PENDAHULUAN
Kita mungkin pernah mengamati bahwa sebuah benda yang diletakan di dalam air terasa
lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika di udara. Jika benda dicelupkan dalam zat
cair, sesungguhnya berat benda itu tidak berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu besarnya
tetap. Akan tetapi zat cair mengadakan yang arahnya ke atas kepada setiap benda yang tercelup
di dalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang. Menghitung gaya ke atas
dalam zat cair sesungguhnya dapat kita lakukan dengan menggunakan pengetahuan kita tentang
tekanan di dalam zat cair Pada kesempatan ini kita akan membahas hukum archimedes secara
mendetail, karena dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai
sistem ini. Aplikasi hukum archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan misalnya
a. Bagaimana hubungan antara massa jenis zat cair dengan gaya ke atas?
b. Manakah massa jenis yang paling besar dari kedua zat cair tersebut?
1.3 Tujuan
1. 4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan praktek tersebut ialah
a. Mengetahui reaksi dan cara kerja hukum archimedes bahwa peristiwa tersebut sering dijumpai
b. Mengetahui pengaruh penambahan garam dapur dan gula pasir terhadap gaya toleran keatas air.
BAB II
DASAR TEORI
Archimedes adalah seorang ilmuwan terbesar pada zamannya. Ia lahir di kota Syracuse,
Sisilia pada tahun 287 SM dan meninggal pada tahun 212 SM. Archimedes dikenal sebagai ahli
fisika, marematika, optika dan astronomi. Ia dijuluki sebagai Bapak Eksperimen, karena
mendasarkan penemuannya pada percobaan. Ia menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang
disebut dengan Hukum Archimedes yang berbunyi “jika benda dimasukkan ke dalam cairan,
baik sebagian atau seluruhnya, akan mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang
dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai volume tertentu, jika sebuah benda
dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan air akan terdesak atau naik. Dengan kata
lain, berat benda seolah-olah menjadi lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang
Prinsip Archimedes Ketika dirimu menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur
pada timbangan pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika dirimu menimbang batu
di udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan lebih kecil karena ada
gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan ketika kita mengangkat
benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan terasa lebih ringan jika diangkat dalam
air. Hal ini bukan berarti bahwa sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat
batu menjadi lebih kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah
dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau benda apapun yang
diangkat di dalam air terasa lebih ringan. Keterangan gambar : Fpegas = gaya pegas, w = gaya
berat batu, F1 = gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu, F2 = gaya yang diberikan
gaya apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu (F2)
lebih besar daripada gaya yang diberikan fluida pada bagian atas batu (F1).
Hal ini dikarenakan tekanan fluida pada bagian bawah lebih besar daripada tekanan
fluida pada bagian atas batu. Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda
yang dimasukan ke dalam fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil daripada
ketika benda tidak berada di dalam fluida tersebut. mungkin sulit mengangkat sebuah batu dari
atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan mudah diangkat dari dasar kolam. Hal ini
disebabkan karena adanya gaya apung sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Gaya apung
terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman yang berbeda. Seperti yang telah
gurumuda jelaskan pada pokok bahasan Tekanan pada Fluida, tekanan fluida bertambah terhadap
kedalaman.
Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah
benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada
bagian atas benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah
benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas benda.
(perhatikan gambar di bawah). Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam
air. Fluida yang berada dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida
sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang samabesarnya
besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut".
FA=ρ.g.V
Keterangan :
G = Gravitasi = N/Kg
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air dari pada di udara
karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda memiliki berat
yang sesungguhnya.
Dalam Persamaan :
Wb = mb.g
Wdf = Wb – FA
Keterangan :
METODELOGI KEGIATAN
dilaksanakan pada :
Pembimbing : -------------
250
1 Botol Akua Air 3
ml
3. Di aduk secara perlahan serta mengamati perubahan yang terjadi pada telur.
4.1 Hasil
2. Garam 1 Tenggelam
- - 3 Melayang
- - 6 Mengapung
- - 8 Mengapung
3. Gula 1 Tenggelam
- - 3 Tenggelam
- - 6 Melayang
- - 8 Mengapung
4.2 Pembahasan
Dari tabel hasil pengamatan atau percobaan di atas dapat diproleh beberapa penjelasan
antara lain :
a) Benda tenggelam karena massa jenis telur > massa jenis air.
b) Benda melayang karena massa jenis telur = massa jenis air.
c) Benda terapung karena massa jenis telur < massa jenis air.
d) Garam berfungsi untuk memperbesar massa jenis air dengan begitu semakin banyak garam
yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis airnya.
4.3 Analisis Data
Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (W) lebih
besar dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g > pf Vf g
pb > pf
Pada saat telur dimasukkan dalam air tak terisi garam maka telur tersebut akan tenggelam
karena massa jenis telur lebih besar daripada massa jenis air. Kemudian air diberi garam 1-2
sendok dan diaduksecara perlahan-lahan, telur masih juga tenggelam karena massa jenis telur
masih lebih besar daripada
massa jenis air.
Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika berat benda (W) sama
dengan gaya ke atas (FA) atau benda tersebut dalam keadaan setimbang.
W = FA
pb Vb g = pf Vf g
pb = pf
Pada saat air diberi 2 ½ sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur akan
berada pada keadaan melayang. Hal ini terjadi karena massa jenis air sama dengan massa jenis
telur. Garam disini berfungsi untuk memperbesar massa jenis air.
Terapung
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (W)
lebih kecil dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g > pf Vf g
pb > pf
Pada saat air diberi 3-4 sendok garam dan diaduk secara perlahan-lahan maka telur itu
akan terapung karena massa jenis air lebih besar daripada massa jenis telur. Hal ini terjadi karena
semakin banyak garam yang diberikan maka semakin besar pula massa jenis zat cairnya atau air.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan serta hasil pengamatan yang dilakukan maka, dapat disimpulkan bahwa:
Telur akan melayang atau bahkan terapung apabilah di masukkan kedalam air yang telah
dilarutkan dengan gula atau garam.Hal ini dikarnakan massa jenis air yang sebelumnya lebih
kecil dari pada massa jenis telur,dan massa jenis telur akan bertambah apabilah dicampurkan
dengan garam (massa jenis garam lebih besar dari pada massa jenis air) yang membuat massa
jenis zat cair akan lebih besar dari massa jenis telur sehingga menyebabkan telur menjadi
terapung.
Percobaan ini sesuai dengan hukum archimedes yang mengatakan bahwa”apabilah suatu
benda sebagian ataupun seluruhnya terbenam ke dalam air,maka benda tersebut akan mengalami
gaya tekan yang mengarah ke atas yang besarnya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh
Dari percobaan tersebut juga diperoleh perbandingan antara massa jenis garam lebih
besar dari pada massa jenis gula.Garam dapat menyebabkan telur mengapung dengan enam
sendok makan dilarutkan ke dalam air,sedangkan gula delapan sendok makan baru dapat
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dalam praktikum mengenai penerapan hukum archimedes
ialah semoga kedepannya atau pada praktikum selanjutnya situasi dalam pelaksanaannya lebih
bisa terkontrol dengan baik sehingga bisa memproleh data hasil yang akurat dan lebih bisa