Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisika memiliki kaitan erat dengan matematika. Hal ini karena matematika mampu
menyediakan kerangka logika di mana hukum-hukum fisika dapat diformulasikan secara
tepat. Definisi, teori, dan model fisika selalu dinyatakan menggunakan hubungan matematis.
Sebagai ilmu dasar, fisika memiliki pengaruh pada banyak ilmu sains lainnya. Salah satu
contohnya pada ilmu kimia. Fisika banyak mempelajari partikel renik semacam elektron.
Bahasan tersebut ternyata juga dipelajari dan dimanfaatkan pada ilmu kimia. Bahkan topik
mekanika kuantum yang diterapkan pada ilmu kimia telah melahirkan bidang baru yang
dinamakan kimia kuantum (quantum chemistry).
Selain itu, ilmu fisika yang diterapkan pada bidang ilmu lain ikut berperan dalam melahirkan
bidang studi baru yang menarik. Di antaranya adalah biofisika (fisika pada ilmu biologi),
geofisika (fisika pada ilmu bumi), fisika medis (fisika pada ilmu kedokteran), dan yang lebih
baru adalah ekonofisika (fisika pada ilmu ekonomi).
Fisika adalah ilmu yang mempelajari keteraturan alam semesta dan sebisa mungkin
memanfaatkan keteraturan ini untuk dua hal, yaitu menemukan keteraturan lainnya di alam
semesta yang belum ditemukan dan memanfaatkan keteraturan yang telah ditemukan untuk
menjadi bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tanpa ada penemuan tentang keteraturan lensa,
maka tidak mungkin di temukan planet-planet, tanpa ditemukannya planet-planet, tidak
mungkin ditemukan Hukum-hukum Kepler, tanpa ditemukan Hukum Kepler, maka tidak
mungkin ditemukan hal-hal penting lainnya di tata surya, dan hal-hal ini masih terus
berlanjut, keteraturan yang telah ditemukan akan menjadi dasar untuk menemukan
keteraturan-keteraturan lainnya.
Dengan demikian, Vektor merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal itulah yang
melatar belakangi kami untuk menyusun makalah ini, agar nantinya dapat memahami dan
mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahuai pengertian vektor
2. Untuk mengetahui cara menentukan vektor resultan.
3.Untuk mengetahui caramenentukan arah vektor
4. Untuk mengetahui pengaplikasian vektor dalam kehidupan sehari hari.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Vektor
2.1.1. Pengertian Vektor
Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh dari besaran ini misalnya
perpindahan, kecepatan, percepatan,dan gaya. Untuk menggambarkan vektor digunakan
garis berarah yang bertitik pangkal. Panjang garis sebagai nilai vektor dan anak panah
menunjukkan arahnya. Simbol vektor menggunakan huruf kapital yang dicetak tebal atau
miring dengan tanda panah di atasnya.

Macam-macam vektor:
Vektor Satuan

: Vektor yang memiliki arah, meskipun hanya bernilai satu.

Vektor Nol

: Vektor yang titik awal dan akhirnya sama.

Vektor Negatif : Negatif sebagai penunjuk arahnya.


Vektor Posisi

: Vektor yang menempati posisi pada bidang kartesius.

Vektor Ortogonal: Vektor basis pada dimensi tiga.


Vektor Basis

: Vektor yang menempati suatu kartesius.

Vektor Resultan : Vektor yang menjadi hasil dari semua vektor.


2.1.2. Fungsi Vektor Secara garis besar
Dalam dunia manusia ini, memang tidak serta merta kita dapat mlihat fungsi dari vektor
tersebut. Namun, fungsi itu ada dan itulah sebabnya mata pelajaran/mata kuliah ini tetap
dipelajari. Fungsi-fungsi tersebut antara lain yaitu:
1. Sarana transportasi darat, laut, maupun udara masing-masing memiliki peluang yang sama
untuk terjadinya kecelakaan. Apabila kecelakaan teradi di tengah lautan lepas tentunya kapal
yang mengalami kerusakan hars dibawa ke pelabuhan terdekat untuk segera diperbaiki.
Untuk menarik kapal tersebut dibutuhkan dua buah kapal dengan dilengkapi kawat baja. Agar
kapal dapat sampai ke pelabuhan yan dituju dan posisi kapal selama perjalanan tetap stabil
besar gaya yang dibutuhkan oleh masing-masing kapal penarik dan sudut yang di bentuk oleh
kawat baja harus diperhitungkan dengan cermat.

2. Dalam Navigasi, vektor berpengaruh besar terhadap keberadaan suatu lokasi ditinjau dari
tempat yang bergerak (kendaraan atau lainnya). Teknologi ini disebut Global Positioning
System atau GPS. Dimana sistem ini memberitahukan lokasi di permukaan bumi walaupun
tempatnya bergerak.
2.1.3. Vektor Dalam Cartesius
Untuk menggambarkan sebuah vektor di dalam diagram Cartesian maka dapat diskalakan
sesuai dengan besaran magnitude yang dimiliki oleh vektor tersebut. Garis harus ditarik dari
pangkal sampai garis tersebut mewakili besaran yang dimaksudkan dan pada bagian ujung

v
diberi tanda panah. Misalnya = 5 dengan arah 00 terhadap sumbu x, maka tampilannya
seperti di bawah ini.

Jika vektor dinyatakan memiliki arah pada derajat tertentu, maka vektor digambarkan dengan

v
memberikan sudut vektor terhadap sumbu x. Misalnya jika vektor dinyatakan 450 terhadap
sumbu x, maka tampilan gambarnya adalah sebagai berikut:

Jika sebuah dua buah vektor memiliki besar dan arah yang sama maka vektor tersebut dapat

A
dinyatakan sama. Misalnya vektor
pada gambar berikut ini, memiliki nilai yang sama

B
dengan vektor .

Jika dua vektor tersebut berlawanan arah, tetapi tetap sejajar maka dapat dinyatakan secara
matematis dengan memberikan tanda negative pada salah satu vektor.

Jika vektor ternyata beberapa kali lebih besar dari vektor maka secara matematis dapat
digunakan perkalian vektor dengan u sebagai factor pengali.

2.1.4. Komponen Vektor


Sebuah vektor dapat merupakan penjumlahan dari dua atau tiga komponen vektor, tergantung
dari apakah vektor tersebut dalam dua dimensi atau tiga dimensi. Komponen vektor dua
dimensi adalah komponen vektor terhadap sumbu x dan komponen vektor terhadap sumbu y.
misalkan sebuah vektor A, digambarkan seperti gambar berikut ini.


Ax

Komponen vektor terhadap sumbu x adalah


nilainya yaitu A cos dan komponen vektor

Ay
terhadap sumbu y adalah
nilainya yaitu A sin . Penggunaan rumus ini harus dengan
memperhatikan posisi sudut yang diberitahukan pada contoh gambar di atas. Penjumlahan
dua komponen vektor ini akan menghasilkan vektor itu sendiri.

A Ax Ay

dan A=

Ax 2+ Ay 2

Untuk menjumlahkan beberapa vektor, maka haruslah terlebih dahulu diuraikan menjadi
komponen-komponen vektor, setelah itu vektor sejajar dijumlahkan, lalu nilainya dicari.
Misalkan vektor A dan B adalah dua vektor yang akan dijumlahkan maka nilai skalarnya
dapat juga dinyatan sbb:

2.1.5.Operasi Matematika Vektor


Vektor dapat ditambahkan, dapat juga dikalikan, atau dibagikan. Operasi perkalian atau
penjumlahan vektor tentu tidak sama dengan operasi matematika pada besaran skalar lainnya
a. Penjumlahan
Jika vektor

adalah penjumlahan vektor

dan

sebuah benda sejauh 5 cm ke kanan, dan vektor


arah yang sama sejauh 4 cm.

, dimana

menyatakan perpindahan

menyatakan perpindahan benda dengan


C A B
Gambar berikut ini memperlihatkan vektor tersebut.

Vektor

adalah hasil penjumlahan dua vektor tersebut. Nilai skalar dari vektor

A
B
merupakan penjumlahan dari nilai skalar dari vektor
dan .Nilainya adalah

C = A+B
= 5+5
= 10
Perhatikan notasi yang digunakan tanpa menggunakan tanda panah di atas, ini menyatakan
bahwa operasinya adalah menggunakan nilai skalar.
Penjumlahan dengan model dengan cara seperti ini berlaku untuk vektor-vektor yang sejajar

B
satu dengan yang lainnya. Seandainya vektor
memilik arah yang berlawanan 180 0

C
A
terhadap vektor , maka nilai skalar vektor B menjadi negative, sehingga vektor
akan
bernilai 1.

Lihat gambar berikut.

Dengan memperhatikan proses penjumlahan vektor di atas, maka dapat kita lihat, jika urutan
vektor kita pertukarkan maka hasil yang akan diperoleh akan sama. Hal ini memperlihatkan
bahwa penjulahan vektor bersifat komutatif.
Dimana


C A B
Akan sama dengan


C B A

Jika dua buah vektor atau lebih yang dijumlahkan memiliki arah yang tidak sejajar, maka,
penjumlahan seperti diatas akan salah. Perhatikan gambar berikut.
6

Bagaimana menjumlahkan kedua vektor tersebut? Untuk menjumlahkan vektor tersbut maka
ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu.
1. Jika sebuah vektor digeser tanpa mengubah arah, dan besar, maka nilai vektor sebelum dan
sesudah digeser akan sama.
2. Menggambarkan penjumlahan vektor yang benar adalah mempertemukan ujung satu
vektor dengan pangkal vektor lain, untuk inilah digunakan penggeseran (translasi)
Dengan demikian jika penjumlahan dua vektor tersebut dilakukan maka gambarnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar di atas menunjukkan bahwa vektor


adalah hasil penjumlahan dari vektor
dan

B
B
. Terlihat pada gambar bahwa vektor
diproyeksikan terhadap sumbu x dan sumbu y.
proyeksi terhadap x adalah SQ, proyeksi terhadap sumbu y adalah QR, nilai masing-masing
adalah sbb.
SQ = B cos
QR = B sin
Dari hubungan PQR berdasarkan hukum phytagoras maka dapat dinyatakan bahwa
PR2 = PQ2 + QR2
Dimana PQ = PS +SQ = A + B cos
Sehingga
PR2 = (A + B cos )2 + (B sin )2
7

= A2 + 2AB Cos + B2 cos 2 + B2sin


= A2 + 2AB Cos + B2 (Cos2 + Sin2 )
=A2 + 2AB Cos + B2 (1)
= A2 + B2 + 2AB cos
PR =

A 2+ B 2+2 ABcos

b. Pengurangan Vektor
Pengurangan Vektor pada prinsipnya sama dengan penjumlahan, cuma yang membedakan
adalah ada salah satu vektor yang mempunyai arah yang berlawanan. Jika operasi yang

C A B
dilakukan adalah pengurangan, dimana
maka perhitungannya akan mengalami

C A B
sedikit perubahan. Persamaan
. Jika ditampilkan dalam gambar, maka gambarnya
akan terlihat seperti gambar berikut ini:

Dengan mengubah nilai sudut menjadi - , persamaan akhir yang akan diperoleh adalah
A2 + B2 + 2AB Cos (-) atau sama dengan A2 + B2 - 2AB Cos Sehingga
PR =

A 2+ B 22 AB cos

c. Perkalian

Operasi perkalian dapat terjadi antara konstanta dengan besaran vektor, misalkan vektor

N uM
M
adalah hasil perkalian konstanta u dengan vektor
, maka dapat dituliskan bahwa
.
Perkalian vektor terdiri dari dua jenis yaitu

1. Perkalian Titik (Scalar Product)

Jika dua buah vektor


dan dikalikan dengan perkalian titik. Dan
Seperti terlihat pada gambar,


R A.B

(baca A dot B)

Perkalian seperti ini disebut perkalian skalar, dan hasilnya adalah seperti ditunjukkan pada
persamaan berikut.
R = A.B Cos

Dari persamaan ini terlihat bahwa hasil perkalian skalar antara vektor
dan
adalah
perkalian antara nilai vektor A terhadap nilai proyeksi vektor B terhadap A. Terlihat pada
gambar bahwa hasil proyeksi tersebut hasilnya adalah B Cos

2. Perkalian Silang (Vektor Product)


Hasil dari perkalian vektor adalah vektor yang tegak lurus dengan bidang vektor yang
dikalikan. Misalnya vektor A dikalikan dengan vektor B dan hasilnya adalah vektor R
Maka R= A X B.
Perkalian ini akan mengikuti kaidah tangan kanan. Perhatikan gambar berikut ini.

Pada perkalian silang ini berlaku hubungan-hubungan sebagai berikut,


AXB=-BXA
Jika R= A X B hubungan-hubungan antara A, B, dan R dapat dinyatakan sebagai berikut:
9

AXB=R

B X A= - R

B X R= A

RXB=-A

R X A= B

A X R = -B

AX A= 0 ; B X B = 0 ; C X C = 0
Besaran perkalian silang dua vektor A dan B dinyatakan sebagai berikut:
|AB| = A B Sin
Dimana adalah sudut antara vektor A dan B.
Untuk perkalian silang (cross) beberapa vektor berlaku distributive
C X (A + B) = C X A + C X B
Dan
| Cx (A + B)| = C ( A+B) Sin

Rumus Cepat Vektor


berikut rumus cepat panduan mengerjakan soal vektor fisika
Jika = 0o maka R = V1 + V2
Jika = 90o maka R = (V12 + V22)
Jika = 180o maka R = | V1 + V2 | > nilai mutlak
Jika = 120o dan V1 = V2 = V maka R = V
2.1.6. Aplikasi Vektor dalam Kehidupan Sehari hari
Berikut ini adalah beberapa contoh vektor dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin tidak
asing lagi bagi kita semua.

Ketika Upacara bendera dihari senin, pasukan paskibra mengibarkan bendera dari
bawah ke atas. Aplikasi vektor bendera seperti sudut 90 derajat.
Ketika seorang melakukan olahraga tersebut, mereka akan terjun dengan kemiringan
tertentu hingga menginjak tanah.
Ketika penerjun menjatuhkan diri dari kapal, tempat ia jatuh tidak tepat di bawah
kapal, tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu gaya gravitasi dan
gaya dorong angin.
Dalam sains komputer vektor digunakan untuk pembuatan gravis. Grafis adalah
gambar yang tersusun dari koordinat-koordinat. Dengan demikian sumber gambar
yang muncul pada layar monitor komputer terdiri atas titik-titik yang mempunyai nilai
10

koordinat. Layar Monitor berfungsi sebgai sumbu koordinat x dan y. Grafis vektor
adalah objek gambar yang dibentuk melalui kombinasi titik-titik dan garis dengan
menggunakan rumusan matematika tertentu. Contoh software yang menggunakan
vektor adalah CorelDRAW dan Adobe Illustrator. Dalam software komputer seperti
AutoCAD, Google SketchUp dll, terdapat penghitungan vektor yang
terkomputerisasi. Program tersebut berfungsi sebagai penggambar rancangan
bangunan 3D sebelum membangun bangunan sebenarnya. Dalam progeam tersebut
terdapat tiga sumbu, sumbu X, sumbu Y dan sumbu Tegak (3 dimensional).
Kapal selam: kapal. Selam ini di beri rongga udara yang berfungsi sebai tempat
masuk dan kluarnya air atau udara. Ketika rongga tersebut berisi udara ,volume air di
yang pindahkan sama dengan berat kaPal sehingga kapal selam bisa mengapung.dan
jika tutup udara Pada rongga di buka kembali maka volume air pada rongga akan
bertambah sehingga kapal selam tenggelam.

Contoh Soal
1. Dua buah vektor sebidang berturut-turut besarnya 8 satuan dan 6 satuan, bertitik tangkap
sama dan mengapit sudut 30o Tentukan besar dan arah resultan vektor tersebut tersebut!
Pembahasan :
R = 82 + 62 + 2.6.8.cos 30
R = 64 + 36 + 96 0,5 3
2. Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing vektor besarnya adalah
10 Newton seperti gambar berikut.

Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60, tentukan nilai resultan kedua
vektor!
Pembahasan
Resultan untuk dua buah vektor yang telah diketahui sudutnya
11

3. Dua buah vektor kecepatan P dan Q masing-masing besarnya 40 m/s dan 20 m/s
membentuk sudut 60.

Tentukan selisih kedua vektor tersebut!


Pembahasan
Menentukan selisih dua buah vektor yang diketahui sudutnya:

4. Diberikan 3 buah vektor :


a = 2i + 3j satuan
b = 4i + 5j satuan
c = 6i + 7j satuan
Tentukan besar resultan ketiga vektor, dan kemiringan sudut antara resultan dan sumbu X
Pembahasan
Data:

12

5. Sebuah gaya F = (2i + 3j) N melakukan usaha dengan titik tangkapnya berpindah menurut
r = (4i + aj) m dan vektor i dan j berturut-turut adalah vektor satuan yang searah dengan
sumbu x dan sumbu y pada koordinat kartesian. Bila usaha itu bernilai 26 J, maka nilai a
sama dengan...
A. 5
B. 6
C. 7
D. 8
E. 12
Pembahasan
Soal ini adalah soal penerapan perkalian titik (dot product ) antara vektor gaya F dan vektor
perpindahan r dengan kedua vektor dalam bentuk i dan j atau vektor satuan. Besaran yang
dihasilkan nantinya adalah skalar (usaha termasuk besaran skalar, hanya memiliki besar,
tanpa arah). Usaha dilambangkan dengan W dari kata work.
W=Fr
26 = (2i + 3j) (4i + aj)
Cara perkalian titik dua vektor dalam bentuk i,j adalah yang i kalikan i, yang j kalikan j,
hingga seperti berikut
26 = 8 + 3a
3a = 26 8
a = 18/3 = 6
i dan j nya jadi hilang karena i kali i atau j kali j hasilnya adalah satu.
6. Sebuah bola kasti bergerak pada bidang xy. Koordinat x dan y bola tersebut dinyatakan
oleh persamaan x = 18t dan y = 4t 5t2 dengan xdan y dalam meter serta t dalam sekon.
Tuliskan persamaan vektor posisi r dengan menggunakan vektor satuan i dan j.
Pembahasan :
Vektor posisi r dalam ungkapan vektor satuan i dan j dapat dituliskan sebagai
r = xi + yj
karena x = 18t dan y = 4t 5t2, maka
r = (18t)i + (4t 5t2)j meter
7.Diberikan 3 buah vektor :
a = 2i + 3j satuan
b = 4i + 5j satuan
c = 6i + 7j satuan
Tentukan besar resultan ketiga vektor, dan kemiringan sudut antara resultan dan sumbu X
13

Pembahasan
Data:

SOAL
1. Perhatikan gambar berikut!

Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukan resultan antara kedua vektor!
2. Diberikan 3 buah vektor a, b, c seperti gambar di bawah.

Dengan metode poligon tunjukkan :


(i) d = a + b + c
(ii) d = a + b c
(iii) d = a b + c
3. Diberikan dua buah vektor gaya yang sama besar masing-masing vektor besarnya adalah
10 Newton seperti gambar berikut.
14

Jika sudut yang terbentuk antara kedua vektor adalah 60


Tentukan nilai resultan kedua vektor!
4. Jika diketahui vektor A = 3i + 4j dan vektor B = 3i, buktikan bahwa A.B = A B Cos
5. Tiga buah vektor a,b,c terletak pada satu bidang dan mempunyai titik tangkap yang sama.
Besar vektor vektor ini berturut turut adalah 30, 20, dan 40 satuan. Berapakah sudut apit
antara vektor a dan b agar jumlah kedua vektor ini sama dengan besar vektor c ?

6. Perhatikan gambar berikut

Berapakah Resultan vektornya..?


7. Dua buah vektor A = 15 cm dan B = 20 cm mengapit sudut 90. Resultan kedua vektor
tersebut adalah ....

15

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Untuk menyatakan suatu vektor dapat
dilakukan pada bidang datar atau bidang koordinat Cartesius XOY dengan menggambar ruas
garis dengan anak panah di salah satu ujungnya. Panjang ruas garis mewakili besar (panjang)
vektor dan anak panah mewakili arah vektor. Vektor disimbolkan dengan huruf tebal atau
dengan huruf yang digaris bawahi.
Kehidupan ini bukan hanya sekedar makan dan minum saja, kita sebagai manusia dituntut
untuk mempelajari apa yang telah Tuhan berikan kepada kita sebagai manusia makhluk yang
paling sempurna, sehingga kita dapat mengetahui kebesarannya.

16

Anda mungkin juga menyukai