Anda di halaman 1dari 14

PEMBUATAN CATU DAYA BELAH

KELOMPOK II
ALFINITA UTARI

(4153321001)

M. FADHIL ADDHAN

(4153321021)

IKA APRILIA

(4153321015)

SARI PAGANDA SINAMBELA

(4153321033)

ELIYANA

(4153321047)

FISIKA EKS A 2015


Dosen Pengampu : Sehat Simatupang

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

JUDUL PRAKTIKUM

: Pembuatan Catu Daya Belah

TUJUAN PRAKTIKUM

1. Merancang dan membuat catu daya sederhana dengan keluaran yang bervariasi.
2. Memahami aplikasi dan prinsip kerja catu daya belah

TINJAUAN TEORITIS
Catu daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang mengubah
arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik searah. Catu daya menjadi bagian yang penting
dalam elektonika yang berfungsi sebagai sumber tenaga listrik misalnya pada baterai atau
accu. Catu daya (Power Supply) juga dapat digunakan sebagai perangkat yang memasok
energy listrik untuk satu atau lebih beban listrik.Secara umum prinsip rangkaian catu daya
terdiri atas komponen utama yaitu ; transformator, dioda dan kondensator. Dalam pembuatan
rangkaian catu daya, selain menggunakan komponen utama juga diperlukan komponen
pendukung agar rangkaian tersebut dapat berfungsi dengan baik. Komponen Pendukung
tersebut antara lain : sakelar, sekering (fuse), lampu indicator, voltmeter dan amperemeter,
jack dan plug, Printed Circuit Board (PCB), kabel dan steker, serta Chasis. Baik komponen
utama maupun komponen pendukung sama sama berperan penting dalam rangkaian catu
daya.
Catu-daya tegangan terbelah (split voltage power-supply) sering juga disebut dengan
catu-daya tegangan simetrik adalah catu-daya yang mempunyai tiga keluaran polaritas
tegangan, yaitu tegangan keluaran + (positif), tegangan keluaran (negatif), dan ground (0V).
Disebut tegangan terbelah karena tegangan di antara polaritas + (positif) dan (negatif)
dibelah menjadi dua dan titik belahan tengahnya adalah ground (0V). Disebut tegangan
simetrik karena tegangan antara 0V dan + (positif) dengan 0V dan (negatif) adalah sama
tinggi namun berbeda polaritas.
Catu-daya tegangan terbelah dibangun dari transformator CT (center-tap) dan dioda
bridge. Hasil penyearahan dioda bridge adalah dua polaritas yang berbeda terhadap titik CT

transformator yang merupakan ground (0V). Penyearahan dioda bridge pada catu-daya ini
adalah penyearahan gelombang penuh pada masing-masingpolaritasnya. Untuk kedua
polaritas yaitu positif dan negatif, besaran-besaran seperti tegangan maksimal (Vmax),
tegangan rata-rata (V-average), faktor ripple dan lain-lain beserta perhitungan perhitungannya
adalah sebagaimana dalam penyearahan gelombang penuh.
Idealnya, sebuah power supply dapat menghasilkan output yang bersih, dengan tegangan
output yang konstan terjaga dengan tingkat toleransi dari tegangan input, beban daya, juga
suhu kerja, dengan tingkat konversi efisiensi 100%.
Gambar Rangkaian Power Supply Sederhana.

Rangkaian power supply di atas merupakan salah satu contoh rangkaian power supply yang
paling sederhana dan yang paling sering ditemui dalam dunia elektronika. Hanya dengan
menggunakan beberapa kompenen inti dari power supply yakni satu buah dioda bridge atau 4
buah dioda biasa dan satu buah kapasitor. Dioda bridge / 4 buah dioda biasa digunakan
sebagai penyearah gelombang bolak balik yang dihasilkan oleh trafo step down atau trafo
penurun tegangan dan kapasitor digunakan sebagai penghilang riak gelombang yang telah
disearahkan oleh dioda bridge.
Komponen Utama dan Pendukung Catu Daya
1. Trafo (Penurun Tegangan)
Trafo atau transformator merupakan komponen utama dalam membuat rangkaian catu daya
yang berfungsi untuk mengubah tegangan listrik.Trafo dapat menaikkan dan menurunkan
tegangan. Berdasarkan tegangan yang dikeluarkan dari belitan scundair dibagi menjadi 2
yaitu:

a). Step up (penaik tegangan) apabila tegangan belitan scundair yang kita butuhkan lebih
tinggi dari tegangan primair ( jala listrik).
b). Step down (penurun tegangan) apabila tegangan belitan scundair yang kita butuhkan lebih
rendah dari tegangan primair (jala listrik).
Berdasarkan

pemasangan

gulungannya

dikenal

(dua)

macam

trafo

yaitu:

a). Trafo tanpa center tap (CT)


b). Trafo dengan center tap (CT)
2. Dioda Rectifier (Penyearah)
Peranan rectifier dalam rangkaian catu daya adalah untuk mengubah tegangan listrik AC yang
berasal dari trafo step- down atau trafo adaptor menjadi tegangan listrik arus searah DC.
a). Penyearah Setengah Gelombang
Dalam komponen elektronika penyearah setengah gelombang disebut juga Half Wave
Rectifier.
b).Penyearah Gelombang Penuh
Dalam komponen elektronika penyearah gelombang penuh disebut juga Full Wave Rectifier.
3. Filter (Penyaring)
Penyaring atau filter merupakan bagian yang terdiri dari kapasitor yang berfungsi sebagai
penyaring atau meratakan tegangan listrik yang berasal dari rectifier. Selain menggunakan
filter juga menggunakan resistor sebagai tahanan.

4. Stabilizer dan Regulator

Stabilizer dan regulator adalah bagian yang terdiri dari komponen dioda zener, transistor,
komponen IC atau kombinasi dari ketiga komponen tersebut.Komponen ini berfungsi sebagai
penstabil dan pengatur tegangan (regulator) yang berasal dari rangkaian penyaring.
Selain komponen utama dalam pembuatan rangkaian catu daya juga menggunakan berbagai
komponen pendukung lainnya seperti sakelar, sekering, lampu indicator, voltmeter,
multimeter, PCB ( Printed Circuit Board) dan berbagai komponen pendukung lainnya.
Prinsip Kerja
1.

Prinsip Kerja Catu Daya

Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current) yang stabil
agar dapat bekerja dengan baik.Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling
baik.Namun untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya lebih besar, sumber dari baterai
tidak cukup.Sumber catu daya yang besar adalah sumber bolak-balik AC (alternating
current) dari pembangkit tenaga listrik.Untuk itu diperlukan suatu perangkat catu daya yang
dapat mengubah arus AC menjadi DC.Pada tulisan kali ini disajikan prinsip rangkaian catu
daya (power supply) linier mulai dari rangkaian penyearah yang paling sederhana sampai
pada catu daya yang ter-regulasi.
2.

Penyearah (Rectifier)

Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar-1 berikut
ini.Transformator (T1) diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik pada
kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya.

Pada rangkaian ini, dioda (D1) berperan hanya untuk merubah dari arus AC menjadi DC dan
meneruskan tegangan positif ke beban R1.Ini yang disebut dengan penyearah setengah

gelombang (half wave). Untuk mendapatkan penyearah gelombang penuh (full wave)
diperlukan transformator dengan center tap (CT) seperti pada gambar-2.

Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa yang berikutnya
dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator sebagai common
ground..Dengan demikian beban R1 mendapat suplai tegangan gelombang penuh seperti
gambar di atas.Untuk beberapa aplikasi seperti misalnya untuk men-catu motor dc yang kecil
atau lampu pijar dc, bentuk tegangan seperti ini sudah cukup memadai. Walaupun terlihat di
sini tegangan ripple dari kedua rangkaian di atas masih sangat besar.

Gambar 3 adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor C yang
paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan keluarnya
bisa menjadi rata. Gambar-4 menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari rangkaian
penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah garis lurus
dengan kemiringan tertentu, dimana pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu oleh
tegangan kapasitor.Sebenarnya garis b-c bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai
dengan sifat pengosongan kapasitor.

Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus (I) yang mengalir ke beban R. Jika arus I = 0
(tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis horizontal. Namun jika beban arus
semakin besar, kemiringan kurva b-c akan semakin tajam.
Rangkaian penyearah yang baik adalah rangkaian yang memiliki tegangan ripple paling kecil.
Penyearah gelombang penuh dengan filter C dapat dibuat dengan menambahkan kapasitor
pada rangkaian gambar 2. Bisa juga dengan menggunakan transformator yang tanpa CT,
tetapi dengan merangkai 4 dioda seperti pada gambar-5 berikut ini.

Sebagai contoh, anda mendisain rangkaian penyearah gelombang penuh dari catu jala-jala
listrik 220V/50Hz untuk mensuplai beban sebesar 0.5 A. Berapa nilai kapasitor yang
diperlukan sehingga rangkaian ini memiliki tegangan ripple yang tidak lebih dari 0.75 Vpp.
Tegangan kerja kapasitor yang digunakan harus lebih besar dari tegangan keluaran catu
daya.Anda barangkali sekarang paham mengapa rangkaian audio yang anda buat
mendengung, coba periksa kembali rangkaian penyearah catu daya yang anda buat, apakah
tegangan ripple ini cukup mengganggu.Jika dipasaran tidak tersedia kapasitor yang demikian
besar, tentu bisa dengan memparalel dua atau tiga buah kapasitor.

3.

Voltage Regulator

Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil, namun ada masalah
stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan outputnya juga akan naik/turun.
Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus semakin besar ternyata tegangan dc keluarnya
juga ikut turun.Untuk beberapa aplikasi perubahan tegangan ini cukup mengganggu, sehingga
diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil.
Regulator Voltage berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan keinginan. Oleh
karena itu biasanya dalam rangkaian power supply maka IC Regulator tegangan ini selalu
dipakai untuk stabilnya outputan tegangan.

ALAT DAN BAHAN


ALAT
N

NAMA ALAT

JUMLAH

O
1
2
3
4

Multimeter
Kabel
Solder
Penyedot timah

1 buah
Secukupnya
1 buah
1 buah

BAHAN
N

NAMA BAHAN

SPESIFIKASI

JUMLAH

O
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kapasitor
Dioda silikon
LED
Trafo
IC
IC
Timah
Saklar
Sekring

2200 10-6F
IN 4001
Hijau
CT 0.5 A
LN7812
LN7912
-

2 buah
4 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Secukupnya
1 buah
1 buah

PROSEDUR PERCOBAAN
N

PROSEDUR

O
1

Merangkai komponen pada pcb sesuai


dengan rangkaian yang ada

GAMBAR

Menghubungkan kaki komponen dengan


kabel dan solder

Menghubungkan rangkaian dengan trafo

Menghubungkan

trafo

dengan

dengan saklar, sekring, dan lampu

input

Menghubungkan semua komponen dan


memasukkan kedalam kotak

Jangan lupa membuat keluaran dari catu


daya, dan catu daya telah selesai

HASIL DAN PEMBAHASAN


Setelah catu daya yang kami buat telah selesai, kamipun mengukur keluaran yang dihasilkan
oleh catu daya tersebut. Dari hasil pengukuran yang dilakukan kamipun mendapatkan
tegagan yang dihasilkan oleh catu daya tersebut adalah 12V
TEORI :
Nilai keluaran dari trafo yang di ukur ialah 12V
PRAKTEK :

12 V
Hasilpengukuran

2,2 x 50
10

= 12 V

% KESALAHAN PENGUKURAN

%Kesalahan =

(TEORI PRAKTEK )
X 100
TEORI

12 V
%Kesalahan =

(1212)
X 100
12

%Kesalahan = 0 %

Hasil yang diperoleh pada saat pengukuran sama untuk tegangan teori maupun praktek.
Hal ini disebabkan karena beberapa hal yaitu:

Baiknya keluaran dari trafo ke rangakian


Adanya penggunaan IC LN7812 pada rangkaian
Besarnya nilai kapasitor yang digunakan guna menyaring tegangan\

Adapun kesesuaian hasil tersebut tak lepas dari bahan yang kami gunakan, berikut adalah
bahan yang kami gunakan dalam pembuatan catu daya kami beserta kegunaannya :
1. Transformator
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan
pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak
sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang
dihasilkan.
Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang digunakan untuk mengubah besaran
tegangan arus listrik bolak-balik (AC), seperti menaikkan atau menurunkan tegangan listrik
(voltase). Adapun trafo yang kami gunakan adalah trafo step down yang mana trafo ini
menurunkan tegangan dari pln sebesar 220V menjadi 12V.

2. Dioda
Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan
(junction) P-N.Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan
menghambat arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda
yaitu anoda dan katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus searah saja
(forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus. Secara sederhana
sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka
manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan, sedangkan katup akan
menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup.

KESIMPULAN DAN SARAN


1. Prinsip kerja power supply : Tegangan jala-jala 220 volt dari listrik PLN diturunkan
oleh trafo atau transformator penurun tegangan yang menerapkan perbandingan
lilitan. Dimana perbandingan lilitan dari suatu transformator akan mempengaruhi
perbandingan tegangan yang dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan oleh trafo masih
berbentuk gelombang AC dan harus disearahkan dengan menggunakan penyearah.
Rangkaian penyearah yang digunakan memanfaatkan 4 buah dioda yang telah
dirancang untuk bisa meloloskan kedua siklus gelombang ac menjadi satu arah saja.
2. Untuk mendapatkan hasil yang bervariasi pada catu daya dapat mengatur pada
pembagi tegangan dengan potensiometer ditambah dengan komponen voltmeter
digital sehingga hasil dapat lebih bervariasi sesuai dengan hambatan yang diberikan
dan tertera pada voltmeter.

Anda mungkin juga menyukai