Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kita mungkin pernah mengamati bahwa sebuah benda yang diletakan di dalam air terasa

lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika di udara. Jika benda dicelupkan dalam zat

cair, sesungguhnya berat benda itu tidak berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya

tetap. Akan tetapi zat cair mengadakan yang arahnya ke atas kepada setiap benda yang tercelup

di dalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Menghitung gaya ke atas

dalam zat cair sesungguhnya dapat kita lakukan dengan menggunakan pengetahuan kita tentang

tekanan di dalam zat cair Pada kesempatan ini kita akan membahas hukum archimedes secara

mendetail, karena dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai

sistem ini. Aplikasi hukum archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan misalnya

hidrometer , kapal laut, kapal selam, dan balon udara.

1.2 Rumusan masalah

a. Bagaimana hubungan antara massa jenis zat cair dengan gaya ke atas?

b. Manakah massa jenis yang paling besar dari kedua zat cair tersebut?

1.3 Tujuan

a. Menentukan massa jenis zat cair berdasarkan hukum Archimedes

b. Menentukan pristiwa tenggelam,terapung dan melayang pada telur.

1. 4 Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan praktek tersebut ialah

a. Mengetahui reaksi dan cara kerja hukum archimedes bahwa peristiwa tersebut sering dijumpai

dalam kehidupan sehari hari.

b. Mengetahui pengaruh penambahan garam dapur dan gula pasir terhadap gaya toleran keatas air.
BAB II

DASAR TEORI

Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya. Ia lahir di kota Syracuse,

Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM. Archimedes dikenal sebagai ahli

fisika, marematika, optika dan astronomi. Ia dijuluki sebagai Bapak Eksperimen, karena

mendasarkan penemuannya pada percobaan. Ia menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang

disebut dengan Hukum Archimedes yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam cairan,

baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang

dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda

dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata

lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang

sering disebut gaya Archimedes.

Prinsip Archimedes Ketika dirimu menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur

pada timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika dirimu menimbang batu

di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan lebih kecil karena ada

gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita mengangkat

benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat dalam

air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat

batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah

dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau benda apapun yang

diangkat di dalam air terasa lebih ringan. Keterangan gambar : Fpegas = gaya pegas, w = gaya

berat batu, F1 = gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu, F2 = gaya yang diberikan

fluida pada bagian bawah batu, Fapung = gaya apung.


Fapung merupakan gaya total yang diberikan fluida pada batu (Fapung = F2-F1). Arah

gaya apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu (F2)

lebih besar daripada gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu (F1).

Hal ini dikarenakan tekanan fluida pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan

fluida pada bagian atas batu. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda

yang dimasukan ke dalam fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil daripada

ketika benda tidak berada di dalam fluida tersebut. mungkin sulit mengangkat sebuah batu dari

atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan mudah diangkat dari dasar kolam. Hal ini

disebabkan karena adanya gaya apung sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Gaya apung

terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman yang berbeda. Seperti yang telah

gurumuda jelaskan pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida, tekanan fluida bertambah terhadap

kedalaman.

Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah

benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada

bagian atas benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah

benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas benda.

(perhatikan gambar di bawah). Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam

air. Fluida yang berada dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida

yang terletak pada bagian atas normal.

2.1. Hukum Archimedes

Hukum Archimedes mengatakan bahwa "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam

sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang samabesarnya
besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut".

2.2. Rumus Prinsip Hukum Archimedes

FA=ρ.g.V

Keterangan :

FA = Tekanan Archimedes = N/m2

Ρ = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3

G = Gravitasi = N/Kg

V = Volume Benda Tercelup = M3

Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air dari pada di udara

karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda memiliki berat

yang sesungguhnya.

Dalam Persamaan :

Wb = mb.g

Ketika dalam air, dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:

Wdf = Wb – FA

Keterangan :

Wdf : berat dalam fluida, dikatakan juga berat semu (N)

Wb : berat benda sesungguhnnya, atau berat di udara (N)

FA : gaya angkat ke atas (N)

Gaya angkat ke atas ini yang disebut juga gaya apung.


BAB III

METODELOGI KEGIATAN

3.1 Waktu Dan Tempat

Adapun pelaksanaan kegiatan praktikum penerapan hukum Archimedes tersebut

dilaksanakan pada :

Hari/tanggal : Kamis/ 15 Januari 2015

Tempat : RKU Poliven

Kegiatan : Praktikum Hukum Archimedes (Fisika Dasar)

M.K : Fisika Dasar

Pembimbing : -------------

3.2 Alat Dan Bahan

Tabel 1. Peralatan Dan Bahan Yang Digunakan Pada Praktikum

No Alat Bahan Jumlah KET

250
1 Botol Akua Air 3 
ml

2 Sendok Makan Telur Ayam 2 2 

3 Tisu/Kain Lap Garam Dapur 1 1 bks 


½
4 Batang Pengaduk Gula Pasir 2 kg 
5 Backer Glass - 1 - 

3.3 Metode Kerja

3.3.1 Percobaan Dengan Menggunakan Air Biasa

1. Menyiapkan wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.

2. Masukkan telur ke dalam wadah yang di isi air.

3. Di aduk secara perlahan serta mengamati perubahan yang terjadi pada telur.

3.3.2 Percobaan Dengan Menggunakan Garam Dapur Dalam Air

1. Menyiapkan wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.

2. Kemudian masukkan telur ke dalamnya.

3. Menambahkan garam dapur sedikit demi sedikit.

4. Di aduk secara perlahan sambil mengamati reaksi pada telur.

3.3.3 Percobaan Dengan Menggunakan Gula Pasir

1. Menyiapkan wadah,di isi air 200 mL ke dalam wadah.

2. Kemudian masukkan telur ke dalamnya.

3. Tambahkan gula pasir ke dalam air sedikit demi sedikit.

4. Di aduk secara perlahan dan mengamati perubahan yang terjadi.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 2. Hasil Pengamatan Praktikum Yang DI Lakukan

NO Bahan Jmlh/Sendok Hasil

1. Air 200 mL Tenggelam

2. Garam 1 Tenggelam

- - 3 Melayang

- - 6 Mengapung

- - 8 Mengapung

3. Gula 1 Tenggelam

- - 3 Tenggelam

- - 6 Melayang

- - 8 Mengapung

4.2 Pembahasan

Dari tabel hasil pengamatan atau percobaan di atas dapat diproleh beberapa penjelasan

antara lain :
a) Benda tenggelam karena massa jenis telur > massa jenis air.
b) Benda melayang karena massa jenis telur = massa jenis air.
c) Benda terapung karena massa jenis telur < massa jenis air.
d) Garam berfungsi untuk memperbesar massa jenis air dengan begitu semakin banyak garam
yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis airnya.
4.3 Analisis Data
 Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (W) lebih
besar dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g > pf Vf g
pb > pf

Pada saat telur dimasukkan dalam air tak terisi garam maka telur tersebut akan tenggelam
karena massa jenis telur lebih besar daripada massa jenis air. Kemudian air diberi garam 1-2
sendok dan diaduksecara perlahan-lahan, telur masih juga tenggelam karena massa jenis telur
masih lebih besar daripada
massa jenis air.
 Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (W) sama
dengan gaya ke atas (FA) atau benda tersebut dalam keadaan setimbang.
W = FA
pb Vb g = pf Vf g
pb = pf

Pada saat air diberi 2 ½ sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur akan
berada pada keadaan melayang. Hal ini terjadi karena massa jenis air sama dengan massa jenis
telur. Garam disini berfungsi untuk memperbesar massa jenis air.
 Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (W)
lebih kecil dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g > pf Vf g
pb > pf

Pada saat air diberi 3-4 sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur itu
akan terapung karena massa jenis air lebih besar daripada massa jenis telur. Hal ini terjadi karena
semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis zat cairnya atau air.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan serta hasil pengamatan yang dilakukan maka, dapat disimpulkan bahwa:

Telur akan melayang atau bahkan terapung apabilah di masukkan kedalam air yang telah

dilarutkan dengan gula atau garam.Hal ini dikarnakan massa jenis air yang sebelumnya lebih

kecil dari pada massa jenis telur,dan massa jenis telur akan bertambah apabilah dicampurkan

dengan garam (massa jenis garam lebih besar dari pada massa jenis air) yang membuat massa

jenis zat cair akan lebih besar dari massa jenis telur sehingga menyebabkan telur menjadi

terapung.

Percobaan ini sesuai dengan hukum archimedes yang mengatakan bahwa”apabilah suatu

benda sebagian ataupun seluruhnya terbenam ke dalam air,maka benda tersebut akan mengalami

gaya tekan yang mengarah ke atas yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh

bagian benda yang terbenam tersebut.

Dari percobaan tersebut juga diperoleh perbandingan antara massa jenis garam lebih

besar dari pada massa jenis gula.Garam dapat menyebabkan telur mengapung dengan enam

sendok makan dilarutkan ke dalam air,sedangkan gula delapan sendok makan baru dapat

menyebabkan telur menjadi terapung.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dalam praktikum mengenai penerapan hukum archimedes

ialah semoga kedepannya atau pada praktikum selanjutnya situasi dalam pelaksanaannya lebih

bisa terkontrol dengan baik sehingga bisa memproleh data hasil yang akurat dan lebih bisa

mendalami lagi.Kemudian memperhatikan hal-hal brikut:


1) Pada saat mengaduk air yang dicampur dengan garam sebaiknya aduk secara perlahan-lahan
agar telurnya tidak pecah.
2) Pada saat pemberian garam harus berhati-hati agar mendapatkan keadaan tenggelam, melayang
dan terapung.
3) Gunakanlah gelas yang berwarna bening agar mudah untuk mengamati percobaan yang
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai