Anda di halaman 1dari 7

Rahmi Agusnur Rizita

20/460474/TK/51063
1. Sebutkanlah komponen pada rangkaian EA 1 yang memiliki arah kemudian arah arus
dari komponen tersebut
Jawab :
Komponen pada rangkaian EA 1 yang memiliki arah, yaitu:
- Dioda yang arah arus listrik mengalir ke satu arah, dan menghambat arus dari arah
sebaliknya
- Dioda Zener yang arah arus listrik mengalir ke arah yang berlawanan
2. Sebutkanlah warna, atau berikanlah ilustrasi dari warna resistor yang digunakan pada
praktikum EA 1
Jawab :
Resistor (ohm) Ilustrasi Warna
150 III
470 III
1000 III
47000 III

3. Jelaskan cara kerja trafo! Bagaimana arus listrik yang dihasilkan oleh alat ini?
Jelaskan pula fungsi dari tiap output.

Jawab :
Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat
listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari
pengubahan taraf tersebut di antaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari
220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC. Trafo
ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada
tegangan yang berarus bolak balik (AC). Sebuah Trafo yang sederhana pada dasarnya
terdiri dari 2 lilitan atau kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan
kumparan sekunder. Pada kebanyakan Trafo, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan
pada sebuah besi yang dinamakan dengan Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer
dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks
magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut
dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya
semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar
kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam
kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer
ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik
baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan
tinggi menjadi tegangan yang rendah. Sedangkan Inti besi pada Transformator atau
Trafo pada umumnya adalah kumpulan lempengan-lempengan besi tipis yang
terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan kegunaanya untuk mempermudah
jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk
mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.
Fungsi dari tiap output adalah salah satu pin output dihubungkan ke CT
kemudian salah satu pin ouput lainnya dihubungkan ke power supply yang bisa
digunakan untuk menambah atau menaikkan tegangan pada trafo.

4. Jelaskan cara mengukur perbedaan potensial listrik pada AC dan DC serta cara untuk
menggunakan amperemeter pada multimeter! Jelaskan pula perbedaan dari metode
pengecekan nilai
Jawab :
Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)
 Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
 Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika
ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog
Multimeter). Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka
disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk
menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
 Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah
pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-
hati agar jangan sampai terbalik.
 Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)


 Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
 Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin
mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog
Multimeter). Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka
disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari
terjadi kerusakan pada multimeter.
 Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan
AC, tidak ada polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
 Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere) pada Multimeter


 Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA
 Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang
akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A).
Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam
Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat
memakainya lagi.
 Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,
 Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan
tersebut. Probe Merah ke Output
 Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun
Rangkaian yang akan kita ukur.
 Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

Perbedaan dari tiap metode berada pengaturan posisi saklat selector, dan
penghubungan multimeter ke terminal yang akan diukur.
5. Jelaskanlah pergerakan arus yang dimiliki rangkaian Percobaan 1 EA 1 dibawah ini!

Jawab :

Pada percobaan pertama terlihat suatu rangkaian dioda jembatan atau dioda
bridge. Prinsip Kerja Dioda Bridge pada dasarnya sama dengan 4 buah dioda
penyearah biasa yang disusun dalam rangkaian jembatan. Cara kerjanya pun sama
dengan cara kerja Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave Rectifier). Keempat
Dioda yang diberi label D1, D2, D3 dan D4 disusun secara “seri berpasangan” dengan
hanya dua dioda saja yang melewatkan arus satu sisi sinyal atau arus setengah siklus
gelombang (half cycle). Pada saat sisi sinyal positif (+) diberikan ke Input-1 dan
sinyal negatif (-) diberikan ke Input-2 Dioda bridge, rangkaian internal D1 dan D2
akan berada dalam kondisi Forward Bias sehingga melewatkan sinyal positif tersebut,
sedangkan D3 dan D4 akan berada dalam kondisi Reverse Bias yang menghambat
sinyal sisi negatifnya seperti pada gambar a. Kemudian pada saat sinyal berubah
menjadi sinyal negatif (-) yang diberikan ke Input-1 dan sinyal positif (+) ke Input-2
Dioda bridge maka D3 dan D4 akan berubah juga menjadi kondisi Forward Bias yang
melewatkan sedangkan D1 dan D2-nya menjadi reverse bias yang menghambat sinyal
sisi negatif seperti gambar b. Hasil dari Penyearah gelombang penuh dapat dilihat
pada gambar c.
6. Berikut adalah hasil osilasi dari voltase pada trafo (Kuning) serta voltase pada resistor
(merah) pada rangkaian diatas. Berikanlah analisis kalian tentang efek dioda menurut
hasil osilasi ini!

Jawab :
Dioda diaplikasikan pada penyearah gelombang penuh dengan memakai 4
buah dioda dan Trafo yang digunakan adalah trafo center-tap tanpa capasitor
sehingga osilasi yang dihasilkan adalah tegangan keluaran searah dan gelombangnya
penuh

7. Jelaskan apa itu capacitor!


Jawab :
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan
melepaskan muatan listrik. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada
kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Kapasitor merupakan komponen
elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik dan umumnya memiliki
beda fasa (arus mendahului tegangan) yang lebih mendekati 90 dibandingkan
dengan induktor. Oleh karenanya kapasitor menyerap daya lebih sedikit dari
pada induktor (dalam nilai yang sama). fungsi dari kapasitor adalah untuk
menyimpan muatan listrik atau energi listrik. Kapasitor yang banyak
digunakan sekarang merupakan perkembangan dari kapasitor primitif yang
kemudian menjadi cikal bakal kapasitor yang ada sekarang. Berdasarkan bahan
isolator dan nilainya, kapasitor dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu kapasitor
nilai tetap dan kapasitor variable. Kapasitor nilai tetap adalah kapasitor yang
nilainya konstan atau tidak berubah –ubah. Berikut adalah jenis –jenis kapasitor
nilainya tetap, diantaranya kapasitor keramik, kapasitor polyester, kapasitor kertas,
kapasitor mika, kapasitor elektrolit, dan kapasitor tantalum. Sedangkan kapasitor
variable adalah kapasitor yang nilai kapasitasnya dapat diatur dan berubah –ubah.
Berikut adalah jenis kapasitor yang nilainya berubah yaitu kapasitor varco dan
kapasitor trimmer.

8. Berikut adalah hasil ketika capasitor dipararelkan dengan resistor, berikan analisis
anda terhadap hasil dari osiloskop ini!

Jawab :
Dioda diaplikasikan pada penyearah gelombang penuh dengan memakai Trafo
center-tap dimana kapasitor yang digunakan muatannya tidak terlalu besar, sehingga
amplitudo gelombangnya masih cukup terlihat.

9. Jelaskan apa itu dioda zener!


Jawab :
Dioda Zener adalah jenis dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi
pada rangkaian reverse bias (bias mundur) dan dioda ini merupakan komponen yang
terbuat dari bahan semikonduktor. Dioda zener juga merupakan salahsatu komponen
yang paling banyak digunakan karena mudah dan sederhana dibandingkan dengan
yang lain. Penggunaan dioda zener juga banyak ditemukan dalam rangkaian pada
peralatan elektronika yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada umumnya
alat ini digunakan sebagai pembatas dan untuk kestabilan arus listrik, karena arus
listrik akan lebih baik digunakan jika dalam keadaan stabil. Pada saat dipasangkan
pada rangkaian forward bias (bias maju), Dioda Zener akan memiliki karakteristik dan
fungsi sebagaimana dioda biasa pada umumnya yaitu penyearah arus. Akan tetapi,
jika dioda zener dipasangkan dalam rangkaian reverse bias (bias mundur/balik) dioda
akan mencapai batas "breakdown voltage" dan tegangan ini kemudian menjadi
tegangan referensi. Efek dioda jenis ini ditemukan pada tahun 1934 oleh seseorang
bernama Clarence Melvin Zener yang merupakan Fisikawan berkebangsaan Amerika
sehingga nama diodanya juga diambil dari nama penemunya yaitu Dioda Zener.

10. Berikut adalah hasil ketika capasitor dan zener dipararelkan dengan resistor, berikan
analisis anda terhadap hasil dari osiloskop ini!

Jawab :
Dioda diaplikasikan pada penyearah gelombang penuh dengan memakai Trafo
center-tap dimana kapasitor yang digunakan muatannya besar sehingga amplitudo
gelombangnya tidak terlihat lagi.

Anda mungkin juga menyukai