4.3. Langkah Percobaan


4.3.1 Rangkaian Penguat Penjumlah Inverting
1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah

2. Atur Vin1, Vin2, dan Vin3 hingga mendapatkan nilai tegangan sesuai
dengan yang telah ditentukan
+
3. Hubungkan sumber tegangan positi ke port Vcc op amp dan sumber
-
tegangan negatif ke port Vcc op amp
4. Ukur tegangan output pada pin 6 dan catat hasil pengukuran pada Tabel
4.1
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Rangkaian Penguat Penjumlah
R1, R2, R3 Rf Vin1 (V) Vin2 (V) Vin3 (V) Vout (V)
4.3.1 Rangkaian Penguat Penjumlah Non Inverting
1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah

2. Atur Vin1, Vin2, dan Vin3 hingga mendapatkan nilai tegangan sesuai
dengan yang telah ditentukan
+
3. Hubungkan sumber tegangan positi ke port Vcc op amp dan sumber
-
tegangan negatif ke port Vcc op amp
4. Ukur tegangan output dan catat hasil pengukuran pada Tabel 4.2

R1, R2, R3 Ri Rf Vin1 (V) Vin2 (V) Vin3 (V) Vout (V)
4.5 Kesimpulan
a. Karakteristik penguat penjumlah inverting adalah .................................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Karakteristik penguat penjumlah non-inverting adalah ..........................................
....................................................................................................................................
..................................................................................................................................
b. Persamaan gain (penguatan) penguat penjumlah inverting adalah A = ................
Sehingga Vout = ......................................................................................................
....................................................................................................................................
Persamaan gain (penguatan) penguat penjumlah non- inverting adalah A = ..........
Sehingga Vout = .......................................................................................................
....................................................................................................................................
c. Berdasar data hasil percobaan diketahui bahwa (Jelaskan apakah data hasil percobaan
bagus dilihat dari kesesuaian antara teori dan praktek serta nilai error/PK. Dan apabila
nilai error yang besar jelaskan analisa penyebabnya kesalahannya apa)
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
PRAKTEK 10
Op-AmpVoltage Follower.

A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
 Membuat daftar karakteristik penguat operasional yang ideal dan penguat operasional
741.
 Menjelaskan bagaimana kerja pengikut tegangan.

B. Peralatan yang digunakan.


1. Logic circuit trainer.
2. Kabel seperlunya.
3. Multimeter.
4. Osiloskop.
5. Power Supply, function generator.
6. IC OpAmp 741 dan resistor.

C. Prosedur praktikum.
1. Rangkailah rangkaian pengikut tegangan pada gambar 6.1 (a) dan (b).

XSC2

Ext Trig
-15V +
_
A B
+ _ + _

Vee

XFG1 4
1 0
741
2
6
0 2
3

7 1 5

Vcc

15V
(a). Gambar I.
XSC1

-15V Ext Trig


+
_
A B
Vee + _ + _

XFG2
4

741
2
5 R1 6
0 3 4
3

7 1 5
R2
Vcc

0
15V

(b). Gambar II.


Gambar 6.1. Rangkaian OpAmp sebagai voltage follower.

2. Atur function generator pada frekuensi 50 Hz dengan Vin = 2 V pp, R1 = 10 Kohm dan
R2 = 100 ohm.
3. Hubungkan osciloskop pada input dan output OpAmp.
4. Secara perlahan-lahan naikkan sampai didapatkan bentuk gelombang yang diinginkan.
Dengan menggunakan osiloskop, ukur, catat dan gambarkan dari bentuk sinyal Vin dan Vout
PRAKTEK 11
Rangkaian Penguat Operasional Non Linear II.
“OpAmp sebagai Integrator”

A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
 Menjelaskan dan memahami tentang OpAmp sebagai integrator dan diferensiator.

B. Peralatan yang digunakan.


1. Logic circuit trainer.
2. Kabel seperlunya.
3. Multimeter.
4. Osiloskop.
5. Power Supply.
6. IC OpAmp 741.

C. Prosedur praktikum.
OpAmp sebagai integrator.
1. Buatlah rangkaian integrator yang ditunjukkan pada gambar 12.1.

-15V XSC1

Ext Trig
+
R2 _
A B
Vee + _ + _

C1
Vin 1

Vin 4 2
R1 0
741
2
6
3

7 1 5
0
Vcc

15V

Gambar 12.1. Rangkaian OpAmp sebagai integrator.


2. Berikan Vin = 2 Vpp dengan frekuensi 100 Hz. R1 = 1 Kohm dan R2 = 10 Kohm,
Kapasitor = 10 uF.
3. Ukur dan catatlah tegangan puncak ke puncak dan gambarkan bentuk gelombang output
dari rangkaian.
4. Lakukan secara bervariasi dengan nilai kapasitor yang berbeda.

OpAmp sebagai differensiator.


1. Buatlah rangkaian OpAmp sebagai differensiator yang tampak seperti pada gambar
12.2.

XSC1

-15V Ext Trig


+
_
A B
+ _ + _
Vin R Vee
1

Vin 2 4
C1
3 741 0
2
0,01R to 0,1R 6
3

7 1 5
0
Vcc

15V

Gambar 12.2. Rangkaian OpAmp sebagai differensiator.

2. Berikan Vin = 2 V pp dengan frekuensi 100 Hz. R = 10 Kohm, Kapasitor = 10 uF.


3. Ukur dan catatlah tegangan puncak ke puncak dan gambarkan bentuk gelombang output
dari rangkaian.
4. Lakukan secara bervariasi dengan nilai resistor dan kapasitor yang berbeda.

D. Tugas.
Cari materi tentang OpAmp sebagai integrator dan differensiator
PRAKTEK 12
Rangkaian Penguat Operasional Non Linear II.
“OpAmp sebagai Diferensiator”

A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
 Menjelaskan dan memahami tentang OpAmp sebagai integrator dan diferensiator.

B. Peralatan yang digunakan.


7. Logic circuit trainer.
8. Kabel seperlunya.
9. Multimeter.
10. Osiloskop.
11. Power Supply.
12. IC OpAmp 741.

C. Prosedur praktikum.
OpAmp sebagai integrator.
5. Buatlah rangkaian integrator yang ditunjukkan pada gambar 12.1.

-15V XSC1

Ext Trig
+
R2 _
A B
Vee + _ + _

C1
Vin 1

Vin 4 2
R1 0
741
2
6
3

7 1 5
0
Vcc

15V

Gambar 12.1. Rangkaian OpAmp sebagai integrator.


6. Berikan Vin = 2 Vpp dengan frekuensi 100 Hz. R1 = 1 Kohm dan R2 = 10 Kohm,
Kapasitor = 10 uF.
7. Ukur dan catatlah tegangan puncak ke puncak dan gambarkan bentuk gelombang output
dari rangkaian.
8. Lakukan secara bervariasi dengan nilai kapasitor yang berbeda.

OpAmp sebagai differensiator.


5. Buatlah rangkaian OpAmp sebagai differensiator yang tampak seperti pada gambar
12.2.

XSC1

-15V Ext Trig


+
_
A B
+ _ + _
Vin R Vee
1

Vin 2 4
C1
3 741 0
2
0,01R to 0,1R 6
3

7 1 5
0
Vcc

15V

Gambar 12.2. Rangkaian OpAmp sebagai differensiator.

6. Berikan Vin = 2 V pp dengan frekuensi 100 Hz. R = 10 Kohm, Kapasitor = 10 uF.


7. Ukur dan catatlah tegangan puncak ke puncak dan gambarkan bentuk gelombang output
dari rangkaian.
8. Lakukan secara bervariasi dengan nilai resistor dan kapasitor yang berbeda.

D. Tugas.
Cari materi tentang OpAmp sebagai integrator dan differensiator

PRAKTEK 13
Rangkaian Penguat Operasional Non Linear III.
“OpAmp sebagai Konversi dan Pembangkit Bentuk Gelombang”
A. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
 Menjelaskan dan memahami tentang OpAmp sebagai integrator dan diferensiator.

B. Peralatan yang digunakan.


1. Logic circuit trainer.
2. Kabel seperlunya.
3. Multimeter.
4. Osiloskop.
5. Power Supply.
6. IC OpAmp 741.

C. Prosedur praktikum.
Konversi bentuk gelombang.
1. Rangkailah rangkaian OpAmp sebagai konversi bentuk gelombang (gelombang sinus
menjadi gelombang persegi) seperti pada gambar 13.1.

-15V
XSC1

Vee Ext Trig


Vin +
_
A B
4 _ _
+ +

Vin 741
2
6
3 0
7 1 5
4
R1 R2 3
0 Vcc

15V
Gambar 13.1. Rangkaian OpAmp (sinus menjadi persegi).

2. Berikan Vin = 2 Vpp dengan frekuensi 100 Hz. R1 = 1 Kohm dan R2 = 10 Kohm.
3. Ukur dan catatlah tegangan puncak ke puncak dan gambarkan bentuk gelombang output
dari rangkaian.
4. Lakukan secara bervariasi.
5. Buatlah rangkaian OpAmp sebagai konversi bentuk gelombang (gelombang segitiga
menjadi gelombang pulsa) seperti pada gambar 13.2.
XSC1
15V
Ext Trig
+
Vcc _
Vin A B
+ _ + _

7 1 5

Vcc Vin 3
6 2
Vcc R1 1 2
0

4 741
R2
50%
Vee
0
-15V

Gambar 13.2. Rangkaian OpAmp (segitiga menjadi pulsa).

6. Berikan Vin = 2 V pp dengan frekuensi 100 Hz. R1 = 50 Kohm dan R2 = 50 Kohm.


Dan Vcc = 15 volt.
7. Ukur dan catatlah tegangan puncak ke puncak dan gambarkan bentuk gelombang output
dari rangkaian.
8. Lakukan secara bervariasi.

Pembangkitan Bentuk Gelombang.


1. Buatlah rangkaian OpAmp sebagai pembangkitan bentuk gelombang yang ditunjukkan
pada gambar 13.3.
XSC1
-15V
Ext Trig
+
R3 Vee _
A B
+ _ + _
3 4

741
2
6
0
1 3

7 1 5
C1
R1 R2 2
0 0 Vcc

15V
(a). Rangkaian 1.

-15V

XSC1
-15V R5
Ext T rig

R3 Vee +
Vee C2 _
4 A B
+ _ + _

3 741 4 5
2
2 R4 741
6 2
0
1 3 6

3
7 1 5
C1 7 1 5
R1 R2 0
Vcc
Vcc
0 0

15V 15V

(b). Rangkaian 2.

Gambar 13.3. Rangkaian OpAmp sebagai pembangkitan bentuk gelombang.

2. Untuk R1 = 18 Kohm, R2 = 2 Kohm dan R3 = 1 Kohm, R4 = 1 Kohm dan R5 = 10


Kohm, kapasitor C1 = 1 uF dan kapasitor C2 = 10 uF.
3. Amati dan gambarkan setiap masing-masing keluaran gelombang dari OpAmp.
4. Berapa frekuensi yang dihasilhkan oleh masing-masing output dari OpAmp.

D. Tugas.
Cari materi tentang konversi dan pembangkit bentuk gelombang dengan OpAmp 741 !.

PRAKTEK 14
Rangkaian Penguat Operasional Non Linear III.
“OpAmp sebagai Konversi dan Pembangkit Bentuk Gelombang”

E. Kompetensi dasar.
Mahasiswa dapat :
 Menjelaskan dan memahami tentang OpAmp sebagai integrator dan diferensiator.

F. Peralatan yang digunakan.


7. Logic circuit trainer.
8. Kabel seperlunya.
9. Multimeter.
10. Osiloskop.
11. Power Supply.
12. IC OpAmp 741.

G. Prosedur praktikum.
Konversi bentuk gelombang.
9. Rangkailah rangkaian OpAmp sebagai konversi bentuk gelombang (gelombang sinus
menjadi gelombang persegi) seperti pada gambar 13.1.

-15V
XSC1

Vee Ext Trig


Vin +
_
A B
4 _ _
+ +

Vin 741
2
6
3 0
7 1 5
4
R1 R2 3
0 Vcc

15V
Gambar 13.1. Rangkaian OpAmp (sinus menjadi persegi).

10. Berikan Vin = 2 Vpp dengan frekuensi 100 Hz. R1 = 1 Kohm dan R2 = 10 Kohm.
11. Ukur dan catatlah tegangan puncak ke puncak dan gambarkan bentuk gelombang output
dari rangkaian.
12. Lakukan secara bervariasi.
13. Buatlah rangkaian OpAmp sebagai konversi bentuk gelombang (gelombang segitiga
menjadi gelombang pulsa) seperti pada gambar 13.2.

XSC1
15V
Ext Trig
+
Vcc _
Vin A B
+ _ + _

7 1 5

Vcc Vin 3
6 2
Vcc R1 1 2
0

4 741
R2
50%
Vee
0
-15V

Gambar 13.2. Rangkaian OpAmp (segitiga menjadi pulsa).

14. Berikan Vin = 2 V pp dengan frekuensi 100 Hz. R1 = 50 Kohm dan R2 = 50 Kohm.
Dan Vcc = 15 volt.
15. Ukur dan catatlah tegangan puncak ke puncak dan gambarkan bentuk gelombang output
dari rangkaian.
16. Lakukan secara bervariasi.

Pembangkitan Bentuk Gelombang.


5. Buatlah rangkaian OpAmp sebagai pembangkitan bentuk gelombang yang ditunjukkan
pada gambar 13.3.

XSC1
-15V
Ext Trig
+
R3 Vee _
A B
+ _ + _
3 4

741
2
6
0
1 3

7 1 5
C1
R1 R2 2
0 0 Vcc

15V
(a). Rangkaian 1.

-15V

XSC1
-15V R5
Ext T rig

R3 Vee +
Vee C2 _
4 A B
+ _ + _

3 741 4 5
2
2 R4 741
6 2
0
1 3 6

3
7 1 5
C1 7 1 5
R1 R2 0
Vcc
Vcc
0 0

15V 15V

(b). Rangkaian 2.

Gambar 13.3. Rangkaian OpAmp sebagai pembangkitan bentuk gelombang.

6. Untuk R1 = 18 Kohm, R2 = 2 Kohm dan R3 = 1 Kohm, R4 = 1 Kohm dan R5 = 10


Kohm, kapasitor C1 = 1 uF dan kapasitor C2 = 10 uF.
7. Amati dan gambarkan setiap masing-masing keluaran gelombang dari OpAmp.
8. Berapa frekuensi yang dihasilhkan oleh masing-masing output dari OpAmp.

H. Tugas.
Cari materi tentang konversi dan pembangkit bentuk gelombang dengan OpAmp 741 !.

Anda mungkin juga menyukai